• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PASAR MODAL MATA KULIAH MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PASAR MODAL MATA KULIAH MANAJEMEN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

PASAR MODAL

MATA KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI

Disusun oleh :

Rahma Pratiwi NIM. 134140114111002

Elsha Amelinda NIM. 134140114111005 Wahid Khoirur Rohman NIM. 134140114111008 Dwi Septiono Hidayat NIM. 134140114111011 Rizky Intan Permatasari NIM. 134140114111014 Fitrotin Nikma NIM. 134140114111017 Irnawati Nenometa NIM. 134140114111020

JURUSAN

SARJANA TERAPAN PERBANKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

1. Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. (Sunariyah, 1997:3)

2. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. (Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995)

3. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. (Bursa Efek Indonesia)

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah suatu tempat yang digunakan untuk jual beli berbagai surat-surat berharga dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (jangka panjang).

B. Macam-macam Pasar Modal 1. Pasar Perdana (Primary Market)

(3)

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.

3. Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa. Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa parallel, dimana menurut pakdes 1989 bursa parallel merupakan suatu system perdagangan efek yang terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh Perusahaan Perdangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh badan Pengawas Pasar Modal.

4. Pasar keempat (Fourth Market)

Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar investor atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar.

SAHAM

A. Pengertian Saham

(4)

2. Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten.

3. Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.

B. Jenis-jenis saham

 Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham terbagi atas :

1. Saham Biasa (common stocks)

Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2. Saham Preferen (preferred stocks)

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

 Ditinjau dari cara peralihannya

1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.

2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

C. Cara membeli saham

(5)

Langkah pertama untuk membeli saham adalah membuka rekening di perusahaan perantara perdagangan efek saham. Perusahaan ini biasa disebut sekuritas atau broker. Perusahaan sekuritas di Indonesia cukup banyak mencapai lebih dari seratus perusahaan. Ada yang dimiliki pemerintah (BUMN), ada yang dimiliki swasta nasional, ada yang dimiliki asing. Yang milik BUMN adalah BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas. Yang merupakan milik swasta nasional diantaranya Sinarmas Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Panin Sekuritas, Henanputi Rai Sekuritas, Balbury Sekuritas, Sarijaya Sekuritas, Brent Sekuritas, Trust Sekuritas dan lain-lain. Yang merupakan milik Asing diantaranya Kim Eng Securities, CLSA Securities, JP Morgan Securities, Merril Lynch Securities, Philips Securities, UBS Securities, BNP Paribas Securities.

Proses pendaftaran pada perusahaan sekuritas diantaranya menyerahkan fotokopi kartu identitas resmi, Nomor Pokok Wajib Pajak, serta mengisi beberapa formulir. Apabila telah selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan setoran awal ke rekening anda di perusahaan sekuritas tersebut.

Jenis layanan yang diberikan perusahaan sekuritas :

1. Layanan penuh (Full Service Brokerage). Pada jenis layanan ini, kita akan dipandu oleh seseorang yang telah bersertifikat sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Pada layanan ini perusahaan sekuritas tidak hanya sebatas menempatkan pesanan beli atau jual saham kita, akan tetapi juga member edukasi, saran serta strategi dalam melakukan perdagangan saham atau perdagangan surat berharga lainnya.

2. Layanan Online trading. Yang dimaksud dengan online trading berarti kita melakukan pembelian saham dan penjualan saham sendiri melalui internet di situs perusahaan sekuritas tersebut. Perusahaan sekuritas umumnya menyediakan semacam software yang bisa kita install ke computer kita dan selanjutnya kita dapat melakukan online trading dari manapun dengan jaringan internet.

(6)

1. Deviden

Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Atau dapat pula berupa deviden saham yang berarti kapada setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian deviden saham tersebut.

2. Captal gain

Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham Telkom dengan harga per saham Rp 3000 kemudian menjualnya dengan harga per saham Rp 3500 yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Di samping dua keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan :

1. Saham Bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. Misalnya setiap saham dengan nominal Rp 500 dijual dengan harga Rp 800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp 300 setiap sahamnya.

E. Kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:

1. Tidak mendapat deviden

(7)

2. Capital Loss

Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.

3. Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi

Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.

