DAFTAR PUSTAKA
Affandi. 2008. Pemanfaatan Urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi
Tanaman.
2015.
Aisyah, S., Novianti, S. dan Bakhendri, S. 2011. Pengaruh Urine Sapi Terfermentasi Dengan Dosis Dan Interval Pemberian Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). Jurnal
Agroteknologi, Vol. 2 No. 1.
Ansar, M. 2012. Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Pada Keragaman Ketinggian Tempat. Disertasi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2014. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara
No. 54/08/14/Th. XVII, 04 Agustus 2014. Biro Statistik Sumatera Utara, Medan.
Brewster, J. L. 2008. Onions and Other Vegetable Alliums 2nd Edition. CABI. USA.
Deptan. 2003. Pengembangan Usaha Agribisnis Bawang Merah Terpadu. Direktorat Tanaman Sayuran, Hias, dan Aneka Tanaman. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian, Jakarta. Firmanto, B. H. 2011. Praktis Bertanam Bawang Merah Secara Organik. Penerbit
Angkasa, Bandung. Hal. 15-32.
Ginting, D. M. 2011. Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos Kascing Dan Urine Kambing. [Skripsi]. Medan. Fakultas Pertanian USU.
Gurning, T. M. dan Z. Arifin. 1994. Pengaruh Ukuran, Pemotongan Umbi dan Pemberian Mulsa Terhadap Hasil Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Subang.
Hervani, D., Lili, S., Etti, S., dan Erbasrida. 2008. Teknologi Budidaya Bawang Merah Pada Beberapa Media Dalam Pot di Kota Padang. Universitas Andalas. Padang.
Lakitan, B. 1995. Hortikultura I. Teori Budidaya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 219 hlm.
Lingga, P. 1991. Jenis dan Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak. Bogor.
Lingga, P. dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 59-61.
Litbang, 2013. Budidaya Bawang Merah. Kementerian Pertanian Indonesia. Jakarta.
Mawardi. 2000. Pengujian mulsa plastik pada tanaman melon. Agrista 2: 175-180. Mayun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap
Pertumbuhandan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. J. Agritrop 26 (1) : 33 – 40.
Mulyatri. 2003. Peranan pengolahan tanah dan bahan organik terhadap konservasi tanah dan air. Pros. Sem. Nas. Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi. Hal. 90-95.
Musnamar, E. I., 2003. Pupuk Organik Padat : Pembuatan dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 19-20.
Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT Agro Media Pustaka. Jakarta. Hal. 23-24.
Rahayu, E., dan N. Berlian VA. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Rubatzky, V. E. dan Yamaguchi, M. 1998. Sayuran Dunia 2. ITB-Bandung.
Bandung. Hal 9-10, dan 21.
Siemonsma, J. S. and K. Pileuk, 1994. Plant Resources of South-East Asia.. Bogor.
Steel, R.G.D.,and J.H. Torrie, 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Steenis, C.G.G.J., S. Bloembergen., and P.J. Eyma, 2005. Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Sudiro, A. 2011. Demontrasi Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urine Sapi di Kabupaten Sinjai. http://www.sulsel.litbang.deptan.go.id. Diunduh 20 Februari 2015. Hal. 8-12.
Sutedjo, M. M dan A. G. Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara, Jakarta. Hal. 104.
Sumarni, N. dan A, Hidayat. 2005. Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. Hal 19-22.
Tabrani, G., R. Arisanti dan Gusmawartati. 2005. Peningkatan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Pupuk KCl dan Mulsa. J. Sagu 4(1):24-31.
Thomas, R.S., R.L. Franson, and G.J. Bethlenfalvay. 1993. Separation of VAM Fungus and Root Effects on Soil Agregation. Soil Sci. Am. J. Edition: 57: 77-81.
Tim Prima Tani. 2011. Petunjuk Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Hal. 1-2.
Umboh, A. H. 2000. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya. Jakarta. Yetti, H dan E. Elita. 2008. Penggunaan Pupuk Organik dan KCl pada