• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 211 ped Pedoman Pemeriksaan atau Pengawasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2015 211 ped Pedoman Pemeriksaan atau Pengawasan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

I. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 1.1. Latar Belakang

... 1

1.2. Fungsi Pengawas dan Pemeriksa

... 1

1.3. Pengawasan

... 2

1.4. Pemeriksaan

... 4

II. PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L1 2.1. Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat

... 5

2.2. Pemeriksaan Blok II: Ringkasan

... 5

2.3. Pemeriksaan Blok III: PendaftaranUsaha/RumahTangga

... 5

2.3.1. Pojok Kanan Atas (alaman…. dari …. halaman ... 5

2.3.2. Periksa isian per kolom harus urut ... 6

2.3.3. Konsistensi Isian Antar Kolom pada Blok III ... 6

2.4. Pemeriksaan Blok V : Catatan

... 8

2.5. Pemeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas

... 8

III. METODOLOGI SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL Triwulanan 2014 3.1. Kerangka Sampel

... 9

3.2. Stratifikasi Blok Sensus

... 9

3.3. Proses Stratifikasi

... 11

3.4. Evaluasi

... 12

3.5. Prosedur Penarikan Sampel

... 14

3.6. Jumlah Sampel

... 15

3.7. Alokasi Sampel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota disuatu Provinsi

. 15

3.8. Alokasi Sampel Usaha IMK Per Blok Sensus disuatu Kabupaten/Kota

... 18

3.9. Pengambilan Sampel Industri Kecil di setiap Blok Sensus

... 23

3.10. Pengambilan Sampel Industri Mikro di setiap Blok Sensus

... 23

3.11. Pengisian Daftar VIMK14-DS1

... 27

3.12. Contoh Penarikan Sampel

... 27

IV. PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14 4.1. Pemeriksaan Secara Umum ... 29

(4)

4.3. Pemeriksaan Daftar VIMK14-S1

... 31

4.3.1. Pemeriksaan Blok I.1 : Keterangan Tempat ... 31

4.3.2. Pemeriksaan Blok I.2: Keterangan Perusahaan/Usaha... 32

4.3.3. Pemeriksaan Blok II. : Keterangan Umum ... 32

4.3.4. Pemeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa ... 33

4.3.5. Pemeriksaan Blok IV: Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha ... 34

4.3.6. Pemeriksaan Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha ... 35

4.3.7. Pemeriksaan Blok VI : Catatan ... 36

4.3.8. Pemeriksaan Blok VII : Keterangan Responden Dan Keterangan Petugas ... 36

LAMPIRAN 1. VIMK14 – RB1 ... 38

2. VIMK14 – DS1 ... 39

3. Contoh Rekap sampel Berdasarkan Kabupaten VIMK Triwulanan ... 41

(5)

BAB I

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

1.1. Latar Belakang

Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran serta seluruh jajaran petugas yang ada dalam struktur organisasi survei dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah.

Agar pencacahan perusahaan/usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menghasilkan data yang akurat perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan pemeriksaan Daftar Isian Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 (VIMK14) Triwulanan. Hal ini dilakukan selain untuk menghindari kesalahan dalam penentuan sampel usaha terpilih, pengisian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 juga pemberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar pelaksanaan VIMK14 Triwulanan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoman untuk pemeriksaan isian Daftar tersebut di atas.

Buku pedoman ini menjelaskan secara rinci tentang konsistensi

isian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 baik konsistensi isian dalam blok maupun konsistensi isian antar blok, juga menjelaskan tata cara penarikan sampel. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat diperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

1.2. Fungsi Pengawas dan Pemeriksa

(6)

pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara optimal. Kegiatan

tersebut perlu dilakukan mengingat pengawas merupakan saringan terdepan dari organisasi pengumpulan data. Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka kesalahan atau isian yang meragukan dapat diketahui secara lebih dini.

Pengawas mempunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data. Aspek lapangan, memberikan arti bahwa pengawas mempunyai tanggung jawab dalam hal ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di lapangan. Aspek kualitas, lebih ditekankan kepada bagaimana seorang pengawas dapat melakukan pemeriksaan kualitas isian sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dari instrumen yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas.

1.3. Pengawasan

Pengawas atau PMS bertugas membimbing Petugas/Enumerator (PCS) yang dibawahinya. Pada hari pertama dilakukan pencacahan VIMK14 Triwulanan, PMS mendampingi PCS melakukan pencacahan di wilayah tugas PCS bersangkutan. Kemudian PMS memeriksa secara langsung isian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1 dan VIMK14-S1 hasil pencacahan, PMS memberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan

(7)

Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Periksa apakah lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan PCS sudah sesuai dengan beban tugasnya.

b. Yakinkan bahwa tidak satupun sampel perusahaan/usaha terlewat cacah atau dobel cacah yang dilakukan PCS satu dengan PCS lainnya.

c. Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk mengawasi dan melakukan pemeriksaan isian Daftar VIMK14-L1 dan VIMK14-DS1. Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan dapat segera diberitahukan kepada PCS, untuk menghindari kesalahan yang sama pada pencacahan berikutnya.

d. Lakukan pengecekan di lapangan untuk melihat apakah PCS benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik.

e. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

f. Ingatkan PCS agar melakukan pencacahan dengan Daftar VIMK14-L1 sesuai dengan blok sensus terpilih dan VIMK14-S1 sesuai dengan Daftar Sampel VIMK14-DS1

g. Ingatkan PCS agar menepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan,

(8)

1.4. Pemeriksaan

Lain halnya dengan pengawasan, pemeriksaan lebih menitik-beratkan pada aspek kualitas data atau isiannya. Oleh sebab itu, PMS harus melakukan pemeriksaan terhadap isian Daftar VIMK14-L1 dan VIMK14-S1 hasil pencacahan PCS secara seksama. Pemeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian maupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan. Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian

disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutama yang berupa nilai.