4. Saham di delist dari bursa (delisting)

(8)

sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.

F. Kapan saat yang tepat untuk : 1. Membeli saham

 Saat penawaran umum atau biasa disebut Pasar Perdana / Penawaran Saham Perdana.

 Saat saham telah beredar 2. Menjual saham

 Saat harga pasarnya naik (diatas harga pasar) dari harga beli.  Bila memprediksikan harganya akan jatuh.

(9)

DEPOSITO

A. Pengertian Deposito

Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank. Adapun jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan.

B. Jenis-jenis deposito 1. Deposito berjangka

Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu terntu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

2. Sertifikat Deposito

(10)

diperpanjang otomatis dan bisa dicairkan pada saat jatuh tempo oleh pemegang sertifikat. Sertifikat deposito dapat digunakan sebagai hadiah untuk keluarga, sahabat atau relasi.

Sertikat deposito merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya Rp. 1.000.000, Rp. 2.500.000, Rp. 5.000.000, Rp. 10.000.000, Rp. 25.000.000 dsb. Dalam deposito ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000, setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.

C. Perbedaan Deposito dan Sertifikat Deposito

Deposito Berjangka SERTIFIKAT DEPOSITO

Sifatnya atas Nama Sifatnya atas Unjuk

Tidak dapat diperjual belikan /

dipindah tangankan Dapat diperjual belikan / dipindah tangankan Bunga dibayar pada saat jatuh waktu Bunga dibayar pada saat pembukaan Nilai nominal ditentukan oleh

deposan Nilai nominal ditentukan oleh bank

Penyimpanan dapat berbentuk rupiah

atau uang asing Penyimpanan hanya dalam bentuk rupiah

D. Perhitungan bunga dan pajak

Formula : Nominal x % Bunga x Jumlah Hari Bunga Jumlah hari dlm tahun Ybs

(11)

Penempatan Deposito per tanggal 2 Jan 2008, Nominal Rp 50.000.000, periode 1 bulan.

Informasi suku bunga: 5.5%/pa

Berapa bunga yang diperoleh nasabah dengan kondisi: a. Deposito Non ARO

Pada saat jatuh tempo, deposito tidak diperpanjang. Nominal dan bunga yang diperoleh nasabah sebesar Rp 50.186.338,80,-.

b. Kondisi Deposito ARO

Pada saat jatuh tempo, Nominal sebesar Rp. 50.000.000,- akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.

Sedangkan bunga sebesar Rp. 186.338,80 ditransfer ke rekening nasabah.

c. Kondisi Deposito ARO Plus

Pada saat jatuh tempo, Nominal ditambah bunga sebesar Rp. 50.186.338,80,- akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.

E. Denda

 Adalah merupakan suatu kewajiban bagi deposan, apabila deposito berjangka yang belum jatuh tempo dicairkan oleh deposan, adalah :

1. Denda Penalty, yaitu denda yang dikenakan oleh bank kepada deposan yang melakukan pencairannya belum jatuh tempo sebesar 1% dari nilai nominal deposito

2. Denda bunga, yaitu denda yang dikenakan oleh bank kepada deposan yang melakukan pencairannya belum jatuh tempo, yaitu bunga harian selama pengendapan dana tersebut tidak dibayarkan

F. Syarat membuka deposito

(12)

 Fotocopy Identitas KTP/SIM/Paspor/KIMS/KITS  NPWP

Perusahaan :

 Akta Pendirian dan Anggaran Dasar serta perubahannya, SIUP, NPWP, Fotocopy Identitas Pengurus : KTP/SIM, TDP

 Penempatan deposito minimal Rp. 1.000.000

REKSADANA

A. Pengertian

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

B. Jenis-jenis Reksadana

Ada empat jenis reksa dana yang dapat dimanfaatkan investor. Masing-masing dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan :

1. Reksa Dana Pasar Uang :

(13)

Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah unitnya selalu bertambah setiap harinya.

Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman, sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun. Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya, menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih besar.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap :

Reksadana ini menempatkan investasinya pada obligasi (istilahnya adalah fixed income dan diartikan secara harfiah pendapatan tetap). Nama Reksadana Pendapatan Tetap pernah membuat kehebohan di tahun 2005.

