• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1205369 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1205369 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

90

Riky Pangestu Purwanto, 2016

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, ada beberapa hal yang dapat di telaah sebagai bahan kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, disimpulkan gambaran umum tingkatan adversity quotient belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2016/2017, sebagian besar siswanya berada pada kategori campers dengan persentase 55%, dan sebanyak 45% berada pada kategori

climbers. Artinya siswa dengan kategori campers sudah memiliki adversity quotient belajar yang cukup baik namun siswa masih merasa mudah puas atas

apa yang telah di lakukannya dalam proses belajar sehingga ketika siswa telah mencapai prestasi belajar yang diinginkan siswa akan berhenti dan tidak akan berusaha kembali untuk meraih prestasi belajar secara optimal. Sedangkan

siswa dengan kategori climbers akan terus berusaha mencapai prestasi belajarnya yang paling optimal walaupun banyak kesulitan dan tantangan yang harus dihadapinya. Siswa pada kategori climbers dalam adversity quotient cenderung tidak akan pernah puas dengan apa yang telah diperolehnya dan akan terus mencari hasil yang lebih baik lagi. Secara keseluruhan tingkatan adversity quotient belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun

Ajaran 2016/2017 berada pada kategori campers. Bila dilihat dalam setiap dimensi adversity quotient, yang berada pada kategori campers adalah dimensi kendali, kepemilikan dan jangkauan, sementara dimensi asal-usul dan daya tahan berada pada kategori yang sangat baik yaitu kategori climbers.

(2)

91

Riky Pangestu Purwanto, 2016

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bimbingan dan konseling belajar ini bertujuan untuk mengembangkan adversity quotient belajar siswa ke tingkatan kategori yang lebih tinggi atau

mencapai kategori climbers yang di mana pada kategori climbers siswa akan secara lengkap mempunyai kemampuan dalam menghadapi kesulitan dan juga rintangan dalam meraih prestasi belajarnya secara optimal.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan temuan penelitian mengenai profil adversity quotient belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2016/2017, maka dikemukakan beberapa rekomendasi yang semoga bermanfaat untuk kedepannya sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

Rekomendasikan bagi pihak sekolah adalah memfasilitasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling khusunya dalam bidang belajar sebagai upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan adversity quotient belajar siswa. Karena dalam proses belajar-nya siswa berdasarkan hasil penelitian

terdapat kesulitan dan permasalahan yang akan membuat siswa menjadi terhambat dalam belajar-nya. Kemudian, pihak sekolah perlu melakukan upaya pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut dari layanan bimbingan dan konseling belajar yang diberikan agar bimbingan dan konseling yang diberikan secara efektif membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan adversity quotient belajar.

2. Guru Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dapat mengimplementasikan rancangan program bimbingan dan konseling belajar di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan adversity quotient belajar siswa. Guru Bimbingan dan Konseling juga dapat menggunakan kuesioner adversity quotient belajar siswa sebagai alat ukur dalam memperoleh gambaran siswa dalam kemampuan menghadapi kesulitan dan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang pembuatan program bimbingan dan konseling khusunya dalam belajar.

(3)

92

Riky Pangestu Purwanto, 2016

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

agar dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal. 2) Guru Bimbingan dan Konseling perlu memberikan bimbingan untuk. mengembangkan kreativitas siswa tanpa melihat

Bimbingan dan Konseling (RPLBK) untuk mengembangkan resiliensi siswa. Layanan tersebut bertujuan untuk melatih siswa penerima BKM di SMA Negeri 1. Cimalaka tahun ajaran

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU MORAL SISWA DENGAN MODEL SIMBOLIK MELALUI FILM KARTUN ANIMASI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pemberdayaan hasil perkembangan IPTEKS dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dimana proses layanan bimbingan dan konseling tidak lagi terhambat oleh ruang,

Layanan dasar bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengembangan

Hasil temuan dalam penelitian ini siswa mempunyai harapan yang sangat tinggi terhadap layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Bandung hanya saja pihak

1) Untuk dapat melaksanakan program bimbingan berbasis teori enam tipe prokrastinasi, guru bimbingan dan konseling sebaiknya mempelajarai terlebih dahulu tentang

Rancangan program layanan bimbingan sosial yang telah disusun dapat dijadikan bagian dalam layanan bimbingan klasikal, khususnya layanan dasar di bidang sosial