ABSTRAK
Kafein adalah senyawa alkaloida turunan xantine (basa purin) yang berwujud kristal berwarna putih. Kafein ialah senyawa kimia yang dijumpai secara alami didalam makanan contohnya biji kopi, teh, biji kelapa, dan mate. Kafein bersifat psikoaktif, digunakan sebagai stimulan sistem saraf pusat, mempercepat metabolisme, dan diuretik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kafein terhadap kualitas tidur mahasiswa FK USU. Penelitian ini merupakan suatu uji klinis yang bersifat cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa FK USU yang bersedia dan memenuhi criteria inklusi, dipilih secara simple random sampling. 50 orang subjek penelitian dibagi kepada dua kelompok, yaitu orang yang mendapatkan kopi berkafein (25 orang) dan yang mendapatkan kopi dekafein (25 orang). Kemudian diukur kualitas tidur sebelum dan sesudah meminum kopi dengan menggunakan kuesioner PSQI. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji analisis chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur sebelum intervensi 84% pada orang yang mengkonsumsi kopi berkafein berkualitas tidur baik dan 76% pada orang yang mengkonsumsi kopi dekafein berkualitas tidur baik, secara statistik tidak berbeda bermakna. Kualitas tidur sesudah intervensi 52% pada orang yang mendapat kopi berkafein berkualitas tidur baik sementara 88% pada orang yang mendapat kopi dekafein berkualitas tidur baik, secara statistik perbedaan ini signifikan (p=0,012).
Berdasarkan temuan pada penelitian ini, diketahui bahwa minuman berkafein dapat mengganggu kualitas tidur.
ABSTRACT
Caffeine is a xanthine derivative alkaloid compound (purine bases) in the form of white crystals. Caffeine is a chemical compund that is found naturally in foods example coffee beans, tea, oil seeds, and mate. Caffeine is a psychoactive, used as a central nervous system stimulant, accelerates metabolism and diuretic.
The purpose of this study was to determine the effect of caffeine on sleep quality of FK USU students. This study is a clinical trial that is cross-sectional. Samples are FK USU students who are willing and have met the inclusion criteria, selected by simple random sampling. 50 subjects were divided to two groups: those who get caffeinated coffee (25) and those who get decaffeinated coffee (25). Then measured the sleep quality before and after a cup of coffee by using a PSQI questionnaire. Data analysis was performed using chi-square analysis test.
The results showed that the quality of sleep before the intervention of 84% in people who consumed caffeinated coffee had a good sleep quality and 76% in people who consumed decaffeinated coffee had a good sleep quality, statistically not significant.Quality of sleep after the intervention 52% of people who get caffeinated coffee had a good sleep quality while 88% of people who get decaffeinated coffee had a good sleep quality, this difference was statistically significant (p=0,012).
Based on the findings of this research, it is known that caffeinated beverages can interfere with sleep quality.