• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bioteknologi dalam perspektif islam (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bioteknologi dalam perspektif islam (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH INDIVIDU

BIOTEKNOLOGI

“Konsep Bioteknologi dan Pandangan Islam”

OLEH:

Fuada Haerana

Rifai

70100112023

Farmasi A

Dosen : Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, M. Si., Apt.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI

SAMATA-GOWA 2014

KATA PENGANTAR

مـــــييححرررلا نحمرحيرررلا هحللا محــــــــــــــسيبح

(2)

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang sangat penting dalam proses pembelajaran kami untuk mata kuliah Bioteknologi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Aamiin.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... BAB I PENDAHULUAN

(3)

B. RUMUSAN MASALAH ... C. TUJUAN PENULISAN ... BAB II PEMABAHASAN ... BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ... B. SARAN ... DAFTAR PUSTAKA ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(4)

dibidang biokimia, biologi sel, mikrobiologi dan lain-lain. Perkembangan teknologi sel mencapai puncak dengan ditemukanya proses kloning atau kultur jaringan.

Apabila kita cermati, sebenarnya apa yang dikerjakan para ilmuwan itu merupakan upaya menyingkap rahasia hukum-hukum Allah (sunnatulloh) yang telah ada bersamaan dengan penciptaan alam semesta ini. Di dalamnya sama sekali tidak ada unsur penciptaan, karena tidak mengadakan sesuatu dari ketidakadaanya, tetapi hanya menyingkap rahasia yang sudah ada. Maka, dengan semakin majunya sains dan teknologi sebenarnya akan semakin menambah pembendaharaan tanda-tanda kebesaran Allah Sang Pencipta, kesempurnaan kekuasaan-Nya dan kerapihan hikmah-Nya. Semua ini seharusnya akan semakin memantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Nya, bukan malah sebaliknya. Firman Allah SWT:

“....Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. Faathir :28)

”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal . (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S. Ali Imron : 190-191)

Bioteknologi telah banyak dimanfaatkan dalam mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Melalui bioteknologi telah diperoleh berbagai macam bahan makanan, contohnya tempe, keju dan yogurt. Oleh karena itu, penerapan bioteknologi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari telah mendorong saya untuk menyusun makalah ini dan mempertimbangkan bagaimana islam memandang konsep bioteknologi secara umum.

B. Rumusan masalah

a. Bagaimana konsep dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan manusia sekarang ini ?

b. Bagaimana islam memandang konsep dan penerapan bioteknologi ? c. Bagaimana dampak bioteknologi dalam era modernisasi seperti sekarang? C. Tujuan

(5)

b. Mengetahui dan memahami pandangan islam mengenai konsep dan penerapan bioteknologi.

c. Mengetahui dampak bioteknologi dalam era modernisasi.

BAB II PEMBAHASAN

(6)

Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau transformasi kimia yang diinginkan. Bioteknologi dibagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya. Berdasarkan pengertian bioteknologi tersebut, maka terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu 1) penggunaan agen biologi, 2) menggunakan metode tertentu, 3) dihasilkannya suatu produk turunan, dan 4) melibatkan banyak disiplin ilmu. Bioteknologi digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang pengolahan makanan, bidang kesehatan, bidang pertaniaan dan perkebunan, serta bidang lingkungan.

a. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang menerapkan ilmu biologi dan biokimia. Rekayasa yang terjadi masih dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional menggunakan jasad hidup secara utuh. Biotektologi konvensioanal tidak dipakai untuk pembuatan produk secara mahal dan menggunakan biaya yang relatif rendah, selain itu ilmu yang digunakan pun biasanya diwariskan secara turun-temurun.

b. Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk menghasilkan organisme transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat menguntungkan yang dikehendaki. Adapun aplikasi bioteknologi ini antara lain:

(7)

