i
P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B O G O R
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Jl.KSR.Dadi Kusmayadi Komplek Pemda Kel.Tengah Cibinong- Bogor16914 Telp. (021) 8758836KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR
NOMOR :050/1248 -TU/2014 TENTANG
RENCANA STRATEGIS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2013 – 2018
Menimbang : a. bahwa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 151 tentang Pemerintahan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD.
b. bahwa Renstra-SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah.
c. bahwa untuk maksud tersebut, dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan,Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
ii
Rencana Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR TENTANG RENCANA STRATEGIS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018.
Pasal
1
(1) Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yang selanjutnya disebut Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor merupakan dokumen perencanaan yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, program, dan kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2018, yang disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, serta tugas pokok dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor.
(2) Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sebagai acuan bagi:
a. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kantor Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor. b. Penyusunan program kerja bagi para pejabat eselon III, eselon IV dan
Staf di lingkungan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor. c. Penguatan peran Stakeholders Kantor Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Bogor maupun Pemerintah Kabupaten Bogor.
d. Evaluasi dan pelaporan kinerja tahunan maupun lima Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor.
Pasal 2
Sistematika Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD (KANTOR KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK)
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
iii
KEBIJAKAN
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI BAB VII
: :
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
PENUTUP
LAMPIRAN : MATRIK RENSTRA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK KABUPATEN BOGOR TAHUN 2008-2013. Pasal 3
Isi beserta uraian Renstra sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, tercantum pada lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Pasal 4
Keputusan Kepala Kantor Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Cibinong Pada Tanggal 29 Desember 2014
KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR
Drs. M. Rizal Hidayat, M.Si. Pembina Tk.I
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018. Renstra ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor. Rancangan Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran , Kebijakan, Program dan Kegiatan Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Dalam Renstra ini juga memuat sasaran kegiatan berupa indikator output kegiatan sebagai upaya untuk menyusun suatu perencanaan yang terpadu dan berorientasi hasil.
Penyusunan Renstra ini secara teknis berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tertanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.
Kami menyadari bahwa Renstra ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya kami mengharapkan saran, kritik dan masukan dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan Renstra yang akan datang.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah dapat membantu dalam penyusunan Renstra ini.
Cibinong, 29 Desember 2014
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BOGOR
KEPALA
Drs.M.RIZAL HIDAYAT, M.Si. Pembina Tk.I
i
Daftar Isi
Halaman:
Keputusan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor tentang Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
i Kata Pengantar i Daftar Isi i BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2
C. Maksud dan Tujuan 6
D. Sistematika Penulisan 6
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD ( KANTOR
KESBANGPOL)
A. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi 9
B. Sumber Daya 12
C. Kinerja Pelayanan
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan
18 18
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi 21
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
D. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
E. Penentuan Isu-isu Strategis
22 24 24
26
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi 28
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 30
C. Strategi dan Kebijakan 33
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF 34
BAB VI : INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 35
BAB VII : P E N U T U P 37
i
v
Daftar Isi
Halaman:
Keputusan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor tentang Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
i Kata Pengantar iv Daftar Isi v BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2
C. Maksud dan Tujuan 6
D. Sistematika Penulisan 6
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD ( KANTOR
KESBANGPOL)
A. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi 9
B. Sumber Daya 12
C. Kinerja Pelayanan
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan
18 18
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi 21
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
D. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
E. Penentuan Isu-isu Strategis
22 24 24
26
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi 28
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 30
C. Strategi dan Kebijakan 33
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF 34
BAB VI : INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 35
BAB VII : P E N U T U P 37
vi
I-1
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK NOMOR :050/1248-TU/2014 TANGGAL :29 Desember 2014 RENCANA STRATEGIS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggaraan pemerintah daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra SKPD Memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada (RPJMD) dan bersifat indikatif. Sementara itu, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat Visi, Misi, tujuan, Sasaran dan Strategi ( cara mencapai tujuan dan sasaran ), yang memuat kebijakan, program dan kegiatan.
I-2 Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Strategi dan kebijakan Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Rancangan Renstra-SKPD · Pendahuluan · Gambaran pelayanan SKPD
· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi
· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan
· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Perumusan
indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD SPM Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Penelaahan RTRW Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penelaahan KLHS Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Renstra-KL dan Renstra SKPD Provinsi
Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah di tetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD.
Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota
Pemerintah kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah Dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.
Renstra Kesbangpol Provinsi Jawa Barat menguraikan bahwa dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,
I-10
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim ketegangan lintas-batas antarnegara, percepatan penyebaran wabah penyakit, dan terorisme.
