53
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, T., Zatnika, A., Purwoto, H., dan Istini, S. (2010). Rumput Laut. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 26-38.
Anief, M. (1997). Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 107-109.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit UI-Press. Halaman 491.
Aramo. (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd. Halaman 1-10.
Ardhie, M. A. (2011). Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan. Jakarta. Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application. 24 (1): 4.
Aslan, M. (1999). Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 69.
Atmaja, N.S. (2009). Pengaruh Kosmetika Anti-Aging Wajah Terhadap Hasil Perawatan Kulit Wajah pada Ibu-ibu Guru SMK Negeri Karang Anyar Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Halaman 23-24.
Balsam, M.S. (1972). Cosmetic Science and Technology. Edisi Kedua. New York: John Willy and Son Inc. Halaman 179.
Barel, A.O., Paye, M., Howard, I.M. (2009). Handbook of Cosmetic Science and Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healthcare. Halaman: 473, 514, 774-775.
Bogadenta, A. (2012). Antisipasi Gejala Penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Yogyakarta: Buku Biru. Halaman 7, 26.
Depkes RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 5.
Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 649, 659.
Ditjen POM RI. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 29.
Ditjen POM RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 300-304, 306.
Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-11, 17, 31-32.
54
Fauzi, A.R., dan Nurmalina, R. (2012). Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 60, 171-173.
Hernani., dan M. Raharjo. (2005). Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 8-12.
Jusuf, K.N. (2005). Kulit Menua. Majalah Kedokteran Nusantara. 38(2): 184.
Kato, M., Ikona, Y., Matsumoto, H., sugiura, M., Hyodo, H and Yano, M. (2004). Acumulation of Carotenoids and Expression of Carotenoids Biosynthetic Genes During Maturation in Citrus Fruit. Plant Physiol February; 134(2):824-837
Kusumadewi. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pestaka Utama. Halaman. 30.
Libes, S.M. (1992) An Introduction to Marine Biochemistry. A Willey-Interscience Publication. New York. Halaman 497
Martin, A., James, S., Arthur, C. (2009). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia. Halaman 1095 - 1096.
Muliyawan, D. dan Suriana. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman 138 - 289.
National Health Surveillance Agency. (2005). Cosmetic Products Stability. Guide Brazil: ANVISA. Halaman 19.
Noormindhawati, L. (2013). Melawan Penuaan Dini. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 2, 5-6, 74-75.
Putro, D.S. (1997). Agar Awet Muda. Malang: Universitas Negeri Malang Press. Halaman 16-24
Rawlins, E.A. (2003). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan belas. London: Bailierre Tindall. Halaman 22, 355.
Rohdiana, D. (2001). Aktivitas Daya Tangkap Radikal Polifenol Dalam Daun Teh. Majalah Farmasi Indonesia. 12(1): 2.
Rohmatussolihat. (2009). Antioksidan Penyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia. Bio Trends.4. Halaman 5
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman: 441, 754, 283, 697.
55
Siswanto, F.M., dan Pangkahila, A. (2014). Pelatihan Fisik Seimbang Meningkatkan Aktivitas Stem Cell Endogen untuk Anti Penuaan. Sport and Fitness Jounal. Halaman. 2(1): 1-9.
Sumaryati, E. (2012). Senam Kecantikan dan Anti Penuaan. Yogyakarta: Citra Media. Halaman 34-36.
Syaifuddin. (2001). Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: Widya Medika. Halaman: 258-260.
Tamat, S.R., Wikanta, T., Maulina, L.S. (2007). Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva reticulata Forsskal. Jurnal Ilmu Kefarmasiaan Indonesia. ISSN 1693-1831 5(1): 31-36.
Tano, E. (2005). Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Halaman 153.
Tranggono. R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman. 11-12, 21-23, 31, 76, 119
Vinski, D. (2012). Perfect Beauty Anti-aging. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 69.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI-Press. Halaman 111-112.
Winarno. (1990). Teknik Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Halaman. 35, 38.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods for Medicinal Plants Material. Switzerland: Geneva Press. Halaman 25-28.
Young, A. (1972). Practical Cosmetic Science. London: Mills and Boon Limited. Halaman.40.