• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Jenis Mulsa dan Pemberian Urine Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Jenis Mulsa dan Pemberian Urine Sapi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi. 2008. Pemanfaatan Urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi

Tanaman.

2015.

Aisyah, S., Novianti, S. dan Bakhendri, S. 2011. Pengaruh Urine Sapi Terfermentasi Dengan Dosis Dan Interval Pemberian Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). Jurnal

Agroteknologi, Vol. 2 No. 1.

Ansar, M. 2012. Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Pada Keragaman Ketinggian Tempat. Disertasi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2014. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara

No. 54/08/14/Th. XVII, 04 Agustus 2014. Biro Statistik Sumatera Utara, Medan.

Brewster, J. L. 2008. Onions and Other Vegetable Alliums 2nd Edition. CABI. USA.

Deptan. 2003. Pengembangan Usaha Agribisnis Bawang Merah Terpadu. Direktorat Tanaman Sayuran, Hias, dan Aneka Tanaman. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian, Jakarta. Firmanto, B. H. 2011. Praktis Bertanam Bawang Merah Secara Organik. Penerbit

Angkasa, Bandung. Hal. 15-32.

(2)

Ginting, D. M. 2011. Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos Kascing Dan Urine Kambing. [Skripsi]. Medan. Fakultas Pertanian USU.

Gurning, T. M. dan Z. Arifin. 1994. Pengaruh Ukuran, Pemotongan Umbi dan Pemberian Mulsa Terhadap Hasil Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Subang.

Hervani, D., Lili, S., Etti, S., dan Erbasrida. 2008. Teknologi Budidaya Bawang Merah Pada Beberapa Media Dalam Pot di Kota Padang. Universitas Andalas. Padang.

Lakitan, B. 1995. Hortikultura I. Teori Budidaya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 219 hlm.

Lingga, P. 1991. Jenis dan Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak. Bogor.

Lingga, P. dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 59-61.

Litbang, 2013. Budidaya Bawang Merah. Kementerian Pertanian Indonesia. Jakarta.

Mawardi. 2000. Pengujian mulsa plastik pada tanaman melon. Agrista 2: 175-180. Mayun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami Padi dan Pupuk Kandang Sapi terhadap

Pertumbuhandan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. J. Agritrop 26 (1) : 33 – 40.

Mulyatri. 2003. Peranan pengolahan tanah dan bahan organik terhadap konservasi tanah dan air. Pros. Sem. Nas. Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi. Hal. 90-95.

Musnamar, E. I., 2003. Pupuk Organik Padat : Pembuatan dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 19-20.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT Agro Media Pustaka. Jakarta. Hal. 23-24.

Rahayu, E., dan N. Berlian VA. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Rubatzky, V. E. dan Yamaguchi, M. 1998. Sayuran Dunia 2. ITB-Bandung.

Bandung. Hal 9-10, dan 21.

Siemonsma, J. S. and K. Pileuk, 1994. Plant Resources of South-East Asia.. Bogor.

(3)

Steel, R.G.D.,and J.H. Torrie, 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Steenis, C.G.G.J., S. Bloembergen., and P.J. Eyma, 2005. Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Sudiro, A. 2011. Demontrasi Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urine Sapi di Kabupaten Sinjai. http://www.sulsel.litbang.deptan.go.id. Diunduh 20 Februari 2015. Hal. 8-12.

Sutedjo, M. M dan A. G. Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara, Jakarta. Hal. 104.

Sumarni, N. dan A, Hidayat. 2005. Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. Hal 19-22.

Tabrani, G., R. Arisanti dan Gusmawartati. 2005. Peningkatan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Pupuk KCl dan Mulsa. J. Sagu 4(1):24-31.

Thomas, R.S., R.L. Franson, and G.J. Bethlenfalvay. 1993. Separation of VAM Fungus and Root Effects on Soil Agregation. Soil Sci. Am. J. Edition: 57: 77-81.

Tim Prima Tani. 2011. Petunjuk Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Hal. 1-2.

Umboh, A. H. 2000. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya. Jakarta. Yetti, H dan E. Elita. 2008. Penggunaan Pupuk Organik dan KCl pada

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan kompos kascing berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot segar dan bobot kering.. Urine kambing tidak berpengaruh nyata terhadap

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah dengan mengintensifkan penggunaan lahan dan pemberian pupuk yang optimal. Pemberian pupuk organik sangat baik

Lingga dan Marsono (2008), dari segi kadar haranya, pupuk kandang cair dari urine sapi memiliki kandungan hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan kotoran padatannya. Selain

Respon Tiga Varietas Bawang Merah Terhadap Dua Macam Pupuk Kandang dan Empat Dosis Pupuk Anorganik.. Petunjuk

Perlakuan pemberian urine kelinci berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah siung per sampel, bobot basah umbi per

Berdasarkan analisis sidik ragam maka diperoleh bahwa interval pemberian urine sapi dan interaksi dosis dengan interval pemberian urine sapi tidak berbeda nyata

Pengaruh Dosis Pupuk Kascing terhadap Hasil Tanaman Sawi Brassica juncea L., Sifat Kimia dan Biologi pada Tanah Inceptisol Klungkung.. Jurnal Agroteknologi Tropika,

Peningkatan konsentrasi pupuk organik cair fermentasi urine sapi akan meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman, sehingga akar lebih banyak menyerap unsur hara terutama kalium