Berdasarkan uraian di atas, maka kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra Kesbangpol Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Selanjutnya Renstra Kesbangpol yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam menjawab semua dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Bogor pada khususnya dan bangsa Indonesia kedepan pada umumnya, dan sebagai Pedoman Perencanaan dalam Penyusunan Renja Kesbangpol yang merupakan perencanaan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 didasarkan pada :
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
I-10
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang
I-10
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
14.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
I-10
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
17.Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025;
19.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
20.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008
tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);
21.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);
I-10
22.Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kesbangpol kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 ini adalah untuk memberikan gambaran rencana tindakan dan kegiatan mendasar dengan berbagai analisis faktor-faktor internal dan eksternal organisasi dalam lima tahun ke depan.
Tujuan penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) Kesbangpol Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah:
1. Untuk menetapkan arah pengembangan, pemetaan, tahapan dan strategi perjalanan Kesbangpol Kabupaten Bogor yang diperlukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan dalam setiap perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bogor; 2. Untuk menetapkan skala prioritas program/kegiatan yang
menjadi tugas dan fungsi Kesbangpol Kabupaten Bogor sehingga dapat meningkatkan nilai efisiensi, efektivitas dan pelaksanaan program/kegiatan;
3. Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Kesbangpol Kabupaten Bogor.
1.4. Sistematika Penulisan
Penyusunan Perubahan Renstra Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun Renstra Kantor kesatuan bangsa dan politik. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal serta melibatkan Stakeholders Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusun Renstra.
I-10
Sistematika penulisan Perubahan Renstra Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan Renstra SKPD, maksud dan tujuan, landasan hukum, dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi, Sumber Daya Kantor kesatuan bangsa dan politik, Kinerja Pelayanan Kantor kesatuan bangsa dan politik dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Kantor kesatuan bangsa dan politik, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor tahun 2013-2018.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.
Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja,
I-10
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik untuk periode tahun 2013-2018.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian, baik dalam rangka pelaksanaanya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah-kaidah pelaksanaan, dan rencana tindak lanjut.
II-11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK.
Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi, yaitu dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.
Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor mempunyai Fungsi, sebagai berikut :
A. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik
B. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di bidang Kesatuan Bangsa
C. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik
D. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.
Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing unsur susunan organisasi akan dijabarkan di bawah ini.
2.1.1 KEPALA KANTOR
Kepala Kantor mempunyai tugas membantu Bupati dalam Memimpin dan Mengkoordinasikan pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kesatuan Bangsa dan Politik
2.1.2 SUB BAGIAN TATA USAHA
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor dalam menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan kantor.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
II-12
a.Pengelolaan penyusunan program, serta pelaksanaan evaluasi
dan pelaporan kinerja kantor;
b.Pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga,
surat-menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas, pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan, hubungan masyarakat, penyiapan materi hukum, dan ketatalaksanaan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian, pengendalian, dan
pertanggung jawaban administrasi Kepegawaian Kantor;
d.Pengelolaan situs web Kantor; dan
e. Pengelolaan administrasi keuangan, penyusunan anggaran,
pengendalian, dan pertanggungjawaban administrasi
keuangan Kantor.
f. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan penataan organisasi
2.1.3 SEKSI BINA IDIOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN Seksi Bina Idiologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan pengelolaan pembinaan dan penyusunan petunjuk teknis bidang Kesatuan Bangsa.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Bina Idiologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi:
a.Pengelolaan pembinaan dan fasilitasi Ketahanan Idiologi
Bangsa;
b.Pengelolaan fasilitasi, dan pembinaan Wawasan Kebangsaan
dan penghargaan Kebangsaan; dan
c. Pengelolaan pembinaan dan fasilitasi bela Negara.
2.1.4 SEKSI BINA POLITIK DAN POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
Seksi Bina Politik dan Hubungan Antar Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan kegiatan di bidang system dan implementasi Politik, serta hubungan antar lembaga.
II-13
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Bina Politik dan Hubungan Antar Lembaga mempunyai fungsi :
a.Pengelolaan pengembangan sistem dan implementasi politik ;
b.Pembinaan dan fasilitasi kelembagaan Partai Politik dan
Organisasi Kemasyarakatan;
c. Pembinaan dan fasilitasi kelembagaan Partai Politik dan
Organisasi Kemasyarakatan;
d.Pengembangan Budaya dan pendidikan Politik; dan
e. Fasilitasi Pemilihan umum (Pemilu), Pemilihan Presiden
(pilpres) dan Pemilihan Kepala daerah.
2.1.5 SEKSI KEWASPADAAN DINI DAN KETAHANAN BANGSA Seksi Kewaspadaan Dini dan Ketahanan Bangsa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam melaksanakan Pengelolaan Pembinaan dan Penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan kewaspadaan Dini dan Ketahanan Bangsa.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Kewaspadaan Dini dan Ketahanan Bangsa mempunyai fungsi :
a.Pengelolaan pembinaan Kewaspadaan Dini Masyarakat;
b.Pelaksanaan Kerjasama Intelejen Keamanan;
c. Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing;
d.Pembinaan Ketahanan Seni dan Budaya;
e. Pembinaan Ketahanan Agama dan Kepercayaan;
f. Penanganan Masalah Sosial dan Konflik Sosial; dan
g. Pembinaan Pembauran dan Akulturasi Budaya.
2.1.6 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian, dipimpin oleh seorang coordinator yang ditunjuk di antara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Lembaga Teknis Daerah. Nama dan jumlah jabatan
II-14
fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Secara lengkap Struktur Organisasi Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.
GAMBAR 2.1.
STRUKTUR KANTOR KESBANGPOL KABUPATEN BOGOR
2.2. SUMBER DAYA PADA KANTOR KESBANGPOL
2.2.1 KONDISI UMUM PEGAWAI
Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor sebanyak 40 orang yang terdiri dari PNS , tenaga kontrak dan tenaga keamanan. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :
TABEL 2.1
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 No PEGAWAI JUMLAH (ORANG) % 1. PNS 31 77 2. KONTRAK 4 10 3. PETUGAS KEAMANAN 5 13 JUMLAH 40 100 KEPALA KANTOR KASI IWASBANG KASI. BINPOLHAL KASI WASDINTAHBANG KASUBAG. TU KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
II-15
Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Kantor Kesbangpol masih ada yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Tenaga Honorer dan Petugas Keamanan. Sehingga penulisan tentang kondisi Pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS.sebanyak 31 orang.
a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf Sesuai dengan Perda Nomor 21 Tahun 2011 tentang pembentukan Lemtekda Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan struktural di Kantor Kesbangpol terdiri dari eselon III dan IV yaitu sebanyak 5 orang. Sedangkan jabatan fungsional yang ada yaitu fungsional arsiparis berjumlah 1 orang. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
TABEL II.2
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL MENDUDUKI JABATAN DAN STAF TAHUN 2014
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) % 1. Eselon III 1 3 2. Eselon IV 4 13 3 Fungsional 1 3 4 Staf 25 81 Jumlah 31 100
b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat
Dari 31 jumlah Pegawai yang ada di Kantor Kesbangpol terdapat 68% pegawai yang berstatus golongan III sedangkan golongan IV sebanyak 6%. Namun masih ada pegawai yang bersatatus golongan II yaitu 26 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.
TABEL 2.3
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL BERDASARKAN PANGKAT / GOLONGAN TAHUN 2014
II-16
1. IV 2 6
2. III 21 68
3. II 8 26
Jumlah 31 100
c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan
Apabilan dilihat dari tingkat Pendidikan Pegawai Kantor Kesbangpol yang ada, maka status Pendidikan Strata-2 sebesar 10% Strata-1 sebesar 29% dan SLTA/SMK lebih mendominasi yaitu masing-masing sebesar 52 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SLTP sebesar 3 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
TABEL 2.4
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2014.
N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %
1. Strata-2 ( S2 ) 3 10 2. Strata-1 ( S1 ) 9 29 3. Sarjana Muda/ D3 2 6 4 SLTA/SMK 16 52 5 SLTP 1 3 Jumlah 31 100
d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan
Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 10 % Pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 3 jenis disiplin ilmu, sedangkan strata-1 sebesar 29 % yang terdiri dari 8 jenis disiplin ilmu. Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.
II-17
TABEL 2.5
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL BERDASARKA KESARJANAAN TAHUN 2014
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH
(orang )
A MAGISTER
1. Manageman Ilmu Pemerintahan 1
2. Manageman Pembangunan Sosial 1
2. Manageman Sumber Daya Manusia 1 B SARJANA 1. Ilmu Pemerintahan 2 2. Adm. Negara 2 3. Ilmu Administrasi 2 4. Ilmu Hukum 2 5. Ilmu Komputer 1 6. Ekonomi Managemen 3 7. Sastra Inggris 1
8. Managemen Pembangunan Daerah 1
C SARJANA MUDA
1. Ilmu Pemerintahan 1
D KEJURUAN 3
E UMUM 10
Jumlah 31
Tabel di atas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai yang ada di Kantor Kesbangpol
II-18
menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik masyarakat di Kabupaten Bogor. Dengan demikian diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor semakin berkualitas.
e. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di Kantor Kesbangpol pada Tahun 2014, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun non penjenjangan. Dari 31 pegawai Kantor Kesbangpol terdapat 12.33 % yang telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangakan jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar 6.66 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel 2.6
TABEL 2.6
JUMLAH PEGAWAI KANTOR KESBANGPOL YANG MENGIKUTI PENJENJANGAN TAHUN 2014
N0 Jabatan/Staf Jumlah
(orang )
%
1. Spama/Diklat PIM III 4 12.33
2. Adum/Adumla/Diklat PIM IV 2 6.66
Jumlah 6 20.00
2.2.2 KONDISI UMUM ANGGARAN
Pagu Anggaran pada Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor yang Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2012-2014 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Besarnya anggaran belanja yang telah ditetapkan setiap tahunnya mengalami kenaikan, semula pada tahun 2011 sebesar 4.451.120.000,- , 2012 sebesar Rp. 5.340.592.000,-, 2013 sebesar Rp. 6.550.952.000,- dan pada tahun 2014, menjadi Rp 7.315.450.000,- Demikian pula
II-19
bila dilihat dari realisasi belanja, pada tahun 2011 sebesar 3.921.011.054,-, 2012 sebesar 5.054.909.145,-, dan 2013 sebesar Rp. 6.276.878.261,- yang setiap tahun mengalami peningkatan, Anggaran dan realisasi belanja daerah menurut kelompok belanja dari tahun 2011-2014, sebagai berikut :
TABEL 2.7
ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2011-2014
TAHUN ANGGARAN ( RP .) REALISASI %
2011 4.451.120.000 3.921.011.054 88.09
2012 5.340.592.000 5.054.909.145 94.65
2013 6.550.952.000 6.276.878.261 95.81
2014 7.315.450.000 Sedang berjalan 0
2.2.3 KONDISI UMUM SARANA KERJA
Sarana kerja yang ada di Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor tergolong cukup memadai ini bisa terlihat dalam tabel di Bawah ini:
TABEL. 2.8
SARANA KERJA KANTOR KESBANGPOL SAMPAI DENGAN TAHUN 2014
NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN
1 TANAH 1.835 M2 2 GEDUNG 1 533 UNIT (1 LANTAI) M2 3 LISTRIK 1 JARINGAN 4 AIR 1 JARINGAN 5 TELPON 2 LINE 2 (1 FAX)
6 AREA PARKIR 1 AREA
II-20
8 RUANG ARSIP 1 RUANG
9 MUSOLLA 1 BUAH
10 KENDARAAN RODA 4 3 UNIT
11 KENDARAAN RODA 2 8 UNIT
12 MEJA RAPAT 1 SET
13 AC 7 UNIT
14 KOMPUTER PC 7 UNIT
15 KOMPUTER NOTEBOOK 3 UNIT
16 MEJA KERJA 46 UNIT
17 KURSI KERJA 79 UNIT
18 FILLING KABINET 6 UNIT
19 RAK ARSIP 5 UNIT
20 INFOKUS 2 UNIT
21 JARINGAN INTERNET 1 JARINGAN
22 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
23 KURSI RAPAT 100 UNIT
2.3. KINERJA PELAYANAN KANTOR KESBANGPOL
Indikator Kinerja pelayanan Kantor Kesbangpol sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Jumlah Pegawai Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor, faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan ini, lalu pada pelayanan mana saja target belum tercapai serta faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya, Pencapaian kinerja ditunjang oleh anggaran dan realisasi pendanaan pada Kantor Kesbangpol. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pendanaan pelayanan SKPD
II-21
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA KANTOR KESBANGPOL
Berdasarkan kondisi umum di atas yang merupakan kondisi lingkungan strategis Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor, maka untuk menyusun strategi pencapaian visi dan misi, guna Pengembangan Pelayanan SKPD diperlukan analisis lingkungan internal dan eksternal (SWOT Analisis). Lingkungan
internal meliputi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan
(Weaknesses). Lingkungan eksternal meliputi Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threaths). Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut :
1. LINGKUNGAN INTERNAL KEKUATAN (S):
a) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 21
Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah yang bertugas di bidang kesatuan bangsa dan politik ;
b) Situasi kerja yang harmonis ( tim work );
c) Hubungan kemasyarakatan yang relatif baik ( LSM,Ormas
dan Yayasan ). KELEMAHAN (W):
a) Kwalitas SDM masih belum maksimal dalam menunjang
kinerja ;
b) Kualitas SDM masih belum maksimal dalam menunjang
kinerja;
c) Kelembagaan belum memadai untuk dapat
mengoptimalkan pelaksanaan Tupoksi. 2. LINGKUNGAN EKTERNAL
PELUANG (O):
a) Wilayah kabupaten bogor yang sangat luas;
II-22
c) Kabupaten Bogor berdekatan dengan Ibukota Negara
sebagai pusat pemerintahan;
d) Berkembanya LSM, Ormas dan Lembaga Nirlaba Lainnya
(Orkemas) yang ada di kabupaten bogor;
e) Teknologi informasi yang semakin canggih .
ANCAMAN (T):
a) Iklim Politik Nasional yang kurang kondusif;
b) Tingkat pendidikan politik masyarakat yang tidak merata;
c) Masih tingginya tingkat kriminalitas di masyarakat;
d) Minimalnya fasilitasi kepada lembaga (LSM, Ormas dan Yayasan) dapat mengakibatkan tidak optimalnya pembinaan;
e) Pemahaman nilai-nilai luhur budaya bangsa masih
rendah di masyarakat;
f) Rentannya konflik antar umat beragama di masyarakat
II-22
Peluang / Opportunities
a) Luas wilayah kabupaten bogor yang sangat luas; b) Jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang sangat besar;
c) Kabupaten Bogor berdekatan dengan Ibukota Negara sebagai Pusat Pemerintahan;
d) Teknologi informasi yang semakin canggih
.
Ancaman / Threats
a) Iklim Politik Nasional yang kurang kondusif;
b) Tingkat pendidikan politik masyarakat yang tidak merata; c) Masih tingginya tingkat kriminalitas di masyarakat;
d) Minimalnya fasilitasi kepada lembaga ( LSM, Ormas dan Yayasan ) dapat mengakibatkan instabilitas / tidak optimalnya pembinaan; e) Pemahaman nilai-nilai luhur budaya bangsa masih rendah di
masyarakat;
f) Rentanya konflik antar umat beragama di masyarakat di akibatkan oleh fanatisme ke agamaan.
Kekuatan / Strengths
a) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah yang bertugas di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
b) Situasi Kerja yang harmonis (tim work)
c) Hubungan kemasyarakatan yang relatif baik ( LSM,Ormas dan Yayasan )
Kelemahan / Weakness
a) Kwantitas SDM masih belum maksimal dalam menunjang kinerja ;
b) Kuantita SDM masih belum maksimal dalam menunjang kinerja;
c) Kelembagaan belum memadai untuk dapat mengoptimalkan pelaksanaan Tupoksi
S – O
1. Penciptaan kelembagaan yang memadai agar optimalisasi tupoksi bisa tercapai
2. Efisiensi dan efektifitas anggaran guna tercapainya sasaran dan tujuan kegiatan
3. Pemfasilitasan yang optimal dengan dukungan anggaran yang memadai hingga diharapkan dapat mewujudkan sinergitas dalam terciptanya stabilitas politik
W – O
1. Untuk meningkatkan harmonisas hubungan antar lembagai diharapkan peranan aparatur menciptakan hubungan yang harmonis dengan LSM,Ormas dan Nirlaba Lainya , agar terciptanya stabilitas politik di Kabupaten Bogor.
2. Pengoptimalisasian Pembinaan / sosialisasi tentang pemahaman pentingnya kesatuan bangsa hingga tercapai harmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Pengoptimalan publikasi di media tentang pentingnya Kesatuan Bangsa; 4. Meningkatkan pendidikan formal maupun non formal bagi aparatur guna
menunjang kinerja.
S – T
1. Pengoptimalan SDM Aparatur yang ada untuk dapat melaksananakan Tupoksi dan Mengarahkan Personil dalam membina hubungan kerja dengan LSM,Ormas dan Nirlaba Lainya Agar tidak terjadi efek negarif dari ancaman Instabilitas;
2. Menngktakan pembinaan terhadap kewaspadaan dini masyarakat guna meminimalisasi gangguan keamanandan ketertiban di masyarakat; 3. Meningkatkan Pendidikan Politik Pada Masyarakat;
4. Meningkatkan Pembinaan/Sosialisasi tentang pemahaman Nilai-Nilai lubur Budaya Bangsa serta Toleransi antar Umat Beragama.
W – T
Untuk Meminimalisir efek negative dari kelemahan kelembagaan SDM Aparatur dan Alokasi Anggaran, serta ancaman Instabilitas politik akibat dari tidak maksimalnya pelaksanaan tupoksi di Lakukan Upaya Pembinaan Hubungan baik dengan unsur Internal & ekternal Agar roda organisasi dapat tetap berjalan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang ada.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ALE) ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI)
II-9
III-23
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kesbangpol Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, pernasalahan tersebut antara lain :
3.1.1 Urusan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan
a. Rendahnya rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Masyarakat; b. Masyarakat Kabupaten Bogor mayoritas bersuku sunda dan
beragama Islam, walaupun kehidupan beragama dan bermasyarakat di kabupaten bogor cukup harmonis tetapi tetap saja sering terjadi fanatisme aliran agama tertentu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa di masyarakat (salah satu contoh : Aliran Ahmadiyah);
c. Rendahnya pemahaman nilai-nilai luhur budaya bangsa sehingga sering terjadinya pergesekan/konflik antar suku dan agama di masyarakat.
3.1.2 Urusan Bina Politik dan Hubungan Antar Lembaga
a. Iklim politik Nasional yang belum kondusif sering
menimbulkan gejolak menimbulkan gelombang demonstrasi yang mengarah kepada anarkisme yang berimbas ke Kabupaten Bogor;
b. Pemahaman politik yang rendah dan tidak merata di
masyarakat sehingga sering terjadi konflik/pergesekan yang di akibatkan provokasi pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan;
c. Fasilitasi bagi Parpol, LSM, Ormas dan Nirlaba yang
merupakan bagian dari Infrastruktur Politik masih minim, yang mengakibatkan Proses pendewasaan Politik masyarakat relatif lambat.
3.1.3 Urusan Kewaspadaan Dini dan Ketahanan Bangsa
Wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari Masyarakat yang Heterogen, baik agama, pekerjaan maupun tingkat pendidikan,
III-24
ditambah situasi sosial dan politik Nasional yang terjadi
sehingga dapat menimbulkan gangguan keamanan,
kenyamanan, ketentraman dan ketertiban di kabupaten Bogor; 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN
WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor
Tahun 2013-2018, bahwa Visi Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN
BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA“
3.2.1 Pernyataan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan
peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Pernyataan misi sesuai dengan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Misi Kabupaten Bogor adalah:
III-25
Misi Pertama :
Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat;
Misi Kedua :
Meningkatkan Daya saing ekonomi masyarakat dan pengembangan Usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata;
Misi Ketiga :
Meningkatkan integrasi,koneksitas,kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
Misi Keempat :
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanaan kesehatan;
Misi Kelima :
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik.
Dari misi-misi tersebut program dan kegiatan kesbangpol menunjang misi pertama (1) dan misi ke lima (5), Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi tersebut, Kesbangpol sesuai tugasnya yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa Dan Politik. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kesbangpol Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan
politik.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang kesatuan bangsa
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan
bangsa dan politik
4. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
III-26
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik berkedudukan sebagai unsur pelaksana Kementerian Dalam Negeri di bidang kesatuan bangsa dan poitik, yang dipimpin oleh Direktur Jenderal yang berada dibawah dan bertanggung jawab ke pada Menteri Dalam Negeri. Adapun tugas pokok Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Dalam melaksanakan tugas pokoknya. Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik; 2. pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik
3.norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kesatuan bangsa dan politik;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesatuan bangsa dan politik; dan
5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Adapun Kelembagaan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik di Provinsi Jawa Barat telah diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Daerah Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja, pada pasal 19 yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Jawa Barat, yang mempunyai tugas pokok berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 52 tahun 2009, tanggal 9 Juni 2009, tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu “menyelenggarakan
perumusan dan penetapan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik danperlindungan
masyarakat”.
Dalam Renstra Kesbangpol Provinsi Jawa Barat diuraikan bahwa dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,
III-27
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang
memunculkan isu perubahan iklim ketegangan lintas-batas
antarnegara, percepatan penyebaran wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh Instansi Pemerintah, termasuk Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang
diberi tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan Pemerintah yang bersifat spesifik di bidang Kesatuan Bangsa, Politik Dalam Negeri.
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi tersebut, dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bogor 2013-2018, prioritas pembangunan Kabupaten Bogor diarahkan pada :
1. Peningkatan kualitas Pelayanan serta kualitas kehidupan sosial masyarakat.
2. Peningkatan daya saing perekonomian daerah dan pengembangan
Pariwisata.
3. Peningkatan Investasi dan Penciptaan Peluang Kerja.
4. Peningkatan Integrasi, Koneksitas, Kuantitas dan Kualitas
Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan.
5. Peningkatan Pengendalian Ruang.
6. Peningkatan Mutu dan Aksesibilitas Pelayanan Pendidikan dan
Kesehatan.
7. Pemantapan Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah yang Transparan
III-28
8. Peningkatan Ketahanan Pangan.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a) terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien, b) meningkatkan kualitas lingkungan pada kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan tanah, melalui program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan vegetatif dan sipil teknis serta kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu fungsi kawasan; (c) tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna menekan migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa–desa potensial; (d) pembangunan dan pengembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk oleh sistem jaringan antara kegiatan perdesaan dan perkotaan internal daerah dan eksternal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan (e) terwujudnya rencana tata ruang yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan Sistem kota.
Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola ruang.Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : (a) peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki; dan; (b) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Daerah. Selanjutnya kebijakan pengembangan pola ruang meliputi : (a) kebijakan pengembangan kawasan lindung, dalam rangka pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup; (b) kebijakan
pengembangan kawasan budi daya, dalam rangka perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;
III-29
dan pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan; (c) kebijakan pengembangan kawasan strategis, yang meliputi: pengembangan kawasan strategis Puncak sebagai kawasan strategis lingkungan hidup yang berperan sebagai kawasan andalan pariwisata melalui pembatasan pemanfaatan ruang yang lebih selektif dan efisien; pengembangan kawasan strategis industri sebagai kawasan strategis sosial ekonomi melalui penataan dan pemanfaatan ruang serta pembangunan jaringan infrastruktur yang mendorong perkembangan kawasan; pengembangan kawasan strategis pertambangan sebagai kawasan strategis lingkungan hidup yang berperan sebagai kawasan andalan sumber daya alam melalui konservasi bahan galian; dan pengembangan kawasan strategis lintas administrasi kabupaten sebagai kawasan strategis sosial ekonomi melalui sinkronisasi sistem jaringan.
Luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan Ibukota Negara maka hal ini menimbulkan peluang ekonomi sekaligus menimbulkan ancaman akan kamtibmas, oleh karena itu diperlukan kewaspadan dini masyarakat terhadap gangguan dan ancaman yang akan terjadi untuk menjaga Ketahanan Bangsa dan Kesatuan Bangsa.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis tersebut di atas, maka isu-isu strategis bagi Kesbangpol Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
Strategi S-O
1. Penciptaan kelembagaan yang memadai agar optimalisasi
Tupoksi dapat tercapai;
2. Efisiensi dan efektifitas anggaran yang ada guna tercapainya sasaran dan tujuan kegiatan;
3. Pemfasilitasian yang optimal dengan dukungan anggaran yang memadai hingga diharapkan dapat mewujudkan sinergitas dalam terciptanya stabilitas politik.
Strategi W-O
1. Untuk meningkatkan harmonisasi diharapkan aparatur
menciptakan hubungan yang harmonis dengan Lembaga-lembaga ( LSM,Ormas dan Nirlaba Lainya ) agar terciptanya stabilitas politik.
III-30
2. Pengoptimalisasian sosialisasi tentang pemahaman pentingnya Kesatuan Bangsa hingga tercapai harmonisasi di masyarakat. 3. Pengoptimalan publikasi di media tentang pentingnya Kesatuan
Bangsa;
4. Meningkatkan pendidikan formal maupun nonformal bagi aparatur guna menunjang kinerja.
Strategi S-T
1. Pengoptimalan SDM Aparatur yang ada untuk dapat
melaksananakan Tupoksi dan Mengarahkan Personil dalam membina hubungan kerja dengan LSM, Ormas dan Nirlaba Lainya Agar tidak terjadi efek negatif dari ancaman instabilitas.
2. Meningkatkan Pembinaan terhadap kewaspadaan Dini
masyarakat guna meminimalisasi gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
3. Meningkatkan Pendidikan Politik di Masyarakat;
4. Meningkatkan Pembinaan/sosialisasi tentang pemahaman
nilai-nilai luhur budaya bangsa serta Toleransi antar umat beragama. Strategi W-T
Untuk meminimalisir efek negatif dari kelemahan kelembagaan SDM Aparatur dan Alokasi Anggaran, serta ancaman Instabilitas politik akibat dari tidak maksimalnya pelaksanaan tupoksi dilakukan Upaya Pembinaan Hubungan baik dengan unsur Internal & Ekternal, agar roda organisasi dapat tetap berjalan sesuai dengan Peraturan Perundang Undangan yang Berlaku .
IV-31
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
4.1.1 Pernyataan Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya, agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 tersebut, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor menetapkan Visi, Visi Kesbangpol tidak terlepas dari Misi Pemerintah Kabupaten Bogor, terutama Misi Pertama yaitu “ Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” ” dengan demikian Kesbangpol Kabupaten Bogor merumuskan Visi sebagai berikut :
“Terwujudnya Tatanan Kehidupan Masyarakat Kabupaten Bogor Yang Demokratis dan Berwawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Demi Terciptanya Stabilitas Politik Daerah Menuju Kabupaten Bogor Sebagai Kabupaten Termaju di Indonesia”
Visi ini dimaksudkan agar dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa harus juga mengupayakan Stabilitas Politik guna meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
IV-32
1) Pernyataan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran Visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan Misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran Instansi Pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 serta Visi Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan, tugas pokok dan fungsi Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor, dan masukan-masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), ditetapkan Misi Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Misi Pertama :
“Meningkatkan Partisipasi Masyarakat menuju kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang demokratis dan berwawasan kebangsaan dalam wadah NKRI”
Misi Kedua :
“Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini dan ketahanan bangsa”
Misi Ketiga :
“Meningkatkan pengelolaan sistem dan implementasi politik
dalam rangka pengembangan budaya dan etika politik yang
IV-33
pemberdayaan kelembagaan partai politik dan organisasi kemasyarakatan”
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Selaras dengan Visi dan Misi Kesbangpol di atas, serta Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, terutama melaksanakan “Misi Pertama” Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Maka ditetapkanlah tujuan dan sasaran strategis pelaksanaan Program dan Kegiatan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni periode 2013 sampai dengan tahun 2018.
4.2.1 Tujuan Strategis
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan, ditetapkan 3 (tiga) tujuan Kesbangpol yaitu:
a. Mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat;
b. Menciptakan suasana aman, nyaman, tentram dan tertib
di masyarakat;
c. Menciptakan stabilitas politik di masyarakat.
4.2.1 Sasaran Strategis
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah:
a. Meningkatnya harmonisasi hubungan antara dan intra
umat beragama.
b. Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat.
c. Terlindungnya masyarakat dari gangguan keamanan dan
Ketertiban Mayarakat (Kamtibmas)
IV-34
Tujuan Strategis dan sasaran Strategis jangka menengah pelayanan Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten bogor tertuang dalam TABEL IV.I ( Terlampir )
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran di atas, maka Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor menetapkan Strategi dan Kebijakan untuk merealisasikannya.
Adapun Strategi Kantor Kesbangpol adalah sebagai berikut: Strategi dari Misi Pertama:
1. Meningkatkan pembinaan Wawasan Kebangsaan kepada
Masyarakat.
Strategi dari Misi Kedua:
1. Meningkatkan pembinaan kewaspadaan dini masyarakat.
2. Meningkatkan koordinasi intelijen daerah dan Koordinasi
Penanganan Konflik Sosial. Strategi dari Misi Ketiga:
1. Meningkatkan pembinaan kedewasaan berpolitik kepada
masyarakat.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/ pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
Berikut disajikan Kebijakan Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dalam rangka mengarahkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
IV-35
Kebijakan dari Misi Pertama :
1. Perwujudan Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kebijakan dari Misi Kedua :
1. Peningkatan kualitas pelayanan dan penguatan peran
serta masyarakat dalam mewujudkan keamanan, ketentraman dan ketertiban.
Kebijakan dari Misi Ke Tiga :
1. Perwujudan kehidupan Politik yang Demokratis.
Keselarasan mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 secara lengkap disajikan dalam lampiran.
36
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Dalam rancangan Renstra Kantor Kesbangpol Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokasilitas SKPD, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan Kewilayahan. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Kantor kesatuan bangsa dan politik Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Program/ kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan SKPD mengenai suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan.
Program/kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan selama 5 (lima) tahun ke depan yaitu selama periode
Renstra Tahun 2013-2018, dengan penjelasan keterkaitan
program/kegiatan yang akan dilaksanakan dengan misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Misi 1: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat menuju kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang demokratis dan berwawasan kebangsaan dalam wadah NKRI
Tujuan :
“Mewujudkan harmonisasi kehidupan masyarakat” Sasaran :
1. Meningkatnya harmonisasi hubungan antara dan intra umat beragama.
37
Program :
1. Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 2. Kemitraan Wawasan Kebangsaan.
2. Misi 2: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini dan ketahanan bangsa.
Tujuan :
“Meningkatkan suasana aman, nyaman, tentram dan tertib di masyarakat”
Sasaran :
“Terlindungnya masyarakat dari gangguan keamanan dan Ketertiban Mayarakat (Kamtibmas)”
Program :
1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2. Kemitraan Wawasan Kebangsaan; dan
3. Pemberdayaan Mayarakat untuk menjaga ketertiban & keamanan lingkungan
3. Misi 3: Meningkatkan pengelolaan sistem dan implementasi politik dalam rangka pengembangan budaya dan etika politik yang berbasis masyarakat melalui program fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan partai politik dan organisasi kemasyarakatan.
Tujuan :
“Terciptanya stabilitas politik di masyarakat.” Sasaran :
“Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis.” Program :
1. Pendidikan Politik Masyarakat
Tabel Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor 2013-2018 ( Terlampir ).