Penerapan ini disebut sebagai bioteknologi merah, diawali dengan tahap analisa atau diagnosa suatu penyakit dan pengobatan sebuah penyakit. Beberapa contoh bioteknologi di bidang medis dan kesahatan misalnya penggunaan mikroorganisme pada antibiotik atau vaksin, penggunaan mikroorganisme pada hormon pada penyakit diabetes mellitus, bayi tabung, Antibodi Monoklonal, penggunaan sel induk untuk pengibatan penyakit sroke, dan terapi gen untuk penyembuhan penyakit genetis.

a) Pembuatan antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:

 untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil

 mengikat racun dan menonaktifkannya

 mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

b) Pembuatan vaksin

Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme.Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.

c) Pembuatan antibiotika

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.

d) Pembuatan hormon

Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon.Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron. 2. Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan

(8)

a. Bioteknologi bidang pertanian

Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat.Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian.Beberapa penerapan bioteknologi pertanian sebagai berikut

1) Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen

Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri

Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri.Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi gen.

Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan.

2) Pembuatan tumbuhan tahan hama

Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukan gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang tahan penyakit.Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak dan disebarluaskan.

b. Bioteknologi bidang peternakan

(9)

3. Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Sumber Energi

Bioteknologi ini disebut dengan bioteknologi abu-abu, digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan pengelolaan sumber energi. Sebagai contoh adalah proses degradasi minyak maupun logam berat di dalam air limbah dengan bantuan mikroorganisme, sehingga limbah menjadi aman jika dibuang ke lautan bebas, atau pencairan sumber minyak atau mineral dengan bantuan mikroba. Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.

Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas, dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter. Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah.Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak

menimbulkan polusi.

4. Bioteknologi Pangan

Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan Pangan- Beberapa contoh Bioteknologi tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus. a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt

Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri yang di manfaatkan mampu mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yoghurt.

(10)

Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal. Keju dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri asam laktat atau Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus

mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menyebabkan susu menggumpal. Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah. Kondisi pH yang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu berubah menjadi semi solid yang disebut curd. Proses ini dibantu dengan menambahkan enzim renin. Enzim renin dapat diekstrak dari perut anak sapi. Namun, saat ini enzim renin dapat diproduksi dalam skala besar dengan menggunakan teknik rekayasa genetika.

Setelah susu berubah menjadi curd, garam ditambahkan. Garam ini selain untuk menambahkan rasa, berfungsi juga sebagai bahan pengawet. Bakteri kemudian ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang akan dibuat. Bakteri yang ditambahkan ini disebut bakteri pematang. Bakteri pematang berguna memecah protein dan lemak yang terdapat dalam keju. Beberapa jenis keju mempunyai karakteristik tertentu dengan ditambahkan mikroba lain, seperti jamur. Contohnya terdapat pada keju biru, yang mempunyai karakteristik berwarna biru karena ditambahkan jamur pada curd kejunya. Untuk mempercepat produksi keju, dapat ditambahkan enzim bakteri selain bakteri pematang itu sendiri.

c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe

Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terkenal di Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh produk hasil bioteknologi. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari kacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae. Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direbus hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndam dalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan direndamnya kacang kedelai, dapat menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yang biasanya membusukkan makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci bersih dan direbus kembali hingga matang.

(11)

Rhizopus oryzae. Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi tempe, lalu dibungkus oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah dibungkus, lalu diperam (difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh tempe sebagai produk bioteknologi.

d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu

Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orang Indonesia, Anda pasti telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan? Tahu, seperti juga tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibuat dengan cara mencuci kacang kedelai hingga bersih dan merendamnya selama satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi seperti bubur, lalu dididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkan kultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi asam. Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri asam laktat. Bubur tahu yang telah ditambahkan bakteri asam laktat ini lalu dicetak,dibumbui, dan diberi garam agar tahan lama.

e. Aplikasi Bioteknologi Modern pada Makanan

Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat membusuk. Secara umum, penerapan bioteknologi modern pada makanan tidak dapat dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidang pertanian. Produk-produk makanan yang dihasilkan dari OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme, disebut makanan hasil modifikasi genetik.

