• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Isolasi Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etilasetat Daun Gaharu (Aquilaria malaccencis Lamk.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Isolasi Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etilasetat Daun Gaharu (Aquilaria malaccencis Lamk.)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Diserbuk

Serbuk simplisia daun gaharu Dicuci

Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan

-Pemeriksaan mikroskopik -Penetapan: - kadar air

- kadar sari yang larut dalam etanol - kadar sari yang larut dalam air - kadar abu total

(3)

Lampiran 3. Bagan pembuatan ektrak

Dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu tidak lebih dari 50oC

Dilakukan freeze dryer

Ekstrak kental etanol

Perkolat Ampas

550 g serbuk simplisia

Direndam selama 3 jam

Dimasukkan ke dalam alat perkolator

Dituangkan cairan penyari etanol secukupnya sampai simplisia terendam

Ditutup mulut tabung Dibiarkan selama 24 jam

(4)

Fraksi kloroform Fraksi air Difraksinasi dengan n-heksana

Fraksi air Eluat yang sama digabung Eluat (226 vial)

Dikromatografi kolom dengan fase gerak n-heksana-etilasetat dan fase diam silika gel 60 H

(5)

Lampiran 5. Bagan KLT preparatif

E3 vial 152-226

Residu Filtrat

Di KLT peparatif dengan fase gerak terbaik n-heksana etilasetat (40: 60) dan fase diam silika gel F254

Dikerok pita 3 dengan harga Rf = 0,57 Direndam dengan metanol

Diuapkan

UV dan IR Spektrum

Isolat murni Satu noda

Diuji kemurnian menggunakan KLT 1 arah dengan fase gerak etilasetat, etilasetat: metanol (90:10), toluen: etilasetat (70:30), n-heksana: etilasetat (80:20) dan fase diam silika gel F254 Isolat

Dicuci dengan metanol dingin

(6)

Lamk.)

Pohon gaharu

(7)

Lampiran 3. (Lanjutan)

Daun segar gaharu

(8)
(9)

Lampiran 4. Bagian mikroskopik daun gaharu (Aquilaria malaccencis Lamk.)

Penampang membujur daun segar gaharu

Penampang melintang daun segar gaharu

Penampang melintang daun segar gaharu yang ditambahkan floroglusin HC Stomata tipe anomositik

Epidermis atas

Berkas pembuluh dengan penebalan spiral

Trikoma

Epidermis bawah

Xilem

Sklerenkim tipe extraxiler Floem

(10)

Keterangan: 1. Resin 2. Trikoma

3. Berkas pembuluh kayu dengan dinding penebalan spiral 4. Stomata tipe anomositik

1

2

3

(11)

Lampiran 5. Kromatogram dan harga Rf dari fraksi etilasetat daun gaharu

(Aquilaria malaccencis Lamk.)

100:0 90:10 80:20 70:30 60:40

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil a asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, penampakan secara visual.

bp

(12)

50:50 40:60 30:70 20:80 10:90 0:100

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, penampakan seacar visual.

bp

(13)

Lampiran 5. (Lanjutan)

100:0 90:10 80:20 70:30 60:40

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 254 nm.

bp

(14)

50:50 40:60 30:70 20:80 10:90 0:100

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 254 nm.

(15)

Lampiran 5. (Lanjutan)

100:0 90:10 80:20 70:30 60:40

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 366 nm.

bp

(16)

50:50 40:60 30:70 20:80 10:90 0:100

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat, tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 366 nm.

(17)

Lampiran 6. Kromatogram hasil Kromatografi Kolom

E1 (vial 1-150) E2 (vial 151-190) E3 (vial 191-226)

Keterangan: Fase diam F254 gerak n-heksana:etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, penampakan secara visual.

bp

(18)

E1 (vial 1-150) E2 (vial 151-190) E3 (vial 191-226)

Keterangan: Fase diam F254 gerak n-heksana:etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 254 nm.

bp

(19)

Lampiran 6. (Lanjutan)

E1 (vial 1-150) E2 (vial 151-190) E3 (vial 191-226)

Keterangan: Fase diam F254 gerak n-heksana:etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 366 nm.

Fase gerak Harga Rf

Visual Sinar UV 254nm Sinar UV 366nm

(20)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana: etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, penampakan secara visual.

bp

(21)

Lampiran 7. (Lanjutan)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana: etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 254 nm.

bp

tp

(22)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak n-heksana:etil asetat (40:60), tp=titik penotolan, bp=batas pengembangan, di bawah sinar UV 366 nm.

bp

tp

Pita 5 = 0,89 Pita 4 = 0,8

Pita 3 = 0,57

(23)

Lampiran 8. Kromatogram KLT uji kemurnian isolat

(a) (b) (c) (d)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak (a) = etilasetat , fase gerak (b) = etilasetat:metanol (90:10), fase gerak (c) = toluen:etilasetat (70:30), fase gerak (d) = n-heksana-etilasetat (80:20), tp=titik pentotolan, bp=batas pengembangan pertama, penampakan secara visual.

bp

(24)

(a) (b) (c) (d)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak (a) = etilasetat , fase gerak (b) = etilasetat:metanol (90:10), fase gerak (c) = toluen:etilasetat (70:30), fase gerak (d) = n-heksana-etilasetat (80:20) , tp=titik pentotolan, bp=batas pengembangan pertama, di bawah sinar UV 254 nm.

bp

(25)

Lampiran 8. (Lanjutan)

(a) (b) (c) (d)

Keterangan: Fase diam silika gel F254, fase gerak (a) = etilasetat , fase gerak (b) = etilasetat:metanol (90:10), fase gerak (c) = toluen:etilasetat (70:30), fase gerak (d) = n-heksana:etilasetat (80:20) , tp=titik pentotolan, bp=batas pengembangan pertama, di bawah sinar UV 366 nm.

Fase Gerak Harga Rf

Etilasetat 0,75

Etilasetat:metanol (90:10) 0,81 Toluen:etilasetat (70:30) 0,69

n-heksana:etilasetat (80:20) 0,38

bp

(26)
(27)

Lampiran 9. (Lanjutan)

b. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam air

Kadar sari yang larut dalam air = berat sari berat simplisia

x

100

20

x

100% 1. Kadar sari yang larut dalam air I

Berat sampel = 5,005 g

2. Kadar sari yang larut dalam air II

Berat sampel = 5,005 g

3. Kadar sari larut dalam air III

Berat sampel = 5,005 g

Kadar sari yang larut dalam air rata – rata = 11,69%+12,79%+11,79% 3

(28)

Lampiran 9. (Lanjutan)

c. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam etanol

1. Kadar sari yang larut dalam etanol I

Berat Sampel = 5,005 g

Berat sari = 0,097 g Kadar sari yang larut dalam etanol

=

0,097

5,005

x

100

20

x

100% = 9,69 %

2. Kadar sari yang larut dalam etanol II

Berat Sampel = 5,005 g

Berat sari = 0,098 g Kadar sari yang larut dalam etanol

=

0.098

5,005

x

100

20

x

100% = 9,79 %

3. Kadar sari yang larut dalam etanol III

Berat Sampel = 5,005 g

Berat sari = 0.092 g Kadar sari yang larut dalam etanol

=

0,092

5,005

x

100

20

x

100% = 9,19 %

Kadar sari yang larut dalam etanol rata-rata

=

9,69%+9,79%+9,19% 3

= 9,56 % Kadar sari yang larut dalam etanol

=

berat sari

berat simplisia

x

100

(29)

Lampiran 9. (Lanjutan)

d. Perhitungan hasil penetapan kadar abu total

1. Sampel I

Kadar abu total rata-rata

=

7,58%+7,29%+6,25% 3

= 7,04% Kadar abu total

=

berat abu

(30)

Lampiran 9. (Lanjutan)

e. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam

1. Sampel I

Berat simplisia = 2,005 g

Berat abu = 0,014g

Kadar abu tidak larut asam

=

0,014

2,005

x

100% = 0,70 % 2. Sampel II

Berat simplisia = 2,003 g

Berat abu = 0,012g

Kadar abu tidak larut asam

=

0,012

2,003

x

100% = 0,60 % 3.Sampel III

Berat simplisia = 2,001 g

Berat abu = 0,011g

Kadar abu tidak larut asam

=

0,011

2,001

x

100% = 0,55 %

Kadar abu tidak larut asam rata-rata =0,70%+0,60%+0,55% 3

= 0,62 %

Kadar abu tidak larut dalam asam

=

berat abu

Referensi

Dokumen terkait

Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 28 Agustus 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada

Sebagai seorang Kepala Dusun, ia bermusyawarah dengan warga dusunnya yang sebagian besar warga eks Timor- Timur untuk membentuk satu kelompok usaha agar dapat

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Panitia Pengadaan Pekerjaan

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Panitia Pengadaan Pekerjaan

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Panitia Pengadaan Pekerjaan

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem. Pengadaan Secara Elektronik (aplikasi SPSE) pada alamat website

Kepada Perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang, diharapkan menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Advokasi dan KI E, Satuan Kerja Direktorat Advokasi dan