• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Keong mas (Pomaceacanaliculata

l)merupakansalahsatukomoditassumberdayaalam di Indonesia yang

melimpahpadaperairan air tawardansebagianbesarbelumdimanfaatkansecara

optimal.KeongmastermasukdalamgolonganMollusca, mempunyaitubuhlunak yang

dilindungiolehcangkang yang keras.Keong masberkembangbiakdengancepat,

sumbermakanannyamelimpahdanresistenterhadappenyakit (Puspitasari, 2007).

Pambudi (2011), mendapatkanbahwakomponenpenyusuncangkangkeong

mas adalah CaCO3

Komposisipadacangkangkeong mas hamper

samadenganjenishewanmolluscalainnya. Cangkangkeongmas hamper

seluruhnyadarikalsiumkarbonat. Kalsiumfosfat, silikat, magnesium karbonat,

besidanzat organik lainnyamembentuksisakomposisi protein struktural,

dansenyawafosfor (P) (Gosu, 2011).Secarakimiaabucangkangkeong mas

terdiridarioksidalogamberupa 61,95% CaO, 10-20% SiO denganrendemen 53,10%.

2, 3,15% Fe2O3, 0,18%

MgO, 4,81% Al2O3, 0,03% SO3, 0,05% K2O, 0,04% Na2O, 0,01% P2O5, 0,01%

MnO3dan 0,01% TiO2

Pemanfaatan cangkangkeong mas

sebagaiadsorbentelahdilakukanolehKamaludkk., (2011).

Penelitiantersebutmengenaipemutihanataupenghilanganwarnaminyakintisawitment

ahmenggunakancangkangkeong mas yang

diaktifkansebagaiadsorbenberdasarkanvariasimassacangkangkeong masaktif,

suhudanwaktukontakpemutihan.Cangkangkeong

masaktifmemberikanpenghilanganwarnatertinggipadaminyakintisawitmentahdenga (Etukdkk., 2012). Dari kandungankimiatersebut,

makacangkangkeongmasdapatdimanfaatkansebagaiadsorbenpada proses adsorpsi.

(2)

npenguranganwarna99,24% padasuhu200°Cdanwaktukontak45 menit.

Olehkarenaitu, cangkangkeongmas yang diaktifkanefektifsebagaiadsorben.

Logamberat ialah unsure logam dengan berat molekul yang tinggi. Dalam

kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan

hewan, termasuk manusia (Notohadipawiro, T. 1993).

Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat

dihancurkan tetapi akan tetap tinggal di dalamnya hinga nantinya dibuang melalui

proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama perairan

telah terkontaminasi logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali

dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti

kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan atau factor manusia seperti

pembakaran minyak bumi, pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan

pertanian, peternakan, dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah

rumahtangga (Putra, E. Sinlydan Putra, A. Johan 2000).

Berbagai upaya untuk mengatasi limbah logam berat telah dilakukan

dengan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan adsorben. Beberapa

penelitian antara lain telah dilakukanoleh Anna H. M. Simanullang (1998) dengan

memanfaatkan cangkang kemiri, yang dilakukan dengan merendamnya dalam

H3PO4 85% kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 500 oC kemudian

digunakan untuk menyerap logam krom, hasilnya menunjukkan semakin tinggi

konsentrasi awal ion logam dalam cairan maka persentase ion logam yang terserap

dalam adsorben semakin meningkat. Krisnawati dkk. (2003) menggunakan

cangkang telur bebek yang telah diaktivasi pada suhu 600oC untuk menyerap

logam ion Cd2+, dan adsorpsi paling maksimum sebesar 64,6667% pada jumlah

adsorben 1,5 gram. Hanjaya dkk. (2013) menggunakan adsorben kitin terfosforilasi

dari limbah cangkang bekicot (Achatinafulica) untuk mengadsorpsi ion Cd2+, hasil

dari penelitian ini diperoleh kondisi optimum adsorpsi ion Cd2+

Dari hasil penelitian terdahulu tentang penggunaan berbagai adsorben

sebagai bahan penyerap logam, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

pemanfaatan limbah cangkang keong mas (Pomacea canaliculata L.) yang telah oleh kitin

terfosforilasi terjadi pada pH 4 dan waktu kontak 60 menit dengan persen adsorpsi

masing-masing 92,3% dan 75,3 %.

(3)

dikalsinasi (CaO) sebagai adsorben, karena selama inipemanfaatan keong mas

masih sangat terbatas. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian tentang

penyerapan ion Ag+ dan ion Zn2+ menggunakan cangkang keong mas (Pamacea

canaliculata l.) yang telah didekomposisi selama 3 jam pada temperatur 800 oC

kemudian dihaluskan sehingga menghasilkan serbuk cangkang keong mas dengan

ukuran butir lolos ayakan 100 mesh. Penyerapan ion Cd2+ dilakukan dengan variasi

konsentrasi dan waktu kontak adsorben terhadap larutan yang mengandung logam

Ag+ dan logam Zn2+. Penentuan kadar ion Ag+ dan ion Zn2+ sebelum dan setelah

diadsorpsi dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom

(SSA).

1.2. Permasalahan

Berapakah konsentrasi optimum dan waktu pengadukan optimum untuk

penyerapan ion Ag+dan ion Zn2+ menggunakan serbuk cangkang keong mas.

1.3. PembatasanMasalah

Dalampenelitianinimasalahdibatasipada:

- Cangkang keong mas diperoleh dari daerah Kampung Susuk IV

- Temperatur dekomposisi cangkang keong mas adalah 800 o

- Aktivasi yang digunakanadalah secara kimia dengan H

C selama 3 jam

3PO4

- Ukuran serbuk keong mas yang digunakanadalah serbuk yang lolos

ayakan 100 mesh

10% sebagai

aktivator

1.4. TujuanPenelitian

(4)

Tujuandaripenelitianiniadalah untuk mengetahui konsentrasi optimum dan waktu

pengadukan optimum penyerapan ion Ag+ dan Zn2+ menggunakan adsorben CaO

dari serbuk cangkang keong mas yang diaktivasisecarakimiaoleh H3PO4 10%.

1.5. ManfaatPenelitian

Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat umum, mahasiswa, maupun

industri mengenai pemanfaatan keong mas yang dapat digunakan sebagai adsorben

alternatif serta untuk lebih memanfaatkan bahan-bahan yang selama ini dianggap

sebagai hama.

1.6. LokasiPenelitian

Penelitianinidilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan,

analisa kualitatif kalsium oksida menggunakanX-Ray Diffraction (XRD) di

Laboratorium Fisika Umum UNIMED dan analisa ion Ag+ dan ion Zn2+ dengan

mengguanakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) di Balai Riset Standarisasi

Nasional (BARISTAN) Medan.

1.7. MetodologiPenelitian

1. Penelitianinimerupakaneksperimenlaboratorium.

2. Sampel cangkang Keong Mas diambil secara acak dari daerah Kampung Susuk

IV.

3. Destruksi sampel cangkang Keong mas dilakukan dengan destruksi kering yang

dilarutkan dengan H3PO4

4. Penentuan kadar logam Ag dan Zn dilakukan dengan metode Spektofotometer 10%.

Serapan Atom pada panjang gelombang (λ) maksimum 328,1 nm untuk Ag dan

213,9 nm untuk Zn.

Referensi

Dokumen terkait

Jaminan penawaran ditujukan kepada Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah Pada Balai

Panitia Pengadaan Barang / Jasa Lainnya selaku Kelompok Kerja pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Bina Marga

[r]

The influence of Ca 2 + and Mg 2 + , together with lipoprotein lipase (LPL), on the binding and uptake of Eu 3 + -labeled native and oxidized low density lipoprotein (LDL) to

[r]

Correlation between changes in LDL cholesterol and 24-h urinary excretion of mevalonic acid (MVA) with atorvastatin 40 mg / day ( ) and 80 mg / day ( ) in patients with

[r]

The work cited in this section is particularly impor- tant because it established that relatively short-term (30 days) feeding of high-fat diets, independent of fatty acid