• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik BAB V-VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Informasi Wajib Diumumkan Secara Berkala - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik BAB V-VII"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Kabupaten Sleman

Visi dan Misi Kabupaten Sleman digunakan sebagai visi dan misi seluruh OPD di

kabupaten Sleman tak terkecuali di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Sleman. Visi merupakan petunjuk yang memberikan pedoman arah bagi

pembangunan atau kondisi yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang.

Penentuan visi didasarai oleh permasalahan atau isu-isu strategis yang harus

diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan RPJPD. Dengan

memperhatikan kondisi dan permasalahan, tantangan yang dihadapi daerah maka

Visi Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021:

” TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH SEJAHTERA, MANDIRI, BERBUDAYA DAN TERINTEGRASIKANNYA SISTEM E-GOVERNMENT MENUJU SMART

REGENCY PADA TAHUN

Untuk mendukung pencapian visi maka dijabarkanlah visi tersebut dalam beberapa

rumusan misi. Terdapat 5 (lima) misi yang mendukung visi Kabupaten Sleman.

Kelima misi tersebut antara lain:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan

kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi

dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan

menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan

kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.

4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam,

penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.

5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang

(2)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Adapun tugas pokok fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman,

mendukung misi 1 dan misi 5.

4.1.1 Nilai-Nilai Organisasi

Untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Sleman, perlu juga dikembangkan nilai – nilai organisasi kantor. Adapun nilai-nilai yang ada pada Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik merupakan hasil kristalisasi ide-ide atau gagasan ideal dalam curah

pendapat/ brainstorming dari seluruh karyawan-karyawati Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik. Nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang telah

disepakati adalah sebagai berikut:

1.Profesional

Artinya dalam melaksanakan tugas pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman dituntut untuk professional yaitu memiliki

kompetensi/kecakapan/kemampuan/ keahlian sehingga diharapkan setiap

keputusan dan tindakan yang dilakukan didasarkan pada keputusan yang

matang dan sesuai pada pada kaidah-kaidah yang ada; ketulusan

hati/kejujuran (integrity) pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman diwajibkan jujur dalam melaksanakan tindakan. Tidak

terpengaruh oleh kepentingan seseorang atau sekelompok orang tetapi tetap

berdasarkan pada fakta-fakta yang ada di lapangan; pertanggungjawaban

(responsibility) kinerja pegawai harus dapat dipertanggungjawabkan secara

terbuka.

2.Kehati-hatian (due care/carefully)

Setiap keputusan yang diambil pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman harus didasari pada kehati-hatian dengan memperhitungkan

akibat keputusan tersebut berdampak pada dari aspek politik, ekonomi, sosial,

budaya, dan keamanan, sehingga dapat dihindari terjadinya konflik horizontal

(3)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3.Keterbukaan (transparancy)

Setiap kebijakan dan tindakan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat dapat menilai

secara langsung manfaatnya.

4.Percaya diri (self confident)

Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam bertindak

harus percaya diri dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menyimpang

dengan aturan yang ada.

5. Keadilan/persamaan hak (equity)

Dalam melakukan tindakan pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman tidak bersikap diskriminatif dan harus menjunjung nilai-nilai

keadilan serta persamaan hak di depan hukum.

6.Komitmen/janji (commitment)

Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman harus

mempunyai komitmen atau keteguhan hati yang kuat dalam mewujudkan visi

yang hendak dicapai.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani

isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan

dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan

rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Kesatuan Bangsa

(4)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 4.1.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

TARGET

SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2017 2021 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11)

1

Meningkatkan tata kelola pemerintahan (Misi 1)

Predikat LAKIP A A

Meningkatnya

akuntabilitas kinerja dan keuangan

Persentase hasil temuan

yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100%

Predikat LAKIP A A A A A

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan

Masyarakat 79 80 80 81 81

2

Meningkatnya kerukunan

masyarakat (misi 5)

Jumlah

insiden/kejadian konflik SARA

≤ ≤

Meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam hidup berbangsa,bernegara yang demokratis.

(5)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Penentuan indikator sasaran di atas didasarkan pada perkembangan situasi sosial

dan politik yang terjadi di Kabupaten Sleman dalam lima tahun terakhir. Beberapa indikator

sasaran diubah dan atau ditambah untuk memperjelas ukuran keberhasilan kinerja Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dalam menjalankan visi, misi, tujuan dan

sasarannya. Sementara itu, penentuan target atas indikator sasaran didasarkan pada capaian

kinerja yang telah diraih pada tahun 2016. Target indikator sasaran tambahan yang tidak

dapat merujuk pada capaian kinerja periode sebelumnya karena tidak tersedianya data

didasarkan pada pertimbangan rasional aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi

kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.