OHMG lebih banyak dilakukan pada tanaman pertanian. Contohnya, jagung tahan lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zat dan vitamin yang ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yang tinggi bagi ternak, dan banyak hasil pertanian lainnya. Perkembangan selanjutnya dari penerapan bioteknologi modern semakin beraneka ragam. Sekarang, para ilmuwan dapat membuat makanan yang mengandung obat, pisang yang menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat dewasa, dan tanaman buah yang berbuah lebih cepat.

(12)

Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia.Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah.Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan anorganik.

Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi dengan bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur) serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos.

Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat sebagai pupuk.Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri Acinetobacter calcoaceticus.Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob.

(13)

bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut:

a. Rekayasa genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA.

1) Transplantasi inti

Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel katak.Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid.Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.

2) Fusi sel

Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di dalam fusi sel diperlukan adanya:

a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);

(14)

Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain:

a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu; b) dapat beraplikasi diri;

c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;

d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk. Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.

4) Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut.

1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama. 2) DNA dapat disambungkan

B. Pandangan Islam mengenai Bioteknologi

Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia dengan membawa risalah islam yang sempurna dan mampu menjawab setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia hingga hari qiyamat. Sebagaimana firman-Nya:

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku dan telah Aku ridloi islam sebagai agama bagi kalian..” (QS. Al-Maidah: 3).

Dan firman-Nya :

” Dan telah kami turunkan atasmu Al-Qur’an yang menjelaskan segala sesuatu” (QS. An-Nahl : 89)

Allah pun telah mewajibkan setiap muslim untuk menyesuaikan seluruh aktivitasnya dengan perintah dan larangan-Nya seperti yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Firman Allah SWT:

“Dan apa saja yang diperintahkan oleh Rasul kepada kalian maka kerjakanlah, dan apa saja yang dilarang oleh Rasul kepada kalian, maka tinggalkanlah”. (QS. Al-Hasyr:7)

(15)

Al-hasanu maa hasanahu syar’u wal qobiihu maa qobiihahu as-syar’u.

“Baik itu adalah apa-apa yang baik menurut syara’ dan buruk itu adalah apa-apa yang buruk menurut syara’”

Penemuan-penemuan ilmiah meskipun merupakan hasil eksperimen ilmiah yang bersifat universal tidak didasarkan pada pandangan hidup (aqidah) tertentu, tetapi penggunaan dan pengambilannya tetap akan didasarkan pada pandangan hidup tertentu. Para ilmuwan sekuler yang berazaskan manfaat semata tidak akan memperhitungkan aspek apapun kecuali bahwa penemuan itu akan mendatangkan nilai materi yaitu kemanfaatan. Mereka tidak akan mempertimbangkan lagi apakah penemuan itu sesuai atau tidak dengan nilai-nilai rohani, akhlaq, dan kemanusiaan, sebab nilai-nilai-nilai-nilai tersebut memang bukan standar perbuatan mereka. Sebaliknya ilmuwan muslim yang menjadikan standar hidupnya halal dan haram, hanya akan melakukan penelitian pada apa-apa yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak akan melakukan penelitian pada apa-apa yang telah Alloh haramkan meskipun ada unsur manfaat, karena justru manfaat itu ada pada pelaksanaan hukum syara’, sesuai dengan kaidah syara’ :

Haitsuma yakuunu assyar’u takuunul mashlahah “Dimana ada hukum syara’ disana ada maslahat (manfaat)”.

 Hukum syara’ terhadap aplikasi bioteknologi pada tanaman dan hewan

Aplikasi bioteknologi yang diterapkan pada tanaman dan hewan dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, produktifitasnya atau usaha untuk mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia untuk menggantikan obat-obat kimia yang sering menimbulkan efek samping pada kesehatan, hukumnya boleh (ja’iz) selama tidak ada dalil yang mengharamkannya, sesuai dengan kaidah:

Al-ashlu fil asyyaai al-ibaahah maa lam yarid daliilut tahriim

“Hukum asal dari sesuatu itu halal (mubah) sebelum ada dalil yang mengharamkannya“

(16)

”..Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia menciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian!”.

