• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

114 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Auditor Internal pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung sudah memadai. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang mayoritas menyatakan setuju dan termasuk kategori Memadai.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pencegahan Kecurangan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung dapat dikatakan memadai. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang mayoritas menyatakan setuju dan termasuk kategori memadai.. Adapun faktor yang mendukung kesimpulan ini diantaranya adalah adanya standar pemeriksaan dalam audit kecurangan, adanya ruang lingkup audit kecurangan, serta melakukan pendekatan audit

(2)

115

ditolak dan diterima menunjukkan Auditor Internal berperan dalam Pencegahan Kecurangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengajukan beberapa saran dalam penerapan audit internal bagi upaya pencegahan kecurangan, berikut ini penulis mengajukan saran guna:

1. Perusahaan

a. Untuk perusahaan sebaiknya peran auditor internal yang terlibat dalam kegiatan audit internal memiliki latar belakang berbagai disiplin ilmu dan bersertifikasi CIA, QIA, CISA, CFSA, CCSA, dan CFE sebab tingkat pendidikan formal yang dimiliki tim auditor internal pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung pada umumnya adalah S-1 dan S-2 dengan jurusan sesuai bidangnya masing-masing. b. Untuk perusahaan sebaiknya lebih menganalisis penggunaan sumber

daya agar dapat digunakan secara efektif dan efisien dan ditingkatkannya kinerja dengan memegang prinsip-prinsip yang ada guna menciptakan kualitas kinerja auditor internal yang memadai. c. Untuk perusahaan sebaiknya audit internal lebih memeperhatikan

objek yang akan diperiksa dan dilakukannya audit mendadak (surprise audit) sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan oleh pihak-pihak yang diaudit.

(3)

116

a. Pada penelitian selanjutnya, disarankan mencoba menambah variabel dan indikator yang belum ada serta menambahkan adanya wawancara atau observasi untuk memperkuat hasil penelitian.

b. Peneliti menyadari masih ada keterbatasan dalam melakukan penelitian, diantaranya sulitnya mengendalikan responden dalam mengembalikan kuesioner yang telah dijawab, sementara waktu penelitian terbatas. Disarankan untuk penelitian selanjutnya setidaknya dapat memastikan pihak responden bersedia untuk diajak bekerja sama dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian adalah seberapa besar pengaruh profesionalisme

Pemeriksaan audit internal harus dilakukan oleh seorang auditor yang kompeten dan independen sesuai dengan Standar Profesi Auditor Internal (SPAI), dimana seorang

Fenomena yang pertama termasuk ke dalam kecurangan atas penyalahgunaan aset : Kasus yang bermula ketika pemilik awal perusahaan PT Margo Rahayu yang mengajukan izin

[r]

3.1 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia

4.1.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Variabel

tersebut bukan hasil pekerjnan sendifi, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan (sesuai Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencesahar

Auditor yang melaksanakan audit internal harus memiliki (Wuryan Andayani, 2008:9) :.. Kemampuan dalam memahami standar audit internal, prosedur, teknik, dan sistem