4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

4.3.1. Analisis Yang Diperlukan terkait dengan Penentuan Isu-isu Strategis

Guna mendukung pengelolaan isu-isu strategis terkait tugas pokok dan fungsi Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman, diperlukan 2 analisis yang saling berkaitan.

Analisis itu adalah analisis lingkungan strategis (SWOT) dan analisis faktor penentu

keberhasilan. Analisis Lingkungan Strategis terdiri dari 3 bagian, yaitu Analisis Lingkungan

Internal (ALI), Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) dan Analisis Strategi Alternatif/Pilihan.

Analisis Lingkungan Internal menilik kekuatan dan kelemahan di internal organisasi Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman. Analisis Lingkungan Eksternal menilik

kesempatan (opportunity) dan ancaman (threats). Sementara itu, Analisis Strategi

Alternatif/Pilihan merupakan respon terhadap Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal,

guna menentukan strategi-strategi pilihan menghadapi kekuatan, kelemahan, kesempatan

dan ancaman yang dihadapi.

Terkait dengan Analisis Lingkungan Strategis adalah Analisis Faktor-Faktor Penentu

Keberhasilan. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan lebih fokus pada kekuatan struktur

organisasi yang didukung dengan regulasi, aparatus dan jejaring dengan lembaga-embaga

non-pemerintah dan lembaga penelitian (pusat studi).

Analisis Lingkungan Strategis dan Analisis Faktor Penentu Keberhasilan secara

bersama-sama digunakan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang menjadi

(6)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4.3.2. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis Lingkungan Strategis digunakan untuk mengkaji lingkungan yang yang

berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Analisis Lingkungan Strategis terdiri dari

analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. Analisis Lingkungan Internal

(ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) diperlukan karena keduanya berpengaruh

terhadap kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman terkait tugas pokok

dan fungsinya. Setelah dilakukan ALI dan ALI, lalu dilakukan Analisis Strategi

Alternatif/Pilihan.

Analisis Lingkungan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT, hal-hal yang dinilai

meliputi kekuatan-kekuatan (strenghts), kelemahan-kelemahan (weaknesses),

peluang-peluang (opportunities), dan ancaman-ancaman (threats). Penjelasan lebih detil tentang ALI,

ALE dan Analisis Strategi Pilihan adalah sebagai berikut:

4.3.2.1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

Faktor internal dari lingkungan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman dalam lima tahun yang akan datang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

A. Kekuatan-Kekuatan (Strenghts/S)

1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan.

2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam

melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya.

3. Jumlah personil yang cukup memadai

4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang berjalan baik.

6. Adanya SOP (standart operating procedure) yang terintegrasi.

7. Semangat kerja aparatur yang baik.

8. Lingkungan kerja yang kondusif.

(7)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 10. Hubungan yang baik dengan partai politik.

11. Pengembangan IT Badan mendapat dukungan yang baik.

B. Kelemahan-kelemahan (Weaknesses/W)

1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor.

2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa dan Politik tidak merata dan sesuai

kebutuhan.

3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang belum memadahi.

4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang belum lengkap dan belum terintegrasi

dengan IT.

5. Belum optimalnya Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing.

6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang

bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan.

7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh mitra (lembaga

penelitian di universitas maupun independen) untuk menunjang kinerja.

8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme,

separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.

9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan

gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen.

10. Belum optimalnya penyediaan data base partai.

4.3.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

A. Peluang-Peluang (Opportunities/O)

1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik.

2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas.

3. Tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada

ketentraman dan ketertiban.

4. Partisipasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan

(8)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap

Wawasan Kebangsaan dan NKRI.

6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi.

7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial.

8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

(Konflik Sosial).

B. Ancaman-Ancaman (Threats/T)

1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah

perkotaan.

2. Kurangnya integrasi pendatang dan penduduk asli.

3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif.

4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.

5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi.

6. Pengaruh negatif berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Internet.

7. Tumbuhnya aliran sesat.

8. Menjamurnya gerakan terorisme, radikalisme dan fundamentalisme.

9. Globalisasi informasi.

10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa di Kabupaten Sleman.

11. Kuatnya jaringan pengedar narkoba.

4.3.3. Analisis Strategi Alternatif/Pilihan

Merespon analisis internal dan eksternal, penting kiranya disusun berbagai strategi.