Banyak masyarakat yang baru mulai berinvestasi pada reksadana jenis ini menyangka bahwa “pendapatan tetap” artinya investasinya memberikan hasil yang tetap dan tidak ada resiko penurunan nilai. Alhasil, saat obligasi yang menjadi isi portofolio dari reksadana ini mengalami penurunan, maka paniklah para investor dan melakukan pencairan dana secara bersamaan. Saat ini, investor yang berinvestasi pada reksadana sudah memiliki pengertian yang lebih mendalam tentang reksadana sehingga kepanikan masyarakat saat nilai reksadana turun, sudah hampir tidak pernah terjadi lagi.

(14)

persen–15 persen per tahun. Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, berkisar antara 3–5 tahun kedepan

Reksadana pendapatan tetap berpeluang memberi imbal hasil 8 persen-10 persen sepanjang tahun 2012 ini.

3. Reksa Dana Campuran :

Sesuai dengan namanya, reksadana ini berisikan produk investasi yang terdiri dari Obligasi, Saham atau ekuitas serta produk investasi lainnya. Pada umumnya reksadana campuran ini dibagi menjadi reksadana campuran konservatif, moderat ataupun agresif, tergantung dari produk investasi yang membentuknya. Semakin banyak porsi saham didalamnya, semakin agresif lah reksadana campuran ini.

Semakin agresif, artinya resiko yang dimilikinya lebih tinggi dibandingkan reksadana campuran jenis lainnya, dan otomatis semakin tinggi pula ekspektasi imbal hasilnya.

Akan tetapi, ada juga reksadana campuran yang memiliki saham hanya dalam porsi kecil bahkan tidak ada sama sekali, reksadana inilah yang dikategorikan dalam reksadana campuran konservatif.

Dengan produk investasi didalamnya yang variatif, sebenarnya reksadana campuran menjadi lebih fleksible di saat krisis. Komposisi saham dan obligasi yang dimiliki bisa disesuaikan dengan kondisi pasar. Rata-rata imbal hasil reksadana campuran adalah sebesar 15 persen–20 persen per tahun dan dapat digunakan untuk investasi jangka menengah.

(15)

Pada tahun 2012 diproyeksikan return reksadana campuran selama 1 tahun berkisar 10 persen-18 persen.

4. Reksa Dana Saham :

Reksa dana yang sekurang-kurangnya 80 persen dari dana yang dikelolanya diinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.

Isi portofolio dari reksadana jenis ini adalah saham/ekuitas, dan merupakan jenis reksadana dengan tingkat resiko dan imbal hasil yang paling tinggi. Apabila kita ingin membeli reksadana saham, perhatikan juga jenis saham yang dipilih oleh manajer investasi terkait.

Ada jenis reksadana saham yang berinvestasi hanya pada saham blue chips, saham infrastruktur, saham second liner ataupun jenis jenis saham lainnya. Masing-masing jenis ini tentu saja memberikan resiko dan imbal hasil yang berbeda.

Target imbal hasil rata-rata untuk reksadana saham adalah sebesar 20 persen–25 persen per tahun. Besarnya imbal hasil ini adalah rata-rata untuk jangka panjang. Artinya reksadana saham bisa saja memberikan return sampai 40 persen atau lebih per tahunnya, tapi apabila pasar saham sedang krisis, imbal hasilnya bisa memberikan minus.

Dengan resiko fluktuasi yang tinggi ini, maka reksadana saham sangat tidak cocok dan tidak dianjurkan untuk investasi jangka pendek. Dalam perencanaan keuangan, investasi pada reksadana saham biasanya digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan periode diatas 10 tahun. Dana pensiun, dana pendidikan anak untuk tingkat S1, dana untuk bisnis serta tujuan jangka panjang lainnya merupakan tujuan tujuan yang menggunakan reksadana saham.

Pada tahun 2012 diproyeksikan return reksadana saham selama 1 tahun berkisar di angka 15 persen-25 persen

(16)

C. Manfaat reksadana bagi investor

(17)

E. Kapan pertama kali reksadana itu ada dan berkembang

Reksadana pertama kali muncul pada tanggal 21 Maret 1924, dan dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana sempat melambat namun reksadana mulai tumbuh dan berkembang lagi, Hingga pada akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana yang dikelola sebesar 48 triliun US Dollar.