Bahkan pada kondisi umat manusia sangat memerlukan teknologi tersebut yang tidak bisa ditangani secara konvensional dan menyangkut kelangsungan hidup manusia hukumnya dapat menjadi fardlu kifayah.

Berbagai aplikasi bioteknologi pada tanaman dan hewan disamping mendatangkan manfaat yang besar, diduga membawa pula konsekuensi yang merugikan/membahayakan. Bahaya atau kerugian yang terjadi dapat berupa ancaman terhadap eksistensi tanaman atau hewan tersebut, lingkungan meliputi manusia, alam dan ekosistem hewani di sekitarnya. Sebagai contoh HEMATECH LLC, perusahaan bioteknologi dari Sioux Falls, South Dakota, Iowa, Amerika Serikat, berpatungan dengan Kirin Brewery dari Jepang berupaya memproduksi antibodi manusia lewat sapi. Mereka mengkloning sapi dengan cara menyintesis rangkaian gen yang bisa memproduksi antibodi manusia di laboratorium dan nyambungkan ke sel kulit sapi. Sel kulit sapi itu kemudian digabungkan ke sel telur sapi yang telah diambil intinya. Hasil penggabungan dirangsang untuk tumbuh sebagai embrio, lantas diimplantasikan ke rahim induk sapi. Diharapkan, gen manusia akan aktif di tubuh sapi kloning dan memproduksi antibodi yang diperlukan saat sapi diinfeksi dengan sejumlah virus dan bakteri.

Kenyataannya, produksi antibodi sangat minim karena tidak banyak gen manusia yang aktif dalam sel sapi. Upaya Hematech dianggap sebagai suatu terobosan. Tahap selanjutnya, mereka mengupayakan agar gen manusia menjadi aktif dengan menekan sistem kekebalan tubuh sapi. Upaya ini perlu waktu tiga sampai empat tahun sebelum dilakukan uji klinis. Meski bertujuan mulia, upaya itu tak lepas dari tantangan. Utamanya dari para aktivis penyayang binatang. Menurut mereka, kloning tidak berperikemanusiaan. Kegagalan kloning pada binatang cukup tinggi. Dari 672 embrio yang dibuat, hanya enam anak sapi yang lahir hidup. Dari jumlah itupun, dua ekor mati dalam tempo 48 jam setelah lahir. Kekhawatiran lainnya adalah, bisa saja antibodi yang diproduksi lewat sapi tercemar penyakit sapi gila. Selain itu, ada juga masalah etika yaitu adanya pencampuran gen manusia ke sapi dinilai mengaburkan batasan antar spesies makhluk hidup, khususnya antara manusia dengan binatang.

Oleh karena alasan adanya bahaya negatif seperti tersebut, pengembangan bioteknologi harus selalu diawasi dan diuji secara seksama sebelum dilepas ke masyarakat luas. Jika terbukti akan mendatangkan bahaya kepada manusia atau lingkungan maka hukumnya menjadi haram berdasarkan kaidah ushul:

(17)

“Hukum asal yang membahayakan adalah haram“

Demikian pula pengembangan bioteknologi pada tanaman dan hewan hukumnya haram jika materi yang digunakan adalah materi yang diharamkan oleh Allah, seperti babi dan anjing. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Nabi SAW bersabda:

”Allah telah melaknat orang Yahudi, telah diharamkan kepada mereka lemak (syuhum), tetapi mereka menjualnya dan memakan hasil penjualannya. Sesungguhnya Allah jika telah mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu maka diharamkan pula bagi mereka harganya”.

Hukum syara’ pada proses dan produk bioteknologi pada manusia Kloning pada manusia dilihat dari bentuknya ada dua, yaitu : 1) Kloning embrio (perbanyakan embrio identik)

2) Kloning manusia (dalam pengertian kloning yang berasal dari sel somatik manusia.

Hukum syara’ dari kedua jenis kloning tersebut adalah sebagai beikut: a. Kloning embrio

Kloning embrio adalah proses penggandaan pada fase sel zigot (sel telur yang telah dibuahi) untuk mendapatkan anak kembar identik. Dr. Martin Nijs, ketua team peneliti kedokteran Belgia, tanggal 9 Maret 1997 telah mengumumkan bahwa teamnya telah mengklon anak kembar pada empat tahun sebelumya dan klon tersebut tumbuh baik sampai saat dilaporkan.

(18)

“Siapa saja perempuan yang memasukkan nasab (seseorang) kepada suatu kaum yang bukan dari mereka, maka dia tidak akan mendapatkan apa pun dari Alloh dan Alloh tidak akan pernah memasukkannya ke dalam surga. Dan siapa saja laki-laki yang mengingkari anaknya padahal dia melihat (kemiripannya), maka Alloh akan tertutup darinya dan Alloh akan membeberkan perbuatannya itu dihadapan orang-orang terdahulu dan kemudian (pada hari kiamat nanti).” (HR. Ad-Darimi).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., dia mengatakan bahwa Rosululloh SAW bersabda :

“Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau seorang budak bertuan kepada selain tuannya, maka dia akan mendapat laknat dari Alloh, para malaikat dan seluruh umat manusia” (HR. Ibnu Majah).

b. Kloning sel somatik

Kloning manusia adalah upaya membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan tetuanya. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil sel somatik dari tubuh tetua, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya digabungkan pada sel telur (ovum) wanita—yang telah dihilangkan intinya—dengan bantuan cairan kimia dan kejutan listrik. Setelah proses penggabungan (fusi) ini terjadi, sel telur yang telah berisi inti sel tetua ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar sel tersebut membelah secara mitosis, berkembang, berdiferensiasi dan berubah menjadi janin sempurna. Janin tersebut akan dilahirkan secara alami dan memiliki kode genetik yang sama persis dengan tetuanya. Kloning manusia apapun tujuannya akan menjadi bencana dan sumber kerusakan bagi dunia. Kloning manusia menurut hukum islam haram dilakukan, dan dalil-dalil keharamannya menurut Abdul Qodim Zallum, adalah sebagai berikut:

Anak-anak produk kloning dihasilkan melalui cara yang tidak alami sesuai fitrah manusia. Padahal Alloh telah menetapkan cara pembuahan yang alami yaitu melalui pembuahan sel sperma suami pada sel telur istri yang sah. Alloh berfirman:

(19)

Anak-anak produk kloning dari tetua perempuan tidak akan mempunyai ayah. Dan jika inti sel dari tetua perempuan kemudian ditransfer ke dalam rahim perempuan lainnya juga tidak akan punya ibu. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam kondisi seperti ini tidak terdapat ayah dan ibu. Hal ini bertentangan dengan firman Alloh SWT: “Wahai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.. (QS. Al-Hujurat: 13).

“ Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama bapak-bapak mereka”…(QS. Al-Ahzab: 5).

Kloning manusia akan menghilangkan nasab (garis keturunan), padahal Islam telah mewajibkan pemeliharaan nasab. Kloning yang bertujuan memproduksi manusia unggul dalam hal kecerdasan, kekuatan fisik, kesehatan, kecantikan, dsb..jelas mengharuskan adanya seleksi terhadap orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, tanpa mempertimbangkan apakah suami-istri atau bukan, sudah menikah atau belum. Inti sel somatik yang akan diklon diambil dari orang yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan, dan sel telur akan diambil dari perempuan yang terpilih, dan diletakkan pada rahim perempuan yang terpilih juga. Semua ini jelas akan mengakibatkan hilangnya nasab dan bercampur aduknya nasab.

Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak sekali hukum syara’, seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, waris, hak wan kewajiban antara bapak dan anak, perawatan anak, hubungan kemahroman, hubungan ashobah, dll.

