• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaan Air dan Strategi Keberlanjutan Program Pengelolaan Air Bersih di Kampung Kaironi Distrik Sidey Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat T1 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keragaan Air dan Strategi Keberlanjutan Program Pengelolaan Air Bersih di Kampung Kaironi Distrik Sidey Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat T1 BAB VI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB VI P E N U T U P

Pada bab ini akan diuraikan akhir dari serangkaian penulisan, dengan

demikian muatan pokok bab ini adalah kesimpulan dan saran.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “Keragaan Air dan Strategi Keberlanjutan Program Pengelolaan Air Bersih di Kampung Kaironi

Distrik Sidey Kabupaten Manokwari”, kesimpulan yang diperoleh adalah :

Peran Lembaga Kampung Kaironi terdiri dari Kepala Kampung,

Sekretaris, Bendahara, Baperkam, PKK dan Karang Taruna. Dengan adanya

kelembagaan kampung ini diharapkan bisa mengelola program pengelolaan air

bersih yang di bangun oleh Satker Cipta Karya Kota Manokwari langsung dari

pusat untuk memenuhi kebutuhan dan akses terhadap air bagi masyarakat

kampung Kaironi setempat. Lembaga kampung sebagai penggerak masyarakat

kampung untuk menyadarkan masyarakat tentang kebutuhan akan air bersih,

lewat pemberdayaan yang dilakukan di tingkat kampug yaitu sosialisasi sebagai

wujud dari penerimaan agar akses akan air bersih masyarakat kampung Kaironi

bisa lebih baik.

Strategi Keberlanjutan yang dilakukan oleh lembaga kampung Kaironi di mulai dengan prosesnya melibatkan masyarakat sebelum proses pembangunan

fasilitas air, berupa 1). Pemberdayaan: Sosialisasi bersama tentang pentingnya

akan hak sebagai manusia untuk mendapatkan air yang layak, dan tidak

terus-menerus hidup dalam kesusahan untuk mencari air. Karena menyangkut

kebutuhan bersama seluruh masyarakat. 2). Pengembangan Kapasitas:

Masyarakat kampung kaironi bisa mengelola fasilitas air secara mandiri dan juga

mengerti penggunaan fasilitas air bersih tersebut yang menggunakan teknologi

solarcell; Akses masyarakat ke lokasi sumber air juga bisa kesana tidak ada

unsur kepemilikan sendiri. 3). Partisipasi: masyarakat juga di libatkan dalam

proses pembangunan fasilitas mulai dari menyiapkan lahan, membuat jalan naik

(2)

56

fasilitas air bersih maka lembaga kampung juga melibatkan masyarakat dengan

cara memperbaiki sama-sama ketika ada kerusakan fasilitas air bersih;

Masyarakat kampung juga menggunakan budaya mereka untuk tidak menebang

pohon sembarangan agar keberlangsungan lingkungan dan air bisa terus

berlanjut. 4). Keberlanjutan Program: Dari tahun 2013 sampai sekarang

fasilitas air bersih yang dibangun di kampung Kaironi masih di gunakan secara

gratis oleh masyarakat kampung dan di kelola secara swadaya. Untuk tetap dapat

berlanjut maka peneliti merekomendasikan pada lembaga atau dinas terkait

untuk lebih memperhatikan lagi pengelolaan yang ada di masyarakat kampung

Kaironi. Menjaga lingkungan dan fasilitas fisik masyarakat kampung sudah

sangat baik menjaganya lewat kearifan lokal dan perawatan secara sederhana

untuk alat-alat fasilitas air. Dari segi pengelolaan dan pemberdayaan lebih lanjut,

di harapkan bisa menjadi bahan rekomendasi untuk Pemerintah Daerah,

Lembaga dan Dinas terkait agar bisa mewujudkan keberlangsungan program ini

dengan memberi pemberdayaan lanjut dan penguatan kapasitas bagi lembaga

kampung dan juga masyarakat kampung Kaironi..

6.2. Saran

Untuk kedepannya maka peneliti memberikan saran yang bermanfaat dan

membantu lembaga kampung di masa yang akan datang yaitu; (1) Diharapkan

Pemerintah Daerah dalam hal ini PAMSIMAS Kabupaten Manokwari untuk

turun tangan dan memberikan pendampingan serta pengelolaan yang baik

terhadap fasilitas air ini. Karena Satker Cipta Karya hanya membangun dan tidak

memberikan pelayanan secara keseluruhan bagi masyarakat, dalam hal ini lebih

kepada hal teknis ; (2) Diharapkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas

Pemberdayaan Provinsi Papua Barat dan BPK agar ikut terlibat dan memberikan

pemberdayaan mengenai pengelolaan dana kampung agar bisa di gunakan untuk

kebutuhan masyarakat; (3) Untuk lembaga kampung agar bisa memanfaatkan

fasilitas air ini dengan baik, harus di bentuk pengelolaan yang jelas dan

menyisihkan sedikit dari dana kampung untuk pengelolaan air bersih. Agar tidak

(3)

57

kampung Kaironi harus lebih peka terhadap persoalan kecil yang terjadi, seperti

air tidak mengalir namun di tempat lain mengalir sehingga jika badan pengelola

yang jelas sudah terbentuk bisa segera dilaporkan. Untuk sekarang ini mereka

hanya berdiam diri dan belum berani melaporkan karena bisa memicu konflik.

Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan kajian mengenai; a) Kearifan lokal

dalam menjaga keberlanjutan program pengelolaan air; b) Persepsi masyarakat

tentang sistem penyediaan air minum (SPAM); c) Managemen lembaga

kampung dalam menjaga komitmen masyarakat terhadap program

Referensi

Dokumen terkait

penerangan dalam rumah. Sampai akhirnya, seluruh penerangan dalam rumah pun menggunakan timer otomatis

2 Pengaruh metode pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar matematikasiswa kelas VII MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol SPSS: nilai Sig.(2- tailed) sebesar

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Way Hui Bandar

Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam

Produksi Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) atau biasa dikenal sebagai minuman beralkohol di Indonesia sudah semakin meningkat. Dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota

metode portofolio yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar

Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien. Praktek keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam praktek rumah sakat

Bahwa Terdakwa FI diajukan ke muka persidangan dalam perkara ini dengan su rat “Dakwaan Tunggal” oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 284 Ayat (1) ke-1a KUHP, dan