Strategi tersebut diperlukan untuk mengantisipasi secara menyeluruh dan meramalkan

pencapaian tujuan ke depan melalui pendekatan rasional. Strategi ini disusun dengan cara:

1) memadukan kekuatan-kekuatan (strengths/S) dengan peluang-peluang (opportunities/O)

dikenal dengan Strategi Ofensif (S-O); 2) memadukan kelemahan-kelemahan (weaknesses,

W) dengan peluang- peluang (opportunities/O) dikenal dengan Strategi

Perkuatan/Konsolidasi (W-O); 3) memadukan kekuatan-kekuatan (strengths/S) dengan

(9)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 memadukan kelemahan-kelemahan (weaknesses, W) dengan ancaman-ancaman

(threaths/T) dikenal dengan Strategi Pertahanan (W-T).

Strategi S-O dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap unsur

kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang-peluang yang ada seoptimal

mungkin. Strategi W-O dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-masing unsur

kelemahan-kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur

peluang-peluang yang ada. Strategi S-T dimaksudkan sebagai upaya untuk memaksimalkan setiap

unsur kekuatan-kekuatan untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur

tantangan-tantangan seoptimal mungkin. Strategi W-T dimaksudkan sebagai upaya untukmemperbaiki

setiap unsur kelemahan-kelemahan agar mampu menangkal dan menundukkan setiap unsur

tantangan-tantangan yang ada seoptimal mungkin. Dengan memadukan berbagai stategi

tersebut di atas diperoleh berbagai strategi pilihan sebagaimana dalam Bagan 2.

4.3.4. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan

Faktor-faktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan-pilihan

strategi yang telah diuji dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Kabupaten Sleman. Hasil analisis menyebutkan, faktor penentu keberhasilan

mencakup antara lain unsur pimpinan, pejabat struktural dan staf. Faktor-faktor penentu

keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan arah organisasi sebagai mesin utama

dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Dengan demikian faktor penentu

keberhasilan dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai daya ungkit besar untuk

mewujudkan visi, misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.

Berdasarkan hasil pilihan strategi yang diharapkan dapat mendukung tercapainya

visi dan misi Kabupaten Sleman, maka prioritas urutan faktor-faktor penentu keberhasilan

(10)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Bagan 1

Faktor Penentu Keberhasilan

FPK – 1

Optimalkan organisasi dan pelaksanaan koordinasi internal Badan dan SKPD

terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang

bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme,

fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional

konfrontatif. ( S1 S3,T2 T1 )

FPK – 2

Dayagunakan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi

pengaruh negatif berkembangnya IPTEK, Internet, televisi, dan budaya asing. (S2,

T5 T6)

FPK – 3

Atasi kurangnya kemampuan aparatur dan terbatasnya jumlah staf dengan

memanfaatkan dukungan LSM, lembaga penelitian dan partisipasi masyarakat

dalam mewujudkan kondisi yang aman dan kondusif, mendukung toleransi

beragama, dan menjaga kerukunan sosial, serta memperkuat partisipasi dan

keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. (W3, O5 O4)

FPK – 4

Susun data daerah rawan konflik yang akurat berdasarkan kebijakan nasional

penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan menyusun Perda tentang

Pengawasan Orang dan lembaga Asing untuk menghindari konflik sosial, konflik

agama dan konflik antar kelompok etnik. (W5, O8,W2 T7)

FPK – 5

Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya

fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan

dan gangguan narkoba. ( W1, T1 T7, T11 )

4.3.4.1. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan

Setelah dilaksanakan analisis`maka Faktor Penentu Keberhasilan, pilihan strategi

untuk mencapai visi dan misi mencakup hal-hal berikut:

1. Optimalisasi organisasi dan koordinasi internal Bdan dan SKPD terkait yang berjalan

baik untuk menanggulangi bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan

(11)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Apabila koordinasi dan fungsi organisasi berjalan baik maka tujuan untuk

menciptakan kondisi aman dan kondusif akan dapat terwujud.

2. Mendayagunakan pendidikan aparatur yang memadai untuk mengatasi pegaruh

negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,dan budaya asing.

Profesionalisme aparatur merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam

menciptakan kondisi aman dan kondusif, sedangkan profesionalisme dapat dicapai

salah satunya melalui dukungan terhadap kemampuan aparatur dalam menjalankan

tugas dan fungsinya.

3. Mengatasi kurangnya kemampuan aparatur dengan memanfaatkankan dukungan

LSM dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kondisi keamanan dan

ketertiban. Tingginya dukungan dari seluruh komponen masyarakat merupakan

salah satu kekuatan dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif.

4. Menyusun data daerah rawan konflik yang akurat dengan memanfaatkan kebijakan

nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk pengurangan resiko

konflik sosial (SARA). Data yang akurat dan mutahir merupakan informasi yang

mendasar dan menentukan setiap kebijakan, strategi, dan pelaksanaan di wilayah.

