• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA Publikasi Kemristekdikti 2017 edit d2n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ETIKA Publikasi Kemristekdikti 2017 edit d2n"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Publikasi Ilmiah dan Pencegahan Plagiarisme

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan

Pengembangan 2017

1

(2)

A. Etika Publikasi Ilmiah

• Peneliti didefinisikan sebagai insan yang

memiliki kepakaran yang diakui dalam suatu bidang keilmuan tertentu, yang mempunyai tugas utama melakukan penelitian ilmiah dalam rangka pencarian kebenaran ilmiah

(LIPI, 2013). Dengan demikian, tujuan utama pelaksanaan penelitian adalah pencarian

(3)

• Secara umum bisa dijelaskan bahwa

penelitian yang dilakukan dalam pencarian kebenaran ilmiah juga bertujuan

(4)

• Selain itu, tujuan para peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah adalah untuk memajukan ilmu pengetahuan,

(5)

• Perlu diberikan penekanan di sini bahwa

penelitian harus menghasilkan sesuatu yang baru baik dalam tataran ilmu pengetahuan maupun dalam aspek pengembangan

(6)

• Dengan demikian, para peneliti sebagai ilmuwan dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

(7)

• Dalam melakukan tugas tersebut, para

(8)

Peneliti sejati memiliki

ciri-ciri:

1. Kemampuan bernalar (Reasoning power) 2. Originalitas (Originality)

3. Memori (Memory)

4. Tanggap dan sigap (Alertness) 5. Kecermatan (Accuracy)

6. Persisten (Application)

7. Kemampuan bekerja sama (Cooperation) 8. Sikap moral (Moral attitude)

9. Kesehatan (Health)

(9)

• Perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan (Misconduct in Science) meliputi semua

aspek di luar kesalahan jujur (honest errors) dan kesalahan yang disebabkan oleh

kelalaian (negligence), yaitu kesalahan yang melibatkan pembohongan (deception)

(10)

• Berikut ini beberapa perbutan tercela dalam ilmu pengetahuan antara lain:

1. Fabrikasi: Mengarang dan membuat data

atau hasil penelitian. Pemalsuan hasil

penelitian (fabrication), yaitu mengarang, mencatat, dan/atau mengumumkan hasil penelitiannya tanpa pembuktian telah

(11)

2. Falsifikasi: Mengubah atau salah melaporkan data atau hasil

penelitian, termasuk pembuangan data yang bertentangan secara

sengaja untuk mengubah hasil.

Pemalsuan data penelitian dengan memanipulasi bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa sehingga

(12)

3. Plagiarisme: Menggunakan ide atau kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit atau pengakuan. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam

mengajukan usul penelitian,

melaksanakannya, menilainya, dan dalam melaporkan hasil-hasil suatu penelitian, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh dalam penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian, dan naskah orang lain tanpa menyatakan

(13)

4. Misappropriation of others’ ideas: penggunaan informasi khusus tanpa izin (misalnya pelanggaran

kerahasiaan pada waktu penelaahan atau review oleh teman sejawat), atau praktik lain yang menyimpang dari

yang sudah diterima umum dalam suatu komunitas ilmiah dalam

mengajukan proposal penelitian, melakukan penelitian, dan

(14)

• 5. Penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari satu saluran, tanpa ada penyempurnaan,

(15)

• 6. Perilaku tidak jujur tampak

mencakup baik perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku curang sebagai peneliti. Batasan ini tidak dapat dikenakan pada hal-hal: kejadian yang sejujurnya keliru;

pertikaian pendapat sejujurnya; perbedaan dalam penafsiran data ilmiah; dan selisih pendapat

(16)

• 7. Pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti peneliti senior memeras

tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari

keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh

(17)

• 8. Perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama

pengarang dan/atau salah

(18)

• Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasikan data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang dana

(19)

• 9. Kecerobohan yang disengaja

(intended careless) dengan tidak

menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya,

menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak

(20)

• Jika seorang peneliti mengambil jalan pintas yang salah dengan alasan apa pun akan berdampak pada

pertaruhan reputasi peneliti, rekan kerja dan institusi serta kepercayaan publik akan ilmu pengetahuan dalam bahaya. Peneliti tidak pernah 100% yakin akan kebenaran yang

dihasilkannya. Oleh karena itu, semua hasil kajian harus

(21)
(22)

Bagian pada Penelitian Ilmiah

yang Sensitif Etika

1. Experimental Technique

• Salah satu tujuan metodologi penelitian adalah memfasilitasi bahwa pengamatan ilmiah yang dilakukan dapat diverifikasi secara independen untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi.

• Dengan teknik percobaan, hasil

(23)
(24)

• Metode yang tidak dibangun dengan cermat akan menyulitkan dalam

membedakan antara sinyal dan

noise, mengenali sumber error,

mengaburkan permasalahan yang sedang dikaji, dan bahkan akan

(25)

2. Treatment of data

• Validitas data sangat esensial dalam penelitian.

• Validitas data bergantung pada validitas dan akurasi metode yang digunakan.

• Peneliti harus mengerti sifat (nature) data yang dikumpulkan (di sinilah

(26)

• Perlu kehati-hatian dalam menangani data outlier.

• Kejanggalan pada data yang berasal dari dua atau lebih sumber

(27)

3. Conflict Of Interest

• Perlu dicermati terutama pada

penelitian-penelitian yang dibiayai oleh sponsor tertentu.

• Peneliti yang menjadi reviewer atas suatu naskah artikel ilmiah atau

proposal yang memiliki topik sama dengan yang sedang dikerjakan

(28)

4. Publication And Openness

• Ilmu pengetahuan atau sains

bukanlah pengalaman indvidu, tetapi merupakan pengetahuan yang dimiliki bersama atas beberapa aspek dunia fisik dan sosial.

• Publikasi sangat esensial bahkan dapat menjadi acuan untuk

(29)

• Keterbukaan diperlukan antarpeneliti dalam bidang sejenis, namun

kejujuran dan saling menghargai harus dijunjung.

• Setelah penelitian dipublikasikan, penggunaan data dan materi

penelitian dengan peneliti lain

menjadi sangat penting. Keengganan melakukan hal semacam ini akan

(30)

Informasi ilmiah yang akan

disampaikan ke publik (

press

conference

) sebaiknya telah

direview terlebih dahulu oleh

para

peer-reviewer

yang

(31)

5. Allocation of Credit

• Pengakuan personal dalam penelitian.

• Pengakuan personal ini dalam

artikel ilmiah yang baku dinyatakan dalam:

• Nama-nama penulis

• Persantunan atau Acknowledgements

(32)

• Menghargai hasil kerja atau karya ilmuan lain.

• Mengarahkan pembaca ke sumber bacaan tambahan.

• Memberikan dukungan terhadap

pandangan yang dikemukakan dalam tulisan ilmiah yang disajikan.

• Mengangkat nilai ilmiah tulisan yang sedang disajikan.

• Memberikan informasi tambahan

(33)

6. Authorship Practices

• Penempatan urutan nama penulis dalam suatu artikel ilmiah sangat bergantung pada kesepakatan yang dibangun oleh tim peneliti.

• Kesepakatan juga diperlukan antara dosen pembimbing dan

mahasiswanya.

• Perlu dihindari pencantuman nama pada paper selain yang memiliki

(34)

7. Error And Negligence In Science

• Kesalahan dapat terjadi karena beberapa faktor:

• Waktu yang terbatas

• Sumber daya yang terbatas

Negligence atau kelalaian

(35)

• Jika hasil penelitian telah

dipublikasikan, maka koreksi

terhadap kesalahan yang dilakukan juga dipublikasikan pada jurnal yang sama.

(36)

B. Etika dalam

Kepengarangan

(37)

Peneliti memberikan pengakuan melalui (Comitte on Science Engineering and Public Policy, 2019):

1. Penyertaan sebagai penulis pendamping, 2. Melalui pengutipan pernyataan atau

pemikiran orang lain, dan/atau

3. Dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada peneliti yang memberikan

sumbangan berarti dalam penelitiannya, yang secara nyata mengikuti tahapan rancangan

(38)

Unsur penting yang melekat pada aspek perilaku seorang peneliti meliputi:

1. Jujur: menolak praktik merekayasa data ilmiah atau memalsukan data ilmiah, bukan

saja karena secara moral itu salah (tidak jujur), tetapi karena praktik ini akan menghasilkan

kesalahan-kesalahan, yang mendorong rusaknya iklim kepercayaan yang menjadi

dasar kemajuan ilmu pengetahuannya sendiri, seperti mengabaikan hak milik intelektual atas pemikiran dalam usulan penelitian dan

(39)

2. Amanah: dalam etika kepengarangan

erlaku u gkapa pe ghargaa seharus ya

disampaikan pada yang berhak

e peroleh ya ya g e akup seputar

pengakuan, hormat-sesama, gengsi, uang, dan hadiah. Ini semua merupakan bentuk

(40)

• Prinsip inilah yang menjadi sumber motivasi ilmuwan untuk berkarya

berpedoman pada wajib-lapor, saling mengisi, mengumpan dan berbagi

informasi dalam memelihara pemupukan khazanah ilmu

pengetahuan, seperti peneliti senior tidak berhak menyajikan data atau hasil karya peneliti yang mereka

supervisi tanpa sepengetahuan dan persetujuan peneliti yang disupervisi serta tanpa mencantumkan

(41)

• 3. Cermat: mengupayakan tidak terjadinya kesalahan dalam segala bentuk, kesalahan percobaan,

kesalahan secara metode, dan kesalahan manusiawi yang tak disengaja apalagi yang disengaja, seperti juga kejujuran di atas,

kecermatan ini juga merupakan kunci tercapainya tujuan ilmu

pengetahuan, misalnya alih bahasa dan saduran suatu karangan ilmiah yang berguna bagi penyebaran ilmu pengetahuan harus atas seizin

(42)

• Dengan sendirinya hal sebaliknya juga berlaku. Tindakan korektif

secara ilmiah terkait dengan layanan dan capaian tujuan membangun ilmu pengetahuan, menemukan, dan

membahas siapa yang bertanggung jawab atas kekeliruan ilmiah – artinya tanggung jawab dalam penegakan

(43)

Dalam melakukan publikasi

secara bersama (Tim penulis),

ada beberapa langkah yang

harus dikomunikasikan

sehingga tidak terjadi

(44)

1. Tentukan siapa ketua, yang punya

gagasan, dan yang mengundang

pertemuan, komitmen paling kuat

2. Pertemuan rutin; pertanyakan

komitmen mereka yang sering bolos

3. Tetapkan peran setiap anggota

4. Tentukan tenggat

5. Tetapkan urutan hak

(45)

Hindari apa yang disebut dengan

Ghost author

maupun

honorary

author

,

dengan mencantumkan nama

tapi tak ada kontribusi; hanya karena

senioritas atau ingin pinjam nama

besar

.

Untuk penentuan hak kepengarangan

bersama sebuah karya tulis ilmiah

dapat menggunakan sistem skor

(46)

Sistem Skor untuk Penentuan Hak

Kepengarangan Bersama Sebuah

Karya Tulis Ilmiah

No Kontribusi Skor

1 Masukan intelektual

(identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, perancangan)

Tidak ada sumbangan secara berarti 0

Dua tiga kali diskusi 5

Beberapa kali diskusi terinci 10

(47)

2 Masukan fisik

(penataan peranti serta pengamatan, pengumpulan, perekaman, dan penyarian data)

Skor

Tidak pernah terlibat secara berarti 0

(48)

3 Masukan pengolahan data

(pengorganisasian, pemrosesan, analisis, sintesis)

Skor

Tidak ada sumbangan secara berarti 0

Keterlibatan pendek, dua-tiga kali 5

Beberapa kali terlibat 10

Ikut cukup lama 15

(49)

4 Masukan kepakaran

(konsultasi, nasihat, pandangan, pemikiran, pendapat dari bidang lain

Skor

Tidak ada sumbangan secara berarti 0

Nasihat pendek merutin 5

Pandangan cukup bermakna 10

Bantuan pemikiran yang khusus dipersiapkan 15

(50)

5 Masukan keahlian

(penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, pencetusan teori)

Skor

Tidak ada sumbangan secara berarti 0

Penyimpulan bagian-bagian tertentu 5

Pengikhtisaran sebagian besar hasil 10

Perampatan menyeluruh 15

(51)

6 Masukan kesastraan

(sumbangan pada buram naskah lengkap pertama)

Skor

Tidak ada sumbangan secara berarti 0

Membaca dan memperbaiki sumbangan orang lain 5

Membantu menulis buram dua-tiga bagian naskah 10

Ikut menulis buram sebagian besar naskah 15

(52)

• Skor tertinggi yang bisa dicapai

seseorang dari sebuah naskah adalah 100 (karena butir 4 melibatkan pihak luar). Jumlah pengarang yang dapat berbagi hak kepengarangan suatu naskah tidak terbatas, namun

seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang kegiatan yang sedang

(53)

• Pencantuman nama pengarang(-pengarang) dilakukan dengan menggunakan peringkat urutan sesuai dengan jumlah skor yang

diraihnya. Kalau dua orang peserta meraih skor yang sama, urutan

alfabet nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus

(54)

C. Plagiarisme dan

Pencegahannya

• Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya,

(55)

• Plagiat sebagai bentuk pencurian hasil pemikiran, data, atau temuan-temuan, termasuk yang belum

dipublikasikan, perlu ditangkal secara lugas.

• Plagiarisme secara singkat

didefi isika se agai e ga il

alih gagasan, atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa pengakuan pengambilalihan dan dengan niat menjadikannya sebagai bagian dari

(56)

• Dari rumusan ini, plagiat dapat juga terjadi dengan pengutipan dari

tulisan peneliti sendiri (tulisan terdahulunya) tanpa mengikuti

format merujuk yang baku sehingga dapat saja terjadi auto-plagiarism. Informasi atau pengetahuan

keilmuan baru, yang diperoleh dari suatu penelitian, menambah

(57)

Karenanya, tanpa tambahan

informasi atau pengetahuan ilmiah

baru, suatu karya tulis ilmiah hanya

dapat dipu likasika perta a kali

da sekali itu saja . “ela jut ya,

sebagai bagian dari upaya

memajukan ilmu pengetahuan,

karya tulis ilmiah ini dapat

dijadikan rujukan untuk

(58)

Plagiat berdasarkan (Kemendiknas,

2010) adalah perbuatan secara

sengaja atau tidak sengaja dalam

memperoleh atau mencoba

memperoleh kredit atau nilai untuk

suatu karya ilmiah, dengan

mengutip sebagian atau seluruh

karya dan/atau karya ilmiah pihak

lain yang diakui sebagai karya

ilmiahnya, tanpa menyatakan

(59)

Plagiator adalah orang

perseorangan atau kelompok

atau kelompok orang pelaku

plagiat, masing-masing

bertindak untuk diri sendiri,

(60)

1. Mengacu dan atau mengutip

istilah, kata-kata dan/atau

kalimat, data dan atau informasi

dari suatu sumber tanpa

menyebutkan sumber dalam

catatan kutipan dan/atau tanpan

menyatakan sumber secara

(61)

2. Mengacu dan atau mengutip

secara acak istilah, kata-kata

dan/atau kalimat data dan/atau

informasi dari suatu sumber

tanpa menyebutkan sumber

(62)

3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

4. Merumuskan dengan kata-kata dan atau kalimat sendiri dari sumber

kata-kata dan/atau kalimat,

(63)

5. Menyerahkan suatu karya

ilmiah yang dihasilkan dan/atau

telah dipublikasikan oleh pihak

lain sebagai karya ilmiahnya tanpa

menyatakan sumber secara

(64)

Berdasarkan uraian tersebut, inti

dari plagiat adalah tidak

menyebutkan sumber referensi

yang kita kutip, baik dalam bentuk

daftar referensi maupun ucapan

terima kasih (

acknowledgement

).

Sanksi terberat dari plagiat adalah

dibatalkan kelulusan dan

(65)

Pengujian suatu publikasi

merupakan plagiat, semi plagiat

atau murni tulisan baru dapat

menggunakan tool plagiarism

yang dapat diperoleh secara

gratis atau berbayar. Salah satu

keunggulan situs pengecek

tulisan ini adalah kita tidak perlu

meng-copas artikel yang akan

(66)

Cara kerja

software

pengecek

artikel ini dengan

membandingkan barisan

karakter-karakter tulisan yang

diuji dengan barisan

(67)
[image:67.720.34.680.18.517.2]
(68)
(69)

Gambar

Gambar 8. 1  Pengecekan Plagiarisme

Referensi

Dokumen terkait

Adalah sebuah fakta bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak dari

(BOS) based on instruction and technical in aspects of application, distribution, and stakeholders engagement in planning, forming, and reporting of BOS in SMA Negeri 37

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi /

Saudara dianjurkan untuk membawa Berkas Dokumen Asli yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada Dokumen Penawaran Admnistrasi,

Menurut Syed Ahmad Hussein (1996) terdapat beberapa rumusan dan hipotisis utama yang timbul dari kajian-kajian ini yang dijadikan panduan am kepada mereka yang berminat untuk

Setiap blok penyimpanan di gudang ini hanya menampung satu jenis produk dan satu tanggal kadaluarsa, sehingga penempatan barang harus di blok yang kosong dan tidak

Konstitusi berpendapat lain terhadap pengesahan dari Kepala Biro Dana Pensiun atas surat pengesahan Nomor KEP-545/KM.10/201 terhadap PDP

Pada kondisi struktur dengan lantai banyak, efektifitas struktur inti (shearwall) hanya dapat terjadi 80% hingga 90% dari jumlah lantai yang ada, sehingga pada