• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH INDIVIDU MANAJEMEN KUALITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH INDIVIDU MANAJEMEN KUALITAS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH INDIVIDU MANAJEMEN KUALITAS

TENTANG ANALISIS 5S PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 SURABAYA

Oleh:

(2)

BAB 1

GAMBARAN DAN KONDISI PERUSAHAAN TERKINI

1.1 Profil Perusahaan

(3)

1.2 Kondisi Perusahaan Terkini Gambar 1.1

(4)

jenis-jenis filenya dan di beri pelabelan. Setiap pegawai seudah menrapkan budaya Rawat karena selesai bekerja wajib membersihkan kondisi kantor meja dan kursi kantornya. Merapikan barang-barang yang sudah dipakai untuk bekerja tadi dan di kembalikan ketepat semula. Bila pegawai menemukan sampah di lantai maka segera membuang sampah pada tempatnya.Perusahaan juga menerapkan budaya “Rajin’ dimana perusahaan memasang gambar-gambar misalnya “Buanglah sampah pada tempatnya” untuk gambar-gambar dan motto Rajin tersebut penulis tidak sempat mengambil gambar karena peletakannya di dalam kantor dan itu tidak diperbolehkan orang lain untuk mengambil gambar. Selain memasang motto perusahaan juga memberlakukan kebijakan pada semua pegawai apabila selesai bekerja kemudian di temukan ada meja dan kursi pegawai yang masih kotor, berantakan dan tidak rapi. Maka pegawai itu akan mendapat surat peringatan dan gajinya di potong 10 persen yang berlaku kelipatan. Bila melanggar kedua kalinya di beri Surat peringatan kedua dan gajinya di potong 20 persen. apabila dilakukan lebih dari 3 kali maka pegawai itu di pecat tampa pesangon. Narasumber tentunya sudah mendapat pengalaman dalam pekerjanya slama 1 tahun ini dari pegawai lain bahwa ada yang di temukan pegawai yang ketika selesai bekerja tidak merapikan meja kerjanya maka besoknya pegawai itu di panggil dan di beri surat peringatan. Pihak manajemen tidak mentoleransi alasan apapun. Biasanya pegawai yang terkena surat peringatan ke dua sudah menimbulkan efek jera. Sehingga pegawai sudah tidak berani lagi melanggarnya.

(5)
(6)

sibuk bekerja sesuai bidangnya dan tentunya tidak mempunyai waktu untuk memeriksa secara langsung. Ketika semua pegawai pulang dan kantor terlihat Bersih, Rapi dan Ringkas maka pihak manajemen merasa bahwa semua pegawai sudah menerapkan 5S dengan baik. Selain karena kurangnya pemantauan juga setiap pegawai enggan mengingatkan pegawai lain yang melanggar 5S tersebut.

1.3 Keunggulan dan Kelemahan pada perusahaan saat ini dalam menerapkan 5S

Penulis yang melakukan surevi dengan narasumbernya tentunya sudah dapat menemukan kenunggulan dan kelemahan perusahaan dalam menerapkan 5S.

1.3.1 Keunggulan:

Keunggulan yang di dapat pada perusahaan ini ada pada

 Rata-rata setiap pegawai yang sudah sadar melakukan budaya 5S ini dengan motivasi yang baik untuk melatih diri untuk budaya ini dan membantu aktivvitas operasional perusahaan.

 Setiap pegawai sudah menerapkan budaya Rajin dimana selesai bekerja pegawai melakukan penataan kembali, membersihkan lantai dari sampah, dan meringkas barang-barang yang sudah dipakai dan di kembalikan pada tempatnya seperti semula.  Pemberlakuan aturan yang tegas dari pihak manajemen terhadap pegawai untuk tidak

melanggar aturannya dan dilakukan pengawasan selesai aktivitas kerja. 1.3.2 Kelemahan:

Kelemahan yang di dapat pada perusahaan ini ada pada:

 Kurangnya pengawasan secara berkala dari pihak manajemen terlebih sewaktu aktivitas kerja berlangsung. Sehingga ada beberapa pegawai yang lalai dan melanggar 5S pada saat bekerja.

 Tidak di berlakukan pada setiap pegawai agar dengan sadar mengingatkan pegawai lain yang lalai dan melanggar 5S ketika aktivitas pekerjaan berlangsung.

BAB 2. ANALISIS TERHADAP 5S DI PERUSAHAAN 2.1 Analisis 5S

(7)

terendah dari komponen 5S terdapat pada Komponen “Ringkas” dimana terdapat rata-rata 3,4 di situ menandakan bahwa masih terdapat beberapa pegawai atau narasumbernya sendiri yang lalai dalam melaukan peringkasan pada dokumen-dokumen serta data-datanya. Analisis selanjutnya terdapat pada komponen Rapi, Resik dan Rawat dimana terdapat skor rata-rata masing-masing 3,6. Ini menunjukan bahwa penerapan kerapian, kebersihan dan perawatan cukup baik hanya saja masih terdapat beberapa point-point yang perlu di perbaiki misalnya dalam komponen Rapi pada point yang menjelaskan penataan dan dokumen buku masih kurang baik karena di beri skor “2” kemudian di komponen “Resik” pada point kebersihan langit-langit, dinding dan lantai ruangan masih belum bersih dari debu dan kotoran terbukti skornya ”2”. Dan kemudian pada Komponen Rawat masih ada beberapa point yang harus di tingkatkan lagi seperti Pelaksanaan 5R dan perbaikan yang berkesinambungan. Analisis yang terkahir pada komponen “Rajin” dimana rata-ratanya cukup tinggi yaitu ‘4,4’ terbukti bahwa pegawai sudah menerapkan kedisiplinan dalam pelaksanaan 5R , terdapat kesanggupan melakssanakan 5R pada setiap pegawai, dan terdapat standar kerja individual di tempat kerja yang cukup baik. Penulis menambahkan pada komponen “Rajin” ini agar di tingkatkan lebih baik lagi penerapannya. Peningkatan itu seperti Para pegawai dengan sadar saling meningatkan pegawai lain yang lalai atau lupa dalam menerapkan 5S ini walaupun tidak ada pemberlakuan dari perusahaan. Sehingga sewaktu aktivitas kerja berlangsung akan mengurangi dampak-dampak akibat pelanggaran-pelanggaran 5S tersebut.

2.2 Form Audit 5S

(8)

BAB 3 PENUTUP DAN REKOMENDASI PENULIS 3.1 Penutup

Kesimpulan dari penulis adalah Perusahaan Auto 2000 yang bergerak dalam bidang jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang mobil sudah menerapkan 5S dengan baik. Pihak manajemen sudah memberlakukan peraturan yang tegas pada pegawai untuk menerapkan 5S ini dengan baik. Aturan itu sepert para pegawai yang sudah selesai dalam aktvitas kerjanya harus mengembalikan barang ke tempat semua, membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar meja dan kursi kantor tap pegawai, dan merapikan kembali dokumen-dokumennya. Hanay yang perlu di perbaiki adalah peningkatan peengawasan secara berkala terlebih pada saat kerja berlangsung sehingga penerapan 5S akan lebih baik lagi. Memngingat masih ada beberapa pegawai yang masih lalai dalam menerapankan 5S ini terlebih pada saat aktvitas pekerjaan berlangsung.

3,2 Rekomendasi

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Sedari itu penulis membuat penelitian mengenai sistem pembuangan sampah yang menggunakan sensor sebagai indikator dari kapasitas sampah dan motor DC atau servo sebagai

Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama yaitu kultivar Yak saudi, Ra Chi Nee Pan Dok (RCN) dan

[r]

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penambahan bahan aktif berupa ekstrak bawang putih yang dienkapsulasi ke dalam matriks polimer LDPE melalui proses

Penyakit cacar daun teh yang disebabkan oleh jamur E. vexans dapat menurunkan produksi pucuk basah sampai 50 persen karena menyerang daun atau ranting yang

Peran kepala keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota keluarga terutama dalam penyediaan bahan makanan yang mengandung gizi seimbang untuk menunjang kebutuhan anak yang

Menilai kemampuan menelan penderita, untuk menilai apakah dapat diberikan makanan peroral atau dengan NGT (Naso Gastric Tube). Fase akut dari stroke umumnya dihitung

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Melalui tiga siklus tindakan pembelajaran telah dapat ditemukan langkah-langkah (sintak) yang efektif tindakan bercerita