• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HASIL PRODUKSI TERHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HASIL PRODUKSI TERHADA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penerapan analisis perilaku biaya disini adalah untuk memisahkan total biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel yang dapat diketahui dari klasifikasi biaya yaitu biaya produksi dan non produksi. Dimana dasar dari pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus disini adalah analisis differensial.

Sedangkan analisis perilaku biaya hanya digunakan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan analisis differensial untuk mengambil keputusan untuk mengetahui laba yang diperoleh setelah adannya pesan khusus serta mengetahui nilai differensial cost dan differensial revenue yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. SUDAN dengan Produknya berupa air minum dalam kemasan ROTAIR, yakni Produk yang mendapat pesanan khusus dari CV. Fardyn’s Distributor Batur.

Dengan analisis perilaku biaya pemisahan total biaya (biaya campuran) dengan metode full costing maka manajemen dapat mengetahui masing-masing biaya tetap per unitnya Rp. 157,45,- dan biaya variabel per unit adalah Rp. 2.955,19. Satelah masing-masing biaya diketahui, manajemen PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara tentunnya mengharapkan suatu tingkat penjualan yang semakin meningkat yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9. Dengan adanya suatu pesanan khusus yang dapat menambah tingkat pendapatan dalam perusahaan maka perusahaan harus mempunyai perencaan yang matang dalam menerima atau menolak pesanan tersebut tanpa harus mengganggu aktivitas normal perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan analisis differensial sebagai dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

(2)

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah sebuah institusi yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan melalui peningkatan penghasilan, baik itu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, dagang maupun manufaktur. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam meningkatkan penghasilannya merupakan tugas pihak manajemen. Manajemen berkemampuan untuk dapat melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang sering kali manajer dihadapkan pada pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah biaya ( Harliani dan Toto Sugiharto 2005 hal : 1 ). Ini disebabkan karena biaya merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh peusahaan. Pengaruh hasil produksi di dalam perusahaan terhadap perilaku biaya sangat mempengaruhi kinerja manajemen dalam suatu pengambilan keputusan. Hasil produksi yang telah diketahui disini akan menentukan apakah tingkat penjualan di dalam perusahaan naik atau bahkan turun, yang akan mempengeruhi besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Setelah perusahaan mengetahui hasil produksi telah menghasikan laba maka manajemen dapat mengambil suatu keputusan di dalam perusahaan.

(3)

pesanan khusus ini adalah apabila ada kapasitas yang menganggur dan tidak mengganggu berjalannya aktivitas produksi perusahaan. Selain itu juga adanya tambahan laba yang didapat setelah adanya pesanan khusus tersebut.

Hukum diskriminasi harga mengharuskan perusahaan menjual produk yang identik dengan harga yang sama pada pelanggan yang bersaing dipasar yang lama. Larangan ini tidak diterapkan pada penawaran yang bersaing atau pelanggan yang tidak bersaing. Harga penawaran dapat berbeda antar pelanggan di pasar yang sama, dan perusahaan sering kali memiliki peluang untuk mempertimbangkan pesanan khusus dalam jumlah besar dari pelanggan yang berpotensi di pasar yang biasanya tidak dilayani. Tindakan khusus harus diambil sehingga penerimaan pesanan khusus tidak membahayakan saluran distribusi normal atau secara bertolak belakang mempengaruhi elemen stratejik lainya. Dengan kualifikasi ini, perlu dicatat bahwa pesanan khusus sering kali dapat menarik, terutama jika perusahaaan beroprasi dibawah kapasitas produktif maksimum dan jika kegiatan lain memiliki kapasitas tidak digunakan yang memadai untuk menyerap segala kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pesanan tersebut.

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk pengambilan keputusan manajemen, menerima atau menolak pesanan khusus pasa PT. Sumber Daya Industri Nusantara di SelomertoWonosobo.

METODE PENELITIAN

Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kualitatif dan merupakan data sekunder. Data yang digunakan meliputi gambaran umum perusahaan, bidang usaha dan hasil pengumpulan data berdasarkan buku-buku dan laporan keuangan perusahaan.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi Biaya Air minum Dalam Kemasan PT.SUDAN di Selomerto Wonosobo. PT. SUDAN dalam produksinnya menghasilkan ADMK dengan merek WONDI, SAMAIR, dan ROTAIR yang dibedakan berdasarkan jenis dan harga bahan baku . Kapasitas produksi normal PT.SUDAN juga dibagi berdasarkan jenis barngnya. Namun yang mendapat pesanan khusus pada penelitian ini adalah merk ROTAIR dengan jenis barang 19lt dimana kapasitas normalnya adalah 21.000 galon. Dengan kapsitas maksimalnya 26.250 dan mempunyai kapasitas tidak terpakai atau menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas normal dikurangi kapasitas mennganggur). Dimana volume produksi PT.SUDAN Pada th. 2008 adalah Rp. 1.500.000 dari produksi tersebut data pada tahun tersebut, kualifikasi biayannya adalah sebagai berikut :

BIAYA PRODUKSI

Biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi AMDK adalah Rp.2.880 per satuan galon.

PT. SUDAN menggunakan 34 orang tenaga buruh yang dipekerjakan untuk memproduksi AMDK dan gaji perhari Rp. 10.000/orang, produksi perusahaan selama 300 hari, maka biaya untuk memproduksi Galon yaitu :

34 x Rp.10.000 x 300 hari = Rp. 102.000.000 Rp. 102.000.000 : 1.500.000 = Rp. 68

BOP Variabel

(5)

Tabel IV.5 volume produksi, biaya reparasi dan pemeliharaan

Jumlah 1.500.000 4.017.600 503.447.700.000 187.982.000.000

(6)

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.5 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59.

Biaya listrik dan Air yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar Rp. 5.359.200 karena biaya ini merupakan biaya semi variabel. Maka arus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dimana cara pemisahannya menngunakan least square method yaitu menghubungkan antara volume produksi listri dan Air yang di perlihatkan pada table berikut ini

Tabel IV.6 volume produksi, biaya listrik dan Air

Bulan

Jumlah 1.500.000 5.359.200 671.573.500.000 187.982.000.000

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai berikut :

(7)

= 12 (671.573.500.000) - (1.500.00) (5.359.200) 12 (187.982.000.000) – (1.500.000)² = 3,47

a = Σy – b Σx n

= 5.359.200 – (3,47) (1.500.000) 12

= 12.850

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.6 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59.

BOP Tetap bersama

PT. SUDAN mempunyai 14 water tridment untuk proses air sebelum dikemas sampai menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan dengan harga perolehan Rp. 10.000.000. dengan penyusutan mesin selama 15 tahun tanpa nilai sisa penyusutan mesin tersebut untuk 1 tahun AMDK galon yaitu :

14 x Rp. 10.000.000 : Rp.1.500.000 = Rp. 16, 67 5

PT. SUDAN memakai mesin disel yang dengan harga perolehan Rp. 16.000.000 diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa. Perhitungan mesin tersebut yaitu :

Rp.16.000.000 : 1.500.000 = Rp. 2, 13 5

Adapun kendAraan yang dimiliki PT. SUDAN ada 14 dengan harga perolehan kendaraan sebesar Rp. 27.500.000 per unit dengan umur ekonomis 30 tahun dan tidak ada nilai sisa dan penyusutan kendaraan sebesar :

(8)

Untuk menjalankan produksinnya pemilik mendirikan PT. SUDAN dengan harga perolehan Rp. 350.000.000 dengan penyusutan 25 tahun serta tidak mempunyai nilai Residu penyusutan gedung di hitung sebagai berikut :

450.000.000 : 1.500.000 = Rp. 12 25

Berdasarkan hasil perhitungan tabel IV. 5 maka diketahui biaya reparasi dan pemeliharaan tetap yang dikeluarkan perusahaan perbulannya sebesar Rp. 11.050 Sedangkan biaya per tahunnya

Rp. 11.050 x12 = Rp. 132.600

Sehingga biaya pergalonnya Rp.132.600 : 1.500.000 = Rp.0.08

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV. 6 maka diketahui biaya listrik dan air tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar Rp. 12.850 sedangkan biaya per tahun adalah :

Rp. 12.850 x 12 = Rp. 0,10 1.500.000

Biaya asuransi pabrik dan mesin yang di keluarkan perusahaan per tahunnya adalah sebesar Rp. 16.000.000 sedangkan biaya per galonnya adalah Rp 16.000.000 : 1.500.000 = Rp.10.67

Biaya Tetap tehindar

untuk memproduksi AMDK mempekerjakan 3 orang mandor dengan gaji yang harus dikeluarkan PT. SUDAN sebulan sebesar Rp. 600.000 sedangkan produksi selama 1 tahun, maka perhitungan untuk 1 tahun, yaitu :

3 x 600.000 x 12 = Rp. 21.600.000

Sehingga biaya tetap per glonnya yang bisa dihindarkan karena tidak membuat AMDK sebesar :

(9)

BIAYA NON PRODUKSI

Biaya non produksi Variabel

Biaya telp yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar: Tabel IV.7 volume produksi, biaya telpon

Bulan

Jumlah 1.500.000 2.713.000 339.671.000.000 187.982.000.000

(10)

a = Σy – b Σx n

= 2.713.000 – (1,13) (1.500.000) 12

= 84.833, 33

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.7 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 1.13.

Adapun biaya pengiriman yang dikeluarkan perusahaan sebesar pertahun , sehingga biaya per tahunnya sebesar :

14.750.000 : 1.500.000 = 9.83

Biaya Non Produksi Tetap

Untuk gaji direktur dan staff yang dikeluarkan perusahan adalah Rp. 79.000.000 / tahun sehingga biaya per unit galon sebesar :

Rp. 79.000.000 : 1.500.000 = 52,67

Untuk gaji bagian penjualan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 32.000.000 : 1.500.000 = 21,34

Biaya perlengkapan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 16.500.000 per tahun sehinnga biaya per galon sebesar :

Rp. 12.500.000 : 1.500.000 = Rp. 8.34

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.3 maka diketahui biaya telepon tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar Rp.84.833.33 maka per tahunnya yaitu :

Rp. 84.833,33 x 12 = Rp. 1.017.999,96 Maka per galonnya

Rp. 1.017.999,96 : 1.500.000 = 0.67

Untuk biaya umum dan lain-lain yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 12.000.000 per tahun sedangkan perunit adalah sebagai berikut :

(11)

Berdasarkan seluruh perhitungan biaya produksi maka akan disajikan alokasi biaya pada masing-masing kualitas pada tabel IV.4 sebagai berikut:

Tabel IV. 8 Biaya Penuh Air Minum Dalam Kemasan

NO KETERANGAN Galon

1.

a. reparasi dan peralatan b. listrik dan air

BOP Tetap

a. Mesin Water teradment b. Disel

c. Kendaraan d. Pabrik

e. Reparasi dan peralatan f. Listri dan air

g. Asuransi pabrik

BOP tetap terhindar a. Mandor

Jumlah Biaya Produksi 3.028,55

1.

2.

BIAYA NON PRODUKSI

Biaya Variabel a. biaya telp

b. biaya pengiriman

Biaya Tetap

a. Biaya Gaji direktur staff b. Gaji bagian penjualan c. Perlengkapan

d. Telp

e. Biaya umum dan lain-lain

1,13

Jumlah Biaya Non Produksi 101,98

(12)

Dari tabel biaya penuh tersebut dapat di ketahui antara jumlah biaya produksi sebesar Rp. 3.028,55 dan biaya non produksi sebesar Rp. 101,53 dengan jumlah total biaya adalah Rp. 3.130,53. dari biaya penuh tersebut dapat dipisahkan antara biaya variabel dengan biaya tetap dengan nilai biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya telp dan biaya pengiriman yang jumlahnya adalah Rp. 2.955,19 sedangkan biaya total adalah jumlah BOP tetap dan BOP terhindar serta biaya gaji direktur dan staff, biaya gaji bagian penjualan, biaya perlengkapan, biaya telp, biaya umum dan lain-lain dengan jumlaj Rp. 157,45.

Berdasarkan perhitungan analisis biaya total penuh diatas maka untuk mengambil keputusan meerima atau menolak pesanan khusus dapat dilihat pada pembahasan dibawah ini : Hasil produksi yang dikumpulkan sangat mempengaruhi dari pada perilaku biaya untuk menentukan biaya tetap dan biaya variabel. Berapa harga bahan baku, berapa jumlah tenaga kerja, dll yang harus digunakan untuk proses produksi sangat mempengaruhi hasil akhir produksi yang dikerjakan. Hasil produksi yang telah dikumpulkan akan dijadikan bahan untuk suatu perhitungan berapa nilai biaya tetap dan biaya variabelnya mempengaruhi suatu keputusan manajemen dalam menerima atau menolak pesanan.

Untuk menunjukan bahwa dengan menggunakan analisis perilaku biaya setelah biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, manajemen dapat mengambil keputusan yang dapat memperbesar laba perusahaan. Berikut ini adalah salah satu penerimaan khusus pada PT. SUDAN yang diterima pada tahun 2008 dengan pemesanan diatas kapasitas normal, dengan harga di bawah normal tetapi dalam jangka waktu yang pendek, yaitu sebagai berikut :

(13)

Fardyn’s Distrindo Batur memesan air minum dalam kemasan tersebut dengan merk ROTAIR dalam ukuran galon sebanyak 1.048 dalam jangka waktu 10 bulan. CV. Fardy’s Distrindo Batur meminta kepada perusahaan untuk memberikan potongan harga jual per galonnya. Dan di sini PT. SUDAN hanya memberikan potongan 5% dari harga jual normalnya. Sehinga harga jual per boxnya menjadi 7.125,-.

Untuk mengetahui berapa kapasitas produksi PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV. 9 Kapasitas Normal dan Kapasitas Maksimal

Jenis

Barang Satuan

Kapasitas Normal

Kapasitas Maksimal Gallon 19 lt

Botol 600 ml Cup 240 ml

Gallon

Box ( 24 botol ) Box (48 cup )

21.000 16.250 33.750

26.250 17.500 35.000

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kapasitas normal untuk ukuran galon 19 lt adalah 21.000 galon, sedangkan kapasitas maksimalnya adalah 26.250 galon. Berarti disini perusahaan mempunyai kapasitas menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas maksimal dikurangi kapasitas normal) untuk memenuhi pesanan tersebut.

(14)

Tabel IV.10 Perhitungan Analisis Differensial Sebelum dan Sesudah Ada

Pesanan Khusus

Keterangan Sebelum ada Pesanan (Rp)

Sesudah ada Pesanan (Rp)

Jumlah Selisih (RP)

196.875.000 196.875.000 7.467.000

0 7.467.000 (A) 196.875.000 204.342.000 7.467.000

62.058.990 62.058.990 3.097.039,12

0 3.097.039,12(B) 62.058.990 65.156.029,12 3.097.039,12

134.816.010

3.306.450

139.185.970,9

3.306.450

4.367.960,9

0 Penjualan :

21.000 x Rp.7.500 1.048 x Rp.7.125 Jumlah

Biaya Variabel 21.000 x 2.955,19 1.048 x 2.955,19 Jumlah

Contribution Margin Biaya Tetap

21.000 x 157,45

Laba Bersih 131.509.560 135.879.520,9 4.367.960,9

Keterangan :

A = Differential Revenue B = Differential Cost

Dari tabel perhitungan sebelum dan sesudah ada pesanan khusus di atas maka dapat dilihat bahwa hasil penjualan PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada pesanan sebesar Rp. 196.875.000,-. Sedangkan penjualan sesudah ada pesanan khusus naik menjadi Rp. 204.342.000,-. Dalam hal ini kenaikkan hasil penjualan sebelum dan sesudah ada pesanan sebesar Rp.7.467.000,-.

(15)

dilihat pula contribution margin sebelum ada pesanan sebesar Rp. 134.816.010,-, sedangkan sesudah ada pesanan sebesar Rp. 139.185.970,9,-

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Charles T. Horgren. 2002. Pengantar Akuntansi Manajemen. Erlangga : Jakarta. Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian.

Salemba Empat : Jakarta.

Harliani dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Informasi Akuntansi Differensial Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada PT. Bumi Pusaka Adhi Perkasa. Procceeding Seminar nasional : Jakarta.

. 2000. Akuntansi Biaya, Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Mas’ud Machfoedz. 2000. Akuntansi Manajemen, perencaan dan pembuatan keputusan jangka pendek. STIE Widya Wiwaha : Yogyakarta. Mulyadi. 1997. Akuntansi Biya. BPee : Yogyakarta.

Gambar

Tabel IV.5 volume produksi, biaya reparasi dan pemeliharaan
Tabel IV.6 volume produksi, biaya listrik dan Air
Tabel IV.7 volume produksi, biaya telpon
Tabel IV. 8 Biaya Penuh Air Minum Dalam Kemasan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penekanan ibadah yang merekalakukan adalah keutamaan dzikir dan shalawat, Jemaah Tareqat Naqsaban di Jabal Hindi tidaklah sesat melain karena mereka sesuai dengan ajaran Al-Quran

pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah aplikasi visualisasi Informasi data perguruan tinggi dengan menggunakan data warehouse dan dashboard

Penelitian ini setiap siklus diadakan dengan 1 kali pertemuan (tatap muka) untuk menyajikan materi, dan 1 kali post test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Efektifitas media pembelajaran fisika berbantuan web tanpa jaringan dilihat dari aspek belajar mandiri peserta didik yang diketahui melalui pengisian angket oleh

Penulis bermaksud untuk membuat sebuah sistem pakar berbasis web yang dapat mengatasi nilai derajat kepercayaan atau faktor kepastian data yang diperoleh dari hasil

Harris Corner Detection adalah sistem pendeteksi sudut yang sering digunakan karena mampu menghasilkan nilai yang konsisten pada citra yang mengalami rotasi,

Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara semua variabel bebas ( Dividend Payout Ratio, Rate of Return, Pertumbuhan dividen yang diharapkan dan Return on