• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis studi kasus ISIS dalam kaitanny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis studi kasus ISIS dalam kaitanny"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis studi kasus ISIS dalam kaitannya

dengan Globalisasi, Nasionalisme dan HAM

Oleh: Al Kindi / 611202872

Mahasiswa UNTAG Surabaya Fakultas Sastra Inggris Dosen Perkuliahan: Bambang Kusbandrijo

a. Sekilas tentang Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)

(2)

Perang Suriah terjadi titik baliknya pada April 2013. Dua kelompok bersenjata yang berasal dari Al Qaeda mulai berkonflik. Abu Bakr al-Baghdadi (pemimpin Al Qaida Irak) menyatukan ‘perjuangan’ di Irak dengan Suriah, dengan membentuk Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Deklarasi ini ditentang oleh kelompok Jabhah Al Nusra pimpinan Al Julani. Lalu, dimulailah pertikaian di antara kedua kubu, mereka mengafirkan dan saling bantai dengan cara-cara mengerikan: menggorok leher atau membakar kepala terpenggal.

Dan inilah ideologi dasar kelompok-kelompok jihad Suriah dan Irak itu: takfirisme. Mereka merasa sah berperang dan membunuh siapa saja yang dianggap kafir. Definisi kafir menjadi semakin bias: bahkan sesama Muslim pun bisa didefinisikan kafir. Sayangnya, ini pula ideologi yang dimiliki oleh ormas-ormas (dan partai tertentu) di Indonesia yang sejak awal Perang Suriah terang-terangan menyatakan dukungan kepada para ‘mujahidin’. Satu-satunya alasan dukungan mereka adalah ‘kekafiran’ Rezim Assad.

b. ISIS kaitannya dengan Globalisasi

(3)

Negara memiliki konflik internal seperti konflik etnis, agama, atau perang saudara yang belum usai, TOC akan memperkeruh sehingga konflik lama menjadi semakin pelik dan tidak kunjung selesai bahkan akan cenderung memunculkan konflik baru. Penyebab terjadinya kejahatan transnasional adalah adanya ketimpangan kondisi sosial ekonomi, mekanisme penegakan hukum yang lemah, rendahnya tingkat kesejahteraan ekonomi, kapasitas pemerintah yang tidak memadai, dan perpecahan sosial yang signifikan. Nasionalisme. Krisis nasionalisme jadi target propaganda kelompok radikalis pendukung gerakan ISIS Indonesia untuk merubah ideologi Pancasila jadi Syariat Islam, dan mengubah bentuk negara dari NKRI menjadi Negara Islam di bawah Khalifah Islam ISIS.

Dalam etika berbangsa dan bernegara, Indonesia mengemban

(4)

d. ISIS kaitannya dengan HAM

HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari tuhan YME. semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak asasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah. setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum terbentuknya Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (DUHAM), masyarakat dunia telah menyinggung bahwa setiap orang sudah memiliki kesadaran untuk wajib menghormati hak orang

Privasi merupakan salah satu jenis hak dasar manusia yang dilindungi baik oleh Hukum Internasional Umum seperti dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia ,1948 dan

Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dimajukan, dilindungi, dipenuhi, dan dijamin oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. 1

Bahasa adalah salah satu faktor yang menjadi ciri pembeda antara manusia dengan.. makhluk

23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pada pasal 1 ayat (12) bahwa, “hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang

Abstraksi : Dalam transaksi perdagangan barang maupun jasa, hak merek memegang peranan penting karena menjadi unsur pembeda antara satu produk dengan produk

Korelasi antara kasus dugaan makar terhadap beberapa aktivis dan hak asasi manusia terletak pada kebebasan berpendapat dan berekspresi, yang merupakan salah satu

Islam meletakkan dasar-dasar asasi dalam kehidupan umat manusia yang wajib dilindungi hak-haknya oleh siapapun. Jika dasar- dasar asasi tersebut dilanggar, maka