F. Kapan kita dapat melakukan transaksi reksadana

Transaksi reksadana dapat kita lakukan pada hari bursa, yaitu pada pukul 9 pagi sampai dengan pukul 4 sore namun pada pukul 1 siang adalah cut off time dimana tidak ada transaksi reksadana. Transaksi reksadana yang di lakukan sebelum pukul 1 siang yaitu pukul 9 sampai dengan 12.59 maka perhitungannya akan menggunakan nilai aktiva bersih (NAB) hari itu juga, sedangkan transaksi yang dilakukan setelah pukul 1 siang yaitu pukul 2 sampai dengan pukul 4 sore maka akan menggunakan NAB untuk hari selanjutnya.

Adapun juga batas maksimum pembayaran hasil redemption adalah 7 hari kerja setelah melakukan transaksi.

Jangka waktu reksadana

 Short term : reksadana yang batas maksimumnya 5 tahun atau reksadana yang berlaku 5 tahun ke bawah

 Medium term : reksadana dengan jangka waktunya 5 – 10 tahun  Long term : reksadana dengan jangka waktunya diatas 10 tahun

G. Dimana bisa membeli reksadana 1. Manager Investasi

(18)

investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Tugas MI

- Mengelola investasi reksadana

- memastikan legalitas dan keamanan reksadana tersebut

- Memilih dan memutuskan mana saham, obligasi, deposito dan surat berharga yang akan dibeli. Lalu, kapan saham akan dijual, kapan obligasi harus dilepas, dan berapa banyak dana cash yang perlu disimpan,

- wajib menghitung dan melaporkan kepada investor mengenai berapa nilai investasi reksadana setiap hari bursa.

Keuntungan membeli lewat MI adalah

- jumlah investasi atau setoran awal dan top up biasanya relative rendah dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai investasi dengan setoran awal Rp 200,000.

- Investor juga bisa lebih jelas untuk mendapatkan informasi tentang semua produk yang di terbitkan oleh MI, karena setiap kali ada

investor yang ingin berinvestasi lewat MI maka akan ada agent – agent MI yang datang untuk menjelaskan tentang produk – produk yang diterbitkan oleh MI.

Kekurangan membeli lewat MI

- Investasi lewat MI sedikit merepotkan karena harus melewati proses yang cukup panjang

Cara berinvestasi lewat MI

- Datang ke bank kostodian penjual produk untuk membeli dan mengisi formulir pembelian

- Mentransfer dana ke rekening agent MI

- Mengirimkan formulir pembelian dan bukti pengiriman dana ke MI melalu FAX

- Konfirmasi via telpon ke agent MI

2. Bank agen penjual

Bank agen penjual adalah bank yang memiliki ijin sebagai agent transaksi reksadana atau tempat untuk melakukan transaksi reksadana.

Keuntungan membeli lewat bank agen penjual

(19)

Kekurangan

- minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Misalnya minimum investasi adalah Rp.

500.000,-- harus menjadi nasabah bank tersebut yaitu memiliki rekening di bank tersebut dan juga rekening pada bank tersebut tidak boleh kosong atau nol

- setiap kali pembelian dilakukan, maka akan terdapat pemotongan fee sebesar 0,5% - 2.00% tergantung bank masing – masing

cara berinvestasi lewat bank agen penjual

- datang ke customer service bank agen penjual misalnya bank BCA, MANDIRI dan bank lainnya yang telah terdaftar menjadi bank agen penjual

- memilih produk yang kita inginkan

(20)

ORI

(OBLIGASI RITEL INDONESIA)

A. PENGERTIAN ORI

Menurut Wuri (2007), ORI (obligasi ritel Indonesia) adalah sebuah SUN (surat utang negara) yang cara penjualannya secara ritel (perorangan) kepada warga negara Indonesia (WNI). Menurut Wuri (2007), obligasi ritel Indonesia diterbitkan dengan nilai nominal per unit sebesar Rp1.000.000,00. Akan tetapi, jumlah pembelian minimal yaitu Rp5.000.000,00 untuk mendapatkan 5 unit dan dengan kelipatan 5 unit.

