• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Konsumsi dan Status Gizi pada Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten TTS T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Konsumsi dan Status Gizi pada Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten TTS T1 BAB IV"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Partisipan

Ibu hamil sebagai partisipan penelitian berjumlah 25 orang, dengan umur berkisar antara 19-38 tahun, dengan rata-rata 25,6 tahun. Usia kehamilan sebagian besar berada pada trimester 3 (56%), diikuti dengan trimester 2 (28%) dan trimester 1 (16%). Mereka umumnya tamat SD (52%), tamat SMA (24%), tamat SMP (12%).Sisanya adalah tidak bersekolah (12%).Pekerjaan mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri umumnya adalah ibu rumah tangga (19 orang) dari 25 orang dengan presentase sebesar 76% dan sisanya 24% responden dikategorikan “tidak memiliki pekerjaan” karena masih tinggal atau

mengikuti orang tua.

(2)

17 bersangkutan kembali ke rumahnya di Desa Oel-Ekam di Mollo Tengah, dan tercapat sebagai ibu hamil di tempat tersebut(Tabel 4.1).

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Penelitian Ibu Hamildi Kecamatan Mollo

Tengah

bekerja 27 Minggu G1P0A0

OK 38 SD IRT

28 Minggu G4P3A0

DN 23 SMA Tidak

Bekerja 20 Minggu G2P1A0

DT 29 SD Tidak

bekerja 32 Minggu G1P0A0

ON 25 SD IRT 24 Minggu G2P1A0

bekerja 24 Minggu G1P0A0

SB 30 SD IRT 32 Minggu G2P1A0

Bekerja 28 Minggu G5P4A0

MS 32 Tidak

Sekolah

Tidak

Bekerja 16 Minggu G2P1A0

VP 25 SD IRT 16 Minggu G2P1A1

YB 27 SMP IRT 32 Minggu G2P1A0

PV 37 SD Buruh 12 Minggu G2P1A0

ML 23 SMP IRT 8 Minggu G1P0A0

(3)

18 4.1.2 Data Antropometri Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

Data antropometri yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran tinggi badan, berat badan setiap bulan dan ukuran Lingkar lengan.

1) Tinggi Badan

Rata-rata tinggi badan ibu-ibu hamil adalah di atas 145 cm sedangkan 2 dari partisipan yakni Ibu ON dan SB memiliki tinggi badan di bawah 145 yang mana bisa menjadi faktor penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Gambar 4.1 Tinggi Badan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Tinggi Badan Minimal Ibu Hamil menurut Depkes RI tahun 1996

2) Berat Badan

Rata-rata berat badan partisipan bertambah 1-2 kg setiap bulan (Gambar 4.2).Dua dari ibu Hamil yakni Ibu AO dan SO terjadi penurunan berat badan pada bulan ke-3.Berdasarkan

(4)
(5)

20

(6)

21 3) Status Gizi Ibu Hamil berdasarkan Lingkar Lengan

Pengukuran lingkar lengan (Lila) dilakukan sebanyak satu kali dan hasil pengukuran dibandingkan denga umur ibu dan disesuaikan dengan standar yakni gizi baik > 85%, gizi kurang 70,1-84,9% dan gizi buruk <70% (Anggraeni,2011).

(7)

22

Tabel 4.2 Status Gizi Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah Berdasarkan Lingkar Lengan (Lila)

No Identitas Partisipan Usia Kehamilan (Minggu)

(8)

23 4.1.3 Riwayat Kehamilan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

4.1.3.1 Jarak Kelahiran yang Terlalu Dekat

Dari 25 partisipan, 7 diantaranya masuk dalam kehamilan pertama yakni ibu WK, DN, DT, AS, SO, SL dan AS sehingga tidak memiliki riwayat persalinan untuk jarak kelahiran. Dari hasil wawancara didapatkan jarak kehamilan pada ibu hamil di bawah 1 tahun yakni pada ibu OK, sebanyak 4 kali kehamilan ditemukan ke-4 anaknya berjarak 1 tahun. Jarak kehamilan di bawah 2 tahun sebanyak 2 partisipan (SS dan VP), jarak kehamilan dibawah 3 tahun (YA, YL, AM dan AP), jarak kehamilan dibawah 4 tahun didapat 3 partisipan (AO, MS dan YB) sedangkan jarak kehamilan di atas 5 tahun pada 7 partisipan (DT, ON, SB, YB, MT, VP dan ML).

4.1.3.2 Usia Kehamilan Pertama

Berdasarkan hasil wawancara, rata-rata usia kehamilan pertama pada usia 17-23 tahun sebanyak 13 orang dan usia 24-30 tahun sebanyak 11 partisipan. 1 dari 25 partisipan yakni ibu VP, usia kehamilan pertama sangat muda yakni pada umur 15 tahun tetapi anak yang dilahirkan meninggal.

4.1.3.3 Riwayat Persalinan

(9)

24 VP dan AP. Kematian anak pada ibu VP terjadi 1 hari setelah melahirkan.Menurut hasil wawancara Ibu VP mengatakan kematian anak ini disebabkan karena tali pusat yang diikat secara tradisional menggunakan benang tidak dilakukan dengan baik sehingga menyebabkan perdarahan dan menyebab anak partisipan meninggal. Berikut hasil wawancaranya:

Waktu itu kan kami 3 orang sa. Na baptua dia

bilang dia sonde tau potong jadi mambesa yang potong. Waktu itu dulu-dulu tu potong bukan pake piso ju te pake ini kas tajam bambu ni baru potong. Potong abis ikat pake benang.Tapi ikat 2 supaya darah jang keluar. Waktu dia mati tu memang tali kuat tapi sonde tau karmana ko

darah keluar banyak mati dari dia pung pusat“

“ Waktu itu kami cuman bertiga. Suami saya mengatakan dia tidak mengahui cara memotong tali pusat sehingga kakak dari mama saya yang memotong. Waktu dulu memotong tali pusat tidak menggunakan pisau tetapi menggunakan bambu yang tajam.Setelah dipotong diikat menggunakan benang, tapi diikat 2 kali agar darah jangan keluar dari tali pusat.Waktu itu benang yang diikat kuat tetapi tidak tau kenapa darah bisa banyak yang keluar dari pusat”.

Pada ibu VP kematian anak terjadi ketika proses persalinan. Dari hasil wawancara dijelaskan bahwa anak partisipan meninggal karena dukun bersalin yang membantu persalinan melakukan pemijatan tidak dilakukan dengan baik sehingga menyebabkan anak partisipan meninggal dalam kandungan. Berikut hasil wawancaranya:

Anak saya rasa masih bergerak. Dia pegang be

pung perut sama ke kucak baju ini. Terakhir saya pung ana sonde bergerak.Saya pung jantung su

berdebar “aduh be pung anak pasti su meninggal

ini?Tadi dia bergerak-bergerak sekarang urut na

kenapa sonde bergerak lai?” dia tambah sakit.Ko

(10)

25

terus.Na ini saya marah trus.Saya pung suami omong deng saya ju saya sonde pusing lai. Be pung pikiran

ni su pikir ini anak kenapa sonde bergerak”

“ saya merasa anak saya masih bergerak. Dia memegang perut saya seperti mau mengucak pakaian.Setelah itu anak saya tidak bergerak lagi.Jantung saya langsung berdebar “aduh anak saya pasti meninggal?Tadi saya masih merasa ada gerakan, setelah dipijat kenapa tidak bergerak lagi?” perut saya tambah sakit.Mau menelpon bidan pun ibunya tidak mau.Dia pijat terus.Saya mulai marah.Suami saya mengajak berbicarapun saya tidak menghiraukan.Pikiran saya hanya bertanya kenapa anak saya tidak ada gerakan dari dalam perut”.

4.1.4 Konsumsi Zat Gizi Makanan yang Dikonsumsi Ibu Hamil

4.1.4.1 Jenis Makanan yang Dikonsumsi

1. Makanan Pokok

Pada 25 responden sebagian besar untuk makanan pokok mengkonsumsi jagung bose, jagung katemak, nasi dan bubur nasi.jagung bose dan jagung katemak lebih banyak dikonsumsi pada siang hari ataupun sore hari sedangkan untuk nasi dan bubur nasi biasa dikonsumsi pada pagi hari.

(11)

26 2. Lauk-pauk

Lauk-pauk yang sering dikonsumsi pada sebagian besar partisipan adalah ikan tongkol dan kembung, telur ayam kampung,

Sayur-sayuran yang paling sering dikonsumsi seperti daun singkong, daun pepaya, kol, sawi, terong, bayam, kangkung dan selada air.Sayur ini ditanam disekitar pekarangan rumah maupun di kebun yang biasanya dikonsumsi maupun dijual. Sayuran biasa diolah dengan cara direbus dan ditumis dengan bawang merah dan putih kemudian dicampur dengan garam dan penyedap rasa.

4. Buah-buahan

(12)

27 ditanam di sekitar pekarangan rumah ataupun kebun seperti kelapa, mangga, pepaya dan pisang.

4.1.4.2 Frekuensi Makanan yang di Konsumsi Ibu Hamil

(13)

28 Tabel 4.3 Jenis dan Jumlah Frekuens Konsumsi Ibu Hamil selama 5 Hari di Kecamatan Mollo Tengah

(14)
(15)

30

B. salak 1 1

B. papaya 1

sambal Tomat

2 2 1 1 2 4 2 3 4 1 4 3 3 1 5 1

B. jeruk 1

Roti 2 3

Biskuit 4 1 5 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2

Kue pisang 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 1

kacang tanah

2

Ubi 2 1 1 1 1

K. hijau 1

Susu 1 1 1 1

(16)

31 4.1.4.3 Kandungan Zat Gizi Makanan yang dikonsumsi Ibu Hamil

Analisis kecukupan nilai zat gizi pada 25 orang ibu hamil di kecamatan Mollo Tengah, diperoleh melalui metode recall makanan 5 x 24 jam dan disesuaikan dengan nilai kecukupan gizi sesuai (Permenkes,2013). Angka kecukupan gizi yang direkomendasikan untuk partisipan dilihat dari usia partisipan dan dijumlahkan sesuai dengan usia kehamilan (lampiran 2)

1) Kalori

(17)

32 Gambar 4.3 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Kalori yang Dikonsumsi Ibu Hamil

selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Kalori Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 ((2430-2550Kkal)

2) Karbohidrat

(18)

33 Gambar 4.4 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat yang

Dikonsumsi Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (349-363g)

3) Protein

(19)

34 Gambar 4.5 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Protein yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Protein Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (76-77g)

4) Lemak

(20)

35 Gambar 4.6 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Lemak yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Lemak Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (70-85g)

5) Kalsium

(21)

36 Gambar 4.7 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi kalsium yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Kalsium Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (1200-1300mg)

6) Fosfor

(22)

37 Gambar 4.8 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi fosfor yang Dikonsumsi Ibu Hamil

selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Fosfor Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (700mg)

7) Zat Besi

(23)

38 Gambar 4.9 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Besi yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil menurut Permenkes 2013( 35-39mg)

8) Vitamin A

(24)

39 Gambar 4.10 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin A yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Vitamin A Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (800-850mg)

9) Vitamin B1

(25)

40 Gambar 4.11 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin B-1 yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Vitamin B1 Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 ( 1.4mg)

10) Vitamin C

(26)

41 Gambar 4.12 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin C yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

(27)

42 4.1.5 Status Gizi Bayi

Pada status gizi bayi yang baru lahir menunjukan 3 dari 25 partisipan yakni ibu VP, DT dan AS melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal atau dengan kata lain masuk dalam kategori BBLR.1

Tabel 4.4 Data Status Gizi Bayi

No Inisial

(28)

43 4.2 Pembahasan

Pemaparan hasil penelitian mengenai hasil penelitian dari ibu hamil yakni riwayat kehamilan, riwayat persalinan, status gizi dan kecukupan zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil.

4.2.1 Riwayat Kehamilan Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan ibu dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun sebanyak 3 orang.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nigrum (2014) yang mengatakan ibu hamil dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun dapat menyebabkan anemia.

(29)

44 4.2.2 Riwayat Persalinan Ibu Hamil

Pada riwaya persalinan sebelumnya, 2 dari 25 partisipan mengalam ikematian bayi pada persalinan pertama.Ibu AP mengalami kematianbayi 1 hari postpartum. Sedangkan Ibu VP mengalami kematian janin ketika sudah ada tanda persalinan.Hasil perhitungan status gizi ibu berdasarkan LILA, didapatkan bahwa 6 dari 25 partisipan mengalami kekurangan gizi karena lingkar lengan dibawah 23,5 cm. Kekurangan zat gizi bisa yang dialami oleh ibu hamil terutama Kekurangan Energi Kronis (KEK), dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, selain resiko terjadinya anemia yang dapat menambah risiko perdarahan.

(30)

45 kejadian perdarahan postpartum (Hazmi, 2015, Hidayah, 2013).

Kekurangan kadar haemoglobin dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah atau ditransfer ketubuh termasuk ke otot uterus. Jumlahoksigen yang kurang di dalam uterus menyebabkan otot uterus tidak dapat berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan (Piesesha, 2015, Sarwono, 2008 dalam Hidayah, 2013, Wuryanti, 2010).

Dalam pemenuhan nutrisi bagi bayi, plasenta adalah organ yang berperan mengangkut dan menyimpan oksigen dan zat-zat gizi, serta sisa metabolism dari ibu ke janin dan sebaliknya. Apabila plasenta tidak bisa membawa nutrisi dan oksigen yang cukup ke bayi, maka bayi akan mengalami kekurangan nutrisi dan menyebabkan masalah persalinan. Wawancara yang dilakukan dengan salah satu dukun bersalin di Desa Binaus didapatkan bahwa kejadian perdarahan pada ibu hamil atau ibu bersalin berhubungan dengan jenis plasenta yang mereka sebut „ari-ari

(31)

46

olin(plasenta) – nakfunu (selaput berwarna putih tipis selebar telapak tangan). Menurut mereka, jika salah satu dari bagian-bagian yang harus dilahirkan tidak keluar akan berbahaya bagi ibu dan bayi. Salah satu contohnya adalah jika nakfunu

tidak keluar, atau ada bagiannya yang masih tersisa di dalam rahim akan menyebabkan perdarahan.

(32)

47 4.2.3 Status Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian, pada hasil tinggi badan ditemukan 2 dari 25 partisipan ibu hamil mempunyai tinggi badan di bawah standar yaitu 145cm. Hal ini menurut Arisman (2010) dapat memicu terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK), sementara itu, pada berat badan ibu hamil didapat semua partisipan mengalami penambahan berat badan 1-2 kilogram setiap bulan. Hasil ini sesuai dengan teori Arisman bahwa pertambahan berat badan ini terjadi karena ada penambahan komponen dalam tubuh ibu dalam hal ini janin yang dikandung untuk pembentukan organ tubuh (Arisman, 2010)

Pada data lingkar lengan yang didapat dari hasil penelitian ditemukan 6 dari 25 partisipan mengalami gizi kurang karena lingkar lengan dibawah standar untuk ibu hamil yakni 23,5 cm. Hal ini menurut penelitian Uswatun (2013) ibu hamil dengan lingkar lengan dibawah standar 23.5cm beresiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

4.2.4 Konsumsi Ibu Hamil

Hasil penelitian mengenai konsumsi ibu pada pemaparan hasil adalah berdasarkan hasil observasi, dan survei makanan

(recall 24 jam) pada jenis makanan dan kecukupan gizi ibu selama 5

(33)

48 4.2.4.1 Jenis Makanan yang Dikonsumsi Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis makan yang di konsumsi oleh ibu hamil rata-rata jenis makanan yang sama. Pada makanan pokok yang sering dikonsumsi ibu hamil mengkonsumsi nasi, bubur nasi dan jagung bose. Pada lauk yang sering dikonsumsi adalah ikan tongkol, telur ayam kampung, tahu dan tempe. Pada jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi adalah daun singkong, daun pepaya, kol, sawi, terong, bayam, kangkung dan selada air sedangkan buah yang sering dikonsumsi adalah pisang dan mangga.

4.2.4.2 Asupan Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian menggunankan metode recall

makanan, asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil adalah kalori, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A,B1 dan C. Berdasarkan hasil analisis menggunakan excel

(34)

49 yang ditetapkan dan juga vitamin C hanya 4 orang yang memenuhi standar yakni Ibu OK, DN, SS dan VP. Nilai kecukupan gizi yang berada diatas standar yang ditetapkan, karena ibu-ibu hamil lebih banyak mengkonsumsi jagung bose dan nasi yang tinggi akan karbohidrat, fosfor dan vitamin B1 sedangkan sayur daun singkong yang tinggi akan vitamin A juga paling banyak dikonsumsi karena mudah didapatkan. Makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi seperti kurangnya konsumsi ikan, daging, tahu, tempe, sayuran-sayuran, buah dan susu sehingga beberapa ibu tidak terpenuhi pada beberapa kandungan zat gizi seperti protein, lemak, kalsium, zat besi dan vitamin C.

Menurut Ruslilanti (2006) dan Suririnah (2008) ibu hamil yang kekurangan protein, lemak dan kalsium dapat memperlambat perkembangan janin yakni untuk pembentukan otot, tulang, mata, kulit, jantung, hati, membantu pembentukan darah, cairan ketuban, dan plasenta serta membentuk antibodi. Dari hasil penelitian juga ditemukan ibu-ibu hamil kekurangan zat besi.Hasil ini didukung dengan penelitian di Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Anis,dkk (2014), bahwa ibu yang mengalami kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia.

(35)

50 dan vitamin C, oleh karena makanan yang dikonsumsi ibu mempunyai nilai asupan nutrisi yang dibawah standard pada zat-zat tersebut. didukung pula oleh rendahnya pendapatan ibu dan tingkat pendidikan yang rendah. Menurut Moehji (2009), status gizi ibu dipengaruhi oleh: ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan dan keterbatasan penghasilan keluarga.

4.2.5 Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

(36)

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Penelitian Ibu Hamildi Kecamatan Mollo
Gambar 4.1 Tinggi Badan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah
Gambar 4.2 Dinamika Berat Badan Ibu Hamil setiap bulandi Kecamatan Mollo Tengah
Tabel 4.2  Status Gizi Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah Berdasarkan Lingkar Lengan (Lila)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Esa karena atas berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulis skripsi dengan judul, “Karateristik Ibu

Literatur ilmu politik pada umumnya memberikan konsep dasar tentang demokrasi. Apapun label atau predikat yang diberikan terhadapnya, konsep demokrasi merujuk

Hasil penelitian terbaik yang didapatkan adalah penyimpanan cabai menggunakan kinetin pada suhu dingin (8 °C) dapat mempertahankan kesegaran cabai muda dan cabai

Teachers’ Strategies In Teaching Reading To Students At Secondary Level Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari kedua pendapat tersebut tidak dapat diketahui mana yang lebih benar, namun yang pasti pendapat-pendapat tersebut menunjukan bahwa pada saat itu telah terjadi pepecahan yang

about strategies that used by teachers in teaching reading to students at secondary level and also the students’ responses toward those strategies.. The result of this research

Pengaruh penambahan minyak gubal gaharu dalam pembuatan sabun padat aromaterapi dari minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) pada konsentrasi penambahan minyak gubal

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap motivasi belajar matematika siswa