• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Hukum Pidana II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Hukum Pidana II"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

I. Mata Kuliah : HUKUM PIDANA II

Kode : SYA.010

Jurusan : Syari'ah Program Studi : AS dan MUA

Program : S.1

Bobot : 2 sks

II. Deskripsi Mata Kuliah

...

III. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)

1. Memiliki pengetahuan tentang berbagai bentuk tindak pidana baik yang diatur dalam KUHP maupun diluar KUHP

2. Memiliki pengetahuan dan mampu merumuskan suatu perbuatan pidana (delik) beserta ancaman pidanya

3. Memiliki pengetahuan tentang perkembangan hukum pidana dalam kaitannya dengan perkembangan kejahatan – kejahatan bentuk baru.

IV. TOPIK INTI 1. Percobaan

a. Pengertian dan perlunya kejahatan di pidana

b. Unsur – Unsur Percobaan

c. Percobaan yang tidak mampu

d. Perbuatan yang seolah-olah/mirip Percobaan e. Perbuatan Persiapan yang diancam dengan

pidana

f. Percobaan pada penyertaan dan penyertaan pada percobaan

2. Penyertaan

a. Pengertian dan perlunya penyertaan Kejahatan dipidana b. Sistem Pembebanan tanggung jawab pada Penyertaan

c. Pandangan mengenai pengertian Dedar (Rumusan pasal 55 KUHP) d. Bentuk – bentuk Penyertaan

e. Penyertaan Mutlak dan penyertaan pada bunuh diri 3. Perbarengan Tindak Pidana (Concursus/Samenloop)

a. Pengertian

b. Jenis – jenis Concursus 4. Nebis In Idem

a. Pengertian

(2)

b. Pentingnya Klachtedelictus 7. Tindak Pidana Umum Tertentu

a. Pengertian

b. Macam – macam tindak pidana tertentu c. Unsur – unsur tindak pidana

8. Hukum Pidana Khusus

a. Pengertiam dan macam Hukum Pidana Khusus

b. Sumber – sumber hukum, Kompetensi dan tahapan pemeriksaan

c. Kekeliruan yang sering terjadi dalam penerapan Hukum Pidana Khusus d. Hal – hal khusus dalam tindak pidana khusus

e. Kejahatan Bentuk Baru yang seharusnya (Just Constituendum) Merupakan Hukum Pidana Khusus

V. Alternatif Kegiatan / Metode Pembelajaran

1. Pertemuan awal dilakukan “kontrak belajar” untuk menyepakati rambu – rambu yang harus ditaati selama perkuliahan

2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif sreategi :

a. Brain stroming, untuk konsep yang diperkirakan tidak asing bagi

mahasiswa

b. Dynamic Lecturing / Ceramah dinamis, yaitu ceramah yang diselingi

tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan sama sekali baru bagi mahasiswa.

c. Consept Map, yang dilanjutkan dengan advance organizer-nya

d. Synergeric Teaching, yaitu mensinergikan dua model pembelajaran

yang berbeda dalam membahas materi yang sama

3. Pendalaman / perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif strategi :

a. Information Search, dengan menunjukan alternatif sumber informasinya

b. Acrive Debate, untuk materi yang mengandung multi-varians

4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi : a. Sort Card

b. Everyone is teacher here

5. Untuk mengembangkan keterampilan dilakukan praktek aplikasi teori atau konsep, seperti memahami proses pemidanaan, kunjungan ke pengadilan dan LP, dll.

VI. Alternatif Media Pembelajaran 1. Papan Tulis

2. OHP

3. Fotocopy bahan / materi pilihan 4. Ruangan Kelas

5. Perpustakaan

VII. Alternarif Evaluasi Pembelajaran

1. Untuk menilai proses pembelajaran masing – masing mahasiswa digunakan evaluasi porto folio. Disamping itu, untuk menilai proses ini juga dilakukan

(3)

penilaian terhadap kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan.

2. Untuk menilai produk pembelajaran dilakukan tes atau ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian terhadap “Tugas Utama” yaitu tugas yang kemampuan untuk melaksanakannya diasumsikan merupakan akumulasi dari kompetensi yamg ditergetkan, dimana “Tugas Utama” ini adalah tugas selain tugas – tugas yang tercakup dalam porto folio.

VIII. REFERENSI

1. Zaenal Abidin, Hukum Pidana I, Sinar Grafika, 1995

2. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana bagian I, II dan III, Raja Grafindo Persada, 2002

3. , Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia,

Bayu Media, 2002

4. Andi Hamzah, Asas – asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, 1990

5. , Perkembangan Hukum Pidana Khusus, Rineka Cipta, 1991

6. , Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana, Ghalia

Indonesia, 1991

7. M. Arief Amrullah, Politik Hukum Pidana : dalam rangka korban kejahatan Ekonomi di bidang Perbankan, Bayu Media, 2002

8. MH. Tirtaamidjaja, Pokok – pokok Hukum Pidana, Fasco, 1955

9. Moeljatno, Asas – asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, 2002

10. Muhari Agus Santoso, Paradigma Baru Hukum Pidana, Averroes Press, 2002

11. Mustafa Abdullah & Ruben Achmad, Intisari Hukum Pidana, Dhalia Indonesia, 1983

12.P.A.F. Lumintang, Dasar – Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru,

1990

13.Soenarto Soerodibroto, KUHP & KUHAP dilengkapi Yurisprudensi MA &

Hogeraad, Raja Grafindo Persada, 1996

14.Wiryono Peodjodikoro, Azas – azas Hukum Pidana di Indonesia, PT

Erasco, 1981

15.UU Korupsi, Narkoba, Psikotropika, Subversi, Kejahatan Pertbankan, dll

Referensi

Dokumen terkait

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) tidak diatur dalam KUHP karena TPPU adalah UU yang bersifat khusus, sedangkan KUHP mengatur Tindak Pidana yang bersifat umum.. Dasar hukumnya

bagian ini, akan membahas mengenai ketentuan tindak pidana yang telah diatur dalam berbagai undang-undang sektoral kelautan dan kemaritiman diluar KUHP dalam

Mahasiswa mampu menganalisis pemahaman tentang penyelesaian sengketa bisnis khususnya bisnis Islam melalui arbitrase maupun pilihan penyelesaian sengketa

Melalui mata kuliah ini, Mahasiswa mampu memahami makna dan ruang lingkup antropologi hukum, mampu memahami konsep antropologi hukum, sejarah pembentukan dan

Di dalam Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), sanksi bagi orang yang membantu melakukan suatu tindak pidana diatur dalam Pasal 56 dan 57 KUHP.. Dalam hukum pidana Islam,

Tindak pidana phedofilia telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) disamping itu juga diatur secara khusus diluar KUHP, yaitu undang- undang nomor 35

bagian ini, akan membahas mengenai ketentuan tindak pidana yang telah diatur dalam berbagai undang-undang sektoral kelautan dan kemaritiman diluar KUHP dalam

Tindak Pidana Khusus adalah suatu perbuatan pidana atau tindak pidana yang diatur diluar Kitab Undang-Undang Pidana dasar pemberlakuan tindak pidana khusus adalah