B. LATAR BELAKANG TERBITNYA ORI

(21)

Pemerintah yang menyadari apabila kondisi perekonomian merosot, maka investor akan menyelamatkan aktivanya untuk dipindahkan ke luar negeri. Sehingga hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kestabilan nilai rupiah. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menawarkan obigasi ritel Indonesia kepada masyarakat umum dengan satuan perdagangan yang lebih murah. Hal ini dilakukan supaya masyarakat luas dapat menjangkaunya (Wuri, 2007).

C. KEUNTUNGAN

Menurut Wuri (2007), keuntungan berinvestasi di obligasi ritel Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh undang-undang SUN.

2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. 3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo. 4. Kupon dibayar setiap bulan.

5. Berpotensi memperoleh capital gain jika obligasi ritel Indonesia dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.

6. Dapat dijaminkan atau dipinjamkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum atau jaminan dalam rangka transaksi efek.

7. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme bursa efek atau transaksi di luar bursa efek (over the counter).

8. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

9. Bunganya tinggi dan bersifat tetap. 10. Jenis investasi yang aman.

11. Risiko lebih rendah dibandingkan dengan saham. 12. Dijamin pemerintah.

D. RESIKO

Menurut Wuri (2007), risiko berinvestasi di obligasi ritel Indonesia terdapat tiga jenis risiko utama, adalah sebagai berikut.

(22)

undang-undang surat utang negara (SUN) dan undang-undang-undang-undang APBN setiap tahunnya menjamin pembayaran kupon dan pokok SUN, termasuk obligasi ritel Indonesia sampai dengan jatuh temponya.

2. Menurut Wuri (2007), risiko pasar adalah potensi kerugian bagi investor karena adanya kecenderungan penurunan harga ORI di pasar sekunder akibat kenaikkan tingkat bunga, seperti tingkat bunga SBI (sertifikat bank Indonesia). Kerugian dapat terjadi jika investor menjual obligasi ritel Indonesia di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Risiko pasar dalam investasi obligasi ritel Indonesia dapat terhindar jika pembeli obligasi ritel Indonesia di pasar perdana tidak menjual sampai dengan jatuh tempo dan menjual apabila harga jual atau harga pasar lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Apabila harga turun, pemilik obligasi ritel Indonesia tetap mendapatkan kupon setiap bulan sampai jatuh tempo dan pemilik obligasi ritel Indonesia tetap dapat menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika obligasi ritel Indonesia telah jatuh tempo.

3. Menurut Wuri (2007), risiko likuiditas adalah potensi kerugian jika sebelum jatuh tempo pemilik obligasi ritel Indonesia yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual obligasi ritel Indonesia di pasar sekunder. Tingkat penjualan obligasi ritel Indonesia pada tingkat harga yang wajar. Jika pemilik obligasi ritel Indonesia membutuhkan dana, obligasi ritel Indonesia dapat dijaminkan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal.

4. Jika kepemilikan asing atas Obligasi Negara di Indonesia

Dalam hal terjadi krisis di pasar keuangan dalam negeri, investor asing akan cenderung mudah melepas kepemilikannya yang akan berujung pada jatuhnya harga obligasi di pasar sekunder dan mendorong yield naik. Naiknya yield obligasi pemerintah berpotensi memberatkan keuangan negara karena obligasi yang akan diterbitkan pemerintah harus dijual dengan harga lebih murah jadi diskon.

(23)

Citibank PT Bank ANZ

Persyaratan Berinvestasi di Obligasi Ritel Indonesia (Pasar Perdana) 1. Individu/ perorangan WNI yang dibuktikan dengan Kartu

Identitas yang masih berlaku.

2. Investasi minimum Rp.5.000.000,00 dan kelipatan Rp.5.000.000,00 dengan batas pembelian tiap individu adalah Rp.3.000.000.000

3. Mempunyai rekening tabungan di tempat pembelian ORI

(24)

1. Membuka rekening tabungan di salah satu bank umum dan rekening surat berharga di salah satu sub-registry.

2. Mengisi formulir pemesanan dari Agen Penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah dengan melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

3. Menyetor dana tunai ke rekening khusus Agen Penjual dan menyampaikan bukti setor dana kepada Agen Penjual sesuai dengan jumlah pemesanan.

