LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PERUM. PEGADAIAN Cabang Sukabumi Jln. Pelabuhan II Sukabumi
REMOTE ADMINISTRATOR
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ismail Goro, S.T. Dodi Sugeng H.,SE
NIK.P.78581
Mengetahui,
Direktur Kepala Cabang
Politeknik Sukabumi Perum. Pegadaian Cab Sukabumi
Drs. Supriyadi, MM. Dodi Sugeng H.,SE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang alhamdulilah di laksanakan di Perum Pegadaian cabang Sukabumi. dengan judul “Remote Administrator”.
Pada dasarnya, tujuan di buatnya laporan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai salah satu syarat mata kuliah praktek kerja lapangan pada jurusan Teknik Komputer Jaringan Politeknik Sukabumi, serta untuk melatih mahasiswa/mahasiswi untuk bisa membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar kampus, penulis berharap dengan di selesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui lebih dalam dunia kerja / industri dalam hal ini adalah Perum Pegadaian Cab. Kota Sukabumi.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung motivasi penulis baik berupa materi dan moral selama penulis melaksanakan PKL.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini agar lebih baik.
Dan akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua amin
Sukabumi, Desember 2010
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... BAB I. PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1.2 Maksud dan Tujuan ... 1.2 Problem jaringan xDSL ………. 1.3 Penanganan problem ……….. 1.4 Kelebihan xDSL ………..
III.2 Sejarah ADSL ...
2.1 Standarisasi ADSL ……… 2.2 Konfigurasi Umum ADSL ……… 2.3 Cara kerja teknologi ADSL ………. 2.4 Komponen pembangun ADSL ……… BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan adanya kemajuan teknologi Komputer yang semakin pesat membuat Perum Pegadaian yang merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Selain itu, PT. Telkom sendiri juga menyediakan jasa Internet seperti produk-nya yaitu Speedy dengan berbasis teknologi ADSL.
Jaringan merupakan salah satu layanan yang diberikan dari Perum Pegadaian kepada masyarakat yang merupakan layanan (internet service) berkecepatan tinggi dari PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud
1. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori maupun praktek yang didapatkan saat kuliah dengan penerapan di lapangan.
2. Merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa D-III Teknik Komputer Politeknik Sukabumi yaitu Jaringan.
1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui sejarah struktur oganisasi, serta lingkup kerja Perum Pegadaian cabang Sukabumi.
1.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar pembahasan masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan menyimpang maka dalam penelitian praktek kerja lapangan ini penulis hanya membatasi masalah pada optimasi jaringan REMOTE ADMINISTRATOR dan tidak membahas pada konfigurasi sistem komputer ataupun jenis perangkat yang digunakan.
1.4 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan kerja praktek ini disusun dan di kelompokkan dalam bab-bab sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II. TINJAUAN UMUM
Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan visi, misi, strategi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi serta jasa-jasa atau layanan PERUM PEGADAIAN.
BAB III. PEMBAHASAN
Berisi materi yang dibahas berdasarkan pengamatan dan kerja lapangan selama masa kerja praktek di PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi beserta analisa dan pembahasan jaringan “Remote Administrator”.
BAB IV. PENUTUP
BAB II
TINJAUAN UMUM
II.1 Sejarah singkat dan Perkembangan
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari. Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(PERUM) hingga sekarang.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
II.2 Visi Dan Misi
Visi
Pada Tahun 2013 Pegadaian menjadi "CHAMPION" dalam pembiayaan Mikro dan Kecil berbasis Gadai dan FIDUCIA bagi Masyarakat menengak kebawah.
Misi
1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.
3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.Indonesian
II.3 Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol / maskot dan jargon si "INTAN" yang ber makna:
Inovatif : 1.Berinisiatif, kreatif dan produktif 2. Berorientasi pada solusi
Nilai Moral Tinggi : 3. Taat Beribadah 4. Jujur dan berfikir positif
Terampil : 5. Kompeten di bidangnya 6. Selalu mengembangkan diri
Adi Layanan : 7. Peka dan cepat tanggap 8. Empatik, santun dan ramah
Nuansa Citra : 9. Memiliki sense of belonging 10. Peduli nama baik perusahaan
Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal batu intan sudah puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang (brilliant) . Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.
pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.
II.4 Program Yang Ditawarkan
4.1 Kredit Cepat Aman (KCA)
Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan. Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya berupa benda bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya administrasinya saja.
4.2 Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)
Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah.
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
4.3 Krasida
Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.
Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu yang relatif cepat
Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12 bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan
Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8% per tahun Agunan perhiasan hanya emas
Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan
Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah angsuran tetap
Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam memberikan pelayanan
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa modal
4.4Ar-Rahan (GADAI SYARIAH)
II.5 Struktur Organisasi
DIREKSI
Berdasar Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008
Direksi PERUM PEGADAIAN SUKABUMI periode tahun s.d sekarang yaitu:
1. CHANDRA PURNAMA
Direktur Utama
2. BUDIYANTO
Direktur Keuangan
3. SUMANTO HADI
4. WASIS DJUHAR eksisting untuk layanan broadand. Ditinjau dari ebrapa aspek layanan operasional. xDSL mempunyai Bite Rate yang tinggi, dapat melayani multi media akses (suara, data, video) secara simultan, menggunakan aplikasi mode IP dan ATM dan memanfaatkan jaringan tembaga (saluran telepon eksisting/ yang telah terpasang).
DSL tersebut merupakan teknoloi akses yang mengunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layana broadband. xDSL ini mampu membawa informasi suara dan data, untuk data dengan kecepatan ervariasi (32 Kbps – 8 Mps).xDSL ii menyediakan bandwidth frekwensi secara dedicated. Bandwidt frekwensi dengan type teknologi xDSL terbagi 2:
Band frekwensi rendah (0-4 Khz) untuk menyalurkan suara
Band frekwensi tinggi (138 Khz-1.1 Mhz) untuk menyalurkan data.
Ditinjau dari aspek layanan dan operasional, xDSL mempunyai Bite Rate yang tinggi, dapat melayani multi media akses, menggunakan aplikasi Mode IP dan ATM, memanfaatkan jaringan tanpa temaga, dan mudah di instalasidan dapat langsung dipakai.
xDSL adalah teknologi brodbandyang menggunakan jaringan telepon yang sudah ada untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi. Teknologi xDSL melewatkan line local loop yang digunakan untuk koneksi telepon biasa dan selalu terkoneksi dengan jaringan internet secara langsung.
Asimetrik memberikan bandwith download atau downstream yang lebih besar ketimbang andwith upload kepada user. Layanan sistematikitu memberikan besar bandwithyang sama untuk downstream maupun upstream
1.1 Keluarga xDSL
Jenis-jenis DSL (keluarga xDSL) :
„ IDSL(ISDN Digital Subscriber Line - berbasis pada teknologi ISDN BRI(Basic Rate Interface)
„ Symmetric DSL (SDSL) – digunakan small businesses, tidak bias menggunakan telepon dan internet secara simultan, download dan upload kecepatannya sama „ VDSL(Very High bit rate DSL)-mengirim data dengan kecepatan sampai 1.6
Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum sampai 900 m.
„ Asymetric DSL (ADSL)
„ Di dalam teknologi broadband, yang paling murah dan paling mudah diterapkan adalah ADSL.
ADSL melakukan pengiriman sinyal dengan cepat melalui sambungan telepon biasa dengan kecepatan 512 kbps (upstream) dan 8 Mbps (downstream).
SERVICE DOWNLOAD UPLOAD
ADSL 1.544 Mbps - 8.192 Mps 16 Mbps – 640 Mbps SDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps HDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps
IDSL 144 kbps 144 kbps
RADSL 64 kbps – 8.192 Mps 16 kbps – 768 Mbps
CDSL 1 Mbps 16 kbps – 160 kbps
Sistem Transformasi xDSL Family
1.2 Problem jaringan xDSL
a. Problem secara fisik Konsentrator Kabel
b. Problem secara logic Bandwith Security Billing c. Problem optimasi
Utiisasi (Revenue) vs. QoS (Quality of Service)
1) Konsentrator
Yang dimaksud dengan konsentrator memang pada jaringan xDSL adalah semua perangkat yang menduung jaringan xDSL
tersebut. Misalnya Sentral, DSLAM, MDF, RK,DP sampai modem sisisi pelanggan.
1. Permasalahan yang ditimbulkan disisi konsentrator diantaranya :
Bagaimana caranya me-maintenance perangkat tersebut agar life time-nya dapat terjaga, karena seperti yan kita ketahui bahwaperangkat tersebut telah erusia tua sehingga banyak yang rusak atau tidak layak untuk xDSL. 2. Konsentrator biasanya merupakan tempat persambungan kabel dimana
persambungan kabel biasanya rentan terhadap loss yang diakibatkan kesalahan atau ketidak tepatan sambungan.
2) Kabel
Perangkat yang satu ini memang yang paling berperan dalam teknologi terutama teknologi ADSL, karena baik buruknya suatu informasi, baik suara maupun data tergantung dari kualitas kabel sebagai media transmisinya. Sama hal-nya dengan media lain, kabel sendiri juga memiliki redaman yang akan mempengaruhi kecepatan pengiriman ssuatu data
Modem yang dipakai oleh speedy sekarang kebanyakan masih menggunakan modem ADSL, dimana kecepatan downstream nya mencapai 8 Mbps dan
upstream nya 640 kbps dengan jarak maksimal teoritis 5,4 km. Dengan perangkat tersebut ternyata masih saja banyak komplain dari pelanggan tentang lambat nya system.
b. Problem xDSL secara logic
1) Bandwith
Di iklan sering dipulikasikan bahwa kecepatan speedy adalah up to384 kbps, tapi kenyataanya dilapangan didapatkan kecepatan yang leih kecil dari itu. Hal ini juga yang membuat pelanggan yang mengerti terkadang komplain.
2) Billing
Billing atau tariff adalah hal terpenting dalam setiap penjualanlayanan erupa jasa. Semua orang berkeinginan mendapatkan layanan yang sebagus mungkin dengan tarif semiimal mungkin. Bahkan tidak jarang orang yang asalkan mendapatkan pelayanan yang baik rela membayar berapapun.
Sekarang ini masih sering terdengar komplain dari pelanggan sehuungan dengan tarif yang tidak sesuai dengan pemakaian.
c. Problem xDSL secara Optimasi
Secara teknis, optimasi erarti memaksimisasi UTILITAS jaringan disatu sisi dan memaksimasi QoS disisi lain. Dalam kondisi ini network provider puas karena investasi jaringan digunakan secara maksiman, pengguna puas karena mendapatkan QoS yang maksimal.
Kondisi ini tidak mudah dicapai karena hukum alam jika utilitas meningkat, maka akan terjadi penurunan QoS dan sebaliknya.
Oleh sebab itu optimasi jaringan xDSL pada prinsipnya mencapai titik optimal antara utilitas dan QoS.
1) Waktu tunggu yang terlalu lama, sehingga pelanggan merasa kecewa. 2) Tidak adanya monitoring pelanggan (services after sales), sehingga
pelanggan kadang-kadang merasa tidak diperhatikan.
3) Tidak Cuma pelanggan yang bermedia kabel saja yang ingin menggunakan DSL, tapi juga pelanggan yang menggunakn optik.
4) Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon. 5) Informasi teknis tentang xDSL sukar diperoleh.
6) Kurangnya tenaga terlatih untuk pemasanganya
7) Instalasinya hanya mendukung OS tertentu, misalnya Windows dan MacOS tapi tidak mendukung Linux
8) Selalu terhubung dengan LAN seingga memungkinkan menimbulkan masalah keamanan
1.3 Penanganan problem
Beberapa penanganan problem yang telah dilakukan penyedia layanan, diantaranya :
1. Konsentrator
Dengan melakukan perbaikan beberapa konsentrator, terutama yang menjadi tempat konsentrasi pelanggan ADSL
Dengan melakukan pengecekan disetiap sambungan kabel di konsentrator, terutama kabel yang dipakai oleh pelanggan ADSL.
Dengan melakukan pelatihan terhadap teknisi tentang penyambungan yang benar
2. Kabel
Melakukan pengecekan ulang terhadap parameter-parameter elektris kabel, apakah sudah sesuai dengan persyatratan ADSL ataukah belum Mengganti kabel yang tidak layak dengan kabel baru atau jika tidak
mungkin memindahkan pelanggan ADSL ke kabel yang layak.
Untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh dari STO digunakan Remote DSLAM yang juga dilengkapi fasilitas repeater.
Untuk meningkatkan jangkauan access ADSL, digunakan teknologi MSOAN yang menggabungka antara cooper-optik.
3. Modem
Mengganti modem ADSL biasa dengan modem ADSL 2/2+ yang memiliki kemampuan itrate downstream 16 Mbps dan 24 Mbps, sedangkan birate upstream nya 800 kbps
Bandwith sangat erat kaitannya dengan media transmisi, oleh sebab itu peningkatan bandwith harus ditunjang dengan peningkatan mutu media. Mengusahakan ADSL dapat terkoneksi dengan OS lain, seperti Linux Menyiapkan tenaga terlatih dalam instalasi ADSL
Melakukan monitoring terhadap pelanggan, terutama pelanggan corporate.
1.4 Kelebihan xDSL
1. Operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon aksisting untuk membangun biaya investasi.
2. ADSL juga lebih murah dibandingkan dengan penggeleran serat optic ke rumah-rumah pelanggan (fiber to the home /FTTH)
3. Pelanggan dapat melakukan komunikasi data lewat internet dan konunikasi suara sekaligus hanya dengan satu saluran telepon, tak perlu menambah saluran baru. 4. bersifat hubungan dedicated connection
5. No share bandwith
6. cepat dalam proses instalasi.
8. ADSL mampu menyalurkan informasi sampai dengan 8 Mbps kesisi downstream dan hingga mendekati 1 Mbps ke sisi upstream, tergantung kepada kondisi jaringan telepon. Teoritis ADSL berkecepatan 2 Mbps mempunyai jarak jangkau dari sentral telepon ke pelanggan sekitar 5 km. semakin bagus kualitas jaringan telepon yang ada dan semakin besar diameter kabel telepon yang digunakan, semakin jauh jarak jangkauannya.
III.2 Sejarah ADSL (asymmetric digital subscriber line)
Penelitian tentang teknologi ADSL dimulai tahun 1989, dimana penelitian ini dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Awal tahun 1990 dilakukan uji coba di Amerika, Eropa, serta Jepang saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand = menyaksikan suatu acara (program TV, video film dan sejenisnya) sesuai dengan keinginan kita saja). Dimana pada VOD akses pen-downlod-an (dari server ke user )
sangat diperlukan, dibandingkan peng-upload-an(dari user ke server). Sehingga bisa dikatakan kecepatan akses untuk download dan upload berbeda (asymmetric). Perkembangan internet pada tahun 1995, memicu penelitian teknologi ADSL kembali.
2.1 Standarisasi ADSL
2.2 Konfigurasi Umum ADSL
2.3 Cara kerja teknologi ADSL
ADSL (Asymmetric Digita Subscriber Line) merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, suara, dan video secara bersamaan menggunakan media jaringan kabel tembaga 1 pair. Disebut asimetrik karena rate atau kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream).
Proses dial-up conection mendasari kinerja ADSL ketika ada permintaan dari pelanggan, maka modem yang ada di sentral akan langsung mem-proses-nya dengan cara memisahkan informasi data, suara, atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda dengan halnya fixed telephone yang menggunakan proses call-setup yang harus melalui proses dialtone terlebih dahulu.
2.4 Komponen pembangun ADSL
1. Jaringan telepon fixed 2. Modem ADSL
3. Splitter 4. DSLAM
5. Remote DSLAM 6. Switch/hub 7. Repeater 8. RAS/BRAS
9. Network Management Service (NMS) 10. RADIUS
11. Internet Provider Service (ISP)
1. Jaringan telepon fixed
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam jaringan PSTN yang telah terpasang sebagai media xDSL nantinya :
Kualitas kabel. Mengingat jaringan kabel yang telah lama digelar, maka secara otomatis akan menurun kualitas jaringan kabel. Dengan demikian kecepatan data yang mampu diberikan akan sebanding dengan kualitasnya. Oleh karena itu perlu pengecekan terhadap kualitas jaringan kabel sebelum dilakukan instalasi/pemasangan layanan DSL di pelanggan.
Keterbatasan jarak berdasarkan pengalaman di lapangan dan studi literature, maka disarankan jarak antara pelanggan dengan operator berada disekitar 5 km. semakin jauh atau semakin panjang kabel yang digunakan, maka semakin menurunkan data rate yang mampu diberikan. Jangkauan transmisi xDSL tergantung dari jumlah factor yang mempengaruhi kabel dalam menyalurkan sinyal, misal panjang, diameter, level bising pada kabel, interferensi cross-couple.
Data rate Wire gauge Distance Wire size Distance 1.5 or 2
Tipe kabel Loss @ 150 KHz Loop resistance φ/km 0.32 mm PVC 25.5 dB/km 419
Modem ADSL merupakan perangkat di sisi pelanggan, sehingga data digital dapat diterima dan dikirimkan melalui kabel telepon.
Pilihan settingan modem ADSL :
a. Router artinya modem ADSL di setting IP-Address nya dan dapat berfungsi sebagai routing ke komputer yang ter koneksi. Jadi pada router ADSL harus di setting IP WAN dan LAN. Sedangkan pada komputer client/pelanggan harus di setting sesuai dengan keas IP LAN router ADSL dengan Gateway IP address router ADSL tersebut.
b. Modem biasa artinya modem hanya berfungsi sebagai media untuk mentransformasikan data analog ke digital atau sebaliknya. Di sini IP komputer harus sesuai dengan IP address WAN modem tersebut.
c. Penyettingan modem ADSL dilakukan under web, sehingga memudahkan teknisi untuk mengkonfigurasinya.
3. Splitter
Splitter ini berfungsi sebagai pemisah /pengenal antara sinyal analog ataukah data jika yang dating adalah sinyal anaog, maka informasi tersebut akan diteruskan ke telepon. Jika yang dating adalah data, maka informasi tersebut akan diteruskan ke modem dan diteruskan ke komputer. Prinsip dasar kerja splitter ini menggunakan Lowpass filter dan Highpass filter.
Digital Subscrier Line Access merupakan konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik modem sentral nya berupa card module yang berisi banyak mosdem sentral. DSLAM sebagai modem sentral dapat berisi eberapa jenis teknologi xDSL (ADSL,SDSL, HDSL, G.LITE, dll).
Funsi dari DSLAM diantanya :
1. sebagai filter voice dan data
2. sebagai modulator / demodulator DSL 3. sebagai multiplexer (ATM)
Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas nya diantara lain : 1. stand alone
2. mini DSLAM 3. compact 4. modular
Jenis DSLAM berdasarkan lokasinya : 1. indoor
DSLAM ini ditempatkan dalam gedung seperti STO Telkom, HRD, Mall, Apartemen, dll
2. outdoor
DSLAM ini ditempatkan di luar gedung yang menggunakan cabinet sendiri, dan perlu catuan listrik dan iasanya di letakan di samping Rumah Kabel (RK).
Remote DSLAM merupakan DSLAM yang dipasang di daerah terpencil/jauh tapi memungkinkan bayak pelanggan yang menggunakan fasilitas ADSL. Kapasitas dari DSLAM ini sbiasanya tidak terlalu besar.
Fungsi Remote DSLAM sama dengan DSLAM, bahkan pada Remote DSLAM dilengkapi dengan fungsi repeater yang dapat menguatkan sinyal dari DSLAM pusat mirip dengan sentral remote pada PSTN.
Repeater adalah sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembalisinyal yang ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyaluntuk mengalir diluar batas keterbatasan panjang kabel. Repeater dalam ADSL berfungsi seagai penguat sinyal ADSL, karena ADSL sangat sensitive dengan adnya jarak client dari sentral DSLAM, maka performa yang didapatkan juga semakin menurun. Untuk itu diperlukan repeater yang dipasang sepanjang kabel sehingga performa dapat dijaga.
7. SWITCH/HUB
Berfungsi seagai pemecah access dari satu line ke anyak line lainnya. Dengan adanya switch/hub ini bandwidth yang tersedia dapat di share bersama. Kelemahannya jika terlalu banyak user yang menikmati andwidth ini akibatnya kecepatan sinyal akan berkurang.
Berfungsi untuk :
Melakukan routing dari user ke ISP yang dituju. Konfigurasi interface user
Sebagai ISP gateway
Sebagai internet gateway (ASTINET)
9. NMS (Network Management System)
NMS ini berfungsi untuk :
Memonitoring status atau kondisi DSLAM
Sebagai buka/tutup port pelanggan Setting speed pelanggan
ATM switch management RAS management
10. ISP
ISP berfungsi sebagai penyedia layanan koneksi internet, sehingga user ADSL dapat menjelajahi luasnya internet dari computer di depannya. Beberapa ISP yang terkenal di Indonesia, misal nya :
o ASTINET
o INDOSAT M-2
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan laporan ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran bagaimana kinerja dari “Remote Administrator” yang ada dari layanan speedy yang PT. Telkom hadirkan untuk masyarakat khususnya di daerah Pelauhan Ratu umumnya semua daerah di Indonesia dan diharapakan instansi tersebut dapat menjadi salah satu wujud nyata keseriusan dalam membangun daerah Pelabuhan Ratu kearah yang lebih baik lagi dalam bidang informasi.
IV.2 Saran
1. Perlu adanya literatur yang lebih lengkap mengenai peralatan yang dipakai di lapangan. Agar praktek studi selanjutnya dapat lebih mudah dalam pengerjaan laporan.
POLITEKNIK SUKABUMI
KEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 281/D/0/2002 Dikelola Oleh Yayasan Tinggi Kusumah Bangsa Jalan babakan sirna No.25 Telp/Fax 0266-215417LEMBAR PENILAIAN
Nama : Igit Ginanjar Nim : 312008001
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi 22 juli 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010
NO PRESTASI SCORE YUDISIUM
1 SIKAP
2 DISIPLIN
3 KERAPIHAN
4 KEHADIRAN
5 PRAKTEK KERJA
RATA RATA KETERANGAN NILAI
SCORE YUDISIUM
>90 BAIK SEKALI
80 – 89 BAIK
70-79 CUKUP
<70 SEDANG
Sukabumi, Desember 2010 Pembimbing 1,