Pada tahap pemeriksaan harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 harus berpedoman kepada Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa. Jika dijumpai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian meragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCS dan beritahu pula bagaimana seharusnya. Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersama-sama PCS ke lapangan.

b. Usahakan pemeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin setelah sejumlah Daftar VIMK14-L1 atau VIMK14-S1 diterima dari PCS, tanpa harus menunggu seluruh dokumen diterima.

c. Tepati jadual pengiriman daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan

(9)

BAB II

PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L1

2.1. Pemeriksaan Blok I: Keterangan Tempat

Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 s.d 6 sudah sesuai dengan daftar blok sensus yang terdapat dalam Daftar VIMK14-DSBS TRW. Apabila masih salah/tidak sesuai agar diperbaiki.

2.2. Pemeriksaan Blok II: Ringkasan

Salin semua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian VIMK14-L1, setelah melakukan pemeriksaan untuk Blok III. Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga.

2.3. Pemeriksaan Blok III: PendaftaranUsaha/RumahTangga

2.3.1. Pojok Kanan Atas Halaman…. dari …. halaman

Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolom yang saling berkaitan [Kolom (1) s.d (42)], periksa apakah seluruh lembar atau halaman dari satu set Daftar VIMK14-L1 tersebut jumlahnya sudah lengkap. Perhatikan juga apakah penulisannya sudah mengikuti

aturan seperti yang tertuang pada Buku Pedoman Pencacah (Buku 2). Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set Daftar VIMK14-L1, agar dilihat apakah yang tertulis pada Halaman …. dari ….

halaman khususnya angka di bagian depan dari lembar pertama sampai

dengan lembar terakhir sudah berurutan dari nomor 1 s.d nomor terakhir, dan pada lembar terakhir angka di bagian depan harus sama

dengan angka di bagian belakang.

Contoh:lembar pertama tertulis (alaman dari 8 halaman , dan lembar

(10)

Jika terjadi hal-hal berikut:

i. Angka di bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir tidak berurutan.

ii. Angka di bagian depan tidak sama dengan angka di bagian belakang pada halaman terakhir.

maka pengawas menanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan dalam penulisan atau ada lembar yang tercecer/hilang. Apabila ternyata

ada lembar yang tercecer/hilang, maka pencacah diminta untuk

melakukan pencacahan ulang terhadap usaha dari lembar yang tercecer/hilang tersebut.

2.3.2. Periksa isian per kolom harus urut

1.

Periksa nomor urut pada Kolom (2), Kolom (3), Kolom (6)

dan Kolom (12) apakah sudah urut dari nomor 1 sampai dengan nomor terakhir dalam1 (satu) blok sensus.

2.

Periksa isian Kolom (7), Kolom (9), Kolom (13), Kolom (14),

dan Kolom (15), apakah sudah tertulis dengan jelas, lengkap dan benar. Jika tulisan pada kolom-kolom tersebut kurang jelas dan kurang lengkap, maka tanyakan ke pencacah dan harus dilengkapi, karena apabila tidak jelas dan kurang

lengkap maka akan menyulitkan tahapan kegiatan selanjutnya.

2.3.3. Konsistensi Isian Antar Kolom pada Blok III

1. Periksa, jika Kolom (12) terisi nomor urut maka salah satu isian Kolom (17) atau 8 harus ada tanda cek √ .

(11)

3.

Periksa salah satu isian Kolom (19) s.d (42) harus ada tanda cek √ dan sudah sesuai dengan isian Kolom 6 .

4.

Periksa penjumlahan kode 1 pada Kolom (8) dan (11), serta

penjumlahan tanda cek (√) untuk Kolom (19) s.d (42) pada Rincian a, b dan c, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan

5.

Periksa jika Kolom (4) kode 2 dan Kolom (5) berisi 1 maka

Kolom (12) harus terisi.

6.

Periksa jika Kolom (4) kode 2 dan Kolom (5) berisi 0 maka

Kolom (6) kosong dan Kolom (7) harus tertulis penggunaan bangunan.

7.

Periksa jika Kolom (4) kode 1 atau 3 maka Kolom (6) s.d (8)

dan Kolom (11) harus terisi.

8.

Periksa jika Kolom (8) kode 1 maka Kolom (9) s.d (16) harus

terisi, salah satu Kolom (17) atau (18) berisi tanda cek (√).

9.

Periksa jika Kolom (8) kode 0 dan Kolom (11) berkode 1,

maka Kolom (12) s.d (16) harus terisi, salah satu Kolom (17) atau (18) berisi tanda cek (√).

10.

Periksa jika Kolom (8) kode 0 dan Kolom (11) berkode 0,

maka Kolom (12) dst kosong.

11.

Periksa jika Kolom (10) kode 1, maka Kolom (4) berkode 3.

12.

Periksa jika Kolom (4) kode 1, maka Kolom (10) berkode

selain 1 atau kosong.

(12)

berisi kode yang sesuai dengan isian Kolom (19) s.d (42).

14.

Periksa jika Kolom (18) berisi tanda cek (√), maka salah satu Kolom (19) s.d (42) berisi tanda cek √ dan Kolom 6 berisi kode yang sesuai dengan isian Kolom (19) s.d (42).

2.4. Pemeriksaan Blok V : Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, dapat dituliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-L1.

2.5. Pemeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas

(13)

BAB III

METODOLOGI SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) 2014

3.1. Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06).

Kerangka sampel usaha adalah daftar usaha hasil pendaftaran Survei IMK 2014. Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro.

3.2. Stratifikasi Blok Sensus

Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2014 sama dengan stratifikasi yang dibentuk berdasarkan hasil SE 2006. Pada bagian ini diuraikan kembali proses stratifikasi blok sensus tersebut. Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menurut jenis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) golongan pokok (2 digit). Untuk setiap jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi.

Notasi Dasar

Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan:

h : menyatakan blok sensus (h= , , …, k)

(14)

1 : Industri Makanan, 2 : Industri Minuman,

3 : Industri Pengolahan Tembakau, 4 : Industri Tekstil,

5 : Industri Pakaian Jadi,

6 : Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki,

7 : Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang-Barang Anyaman dari Rotan, Bambu, dan Sejenisnya,

8 : Industri Kertas, Barang dari Kertas,

9 : Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman,

10 : Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi, 11 : Industri Bahan Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia, 12 : Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional, 13 : Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik,

14 : Industri Barang Galian Bukan Logam, 15 : Industri Logam Dasar,

16 : Industri Barang dari Logam, bukan Mesin dan Peralatannya, 17 : Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik,

18 : Industri Peralatan Listrik,

19 : Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL,

20 : Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer, 21 : Industri Alat Angkutan lainnya,

22 : Industri Furnitur,

23 : Industri Pengolahan Lainnya,

24 : Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatannya.

Nhi : banyaknya usaha IMK dengan KBLI i dalam blok sensus h.

Ai : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha IMK dengan KBLI i.

(15)

3.3. Proses Stratifikasi

Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut: 1) Jika Nhi= 0 untuk semua i, maka blok sensus tersebut langsung digolongkan

sebagai strata non usaha

2) Hitung rata-rata banyaknya usaha IMK pada blok sensus usaha dengan rumus:

i i i

A N B . .

3) Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus dan jenis usaha IMK dengan rumus:

i hi hi

B N I .

4) Membuat peringkat dari Ihi diantara seluruh Ihi (i= , , …, untuk seluruh blok sensus seperti berikut:

Rhi = 1 untuk nilai Ihi terbesar pertama Rhi = 2 untuk nilai Ihiterbesar kedua…. dst. Rhi = 0 untuk seluruh i dengan Nhi= 0.

5) Definisikan R1h = i (peringkat pertama blok sensus h) bersesuaian dengan jenis usaha IMK dengan KBLI h untuk Rhi= 1 dalam blok sensus h, dan R1h = 0 jika N.h= 0

6) Definisikan R2h = i (peringkat kedua blok sensus h) bersesuaian dengan jenis usaha IMK dengan KBLI untuk Rhi= 2 dalam blok sensus h, dan R2h = 0 jika N.h= 0

(16)

Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi

BS

Jumlah Usaha (i= , ,…,

Indeks Konsentrasi

(Ihi) R1h R2h

Strata 1 … i … 24 1 … i … 24

1 2 …

h Nh

1 …. Nhi …. Nh24 Ih1IhiIh24

K

N.i N.1 …. N.i …. N.24

Ai A1 …. Ai …. A24

Bi B1 …. Bi …. B24

Contoh :

R1h = 1 dan R2h = 0, adalah kelompok blok sensus yang hanya mengandung jenis usaha Industri Makanan.

R1h= 1 dan R2h= 2, adalah kelompok blok sensus yang peringkat pertama dari pada indeks konsentrasi terdapat pada jenis usaha Industri Makanan, sedangkan peringkat keduanya terdapat pada jenis usaha Industri Minuman.

3.4. Evaluasi

Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantum pada butir (2.b) akan menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga menghasilkan kelompok-kelompok blok sensus yang lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap hasil stratifikasi awal adalah sebagai berikut:

(17)

k : blok sensus

j : peringkat pertama indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j (j = 1, 2, ...,24)

j : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j j= , , , …,

Untuk j= berarti blok sensus tersebut hanya memuat jenis )MK dengan KBLI j. dalam strata non konsentrasi usaha.

Untuk j 0

Bila Nkj(j,j') Njjdan Nkj('j,j') Njj'', maka j = j

Bila Nkj(j,j')<Njjdan Nkj('j,j') Njj'', maka j = j

Bila Nkj(j,j')<Njjdan Nkj('j,j')<Njj'', maka j = 25

3) Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam salah satu kelas, yaitu:

a) Industri Makanan b) Industri Minuman

c) Industri Pengolahan Tembakau d) Industri Tekstil

e) Industri Pakaian Jadi

f) Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki

g) Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang-Barang Anyaman dari Rotan, Bambu, dan Sejenisnya

h) Industri Kertas, Barang dari Kertas

i) Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

(18)

k) Industri Bahan Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia l) Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional m) Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik

n) Industri Barang Galian Bukan Logam o) Industri Logam Dasar

p) Industri Barang dari Logam, bukan Mesin dan Peralatannya q) Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik

r) Industri Peralatan Listrik

s) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL

t) Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer u) Industri Alat Angkutan lainnya

v) Industri Furnitur

w) Industri Pengolahan Lainnya

x) Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatannya y) Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha.

3.5. Prosedur Penarikan Sampel

Rancangan penarikan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sampling).

Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih 4000 blok sensus

secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent.

Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil sebagai sampel. Bila

(19)

Skema Sampling dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tahap Unit

sampling Populasi Sampel Metode Peluang

Fraksi=

: Jumlah Blok Sensus yang terpilih sampel pada Strata ke-h

hi M

: Jumlah usaha IMK pada blok sensus i strata ke-h

0

h M

: Jumlah seluruh usaha IMK pada strata ke-h

hi m

: jumlah usaha/industri yang terpilih sampel pada blok sensus i strata ke-h.

akan sama dengan Mhi apabila tidak melebihi target sampel IMK provinsi.

3.6. Jumlah Sampel

Jumlah sampel Survei IMK 2014 dirancang untuk estimasi tingkat provinsi pada triwulan tertentu di saat dilakukan pendaftaran usaha. Jumlah sampel untuk tiap triwulan adalah 4000 blok sensus. Sampel tersebut akan terus diikuti sepanjang tahun (panel).

3.7. Alokasi Sampel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota disuatu Provinsi

Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dalam tiap blok sensus terpilih dilakukan pendaftaran IMK (take all) kecuali jika jumlahnya melebihi target sampel usaha IMK atau industrinya homogen maka harus dilakukan pemilihan sampel. Untuk industri mikro, pencacahan dilakukan hanya pada usaha terpilih.

(20)

Alokasi sampel usaha industri mikro dan kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per kabupaten/kota. Alokasi sampel industri mikro per kabupaten/kota dilakukan setelah terlebih dahulu mengambil populasi industri kecil sebagai sampel. Dengan demikian, target sampel industri mikro di provinsi tersebut adalah target sampel IMK provinsi dikurangi dengan jumlah industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.

m = Target sampel industri mikro pada suatu provinsi,

mP = Target sampel IMK pada suatu provinsi,

k P

m = Jumlah sampel industri kecil pada suatu provinsi, (mPk MPkbila

sampel industri kecil sama dengan populasinya (take all)). Alokasi sampel industri mikro per kabupaten dilakukan secara proporsional terhadap akar jumlah industri mikro di masing-masing kabupaten/kota dengan rumus:

m : target sampel usaha industri mikro di kabupaten/kota K, m

P

m : target sampel usaha industri mikro di provinsi P, m

K

M : populasi usaha industri mikro di kabupaten/kota K.

(21)

Contoh :

Tahap 1: Rekapitulasi jumlah usaha IMK hasil listing blok sensus per

kabupaten/kota dalam satu provinsi.

Tabel. Rekapitulasi Jumlah Usaha IM dan IK Hasil Pendaftaran per Kabupaten dan Target Sampel IMK

Provinsi : [xx] XXX

Tahap 2 : Menghitung Square Root dari populasi usaha IM

Jumlah Sampel IK dan Populasi IM per Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota Jumlah IK Jumlah IM

( 1) ( 2 ) ( 3 )

01 1 40

02 0 53

03 13 340

04 5 150

05 3 115

06 0 39

07 0 61

71 6 189

72 4 221

73 2 123

Populasi 32 1331

Target Sampel IMK Propinsi = 655 Usaha

Target Sampel IM Propinsi = 655 – 32 = 623 Usaha

Kabupaten/Kota Sampel IK Akar Jumlah IM Sampel IM

(1) (2) (3) (4)

01 1 6.32 36

02 0 7.28 42

03 13 18.44 106

04 5 12.25 70

05 3 10.72 61

06 0 6.24 36

07 0 7.81 45

71 6 13.75 79

72 4 14.87 85

73 2 11.09 64

Jumlah 32 108.77 623

(22)

Square root untuk IM di Kabupaten 03 = square(340) = 18.44 Alokasi sampel Kabupaten 03 = (18.44/108.77)*623=106

3.8. Alokasi Sampel Usaha IMK Per Blok Sensus disuatu Kabupaten/Kota

Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan memperhatikan jumlah IMK hasil listing. Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan tahapan seperti berikut:

1. Rekapitulasi jumlah industri mikro dan jumlah industri kecil menurut KBLI

Berdasarkan hasil listing IMK dari seluruh blok sensus sampel dengan menggunakan VIMK14-L1, BPS Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi jumlah industri mikro dan jumlah industri kecil menurut KBLI dengan menggunakan Daftar VIMK14-RB1 sehingga memenuhi rumus sebagai berikut:

M = Jumlah populasi IMK pada suatu kabupaten/kota, k

M = Jumlah industri kecil pada suatu kabupaten/kota, m

(23)

Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI per Blok Sensus di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK

Jumlah Industri Mikro (Mm) menurut KBLI

M = jumlah industri kecil dalam satu kabupaten/kota. m

i

M = jumlah industri mikro KBLI i (i= , , …., dalam satu kabupaten/kota.

h

M = jumlah industri mikro dan kecil pada blok sensus ke-h.

2. Menentukan target sampel industri mikro per KBLI di suatu kabupaten/kota

Target sampel industri mikro dalam satu kabupaten/kota (mm) dialokasikan ke setiap KBLI (mi) secara proporsional akar jumlah industri mikro pada suatu KBLI i terhadap total akar jumlah industri mikro dari seluruh KBLI, dengan rumus:

(24)

dengan:

m = Target sampel industri mikro pada suatu kabupaten/kota,

m = Target sampel IMK pada suatu kabupaten/kota, k

m = Jumlah sampel industri kecil pada suatu kabupaten/kota.,

(mk=Mkbila sampel industri kecil sama dengan populasinya (take all)).

Jumlah sampel industri mikro pada suatu KBLI (mi)maksimum sama dengan

populasinya ( m i

M ). Apabila ternyata alokasi mi melebihi Mim, maka

kelebihannya dialokasikan ke industri mikro KBLI lain.

Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK

Jumlah populasi dan sampel Industri Mikro menurut KBLI

1 2 3 .... i .... .... …. …. … 24

Jum-3. Menentukan target sampel industri mikro menurut KBLI per blok sensus

(25)

m

Tabel 3. Alokasi Sampel Industri Mikro per Blok Sensus

Menurut KBLI di Suatu Kabupaten/Kota Provinsi : ……….

Jumlah populasi dan sampel Industri Mikro menurut KBLI

Contoh alokasi sampel industri mikro menurut KBLI suatu Kabupaten/Kota

dan alokasi sampel industri mikro menurut KBLI menurut Blok Sensus

(26)
(27)

3.9. Pengambilan Sampel Industri Kecil di setiap Blok Sensus

Dari hasil pendaftaran IMK (listing) dengan Daftar VIMK14-L1, ambil seluruh industri kecil yang memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang, dengan langkah sebagai berikut :

a. Berikan tanda lingkaran pada tanda cek ( ) di Blok III Kolom (18).

b. Berikan pula lingkaran pada nomor urut segmen, bangunan fisik, bangunan sensus dan nomor perusahaan/usaha di Blok III Kolom (1),(2), (3), dan (12).

3.10. Pengambilan Sampel Industri Mikro di setiap Blok Sensus

Pemilihan sampel industri mikro dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran IMK industri mikro (Daftar VIMK14-L1) di setiap blok sensus terpilih. Tahap pemilihan sampel industri mikro adalah sebagai berikut:

a. Berikan nomor urut pada sebelah kanan tanda cek ( ) pada Daftar VIMK14-L1 Blok III untuk masing-masing Kolom (19) s.d (42). Penomoran dimulai dari angka 1 pada Kolom (19) halaman pertama sampai dengan baris terakhir Kolom (19) halaman terakhir, kemudian penomoran dimulai dari angka 1 kembali pada Kolom (20) halaman pertama sampai dengan halaman terakhir, begitu seterusnya untuk Kolom (21) s.d Kolom (42).

Contoh :

(28)

Halaman 1 dari 5 halaman

Halaman 2 dari 5 halaman

10 11 12 13 14 15 16 17 … … … 33

(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) 1

1 1

1

1 1 1

2

1

10 11 12 13 14 15 16 17 … … … 33

(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) 2

3

2

2

1 2

2

(29)

Halaman 5 dari 5 halaman

b. Periksa terlebih dahulu, apakah pemberian nomor urut di Blok III untuk tiap Kolom (19) s.d (42) sudah benar atau ada yang terlewat. Perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelum melakukan pemilihan sampel. Jika sudah benar, cek jumlah industri mikro di setiap KBLI pada Blok III dengan rekapnya pada Blok II, yaitu dengan cara membandingkan antara nomor urut terakhir di tiap Kolom (19) s.d (42) dengan banyaknya industri mikro menurut KBLI pada Daftar VIMK14–L1 Blok II Rincian 2.a. Jika ditemukan perbedaan, periksa kembali penomoran pada Blok III Kolom (19) s.d (42).

c. Hitung interval (I) untuk tiap masing-masing industri mikro dengan cara:

(30)

m hi

m = Target sampel industri mikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke h.

d. Menentukan unit sampel industri mikro pertama yang terpilih (R1hi) untuk tiap jenis KBLI.

Angka random pemilihan sampel telah ditentukan dengan paket program berdasarkan distribusi Uniform yang bernilai antara 0 dan 1. Untuk menentukan sampel terpilih pertama (R1hi), dilakukan dengan rumus:

m hi hi AR I

R1 .

e. Tentukan angka random berikutnya R2hi, R3hi, … Rmhi dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

R2hi = R1hi + Ihim

R3hi = R2hi + Ihim

R4hi = R3hi + Ihim . .

. .

Rmhi = R(m-1)hi + Ihim, dengan

m hi m

m .

Angka random terakhir yang terpilih harus kurang dari jumlah industri

mikro dengan KBLI i di blok sensus terpilih (Rmhi Mhim).

f. Berikan lingkaran pada nomor urut tanda cek ( ) di Kolom (19) atau (20) s.d (42) sesuai dengan KBLI pada Blok III Daftar VIMK14-L1 yang sama dengan angka random terpilih (Rmhi).

g. Berikan pula tanda lingkaran pada Kolom (17), yang nomor urut tanda cek ( )-nya pada Kolom (19) atau (20) s.d (42) diberi lingkaran.

(31)

3.11.Pengisian Daftar VIMK14-DS1

Pengisian Daftar VIMK14-DS1 dilakukan setelah seluruh tahapan pemilihan sampel industri mikro selesai, serta pemberian tanda lingkaran pada industri mikro terpilih dan seluruh industri kecil. Tahapan pemindahan informasi industri mikro dan kecil dari Daftar VIMK14-L1 ke Daftar VIMK14-DS1 dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Salin nomor urut segmen, bangunan fisik, dan bangunan sensus yang diberi lingkaran pada Daftar VIMK14-L1 Blok III Kol (1), (2), dan (3) ke Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (2), (3), dan (4) mulai dari nomor urut bangunan fisik terkecil.

b. Salin pula nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik pada Blok III Daftar VIMK14-L1 Kolom (13) ke dalam Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kol. (6), yang nomor urut bangunan fisik, bangunan sensus, dan nomor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran.

c. Salin pula alamat lengkap dan KBLI pada VIMK14-L1 Blok III Kol.(19) s.d Kol (42) yang nomor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran, ke Daftar VIMK14-DS1 Blok V kol. (7) dan kol (8).

3.12. Contoh Penarikan Sampel

a. Hasil listing (VIMK14-L1) blok sensus 003B Desa Pringgodani Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, sebagai berikut:

 Jumlah indutri kecil sebanyak 3 usaha (jumlah kode 1 pada Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (18) halaman terakhir = 3).

 Jumlah industri mikro sebanyak 72 usaha (penjumlahan nomor urut terakhir pada Daftar VIMK14-L Blok III Kolom (19) s.d (42) = 72).

(32)

 Angka random pemilihan sampel yang tercantum dalam DSBS TRW adalah 0,53.

b. Hasil penghitungan alokasi sampel, dan interval sebagai berikut:

 Target sampel industri mikro pada blok sensus 003B ini sebanyak 17.

 Target sampel industri mikro KBLI 19 berjumlah 10 industri.

 Interval untuk industri mikro KBLI 19 adalah 26/10 = 2,6. c. Penentuan R1, serta penghitungan R2 ...Rn

 R1 = AR × I = 0,53 × 2,6 = 1,38 1.

 Setelah didapat R1 selanjutnya menghitung R2 hingga R10 dengan cara: R2 = R1 + I = 1,38 + 2,6 = 3,98 4

R3 = R2 + I = 3,98 + 2,6 = 6,58 7 R4 = R3 + I = 6,58 + 2,6 = 9,18 9 R5 = R4 + I = 9,18 + 2,6 = 11,78 12 R6 = R5 + I = 11,78 + 2,6 = 14,38 14 R7 = R6 + I = 14,38 + 2,6 = 16,98 17 R8 = R7 + I = 16,98 + 2,6 = 19,58 20 R9 = R8 + I = 19,58 + 2,6 = 22,78 23 R10 = R9 + I = 22,78 + 2,6 = 24,78 25

d. Pemilihan Sampel Industri Mikro

 Berikan lingkaran di kolom KBLI 19, yaitu Kolom (28) pada nomor-nomor tanda cek yang sesuai dengan angka random terpilih. Kemudian lingkari pula pada nomor urut segmen, bangunan fisik, bangunan sensus, dan nomor urut perusahaan/usaha Kolom (12), serta Kolom (17) yang bersesuaian dengan tanda cek yang dilingkari.

 Dengan cara yang sama, lakukan penghitungan interval dan melingkari nomor urut tanda cek untuk KBLI yang lain.

(33)

BAB IV

PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14 TRIWULANAN

4.1. Pemeriksaan Secara Umum

a. Periksa banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang menjadi tanggung jawab masing-masing pencacah.

b. Periksa semua dokumen, dan kode klasifikasi usaha harus sudah dituliskan pada kotak yang tersedia di pojok kanan atas.

c. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf KAPITAL , jika belum harus dikoreksi.

d. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait.

e. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah menggunakan satuan standar. Apabila masih menggunakan satuan setempat agar diusahakan untuk memberikan catatan konversi dari

satuan setempat yang digunakan ke satuan standar.

f. Periksa semua nilai harus dalam satuan rupiah.

g. Periksa isian pada kotak yang tersedia harus sesuai dengan keterangan/jawaban yang dilingkari.

h. Semua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan: ...) harus ada isian. Apabila masih kosong agar

dikonfirmasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan.

(34)

j. Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian

dalam kotak maka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari.

4.2. Pemeriksaan Daftar VIMK14-DS1

Triwulan I

Rincian 1. Jumlah target pencacahan. Periksa apakah isian Kolom (2) sudah sesuai dengan target usaha Industri Mikro, isian Kolom (3) sudah sesuai dengan target usaha Industri Kecil, dan Kolom (4) adalah isian Kolom (2) + Kolom (3).

Triwulan II s.d. Triwulan IV

a. Rincian 1. Jumlah target pencacahan. Periksa apakah isian Kolom (2) sudah sesuai dengan isian Rincian 2 Kolom (2) + Rincian 3 Kolom (2), isian Kolom (3) sudah sesuai dengan isian Rincian 2 Kolom (3) + Rincian 3 Kolom (3), dan isian Kolom (4) sudah sesuai dengan isian Kolom (2) + Kolom (3).

b. Rincian 2. Jumlah realisasi pencacahan. Isian Kolom (2) diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (9) yang berkode 1 dan Kolom (10) berkode 1. Isian Kolom (3) diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (9) yang berkode 2 dan Kolom (10) berkode 1. Isian Kolom (4) adalah isian Kolom (2) + Kolom (3).

(35)

berkode 1.

Rincian 3b. Pindah ke luar Blok Sensus. Isian jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan pindah ke luar blok sensus. Keterangan ini diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (10) berkode 2 dan Kolom (11) berkode 2.

Rincian 3c. Tidak ditemukan. Isian jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak ditemukan. Keterangan ini diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (10) berkode 2 dan Kolom (11) berkode 3.

Rincian 3d. Sementara Tidak Berproduksi. Isian jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan. Keterangan ini diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (10) berkode 2 dan Kolom (11) berkode 4.

Rincian 3e. Tutup. Isian jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan. Keterangan ini diambil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (10) berkode 2 dan Kolom (11) berkode 5.

4.3. Pemeriksaan Daftar VIMK14-S1

4.3.1. Pemeriksaan Blok I.1 : Keterangan Tempat

a.

Rincian 1 : Periksa isian identitas Blok I.1 harus sesuai dengan identitas

VIMK14-DS1.

b.

Rincian 2: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret yang tidak diperlukan

(Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota). Hal yang sama juga untuk Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret yang tidak sesuai.

(36)

perusahaan/usaha terpilih) harus sama dengan nomor urut pada

Daftar VIMK14-DS1, Blok V, Kolom (1) dan (5).

4.3.2. Pemeriksaan Blok I.2: Keterangan Perusahaan/Usaha

a. Rincian 1: Periksa isian kode klasifikasi industri, harus sesuai dengan isian pada Blok V Kolom 9 Daftar VIMK14-DS1.

b. Rincian 2: Periksa isian 2 digit KBLI harus sama dengan VIMK14-DS1 Blok V kolom (8)

c. Rincian 3 (Nama Perusahaan/Usaha) dan Rincian 4(Alamat Perusahaan/ Usaha) harus sama dengan nama dan alamat perusahaan/usaha pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V, Kolom (6) dan (7).

d. Rincian 7: Tuliskan kegiatan utama perusahaan/usaha sejelas-jelasnya.

Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utama perusahaan/usaha. Jika ragu, konfirmasikan kembali ke pencacah untuk memastikan jenis produksi utamanya.

e. Rincian 8: Periksa isian pada kotak yang tersedia, apakah sudah sesuai dengan jawaban yang dilingkari.

4.3.3. Pemeriksaan Blok II. : Keterangan Umum

a. Rincian 1: Harus ada isian. Seandainya kosong konfirmasikan kepada

pencacah untuk dilengkapi.

b. Rincian 3: Perhatikan kewajaran isian. Sekalipun belum ada batasan

(37)

4.3.4. Pemeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Rincian 1. Banyaknya pekerja, hari kerja dan rata-rata jam kerja per

hari. Perhatikan isian banyaknya pekerja untuk setiap triwulan kegiatan, minimal satu bulan ada isian. Isian banyaknya pekerja minimum 1 orang.

Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pada Rincian 1.b untuk setiap triwulan kegiatan, minimal satu bulan ada isian. Isian hari kerja minimum 1 hari.

Perhatikan apakah Rincian 1.c sudah diisi dengan benar dan wajar. Lakukan pengecekan kewajaran isian rata-rata jam kerja per hari perusahaan/usaha. Isian rata-rata jam kerja yang benar adalah 1 sampai 24 jam.

Rincian 2 . Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak

dibayar menurut jenis pekerja.

Lakukan tahapan pemeriksaan sebagai berikut :

Rincian 2 harus ada isian dan pastikan keterangan pengusaha pada

Blok IItermasuk dalam rincian ini.

Rincian 2.c Kolom (4) harus ada isian minimal 1.

Kolom (4) yaitu Jumlah dari Kolom (2) s.d. (3) untuk masing-masing jenis pekerjaan.

Isian Rincian 2.a Kolom (4) = Penjumlahan Rincian 2.a Kolom (2) s.d 2.a Kolom (3)

Isian Rincian 2.b Kolom (4) = Penjumlahan Rincian 2.b Kolom (2) s.d 2.b Kolom (3)

(38)

Isian Rincian 2.c Kolom (2) = Rincian 2.a Kolom (2) + Rincian 2.b

Kolom (2)

Isian Rincian 2.c Kolom (3) = Rincian 2.a. Kolom (3) + Rincian 2.b Kolom (3)

Isian Rincian 2.c Kolom (4) = Rincian 2.a Kolom (4) + Rincian 2.b Kolom (4)

Jika Blok III Rincian 3. terisi, maka Rincian 2.c Kolom 2 harus terisi,

kecualiindustri musiman triwulan I 2014.

4.3.5. Pemeriksaan Blok IV: Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha

a. Rincian 1. Nilai produksi bukan makloon

Rincian 1.a Kolom (1) jenis barang yang dihasilkan harus sesuai dengan KBLI dari produksi utama yang dihasilkan perusahaan/ usaha Blok I.2 Rincian 7 Kolom (3)

Periksa penulisan jenis barang yang dihasilkan, banyaknya, dan nilai pada Rincian 1.a s.d Rincian 1.c Kolom (1) telah dituliskan secara berurutan dan dimulai dari nilai produksi terbesar ke nilai

produksi yang terkecil. Bila salah lakukan perbaikan.

Periksa semua nilai produksi menurut jenis barang yang dihasilkan apakah harga per jenis barang yang dihasilkan per satuan standar sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Jika terdapat keraguan, konfirmasikan pada pencacah untuk mengetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang.

(39)

Rincian 1.e: Merupakan penjumlahan rincian 1.a s.d rincian 1.d

baris nilai.

b. Rincian 2. Pendapatan dari jasa industri (Makloon)

Jika pendapatan dari makloon, maka banyaknya dan nilai produksi harus terisi.

Rincian 2.c (Jumlah Rincian 2.a + 2.b) baris nilai.

c. Rincian 3. Pendapatan lainnya

Periksa kewajaran pendapatan lainnya dibandingkan dengan nilai rincian 1.e dan 2.c.

d. Rincian 4. Jumlah (Rincian 1.e + Rincian 2.c + Rincian 3)

Periksa penjumlahan nilai pada Rincian 4 Kolom (5) dan Kolom (6) harus merupakan penjumlahan dari Rincian 1.e + Rincian 2.c + Rincian 3 baris nilai Kolom (5) dan Kolom (6).

4.3.6. Pemeriksaan Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha

Periksa apakah semua biaya/pengeluaran yang ada pada Rincian 1 s.d Rincian 4 Kolom (4) sudah benar dalam satuan rupiah. Jika terdapat

keraguan konfirmasikan pada pencacah untuk mengetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang.

a. Rincian 1.a s.d Rincian 1.d terdapat isian maka Kolom (2) satuan

standar harus terisi, Kolom (3) banyaknya bahan baku dan bahan penolong yang digunakan harus ada isian dan lihat kewajarannya dengan isian Kolom (4) nilai (rupiah), dengan patokan harga pasar bahan baku dan penolong yang berlaku menurut satuan standar. Rincian 1.e (lainnya), periksa kewajaran nilainya di Kolom (4). Untuk jasa industri (makloon) kolom (4) boleh kosong.

Rincian 1. periksa rincian 1 kolom (4) apakah sudah sesuai dengan

(40)

b. Jika Rincian 1.a s.d Rincian 1.d Kolom (3) ada isian maka, Kolom (4) tidak boleh kosong (kecuali untuk jasa industri (makloon) ).

c. Rincian 2: Periksakewajaran isian rincian 2, dengan blok IV dan V.

d. Rincian 3. Pengeluaran lainnya

Periksa kewajaran pengeluaran lainnya dibandingkan dengan nilai pengeluaran rincian 1.e dan 2.

e. Rincian 4: periksa kolom (4) apakah sudah sesuai dengan

penjumlahan Rincian 1 s.d Rincian 3.

4.3.7. Pemeriksaan Blok VI : Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-S1.

4.3.8. Pemeriksaan Blok VII : Keterangan Responden Dan Keterangan

Petugas

a. Periksa nama pemberi jawaban (responden) dikolom(2), tanggal, tanda tangan nomor telepon/HP dan pengesahan, apakah sudah diisi secara lengkap.

b. Periksa apakah pencacah telah menuliskan di Kolom (3) nama, tanggal pelaksanaan kegiatan dan membubuhkan tanda tangannya. Apabila Kolom (3) masih kosong, pencacah harus mengisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(41)
(42)
(43)
(44)

BLOK V. KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *)

Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik

Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW)

KBLI 2 digit Fisik

Sen-sus

IM -1 IK -2

(3) (4) (6) (7) (8) (9)

(2)

NUP

(5) NUS

(1)

Bangunan

Seg-men

No. Urut Kode

IM = ...

(45)
(46)

Gambar

Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi
Tabel. Rekapitulasi Jumlah Usaha IM dan IK Hasil Pendaftaran per Kabupaten dan Target Sampel IMK
Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI per Blok Sensus di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi  :  ……………
Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi tersebut berkonsep seperti buku cerita bergambar dengan efek animasi pada beberapa halaman ceritanya dengan ilustrasi yang menarik dan penuh dengan warna, serta

Tabel 20 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sering membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa

Hasil isian Target Kinerja Anda akan muncul berupa tabel seperti pada gambar di atas9. Anda masih dapat

a) tanggal 1 Maret 2007, saldo penundaan pada buku catatan penundaan Pabrik ”PR. b) tanggal 1 Juli 2007, saldo penundaan pada buku catatan penundaan Pabrik ”PR. 4) Masa

Pada hari ini, Rabu tanggal Delapan bulan Mei tahun Dua Ribu Tiga Belas, dimulai pukul 00.00 s/d 16:00 WIB dengan mengambil tempat di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan

[r]

Salah satu wujud diversifikasi pangan yakni pembuatan beras analog dengan bahan baku sawut mocaf, jagung, menir, kedelai dan tepung rumput laut.. Dengan formulasi

Surga mencari semua orang yang akan menempatkan Yahuwah pertama dan terutama dalam hidup mereka untuk menjadi Putra dan Putri Zadok.. Sebagai umat, mereka adalaha umat