4. Memperoleh hasil penjatahan Pemerintah dari Agen Penjual sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Menerima bukti kepemilikan surat berharga dari Agen penjual.

6. Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah pemesanan tidak seluruhnya dimenangkan

Prosedur pembelian obligasi Ritel Indonesia di pasar sekunder:

1. Pembelian Obligasi Ritel yang dilakukan dengan mekanisme bursa yang melalui perusahaan efek.

2. Pembelian Obligasi Ritel yang dilakukan dengan mekanisme non-bursa(over-the-counter) dapat melalui perusahaan efek atau bank umum.

G. KUPON ORI

Pembayaran kupon dilaksanakan di Indonesia dan dibayarkan kepada pemilik obligasi ritek Indonesia yang tercatat pada tanggal kepemilikan. Pembayaran dilakukan dengan mengkredit rekening dana pemilik obligasi ritel Indonesia. Kupon ORI lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito (Wuri, 2007).

H. Mekanisme pembayaran kupon dan pokok ORI

(25)

I. BIAYA DAN PAJAK ORI

Menurut Depkeu (2006) dalam Wuri (2007), biaya dan pajak obligasi ritel Indonesia adlah sebagai berikut.

1. Biaya pemesanan obligasi ritel Indonesia di pasar perdana adalah biaya materai untuk membuka rekening tabungan pada bank dan biaya materai untuk membuka rekening surat berharga pada subregistry, dan biaya transfer dana untuk menampung dana pemesan obligasi ritel Indonesia.

2. Biaya penyimpanan surat berharga.

5. Biaya penyimpanan rekening surat berharga umumnya digunakan untuk perioda satu tahun dan besarnya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing subregistry.

6. Biaya transfer bunga yang besarnya berbeda untuk tiap agen. 7. Biaya transaksi di pasar sekunder.

8. Biaya transaksi obligasi ritel Indonesia di pasar sekunder dapat berbeda-beda baik dengan mekanisme bursa efek maupun transaksi di luar bursa efek (over the counter). Biaya transaksi di pasar sekunder antara lain berupa biaya transfer surat berharga dan biaya perantara pedagang.

9. Pajak terdapat 2 (dua) jenis, yaitu pajak untuk kupon obligasi sebesar 20% dan pajak apabila terdapat capital gain, yaitu sebesar 20%.

J. PELUNASAN POKOK ORI (Obligasi Ritel Indonesia)

Pembayaran pokok obligasi ritel Indonesia dilakukan di Indonesia dan dibayar kepada pemilik obligasi ritel Indonesia yang tercatat pada tanggal pencatatan pemilik obligasi ritel Indonesia (Wuri, 2007).

Saham

Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham merupakan surat berharga sebagai bukti penilaian individu/institusi dalam suatu perusahaan (biasa dipegang perorangan/lembaga pada suatu perusahaan). Menerbitkan saham adalah salah satu cara dalam upaya pendanaan perusahaan. Akan tetapi, disisi lain saham adalah instrument investasi masyarakat umum.

Deposito

(26)

deposan dan bank. Jangka waktu deposito, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan (http://www.banksaudara.com).

K. Tempat pemberitahuan pelunasan obligasi-obligasi tersebut adalah:

a) Warta Berita Kantor Berita Antara tanggal 6 Maret 1979; b) Harian Merdeka tanggal 7 dan 17 Maret 1979;

c) Harian Kompas tanggal 7 maret dan 19 Desember 1979; d) Harian Suara Karya tanggal 14, 20, 21 dan 26 Maret 1979

L. PERBEDAAN SAHAM, DEPOSITO, DAN ORI

Saham Deposito ORI

Jatuh tempo Tidak ada Ada Ada

Kupon (bunga) Tidak ada

Ada, berubah

mengikuti pasar Ada, tetap

Dividen Ada Tidak ada Tidak ada

Potensi capital

gain Ada Tidak ada Ada

Jaminan

pemerintah Tidak ada Ada

Pasar sekunder Dapat Tidak dapat Dapat

Tabel 1. Perbedaan Antara Saham, Deposito, dan ORI Sumber: Pratiwi (2006) dalam Wuri (2007)

Menurut Widajati (2009), secara tidak langsung inflasi tidak mempengaruhi harga obligasi ritel Indonesia. Apabila tingkat inflasi turun dan tingkat bunga turun maka harga obligasi naik. Peningkatan transaksi ini dipengaruhi oleh penurunan suku bunga yang membuat harga meningkat. Sedangkan obligasi ritel Indonesia akan menguntungkan dan memberikan informasi bahwa pemegang obligasi sebaiknya melihat yield dan bukan kupon obligasi.

M. KESIMPULAN

(27)

dividen tersebut tidak tentu dibagikan setiap tahunnya. Apabila dibandingkan dengan deposito, ORI tetap lebih menguntungkan dan aman. Deposito tidak dapat diperjualbelikan sehingga pemilik deposito tidak dapat menjual sewaktu-waktu apabila memerlukan dana cepat. Jika pemilik ORI membutuhkan dana, obligasi ritel Indonesia dapat dijaminkan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal. Penerbitan ORI yang dilakukan pemerintah memiliki nilai strategis karena dapat mendorong dan memfasilitasi

Pembelian ORI minimal Rp 5 juta dan berlaku kelipatan. Apabila investor membeli ORI010 Rp. 10 juta, dengan asumsi kupon 7,00/tahun.

a) Jika tidak dijual sampai jatuh tempo

b) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebih tinggi 5%) c) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebihrendah 5%)

Jawaban:

a) Jika tidak dijual sampai jatuh tempo

Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap bulan sampai jatuh tempo. Pokok pada saat jatuh tempo sebesar Rp.10.000.000,00

b) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebih tinggi 5%) Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap bulan sampai dijual.

Capital gain = Rp.10.000.000,00 x 5% = Rp. 500.000,00 dengan adanya Capital Gain, maka pokok yang diterima saat dijual adalah Rp. 10.500.000,00

c) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebihrendah 5%) Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap bulan sampai dijual.

(28)

Dengan catatan bahwa perhitungan diatas belum memperhitungkan pembayaran pajak fiscal atas kupon dan Capital gain sebesar 15%, serta biaya transaksi di Pasar Sekunder.

O. CONTOH KASUS ORI

Perhitungan hasil investasi pada ORI dapat diilustrasikan sebagai berikut.

Investor A membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan tidak dijual sampai jatuh tempo, maka hasil yang diperoleh adalah :

Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp66.250,- setiap bulan s.d jatuh tempo.

Pokok pada saat jatuh tempo Rp10.000.000,-.

Investor B membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan dijual di Pasar Sekunqer dengan harga 105%, maka hasil yang diperoleh adalah:

Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp66.250- setiap bulan s.d saat dijual.

Capital Gain = Rp10.000.000 x (105-100)% = Rp500.000,-

Pokok yang diterima saat dijual Rp10.500.000 yang berasal dari Pokok ORI sebesar Rp10.000.000 + Capital Gain.

Investor C membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan kupon 7,95% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang diperoleh adalah : Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp66.250/- setiap bulan s.d saat dijual

Capital Loss = Rp10.000.000,- x (95%-100%) = - Rp500.000,-

(29)

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Antara Saham, Deposito, dan ORI

Referensi

Dokumen terkait

dengan kata lain dapat dikatakan bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa yang terbentuk di SMK Pratama

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA JAKARTA.

Dua puluh lima abad yang lalu India menyaksikan suatu revolusi intelektual dan religius yang berpuncak pada runtuhnya monoteisme, keegoisan yang berkenaan dengan kependetaan,

Berdasarkan hasil penelitian analisis data dapat disimpulkan beberapa hal; a) Gaya kepemimp- inan otokratis berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. Candi Jaya Amerta.

Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Hak angket adalah

Proses adsorpsi dilakukan dengan mencampur 11 gram adsorben, yang telah divariasi rasio antara kulit telur ayam dan sekam padi, dengan 50 mL larutan zat

(2) Dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa. Dipandang dari dimensi geografi, perubahan atau perbedaan yang disebut variasi ada yang terjadi

Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap