BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini ada korelasional. Menurut Azwar (2012) penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas XI SMK Diponegoro Salatiga
Kelas XI Jumlah Siswa
A 29
B 30
C 28
D 30
E 32
F 34
G 33
Jumlah 216
3.2.2. Sampel
Sugiyono (2012) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dengan cara simple random sampling karena pengambilan anggota anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, sehingga pengambilan sampel dengan cara random sudah dapat mewakili semuanya.
penulis menggunakan taraf kesalahan 5% sehingga sampel yang digunakan sebanyak 135 siswa. Berdasarkan taraf persentase kesalahan menurut Isaac dan Michael (dalam sugiyono 2012) berikut penulis buat dalam bentuk tabel.
Table 3.2
Sampel Penelitian
N
Persentase
1% 5% 10%
216 165 135 122
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Definisi Operasional
3.4.1. Pengertian Konformitas
Konformitas negatif adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam menyesuaikan dirinya atau ikut-ikutan temannya dalam pergaulan baik yaitu hal positif maupun hal negatif, dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam perilakunya.
3.4.2. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda tugas yang dilakukan oleh seorang pelajar dalam hal mengerjakan pekerjaan sekolahnya. Perilaku ini biasanya sering mengakibatkan kecemasan karena pada akhirnya akan gagal dala mengerjakan tugasnya dengan tepat waktu.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2012), terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan skala sikap konformitas dan skala sikap prokrastinasi akademik.
3.5.1 Skala Konformitas Teman Sebaya
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2012). Angket yang penulis gunakan diadopsi dari angket yang digunakan oleh Febri Aningsih (2014) dalam penelitiannya.
Table 3.3
Kisi-kisi sikap konformitas
Aspek Indikator F UF Total
Kekompakan Memiliki kekuatan yang menyebabkan remaja tertarik dan tetap menjadi anggota kelompok.
Disebabkan perasaan suka antar kelompok.
Harapan mendapat manfaat dari keanggotaannya.
Semakin besar memperoleh
manfaat semakin besar kesetiaan mereka sehingga makin kompak kelompok tersebut.
Kesepakatan Pendapat kelompok memiliki tekanan yang kuat sehingga menjadikan anggotanya royal.
Anggota kelompok harus menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok
11,5,23,17,29 2,8,20,14,26 10
Ketaatan Tekanan dari kelompok
membuatnya rela
melakukan tindakan walaupun ada anggotanya yang tidak menginginkan.
Ketaatan tinggi maka konformitas juga tinggi.
3,15,9,21,27 6,18,12,24 10
3.5.2. Skala Prokrastinasi
Skala prokrastinasi disusun berdasarkan konsep teori dari Ferrari (dalam Mayang, 2009) dengan bentuk penundaan tugas pada indikator tertentu. Penundaan tersebut menyebabkan tugas tidak terselesaikan tepat waktu. Angket yang penulis gunakan diadopsi dari angket yang digunakan oleh Febri Aningsih (2014) dalam penelitiannya.
Table 3.4
Kisi-kisi skala prokrastiansi akademik
Aspek Indikator Indikator empiris
Favorable Unfavorable antara rencana dan aktual
17,18,19,20 21,22,23,24,25 9
Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain
yang bersifat hiburan
Total 19 16 35
3.6. Uji Coba Instrumen
Penulis melakukan uji coba instrumen dengan menyebarkan skala konformitas dan prokrastinasi pada 27 siswa kelas XI SMK Diponegoro Salatiga. Uji instrumen ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Azwar (2012) validitas berasal dari kata valid yang mempunyai arti sejauh mana dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus statistic corrected item – total correlation dengan bantuan SPSS 16.0. Validasi item digunakan mengacu pada Ali (1984) yang menyatakan bahwa suatu item dikatan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah).
3.6.2. Perhitungan Reliabilitas
Azwar (2012) mengemukakan reliabilitas berasal dari kata reliability yang mempunyai berbagai nama lain seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrument digunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut :
Tabel 3.5
Rentang skor reliabilitas instrumen
No. Rentang Skor Keterangan
1. α>0,9 Istimewa
2. 0,8<α<0,9 Baik
3. 0,7< α<0,7 Dipertanyakan
Instrumen konformitas yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 30 item. Hasil uji coba reliabilitas 30 item memperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.859 dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 3.6
Hasil uji reliabilitas konformitas
Table 3.7
Hasil uji validasi konformitas
Item-Total Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
VAR00010
Table 3.8
Hasil uji reliabilitas prokrastinasi akademik
Tabel 3.9
Hasil uji reliabilitas prokrastinasi akademik
Item-Total Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
VAR00015
3.7. Teknik Analisis Data