• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

viii Abstrak

*Armansyah S.H., M.Hum. *Yusrin Nazief S.H., M.Hum.

*Leo P.S.

Peralihan kewenangan penyelesaian perselisihan hasil pemilukada dari yang semula oleh Mahkamah Agung kepada Mahkamah Konsitusi merupakan hal yang menarik untuk dikaji dan ditinjau dari segi ketatanegaraan sistem hukum di negara kita. Pemilukada sebagai implementasi demokrasi langsung di daerah telah banyak memberikan perubahan tata cara masyarakat dalam mengaspirasikan hak konstitusionalnya.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah latar belakang dialihkannya kewenangan memutus perselisihan hasil pemilukada yang semula berada pada Mahkamah Agung sekarang berpindah kepada Mahkamah Konstitusi, serta bagaimana efektifitas penyelesaian perselisihan hasil pemilkada di kedua lembaga kehakiman tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu dengan cara menganalisis norma-norma hukum yang berlaku yang bersumber dari data penelitian primer, sekunder, dan tersier yang meliputi undang-undang, buku teks, makalah, jurnal, internet, serta kamus bahasa.

Berdasarkan UU no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah bahwa kewenangan menyelesaikan sengketa pemilukada adalah berada pada MA. Dalam melaksanakan kewenangannya itu MA mendelegasikan wewenangnya kepada Pengadilan Tinggi yang wilayah hukumnya meliputi kabupaten/ kota yang bersangkutan. Disebutkan pula dalam pasal 29 UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur tentang kewenangan Mahkamah Agung dalam kaitan dengan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dalam perkembangannya sebagaimana tercantum dalam pertimbagan putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa ternyata dalam menjabarkan maksud “dipilih secara demokratis” dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, pembuat undang-undang telah memilih cara pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, Mahkamah Konstitusi lewat putusannya dalam perkara pengujian UU 32/2004 memutuskan bahwa pemilukada adalah termasuk dalam rezim pemilu sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal Pasal 22E UUD 1945. Dengan demikian secara otomatis proses penyelesaian perselisihan hasil pemilukada juga akan beralih ke MK sebagai lembaga yang berwewenang memeriksa dan memutus perselisihan hasil pemilu termasuk pemilukada.

*Dosen Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara * Dosen Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

*Mahasiswa Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan.. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil

Melalui permainan konstruktif anak dapat berimajinasi, memecahkan masalah yang dihadapi, mengajukan pertanyaan, menebak-nebak yang kemudian menemukan jawaban (

Flight planning also needs to be created with more precision to avoid overshoot in the sampling plan (see Figure 5, top) and error in the estimation of sampling rate. Loading

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-3/W3, 2015 ISPRS Geospatial Week 2015, 28 Sep – 03 Oct 2015, La

Faktor-faktor keberhasilan Kecamatan Banyuanyar dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi sasaran dan tujuan, yang

At canopy level, the comparison of tree crown temperature recorded by a UAV-borne infrared camera suggests a small temperature increase related to disease

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh