Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Kabupaten Sleman
Visi dan Misi Kabupaten Sleman digunakan sebagai visi dan misi seluruh OPD di
kabupaten Sleman tak terkecuali di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Sleman. Visi merupakan petunjuk yang memberikan pedoman arah bagi
pembangunan atau kondisi yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang.
Penentuan visi didasarai oleh permasalahan atau isu-isu strategis yang harus
diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan RPJPD. Dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan, tantangan yang dihadapi daerah maka
Visi Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021:
” TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI, BERBUDAYA DAN TERINTEGRASIKANNYA SISTEM E-GOVERNMENT MENUJU SMART
REGENCY PADA TAHUN ”
Untuk mendukung pencapian visi maka dijabarkanlah visi tersebut dalam beberapa
rumusan misi. Terdapat 5 (lima) misi yang mendukung visi Kabupaten Sleman.
Kelima misi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam,
penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Adapun tugas pokok fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman,
mendukung misi 1 dan misi 5.
4.1.1 Nilai-Nilai Organisasi
Untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Sleman, perlu juga dikembangkan nilai – nilai organisasi kantor. Adapun nilai-nilai yang ada pada Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik merupakan hasil kristalisasi ide-ide atau gagasan ideal dalam curah
pendapat/ brainstorming dari seluruh karyawan-karyawati Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik. Nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang telah
disepakati adalah sebagai berikut:
1.Profesional
Artinya dalam melaksanakan tugas pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman dituntut untuk professional yaitu memiliki
kompetensi/kecakapan/kemampuan/ keahlian sehingga diharapkan setiap
keputusan dan tindakan yang dilakukan didasarkan pada keputusan yang
matang dan sesuai pada pada kaidah-kaidah yang ada; ketulusan
hati/kejujuran (integrity) pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman diwajibkan jujur dalam melaksanakan tindakan. Tidak
terpengaruh oleh kepentingan seseorang atau sekelompok orang tetapi tetap
berdasarkan pada fakta-fakta yang ada di lapangan; pertanggungjawaban
(responsibility) kinerja pegawai harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka.
2.Kehati-hatian (due care/carefully)
Setiap keputusan yang diambil pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman harus didasari pada kehati-hatian dengan memperhitungkan
akibat keputusan tersebut berdampak pada dari aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan keamanan, sehingga dapat dihindari terjadinya konflik horizontal
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.Keterbukaan (transparancy)
Setiap kebijakan dan tindakan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat dapat menilai
secara langsung manfaatnya.
4.Percaya diri (self confident)
Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam bertindak
harus percaya diri dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menyimpang
dengan aturan yang ada.
5. Keadilan/persamaan hak (equity)
Dalam melakukan tindakan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman tidak bersikap diskriminatif dan harus menjunjung nilai-nilai
keadilan serta persamaan hak di depan hukum.
6.Komitmen/janji (commitment)
Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman harus
mempunyai komitmen atau keteguhan hati yang kuat dalam mewujudkan visi
yang hendak dicapai.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani
isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan
dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan
rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Kesatuan Bangsa
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman
NO TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
TARGET
SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2017 2021 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11)
1
Meningkatkan tata kelola pemerintahan (Misi 1)
Predikat LAKIP A A
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja dan keuangan
Persentase hasil temuan
yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%
Predikat LAKIP A A A A A
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan
Masyarakat 79 80 80 81 81
2
Meningkatnya kerukunan
masyarakat (misi 5)
Jumlah
insiden/kejadian konflik SARA
≤ ≤
Meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam hidup berbangsa,bernegara yang demokratis.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Penentuan indikator sasaran di atas didasarkan pada perkembangan situasi sosial
dan politik yang terjadi di Kabupaten Sleman dalam lima tahun terakhir. Beberapa indikator
sasaran diubah dan atau ditambah untuk memperjelas ukuran keberhasilan kinerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam menjalankan visi, misi, tujuan dan
sasarannya. Sementara itu, penentuan target atas indikator sasaran didasarkan pada capaian
kinerja yang telah diraih pada tahun 2016. Target indikator sasaran tambahan yang tidak
dapat merujuk pada capaian kinerja periode sebelumnya karena tidak tersedianya data
didasarkan pada pertimbangan rasional aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.
4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman
4.3.1. Analisis Yang Diperlukan terkait dengan Penentuan Isu-isu Strategis
Guna mendukung pengelolaan isu-isu strategis terkait tugas pokok dan fungsi Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, diperlukan 2 analisis yang saling berkaitan.
Analisis itu adalah analisis lingkungan strategis (SWOT) dan analisis faktor penentu
keberhasilan. Analisis Lingkungan Strategis terdiri dari 3 bagian, yaitu Analisis Lingkungan
Internal (ALI), Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) dan Analisis Strategi Alternatif/Pilihan.
Analisis Lingkungan Internal menilik kekuatan dan kelemahan di internal organisasi Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Analisis Lingkungan Eksternal menilik
kesempatan (opportunity) dan ancaman (threats). Sementara itu, Analisis Strategi
Alternatif/Pilihan merupakan respon terhadap Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal,
guna menentukan strategi-strategi pilihan menghadapi kekuatan, kelemahan, kesempatan
dan ancaman yang dihadapi.
Terkait dengan Analisis Lingkungan Strategis adalah Analisis Faktor-Faktor Penentu
Keberhasilan. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan lebih fokus pada kekuatan struktur
organisasi yang didukung dengan regulasi, aparatus dan jejaring dengan lembaga-embaga
non-pemerintah dan lembaga penelitian (pusat studi).
Analisis Lingkungan Strategis dan Analisis Faktor Penentu Keberhasilan secara
bersama-sama digunakan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang menjadi
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4.3.2. Analisis Lingkungan Strategis
Analisis Lingkungan Strategis digunakan untuk mengkaji lingkungan yang yang
berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Analisis Lingkungan Strategis terdiri dari
analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. Analisis Lingkungan Internal
(ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) diperlukan karena keduanya berpengaruh
terhadap kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman terkait tugas pokok
dan fungsinya. Setelah dilakukan ALI dan ALI, lalu dilakukan Analisis Strategi
Alternatif/Pilihan.
Analisis Lingkungan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman
dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT, hal-hal yang dinilai
meliputi kekuatan-kekuatan (strenghts), kelemahan-kelemahan (weaknesses),
peluang-peluang (opportunities), dan ancaman-ancaman (threats). Penjelasan lebih detil tentang ALI,
ALE dan Analisis Strategi Pilihan adalah sebagai berikut:
4.3.2.1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
Faktor internal dari lingkungan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman dalam lima tahun yang akan datang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
A. Kekuatan-Kekuatan (Strenghts/S)
1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan.
2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya.
3. Jumlah personil yang cukup memadai
4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang berjalan baik.
6. Adanya SOP (standart operating procedure) yang terintegrasi.
7. Semangat kerja aparatur yang baik.
8. Lingkungan kerja yang kondusif.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 10. Hubungan yang baik dengan partai politik.
11. Pengembangan IT Badan mendapat dukungan yang baik.
B. Kelemahan-kelemahan (Weaknesses/W)
1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor.
2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa dan Politik tidak merata dan sesuai
kebutuhan.
3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang belum memadahi.
4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang belum lengkap dan belum terintegrasi
dengan IT.
5. Belum optimalnya Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing.
6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang
bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan.
7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh mitra (lembaga
penelitian di universitas maupun independen) untuk menunjang kinerja.
8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme,
separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan
gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen.
10. Belum optimalnya penyediaan data base partai.
4.3.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
A. Peluang-Peluang (Opportunities/O)
1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik.
2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas.
3. Tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada
ketentraman dan ketertiban.
4. Partisipasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap
Wawasan Kebangsaan dan NKRI.
6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi.
7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial.
8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
(Konflik Sosial).
B. Ancaman-Ancaman (Threats/T)
1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah
perkotaan.
2. Kurangnya integrasi pendatang dan penduduk asli.
3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif.
4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.
5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi.
6. Pengaruh negatif berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Internet.
7. Tumbuhnya aliran sesat.
8. Menjamurnya gerakan terorisme, radikalisme dan fundamentalisme.
9. Globalisasi informasi.
10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa di Kabupaten Sleman.
11. Kuatnya jaringan pengedar narkoba.
4.3.3. Analisis Strategi Alternatif/Pilihan
Merespon analisis internal dan eksternal, penting kiranya disusun berbagai strategi.
Strategi tersebut diperlukan untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan
pencapaian tujuan ke depan melalui pendekatan rasional. Strategi ini disusun dengan cara:
1) memadukan kekuatan-kekuatan (strengths/S) dengan peluang-peluang (opportunities/O)
dikenal dengan Strategi Ofensif (S-O); 2) memadukan kelemahan-kelemahan (weaknesses,
W) dengan peluang- peluang (opportunities/O) dikenal dengan Strategi
Perkuatan/Konsolidasi (W-O); 3) memadukan kekuatan-kekuatan (strengths/S) dengan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 memadukan kelemahan-kelemahan (weaknesses, W) dengan ancaman-ancaman
(threaths/T) dikenal dengan Strategi Pertahanan (W-T).
Strategi S-O dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap unsur
kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang-peluang yang ada seoptimal
mungkin. Strategi W-O dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-masing unsur
kelemahan-kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur
peluang-peluang yang ada. Strategi S-T dimaksudkan sebagai upaya untuk memaksimalkan setiap
unsur kekuatan-kekuatan untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur
tantangan-tantangan seoptimal mungkin. Strategi W-T dimaksudkan sebagai upaya untukmemperbaiki
setiap unsur kelemahan-kelemahan agar mampu menangkal dan menundukkan setiap unsur
tantangan-tantangan yang ada seoptimal mungkin. Dengan memadukan berbagai stategi
tersebut di atas diperoleh berbagai strategi pilihan sebagaimana dalam Bagan 2.
4.3.4. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan-pilihan
strategi yang telah diuji dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Sleman. Hasil analisis menyebutkan, faktor penentu keberhasilan
mencakup antara lain unsur pimpinan, pejabat struktural dan staf. Faktor-faktor penentu
keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan arah organisasi sebagai mesin utama
dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Dengan demikian faktor penentu
keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai daya ungkit besar untuk
mewujudkan visi, misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.
Berdasarkan hasil pilihan strategi yang diharapkan dapat mendukung tercapainya
visi dan misi Kabupaten Sleman, maka prioritas urutan faktor-faktor penentu keberhasilan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Bagan 1
Faktor Penentu Keberhasilan
FPK – 1
Optimalkan organisasi dan pelaksanaan koordinasi internal Badan dan SKPD
terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang
bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme,
fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional
konfrontatif. ( S1 S3,T2 T1 )
FPK – 2
Dayagunakan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi
pengaruh negatif berkembangnya IPTEK, Internet, televisi, dan budaya asing. (S2,
T5 T6)
FPK – 3
Atasi kurangnya kemampuan aparatur dan terbatasnya jumlah staf dengan
memanfaatkan dukungan LSM, lembaga penelitian dan partisipasi masyarakat
dalam mewujudkan kondisi yang aman dan kondusif, mendukung toleransi
beragama, dan menjaga kerukunan sosial, serta memperkuat partisipasi dan
keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. (W3, O5 O4)
FPK – 4
Susun data daerah rawan konflik yang akurat berdasarkan kebijakan nasional
penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan menyusun Perda tentang
Pengawasan Orang dan lembaga Asing untuk menghindari konflik sosial, konflik
agama dan konflik antar kelompok etnik. (W5, O8,W2 T7)
FPK – 5
Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya
fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan
dan gangguan narkoba. ( W1, T1 T7, T11 )
4.3.4.1. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Setelah dilaksanakan analisis`maka Faktor Penentu Keberhasilan, pilihan strategi
untuk mencapai visi dan misi mencakup hal-hal berikut:
1. Optimalisasi organisasi dan koordinasi internal Bdan dan SKPD terkait yang berjalan
baik untuk menanggulangi bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Apabila koordinasi dan fungsi organisasi berjalan baik maka tujuan untuk
menciptakan kondisi aman dan kondusif akan dapat terwujud.
2. Mendayagunakan pendidikan aparatur yang memadai untuk mengatasi pegaruh
negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,dan budaya asing.
Profesionalisme aparatur merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam
menciptakan kondisi aman dan kondusif, sedangkan profesionalisme dapat dicapai
salah satunya melalui dukungan terhadap kemampuan aparatur dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
3. Mengatasi kurangnya kemampuan aparatur dengan memanfaatkankan dukungan
LSM dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kondisi keamanan dan
ketertiban. Tingginya dukungan dari seluruh komponen masyarakat merupakan
salah satu kekuatan dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif.
4. Menyusun data daerah rawan konflik yang akurat dengan memanfaatkan kebijakan
nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk pengurangan resiko
konflik sosial (SARA). Data yang akurat dan mutahir merupakan informasi yang
mendasar dan menentukan setiap kebijakan, strategi, dan pelaksanaan di wilayah.
Oleh sebab itu tersusunnya data yang akurat dipilih sebagai salah satu faktor penentu
keberhasilan organisasi.
SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan merupakan hasil perpaduan antar unsur
kekuatan, kelemahan, dan peluang, disertai dengan analisis struktur organisasi. Dengan
analisis SWOT dan Analisis Faktor Penentu Keberhasilan, diharapkan Sasaran, Strategi dan
Arah Kebijakan Program Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Sleman dapat
diidentifikasi dalam menyikapi permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi tugas
pokok, fungsi dan tanggungjawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.
Masing-masing strategi pilihan tentu saja harus diuji kembali relevansi dan kekuatan
relasinya dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
Bagan 2 Analisis SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
ALI
ALE
1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan.
2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam melaksanakan tugaspokok, fungsi dan tanggungjawabnya.
3. Jumlah personil yang cukup memadai
4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia. 5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang
berjalan baik.
6. Adanya SOP (standart operating procedure) yang terintegrasi.
7. Semangat kerja aparatur yang baik. 8. Lingkungan kerja yang kondusif.
9. Jaringan yang sudah ada dengan lembaga non-pemerintah dan lembaga penelitian.
10. Hubungan yang baik dengan partai politik.
11. Pengembangan IT Kantor yang mendapat dukungan yang baik.
1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor.
2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa tidak merata dan sesuai kebutuhan.
3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang perlu diperbaiki. 4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang perlu diperkuat. 5. Belum adanya PERDA yang mengatur tentang Pengawasan Orang
Asing dan Lembaga Asing sebagai payung hukum.
6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan. 7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh
mitra (lembaga penelitian di universitas maupun independen) untuk menunjang kinerja.
8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme, separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen.
10. Belum optimalnya penyediaan data base partai.
PELUANG (O) STRATEGI OFENSIF (S-O) STRATEGI PERKUATAN/KONSOLIDASI (W-O)
1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik.
2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas. 3. Tumbuh dan berkembangnya
organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada ketentraman dan ketertiban.
1. Optimalkan organisasi dan pelaksanaan
koordinasi internal Kantor dan SKPD terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional
konfrontatif, dengan memanfaatkan partisipasi
1. Atasi belum optimalnya pelayanan umum kantor dengan memanfaatkan partisipasi dan komunikasi politik yang baik, tumbuh dan berkembangnya LSM/Ormas serta partisipasi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang bebas konflik SARA. (W1 – O1, O3, O4)
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4. Partisipasi masyarakat dalam
mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan ketertiban cukup tinggi.
5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap Wawasan Kebangsaan dan NKRI.
6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi.
7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial.
8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri (Konflik Sosial).
masyarakat dan kepedulian Ormas dan LSM dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif. (S1, S3 – O3, O4, O7)
2. Optimalkan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai dan semangat kerja aparatur serta lingkungan kerja yang kondusif untuk
memanfaatkan tumbuh dan berkembangnya ormas dan LSM yang peduli terhadap tetap tegaknya NKRI dan peduli terhadap ketenteraman dan ketertiban. (S2, S5, S6 – O3, O5)
3. Optimalkan SOP dan lingkungan kerja yang kondusif serta semangat kerja aparatur untuk memanfaatkan tokoh masyarakat dalam ikut serta menciptakan kondisi aman dan tertib dalam bingkai NKRI. (S4, S5, S6 – O2)
demokrasi dan HAM. (W3 – O6, O4, O2)
3. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja yang kurang memadai dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan kepedulian Ormas/LSM untuk dan menjaga kerukunan sosial, memperkuat toleransi beragama, serta untuk memperkuat partisipasi dan keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. (W4 – O4, O5)
4. Atasi belum adanya Perda yang mengatur tentang Pengawasan Orang dan Lembaga Asing dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat (FKDM) untuk menciptakan kondisi aman dan tertib. (W2 – O4)
5. Atasi belum adanya data dan peta daerah rawan konflik dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan dukungan
ormas/LSM, serta data dan informasi dari lembaga penelitian (pusat studi) serta kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk menciptakan situasi yang kondusif bebas konflik SARA. (W5 – O4, O5)
ANCAMAN (T) STRATEGI DIVERSIFIKASI (S – T) STRATEGI PERTAHANAN (T – W)
1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah perkotaan. 2. Kurangnya integrasi pendatang
dan penduduk asli.
3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif.
4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.
5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi. 6. Pengaruh negatif berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Optimalkan organisasi dan koordinasi internal kantor dan SKPD terkait yang berjalan dengan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara dan munculnya fenomena sosial emosional
konfrontatif. (S1, S3 – T2, T1)
2. Optimalkan SOP, semangat kerja aparatur dan lingkungan kerja yang kondusif untuk mengatasi konflik SARA. (S4, S5, S6 – T7)
3. Dayagunakan pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi pengaruh negatif budaya asing, televisi, Internet dan perkembangan iptek yang negatif serta munculnya aliran sesat. (S2 – T3, T4, T5, T6)
1. Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan dan gangguan narkoba . (W1 – T7, T1)
2. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja dan aparatur yang kurang memadai untuk menghindari bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. (W4, W3 – T2)
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dan Internet.
7. Tumbuhnya aliran sesat. 8. Adanya gerakan terorisme,
radikalisme, fundamentalisme. 9. Globalisasi informasi.
10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil
oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Adapun strategi dan kebijakan
pembangunan kesatuan bangsa yang akan dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 4.2.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman
Visi: Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system e-government menuju smart regency pada tahun 2021.
Misi 1: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan tata kelola
pemerintahan.
1. Peningkatan kapasitas aparatur yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan ketugasannya.
1. Penyediaan sarana/prasana kerja. 2. Peningkatanan Kompetensi pegawai. 3. Pelayanan administrasi perkantoran.
4. Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
5. Penguatan dan optimalisasi Perencanaan 2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat
1. Evaluasi kualitas pelayanan publik melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2. Peningkatan sarana/prasarana pelayanan.
3. Penyusunan SOP dan penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI)
5. Pengotimalan fungsi KOMINDA
6. Optimalisasi fungsi koordinasi Muspida untuk penanganan konflik Sosial. 3. Peningkatan edukasi masyarakat terkait
bahaya narkoba
1. Penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba
Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang praporsional.
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan kerukunan
1. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap makna persatuan dan kesatuan bangsa.
1. Penguatan implementasi wawasan kebangsaan dan persatuan dan kesatuan bangsa kepada masyarakat (pemuda, remaja, pelajar, mahasiswa,
perempuan, masyarakat desa, dll) 2. Peningkatan pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3. Fasilitasi pembauran antar masyarakat di
Sleman.
1. Penguatan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sleman
4. Pemetaan daerah rawan konflik sosial.
1. Penguatan kerjasama dan jejaring dengan instansi terkait dalam mewujudkan kenyamanan dan ketertian masyarakat.
5. Meningkatkan peran LSM/Ormas dalam mendukung kerukunan hidup umat beragama
1. Penguatan fungsi dan peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). 2. Penyusunan dokumen Kerukunan Umat Beragama.
6. Pemetaan daerah rawan SARA. 1. Pendataan WNA/WNI Keturunan di Kabupaten Sleman.
2. Pendataan LSM, Yayasan, lembaga donor dan Lembaga Penelitian yang didanai luar negeri.
3. Pemantauan kegiatan Agama.
7. Peningkatan kesadaran HAM di masyarakat. 1. Terjalinnya kerjasama dan jejaring dengan LSM dan pusat studi HAM. 2. Forum diskusi tentang HAM.
3. Fasilitasi promosi nilai-nilai HAM.
4. Fasilitasi Forum kemasyarakatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan optimalisasi deteksi cegah dini.
8. Peningkatan partisipasi pemilih dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades.
1. Mendorong partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades.
2. Perempuan melek politik.
3. Mendukung peran Partai Politik dalam upaya pendidikan politik bagai masyarakat.
9. Terselenggaranya pemilu yang aman dan demokratis.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Penyusunan program dan kegiatan pembangunan kesatuan bangsa Kabupaten
Sleman tahun 2017-2021 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Sleman serta
sesuai dengan misi ke-1dan ke-5 Kabupaten Sleman yaitu, Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan
pelayanan prima bagi masyarakat , dan Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional. Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dianalisis, faktor internal dan eksternal serta isu-isu strategis yang disesuaikan dengan
RPJMD, maka berikut daftar rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2017 – 2021, sedangkan untuk indikator kinerja terdapat lengkap pada tabel 5.2:
Tabel 5.1
Daftar Program dan Kegiatan
NO. PROGRAM KEGIATAN
1. Program pelayanan
administrasi perkantoran,
1 Penyediaan jasa administrasi keuangan
2 Penyediaan makanan dan minuman rapat
3 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
4 Penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran
5 Penyediaan jasa langganan
6 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor
7 Penunjang pelayanan administrasi perkantoran
2 Program peningkatan sarana
dan prasana aparatur
8 Pemeliharaan rutin/berkala gedung dan rumah dinas
9 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
10 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan
peralatan gedung kantor dan rumah dinas
11 Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor
dan rumah dinas
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 13 Pemeliharaan rutin/berkala gedung, kendaraan,
peralatan, mesin dan meubelair.
3 Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
14 Pengelolaan kepegawaian
15 Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas
pegawai
4 Program peningkatan
pengembangan system
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
16 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
17 Penyusunan perencanaan kerja SKPD
18 Penyusunan profil data SKPD
19 Penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan
SKPD
5 Program peningkatan
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
20 Pengendalian keamanan lingkungan
21 Pelatihan pengendalian keamanan lingkungan
6 Program peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat)
22 Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan
minuman keras dan narkoba
7 Program pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak criminal
23 Penyelenggaraan Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)
8 Program pengembangan
komunikasi, informasi dan
media massa
24 Pengelolaan Website
9 Program penyelamatan dan
pelestarian dokumen/arsip
daerah
25 Pengelolaan Dokumen SKPD
10 Program peningkatan
kualitas pelayanan public
26 Pelayanan Perijinan Penelitian
11 Program peningkatan
system pengawasan internal
dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
27 Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
12 Program perencanaan
pembangunan daerah
28 Penyusunan Renstra SKPD
13 Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaaan
keuangan dan kekayaan
daerah
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 14 Program pengembangan
wawasan kebangsaan
30 Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam kehidupan
Beragama
31 Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan nilai-nilai Luhur
Budaya Bangsa
32 Penanaman dan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila
15 Program kemitraan
pengembangan wawasan
kebangsaan
33 Seminar, Talkshow, Diskusi peningkatan Wawasan
Kebangsaan
34 Pemantauan dan Pendataan WNA/WNI Keturunan, NGO
(LSM) dan Lembaga Asing
35 Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)
36 Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)
17 Program pendidikan politik
masyarakat
37 Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)
38 Penyuluhan kepada Masyarakat
39 Penyelenggaraan Forum-Forum Diskusi Politik
40 Pemilihan Legislatif, Presiden dan Kepala Daerah
5.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Faktor pendukung keberhasilan pembangunan kesatuan bangsa di Kabupaten
Sleman adalah aspek budaya, pendidikan, tingkat kemajuan ekonomi, dan dukungan
kebijakan pembangunan. Budaya Jawa yang bersahaja mendorong masyarakat Sleman
terbuka bagi siapapun yang datang ke Sleman, baik untuk keperluan belajar maupun
bekerja. Hal ini melahirkan kemajemukan masyarakat, baik dari segi etnik, agama,
kelompok ekonomi maupun asal kedaerahan. Kemajemukan ini merupakan potensi yang
baik baik penguatan harmoni dan kerukunan masyarakat. Akan tetapi, agar menjadi
potensi, kemajemukan ini bagaimanapun perlu dikelola. Demikian juga dengan tingkat
pendidikan, tingkat kemajuan ekonomi dan dukungan kebijakan pemerintah. Pemerintah
menyadari bahwa Kabupaten Sleman memiliki karakter yang bervariasi. Daerah selatan
dan timur yang cenderung urban dan daerah utara dan barat yang cenderung rural saling
menopang satu sama lain. Karakter ini juga perlu dikelola agar dapat saling mengisi dan
berjalan beriringan guna mendukung tujuan pembangunan pemerintah Kabupaten
Sleman.
Menyadari bahwa isu sosial dan politik di Kabupaten Sleman mencakup rentangan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 politik Kabupaten Sleman, merasa perlu menggandeng berbagai lembaga terkait untuk
mendorong pencapaian visi, misi, dan tujuan dari tugas pokok dan fungsi yang
diembannya. Lembaga-lembaga yang potensial untuk mendukung kinerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman adalah pusat studi, LSM, organisasi keagamaan,
organisasi perempuan, forum komunikasi, dan organisasi sosial lainnya.
Adapun kelompok sasaran program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik adalah sebagai berikut: Program peningkatan kapasitas, profesionalitas dan
akuntabilitas aparatur menyasar staf secara internal, Program pemeliharaan
kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan, dan program program peningkatan pemberantasan penyakit
masyarakat (Pekat) menyasar masyarakat secara umum, termasuk remaja, mahasiswa,
dan pendatang. Program pengembangan wawasan kebangsaan dan kemitraan
pengembangan wawasan kebangsaan menyasar kelompok pemuda, perempuan,
organisasi agama, mahasiswa dan masyarakat di tingkat pedesaan. Sementara itu,
program pendidikan politik masyarakat menyasar partai politik, pemilih pemula, pemilih
perempuan, pemilih manula, dan pemilih secara umum.
Perihal pendanaan tertuang dalam Rencana Pendanaan Indikatif
Program/Kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah pengejawantahan secara konkret program
pembangunan daerah yang menunjukkan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari
program pembangunan jangka menengah. Indikator kinerja diuraikan secara bertahap
setiap tahunnya, mengacu para periode kinerja tahunan SKPD. Program pembangunan
daerah yang tertera dalam RPJMD 2017-2021 yang dijabarkan dalam berbagai macam
kegiatan-kegiatan SKPD, termasuk bidang kesatuan bangsa juga diejawantahkan dalam
bentuk Indikator Kinerja.
Untuk memastikan keterkaitan antara Renstra SKPD dengan Dokumen RPJMD,
maka SKPD mesti mengacu pada dokumen RPJMD dalam menyusun program dan
kegiatannya. Dalam menyusun Renstra, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Sleman juga merujuk pada Dokumen RPJMD Kabupaten Sleman 2016-2021.
Konsekuensinya, indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Sleman juga diarahkan untuk mencapai target kinerja yang telah dicantumkan dalam
target Kinerja RPJMD sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman di bidang pembangunan kesatuan bangsa.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki serta dalam rangka
pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Sleman, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman berkontribusi untuk mewujudkan pada Misi Pertama dan Kelima
dalam RPJMD yaitu meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat; meningkatkan kualitas budaya
masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional.
Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi pemerintah
daerah, penentuan Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Sleman juga merujuk pada visi dan misi pemerintah Kabupaten Sleman. Terkait dengan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dapat menjadi alat ukur keberhasilan kinerja
dalam pencapaian visi-misi Kabupaten dan visi-misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman dalam melaksanakan program-program pembangunan kesatuan
bangsa di Kabupaten Sleman selama kurun lima tahun ke depan, yaitu 2017-2021.
Pencapaian indikator kinerja secara konkret ditunjukkan dengan pencapaian
outputsdan outcomes program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman
setiap tahunnya. Indikator kinerja juga dapat berupa indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana
Strategis dapat dicapai. Penjabaran lebih detil mengenai indikator kinerja Badan
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
NO INDIKATOR
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Akhir Periode RPJMD
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Prosentase hasil temuan yang
ditindaklanjuti. 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Predikat LAKIP AA A A A A A
3 Indeks Kepuasan Masyarakat 80,57% 79 80 80 81 81
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Matriks Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
UTAMA
FORMULASI PENGHITUNGAN
SKPD
PENANGGUNGJAWAB SUMBER DATA
1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Persentase hasil temuan
yang ditindaklanjuti
Jumlah temuan yang ditindaklanjuti dibagi keseluruhan jumlah temuan yang ada dikalikan
100%
2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan
Masyarakat
3 Meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam hidup
berbangsa, bernegara yang demokratis Jumlah konflik SARA Jumlah Konflik SARA
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021
BAB VII
PENUTUP
Sejak bergulirnya era reformasi yang disertai dengan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi beserta makin meluasnya akses informasi, perubahan
sosial dan politik di masyarakat menjadi sangat cepat. Dalam situasi inilah, isu-isu sosial
menjadi semakin kompleks, dan situasi politik juga menjadi sangat dinamis. Perubahan
ini juga dialami Kabupaten Sleman, sebagaimana dapat dilihat dari perkembangan
sosial dan politik masyarakatnya.
Untuk memastikan bahwa perubahan sosial dan politik tetap seiring dan sejalan
dengan tujuan, wawasan kebangsaan, dan kerangka persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Sleman senantiasa berusaha mempersiapkan diri dan secara terus menerus melakukan
perbaikan menuju perubahan kearah ke arah yang lebih baik. Upaya tersebut dilakukan
secara bertahap, konsisten dan berkelanjutan guna memperoleh hasil dan manfaat di
bidang kesatuan bangsa yang optimal.
Sebagai instansi pemerintah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berkewajiban
memberikan kontribusi terhadap pembangunan kesatuan bangsa di Kabupaten Sleman.
Melalui tugas pokok dan fungsinya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berusaha
memastikan agar keamanan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat dapat dijamin
berdasarkan nilai-nilai yang demokratis dan menjunjung Hak Azasi manusia (HAM).
Dengan demikian, diharapkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dapat menyokong
pembangunan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan yang
menjadi syarat kemajuan bangsa.
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik disusun
dengan maksud agar mampu menjawab tuntutan zaman, perubahan masyarakat, dan
dinamika perkembangan sosial politik, baik di level lokal, nasional maupun global.
Renstra merupakan upaya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyusun rencana yang
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 pembangunan bersama.
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 ini akan menjadi acuan dalam penyusunan
program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi pada
peningkatan kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan di tengah perubahan sosial dan
politik yang terjadi.
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman disusun dengan
mengakomodir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sleman Tahun 2016-2021, Renstra Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Renstra
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DIY, dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sleman 2011-2031. Renstra berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,
Program, Strategi dan Kegiatan untuk dilaksanakan dan dicapai pada Tahun 2017
sampai dengan Tahun 2021. Dengan demikian, Dokumen RENSTRA ini diharapkan
dapat mensinergiskan pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di
Kabupaten Sleman untuk lima tahun kedepan (2017-2021) dengan lembaga
pemerintahan di atasnya.
Tugas melaksanakan pembangunan kesatuan bangsa tentu saja bukanlah tugas
yang ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang
dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) terkait bidang kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan di Kabupaten
Sleman, beserta sumberdaya yang dimilikinya.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyampaikan saran,
kritik dan masukan dalam penyusunan Dokumen Rencana Strategis Badan Kesatuan