Menjadikan manusia sebagai bahan penelitian merupakan pelecehan terhadap nilai kemuliaan manusia. Seperti telah diuraikan diatas teknologi kloning memiliki tingkat keberhasilan sangat rendah, seperti percobaan pada sapi, dari 672 embrio yang dibuat hanya empat anak sapi yang lahir hidup. Dapat dibayangkan ratusan, ribuan atau jutaan embrio/janin atau bahkan sudah berupa bayi manusia dibuang sebagai sampah sisa percobaan. Naudzubillahi min dzalik.

C. Dampak Bioteknologi

 Dampak positif bioteknologi.

Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :

(20)

2) Meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.

3) Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.

4) Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam ( biohidrometalurgi )

5) Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,

6) Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas

7) Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya : penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin.

8) Mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.

 Dampak negative bioteknologi.

Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah : 1) Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme

transgenik yang tak terkendali.

2) Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.

3) Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika kloning pada manusia tidak terkendali.

4) Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.

5) Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.

6) Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik

7) Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman / hewan transgenik.

(21)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau transformasi kimia yang diinginkan. Bioteknologi dibagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

b. Pengembangan bioteknologi harus selalu diawasi dan diuji secara seksama sebelum dilepas ke masyarakat luas. Ilmuwan muslim yang menjadikan standar hidupnya halal dan haram, hanya akan melakukan penelitian pada apa-apa yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak akan melakukan penelitian pada apa-apa yang telah Allah haramkan meskipun ada unsur manfaat, karena justru manfaat itu ada pada pelaksanaan hukum syara’. c. Produk bioteknologi dapat memberi dampak positif ataupun negatif namun

dampak ini dapat diringankan jika disikapi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

Bakry, N. F.A, Sukri dan M.T.A Auskary. 1996. Bioteknologi dan al-Qur’an referensi dakwah da’i modern. Gema Insani Press. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pen gembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 1998 .

Pedoman Pelaksanaan Pengujian Keamanan Hayati Produk Bioteknologi Pertanian Hasil Rekayasa Genetik Seri Hewan. Jakarta

Hadipermono. S. 1995. Bayi Tabung dan Rekayasa Genetika. Wali Demak Press. Surabaya.

Kompas. 29 Desember 2002. Kelahiran manusia kloning diragukan.

Suara Muhammadiyah No. 8 Th ke-82. Implikasi Rekayasa Genetik.

Suara Muhammadiyah No. 16 Th. Ke-82. 1997. Klonasi ditinjau dari syari’ah Islam.

VOA News.com. 22/01/2003. Kloning Manusia di Amerika Serikat

Widodo R. Memilih Antara Pangan Alamiah dengan Rekayasa Genetik.Teknologi Pangan dan Gizi . Untag Surabaya.

Zallum, A.Q. 1997. Hukmu asy-syar’i fi al-istinsakh, naqlul a’dlaa’, al-ijhadl, athfaal anabib, ajhizatul in’asy ath-thibbiyah, al-hayah wal maut. Darul Ummah. Beirut, Libanon.

http://claudio-xp.blogspot.com/2014/01/bioteknologi-modern-dan convesional.html (diakses 4 mei 2014, 14.00 Wita)

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan Rute Patroli Sekuriti Optimal Dengan Menggunakan Metode Nearest Neighbour Dan Insertion - [Fuaddillah, dkk]4. DINAMIKA REKAYASA

Estimasi Biaya Konseptual pada Jembatan Bet dengan Metode Indeks Biaya – [Bagyo

Dalam sebuah sistem pre-emptive multitasking, kernel akan memberi slot waktu kepada setiap program dan berpindah dari satu proses ke proses yang lain dengan cepat hingga

Banyak cara merancang untuk , pada penelitian ini perancangan dilakukan dengan melakukan terhadap variasi mortar dan variasi rasio volume mortar terhadap volume

Bahwa hasil korelasi antara metakognitif mahasiswa dengan prestasi belajar Struktur Aljabar-1 yang telah dihitung dengan menggunakan perhitungan statistik berbantuan

[r]

Arsitektur dapat pula diartikan sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung keindahan Antropologi selajutnya memberikan tafsiran yang

web service , sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan teknologi RESTful web service yang mempunyai keamanan akses yang lebih baik. Penelitian terdahulu