Oleh sebab itu tersusunnya data yang akurat dipilih sebagai salah satu faktor penentu

keberhasilan organisasi.

SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan merupakan hasil perpaduan antar unsur

kekuatan, kelemahan, dan peluang, disertai dengan analisis struktur organisasi. Dengan

analisis SWOT dan Analisis Faktor Penentu Keberhasilan, diharapkan Sasaran, Strategi dan

Arah Kebijakan Program Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Sleman dapat

diidentifikasi dalam menyikapi permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi tugas

pokok, fungsi dan tanggungjawab Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.

Masing-masing strategi pilihan tentu saja harus diuji kembali relevansi dan kekuatan

relasinya dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(12)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

Bagan 2 Analisis SWOT dan Penentu Faktor Keberhasilan

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

ALI

ALE

1. Struktur organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan.

2. Kepemimpinan organisasi yang mendukung kemajuan lembaga dalam melaksanakan tugaspokok, fungsi dan tanggungjawabnya.

3. Jumlah personil yang cukup memadai

4. Tingkat pendidikan formal aparatur yang tersedia. 5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama internal yang

berjalan baik.

6. Adanya SOP (standart operating procedure) yang terintegrasi.

7. Semangat kerja aparatur yang baik. 8. Lingkungan kerja yang kondusif.

9. Jaringan yang sudah ada dengan lembaga non-pemerintah dan lembaga penelitian.

10. Hubungan yang baik dengan partai politik.

11. Pengembangan IT Kantor yang mendapat dukungan yang baik.

1. Belum optimalnya pelayanan umum Kantor.

2. Kemampuan aparatur Kesatuan Bangsa tidak merata dan sesuai kebutuhan.

3. Sarana dan prasarana penunjang kerja yang perlu diperbaiki. 4. Data pemetaan daerah rawan konflik yang perlu diperkuat. 5. Belum adanya PERDA yang mengatur tentang Pengawasan Orang

Asing dan Lembaga Asing sebagai payung hukum.

6. Terbatasnya jejaring dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga penelitian yang bergerak di bidang kerukunan beragama, kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan. 7. Belum optimalnya pemanfaatan data yang dikumpulkan oleh

mitra (lembaga penelitian di universitas maupun independen) untuk menunjang kinerja.

8. Perlunya penguatan jejaring dengan aparatus desa untuk mencegah terorisme, separatisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.

9. Belum optimalnya kerjasama dengan organisasi yang fokus pada isu perempuan dan gender, baik yang ada di perguruan tinggi maupun yang independen.

10. Belum optimalnya penyediaan data base partai.

PELUANG (O) STRATEGI OFENSIF (S-O) STRATEGI PERKUATAN/KONSOLIDASI (W-O)

1. Partisipasi dan komunikasi politik berjalan baik.

2. Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas. 3. Tumbuh dan berkembangnya

organisasi kemasyarakatan dan LSM yang peduli pada ketentraman dan ketertiban.

1. Optimalkan organisasi dan pelaksanaan

koordinasi internal Kantor dan SKPD terkait yang berjalan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional

konfrontatif, dengan memanfaatkan partisipasi

1. Atasi belum optimalnya pelayanan umum kantor dengan memanfaatkan partisipasi dan komunikasi politik yang baik, tumbuh dan berkembangnya LSM/Ormas serta partisipasi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang bebas konflik SARA. (W1 – O1, O3, O4)

(13)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 4. Partisipasi masyarakat dalam

mendukung terwujudnya kondisi ketentraman dan ketertiban cukup tinggi.

5. Adanya dukungan lembaga penelitian, LSM dan Masyarakat yang peduli terhadap Wawasan Kebangsaan dan NKRI.

6. Tenaga ahli yang mencukupi di perguruan tinggi.

7. Adanya dukungan SKPD lain terkait penanganan konflik sosial.

8. Adanya Kebijakan Nasional tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri (Konflik Sosial).

masyarakat dan kepedulian Ormas dan LSM dalam mewujudkan kondisi aman dan kondusif. (S1, S3 – O3, O4, O7)

2. Optimalkan tingkat pendidikan formal aparatur yang memadai dan semangat kerja aparatur serta lingkungan kerja yang kondusif untuk

memanfaatkan tumbuh dan berkembangnya ormas dan LSM yang peduli terhadap tetap tegaknya NKRI dan peduli terhadap ketenteraman dan ketertiban. (S2, S5, S6 – O3, O5)

3. Optimalkan SOP dan lingkungan kerja yang kondusif serta semangat kerja aparatur untuk memanfaatkan tokoh masyarakat dalam ikut serta menciptakan kondisi aman dan tertib dalam bingkai NKRI. (S4, S5, S6 – O2)

demokrasi dan HAM. (W3 – O6, O4, O2)

3. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja yang kurang memadai dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan kepedulian Ormas/LSM untuk dan menjaga kerukunan sosial, memperkuat toleransi beragama, serta untuk memperkuat partisipasi dan keterwakilan masyarakat, termasuk kaum perempuan. (W4 – O4, O5)

4. Atasi belum adanya Perda yang mengatur tentang Pengawasan Orang dan Lembaga Asing dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat (FKDM) untuk menciptakan kondisi aman dan tertib. (W2 – O4)

5. Atasi belum adanya data dan peta daerah rawan konflik dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan dukungan

ormas/LSM, serta data dan informasi dari lembaga penelitian (pusat studi) serta kebijakan nasional penanganan gangguan keamanan dalam negeri untuk menciptakan situasi yang kondusif bebas konflik SARA. (W5 – O4, O5)

ANCAMAN (T) STRATEGI DIVERSIFIKASI (S – T) STRATEGI PERTAHANAN (T – W)

1. Memudarnya solidaritas dan ikatan sosial sesama warga, khususnya di daerah perkotaan. 2. Kurangnya integrasi pendatang

dan penduduk asli.

3. Munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif.

4. Bangkitnya bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.

5. Pengaruh negatif budaya asing dan siaran media televisi. 6. Pengaruh negatif berkembangnya

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1. Optimalkan organisasi dan koordinasi internal kantor dan SKPD terkait yang berjalan dengan baik untuk menanggulangi bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara dan munculnya fenomena sosial emosional

konfrontatif. (S1, S3 – T2, T1)

2. Optimalkan SOP, semangat kerja aparatur dan lingkungan kerja yang kondusif untuk mengatasi konflik SARA. (S4, S5, S6 – T7)

3. Dayagunakan pendidikan formal aparatur yang memadai untuk mengatasi pengaruh negatif budaya asing, televisi, Internet dan perkembangan iptek yang negatif serta munculnya aliran sesat. (S2 – T3, T4, T5, T6)

1. Atasi pelayanan umum yang belum optimal untuk menghindari munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif, kenakalan remaja dan penyalahgunaan dan gangguan narkoba . (W1 – T7, T1)

2. Atasi sarana dan prasarana penunjang kerja dan aparatur yang kurang memadai untuk menghindari bahaya laten ideologi yang bertentangan dengan negara, gerakan terorisme, radikalisme, fundamentalisme dan separatisme, serta munculnya fenomena sosial emosional konfrontatif. (W4, W3 – T2)

(14)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dan Internet.

7. Tumbuhnya aliran sesat. 8. Adanya gerakan terorisme,

radikalisme, fundamentalisme. 9. Globalisasi informasi.

10. Konflik SARA di daerah lain yang dapat memicu konflik serupa.

(15)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil

oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Adapun strategi dan kebijakan

pembangunan kesatuan bangsa yang akan dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa

(16)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Tabel 4.2.

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

Visi: Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya system e-government menuju smart regency pada tahun 2021.

Misi 1: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan tata kelola

pemerintahan.

1. Peningkatan kapasitas aparatur yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan ketugasannya.

1. Penyediaan sarana/prasana kerja. 2. Peningkatanan Kompetensi pegawai. 3. Pelayanan administrasi perkantoran.

4. Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

5. Penguatan dan optimalisasi Perencanaan 2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat

1. Evaluasi kualitas pelayanan publik melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

2. Peningkatan sarana/prasarana pelayanan.

3. Penyusunan SOP dan penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi 4. Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI)

5. Pengotimalan fungsi KOMINDA

6. Optimalisasi fungsi koordinasi Muspida untuk penanganan konflik Sosial. 3. Peningkatan edukasi masyarakat terkait

bahaya narkoba

1. Penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba

Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang praporsional.

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan kerukunan

1. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap makna persatuan dan kesatuan bangsa.

1. Penguatan implementasi wawasan kebangsaan dan persatuan dan kesatuan bangsa kepada masyarakat (pemuda, remaja, pelajar, mahasiswa,

perempuan, masyarakat desa, dll) 2. Peningkatan pemahaman masyarakat

terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

(17)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 3. Fasilitasi pembauran antar masyarakat di

Sleman.

1. Penguatan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sleman

4. Pemetaan daerah rawan konflik sosial.

1. Penguatan kerjasama dan jejaring dengan instansi terkait dalam mewujudkan kenyamanan dan ketertian masyarakat.

5. Meningkatkan peran LSM/Ormas dalam mendukung kerukunan hidup umat beragama

1. Penguatan fungsi dan peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). 2. Penyusunan dokumen Kerukunan Umat Beragama.

6. Pemetaan daerah rawan SARA. 1. Pendataan WNA/WNI Keturunan di Kabupaten Sleman.

2. Pendataan LSM, Yayasan, lembaga donor dan Lembaga Penelitian yang didanai luar negeri.

3. Pemantauan kegiatan Agama.

7. Peningkatan kesadaran HAM di masyarakat. 1. Terjalinnya kerjasama dan jejaring dengan LSM dan pusat studi HAM. 2. Forum diskusi tentang HAM.

3. Fasilitasi promosi nilai-nilai HAM.

4. Fasilitasi Forum kemasyarakatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan optimalisasi deteksi cegah dini.

8. Peningkatan partisipasi pemilih dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades.

1. Mendorong partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan dalam pilpres, pileg, pilkada, pilkades.

2. Perempuan melek politik.

3. Mendukung peran Partai Politik dalam upaya pendidikan politik bagai masyarakat.

9. Terselenggaranya pemilu yang aman dan demokratis.

(18)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja

Penyusunan program dan kegiatan pembangunan kesatuan bangsa Kabupaten

Sleman tahun 2017-2021 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Sleman serta

sesuai dengan misi ke-1dan ke-5 Kabupaten Sleman yaitu, Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan

pelayanan prima bagi masyarakat , dan Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional. Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dianalisis, faktor internal dan eksternal serta isu-isu strategis yang disesuaikan dengan

RPJMD, maka berikut daftar rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada

tahun 2017 – 2021, sedangkan untuk indikator kinerja terdapat lengkap pada tabel 5.2:

Tabel 5.1

Daftar Program dan Kegiatan

NO. PROGRAM KEGIATAN

1. Program pelayanan

administrasi perkantoran,

1 Penyediaan jasa administrasi keuangan

2 Penyediaan makanan dan minuman rapat

3 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

4 Penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran

5 Penyediaan jasa langganan

6 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor

7 Penunjang pelayanan administrasi perkantoran

2 Program peningkatan sarana

dan prasana aparatur

8 Pemeliharaan rutin/berkala gedung dan rumah dinas

9 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

10 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan

peralatan gedung kantor dan rumah dinas

11 Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor

dan rumah dinas

(19)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 13 Pemeliharaan rutin/berkala gedung, kendaraan,

peralatan, mesin dan meubelair.

3 Program peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

14 Pengelolaan kepegawaian

15 Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas

pegawai

4 Program peningkatan

pengembangan system

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

16 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

17 Penyusunan perencanaan kerja SKPD

18 Penyusunan profil data SKPD

19 Penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan

SKPD

5 Program peningkatan

keamanan dan kenyamanan

lingkungan

20 Pengendalian keamanan lingkungan

21 Pelatihan pengendalian keamanan lingkungan

6 Program peningkatan

pemberantasan penyakit

masyarakat (pekat)

22 Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan

minuman keras dan narkoba

7 Program pemeliharaan

kantrantibmas dan

pencegahan tindak criminal

23 Penyelenggaraan Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

8 Program pengembangan

komunikasi, informasi dan

media massa

24 Pengelolaan Website

9 Program penyelamatan dan

pelestarian dokumen/arsip

daerah

25 Pengelolaan Dokumen SKPD

10 Program peningkatan

kualitas pelayanan public

26 Pelayanan Perijinan Penelitian

11 Program peningkatan

system pengawasan internal

dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

27 Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

12 Program perencanaan

pembangunan daerah

28 Penyusunan Renstra SKPD

13 Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaaan

keuangan dan kekayaan

daerah

(20)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 14 Program pengembangan

wawasan kebangsaan

30 Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam kehidupan

Beragama

31 Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan nilai-nilai Luhur

Budaya Bangsa

32 Penanaman dan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila

15 Program kemitraan

pengembangan wawasan

kebangsaan

33 Seminar, Talkshow, Diskusi peningkatan Wawasan

Kebangsaan

34 Pemantauan dan Pendataan WNA/WNI Keturunan, NGO

(LSM) dan Lembaga Asing

35 Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)

36 Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

17 Program pendidikan politik

masyarakat

37 Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

38 Penyuluhan kepada Masyarakat

39 Penyelenggaraan Forum-Forum Diskusi Politik

40 Pemilihan Legislatif, Presiden dan Kepala Daerah

5.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Faktor pendukung keberhasilan pembangunan kesatuan bangsa di Kabupaten

Sleman adalah aspek budaya, pendidikan, tingkat kemajuan ekonomi, dan dukungan

kebijakan pembangunan. Budaya Jawa yang bersahaja mendorong masyarakat Sleman

terbuka bagi siapapun yang datang ke Sleman, baik untuk keperluan belajar maupun

bekerja. Hal ini melahirkan kemajemukan masyarakat, baik dari segi etnik, agama,

kelompok ekonomi maupun asal kedaerahan. Kemajemukan ini merupakan potensi yang

baik baik penguatan harmoni dan kerukunan masyarakat. Akan tetapi, agar menjadi

potensi, kemajemukan ini bagaimanapun perlu dikelola. Demikian juga dengan tingkat

pendidikan, tingkat kemajuan ekonomi dan dukungan kebijakan pemerintah. Pemerintah

menyadari bahwa Kabupaten Sleman memiliki karakter yang bervariasi. Daerah selatan

dan timur yang cenderung urban dan daerah utara dan barat yang cenderung rural saling

menopang satu sama lain. Karakter ini juga perlu dikelola agar dapat saling mengisi dan

berjalan beriringan guna mendukung tujuan pembangunan pemerintah Kabupaten

Sleman.

Menyadari bahwa isu sosial dan politik di Kabupaten Sleman mencakup rentangan

(21)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 politik Kabupaten Sleman, merasa perlu menggandeng berbagai lembaga terkait untuk

mendorong pencapaian visi, misi, dan tujuan dari tugas pokok dan fungsi yang

diembannya. Lembaga-lembaga yang potensial untuk mendukung kinerja Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman adalah pusat studi, LSM, organisasi keagamaan,

organisasi perempuan, forum komunikasi, dan organisasi sosial lainnya.

Adapun kelompok sasaran program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik adalah sebagai berikut: Program peningkatan kapasitas, profesionalitas dan

akuntabilitas aparatur menyasar staf secara internal, Program pemeliharaan

kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, program peningkatan keamanan dan

kenyamanan lingkungan, dan program program peningkatan pemberantasan penyakit

masyarakat (Pekat) menyasar masyarakat secara umum, termasuk remaja, mahasiswa,

dan pendatang. Program pengembangan wawasan kebangsaan dan kemitraan

pengembangan wawasan kebangsaan menyasar kelompok pemuda, perempuan,

organisasi agama, mahasiswa dan masyarakat di tingkat pedesaan. Sementara itu,

program pendidikan politik masyarakat menyasar partai politik, pemilih pemula, pemilih

perempuan, pemilih manula, dan pemilih secara umum.

Perihal pendanaan tertuang dalam Rencana Pendanaan Indikatif

Program/Kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun

(22)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Indikator kinerja adalah pengejawantahan secara konkret program

pembangunan daerah yang menunjukkan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari

program pembangunan jangka menengah. Indikator kinerja diuraikan secara bertahap

setiap tahunnya, mengacu para periode kinerja tahunan SKPD. Program pembangunan

daerah yang tertera dalam RPJMD 2017-2021 yang dijabarkan dalam berbagai macam

kegiatan-kegiatan SKPD, termasuk bidang kesatuan bangsa juga diejawantahkan dalam

bentuk Indikator Kinerja.

Untuk memastikan keterkaitan antara Renstra SKPD dengan Dokumen RPJMD,

maka SKPD mesti mengacu pada dokumen RPJMD dalam menyusun program dan

kegiatannya. Dalam menyusun Renstra, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Sleman juga merujuk pada Dokumen RPJMD Kabupaten Sleman 2016-2021.

Konsekuensinya, indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Sleman juga diarahkan untuk mencapai target kinerja yang telah dicantumkan dalam

target Kinerja RPJMD sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman di bidang pembangunan kesatuan bangsa.

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki serta dalam rangka

pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Sleman, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman berkontribusi untuk mewujudkan pada Misi Pertama dan Kelima

dalam RPJMD yaitu meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi

dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat; meningkatkan kualitas budaya

masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional.

Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi pemerintah

daerah, penentuan Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Sleman juga merujuk pada visi dan misi pemerintah Kabupaten Sleman. Terkait dengan

(23)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 dapat menjadi alat ukur keberhasilan kinerja

dalam pencapaian visi-misi Kabupaten dan visi-misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman dalam melaksanakan program-program pembangunan kesatuan

bangsa di Kabupaten Sleman selama kurun lima tahun ke depan, yaitu 2017-2021.

Pencapaian indikator kinerja secara konkret ditunjukkan dengan pencapaian

outputsdan outcomes program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman

setiap tahunnya. Indikator kinerja juga dapat berupa indikator capaian yang bersifat

mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada periode Rencana

Strategis dapat dicapai. Penjabaran lebih detil mengenai indikator kinerja Badan

(24)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD

NO INDIKATOR

KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Akhir Periode RPJMD

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Prosentase hasil temuan yang

ditindaklanjuti. 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Predikat LAKIP AA A A A A A

3 Indeks Kepuasan Masyarakat 80,57% 79 80 80 81 81

(25)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 Matriks Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

UTAMA

FORMULASI PENGHITUNGAN

SKPD

PENANGGUNGJAWAB SUMBER DATA

1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Persentase hasil temuan

yang ditindaklanjuti

Jumlah temuan yang ditindaklanjuti dibagi keseluruhan jumlah temuan yang ada dikalikan

100%

2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan

Masyarakat

3 Meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam hidup

berbangsa, bernegara yang demokratis Jumlah konflik SARA Jumlah Konflik SARA

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(26)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021

BAB VII

PENUTUP

Sejak bergulirnya era reformasi yang disertai dengan kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi beserta makin meluasnya akses informasi, perubahan

sosial dan politik di masyarakat menjadi sangat cepat. Dalam situasi inilah, isu-isu sosial

menjadi semakin kompleks, dan situasi politik juga menjadi sangat dinamis. Perubahan

ini juga dialami Kabupaten Sleman, sebagaimana dapat dilihat dari perkembangan

sosial dan politik masyarakatnya.

Untuk memastikan bahwa perubahan sosial dan politik tetap seiring dan sejalan

dengan tujuan, wawasan kebangsaan, dan kerangka persatuan dan kesatuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Sleman senantiasa berusaha mempersiapkan diri dan secara terus menerus melakukan

perbaikan menuju perubahan kearah ke arah yang lebih baik. Upaya tersebut dilakukan

secara bertahap, konsisten dan berkelanjutan guna memperoleh hasil dan manfaat di

bidang kesatuan bangsa yang optimal.

Sebagai instansi pemerintah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berkewajiban

memberikan kontribusi terhadap pembangunan kesatuan bangsa di Kabupaten Sleman.

Melalui tugas pokok dan fungsinya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berusaha

memastikan agar keamanan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat dapat dijamin

berdasarkan nilai-nilai yang demokratis dan menjunjung Hak Azasi manusia (HAM).

Dengan demikian, diharapkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dapat menyokong

pembangunan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan yang

menjadi syarat kemajuan bangsa.

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik disusun

dengan maksud agar mampu menjawab tuntutan zaman, perubahan masyarakat, dan

dinamika perkembangan sosial politik, baik di level lokal, nasional maupun global.

Renstra merupakan upaya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyusun rencana yang

(27)

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 pembangunan bersama.

Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021 ini akan menjadi acuan dalam penyusunan

program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan yang berorientasi pada

peningkatan kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan di tengah perubahan sosial dan

politik yang terjadi.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman disusun dengan

mengakomodir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Sleman Tahun 2016-2021, Renstra Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Renstra

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DIY, dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Sleman 2011-2031. Renstra berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,

Program, Strategi dan Kegiatan untuk dilaksanakan dan dicapai pada Tahun 2017

sampai dengan Tahun 2021. Dengan demikian, Dokumen RENSTRA ini diharapkan

dapat mensinergiskan pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di

Kabupaten Sleman untuk lima tahun kedepan (2017-2021) dengan lembaga

pemerintahan di atasnya.

Tugas melaksanakan pembangunan kesatuan bangsa tentu saja bukanlah tugas

yang ringan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan seperti yang tertuang

dalam Renstra ini tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan

(stakeholders) terkait bidang kesatuan bangsa dan wawasan kebangsaan di Kabupaten

Sleman, beserta sumberdaya yang dimilikinya.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyampaikan saran,

kritik dan masukan dalam penyusunan Dokumen Rencana Strategis Badan Kesatuan

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 5.1
Tabel 6.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota P.Raya

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat. SELAKU

Berdasarkan hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menetapkan Indikator

Badan Kesatuan Bangsa,Politik Provinsi Riau mempunyai tugas Menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi,fasilitasi,pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada

Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesatuan bangsa dan politik, Pemerintah Kota Kendari membentuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KesbangPol) Kota

Berdasarkan pengamatan peneliti, ditemui beberapa permasalahan terkait kinerja organisasi di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang antara lain, produktivitas

Hasil/Temuan: Berdasarkan hasil penelitian tentang peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat untuk mendukung Pemerintah Daerah dalam

Dokumen berisi skripsi tentang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota