• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. Fakultas / Program Studi : FBS / Pendidikan Bahasa Jawa 2. Mata Kuliah & Kode : PBJ 224

3. Jumlah SKS : Teori : 1 SKS Praktik : 1 SKS : Sem : Ganjil (l) Waktu : 16 pertemuan 4. Mata kuliah Prasyarat & Kode : ...

5. Dosen : Drs. Suwardi, M. Hum.

I. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mahasiswa diberi materi tentang ciri folklor, arti folklor, foklor jawa, ruang lingkup folklor Jawa antara lain bahasa rakyat, cerita rakyat, dongeng, legende, mitos, kosmogoni, primbon, cara penelitian folklor.

II. STANDARISASI KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa memahami hubungan arti folklor, ciri pengenal folklor, ruang lingkup folklor, sejarah folklor, folklor dan tradisi lisan, dan metode penelitian folklor.

III. POKOK BAHASAN DAN RINCIAN POKOK BAHASAN

Minggu ke Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

I Arti folklor Hakikat folklor dan ciri penenalnya 100 II Folklor sebagai fosil Kisah dari mulut 200

III Genre folklor Jawa Dongeng, bahasa rakyat, peribahasa, bebasan

100

IV Folklore jawa dan antropologi

Hubungan folklore dengan budaya 200

V Sejrah folklore Jawa Pemunculan folklore Jawa 100 VI Dari folkloris dunia

ke folklore Jawa

Migrasi folklor 200

VII Mead semester Take home, mencari bentuk-bentuk folklore Jawa

100

(2)

mead semester pengkajian folklor Jawa IX Bentuk-bentuk

folklor Jawa

Folklor esoterik dan ekoterik 100

X Bentuk-bentuk folklor Jawa

Folklor Jawa sakral dan populer serta politik

100

XII Folklor dan bahasa lisan

Bahasa rakyat 100

XIII Ilmu rakyat Klenik, paguron, petung 100’ XIV Metode penelitian

folklor

Dari terjemahan sampai proposal 100’

XV Ujian akhir Take home 100’

IV. REFERENSI/ SUMBER BAHAN A. Wajib

1. Anoegrajekti, Novi. 2003. “Menakjinggo versus Damarwulan: Dialog Seni Pertunjukan Jinggoan”. Surabaya: Makalah Pilnas HISKI di hotel Santika, 26-28 Agustus.

Cokrowinoto, Sardanto. 1986. “Manfaat Folklor bagi Pembangunan Masyarakat dalam Soedarsono (Ed.) Kesenian, Bahasa, dan Folklor Jawa. Yogyakarta: Javanologi. Danandjaja, James. 1985. Penelitian Folklor Jawa sampai Tahun 1971. Yogyakarta:

Javanologi.

______________. 1986. Kegunaan Folklor sebagai Sumber Sejarah Lokal desa-desa di Indonesia. Yogyakarta: Artikel Mengenang Purna Tugas Prof. Dr. Zoetmulder S.J. Fakultas Sastra UGM.

_______________. 1989. Folklor Indonesia; Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.

_______________. 1990. “Metode Penelitin Kualitatif dalam Penelitian Folklor dalam Aminudin (Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan

Sastra. Malang: YA3.

_______________. 1993. “Folklor Masa Lalu, Kebudayaan Pop Masa Kini Suatu Kecenderungan Pembentukan Kebudayaan Nasional”. Makalah Seminar Tradisi Lisan Nusantara, 9-11 Desember di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

_______________. 1994. “Metode Mempergunakan Folklor sebagai Bahan Penelitian Antropologi Psikologi” dalam Antropologi Psikologi; Teori, Metode, dan

Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Press.

(3)

_______________. 1998. “Pendekatan Folklor dalam Penelitian Bahan-Bahan Tradisi Lisan” dalam Pudentia MPSS (Ed.) Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

_______________. 2003. Folklor Amerika; Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: Grafiti.

Dundes, Alan (Ed.). 1965. The Study of Folklore. Englewood Cliff: Prentice Hall Inc. ________________. 1980. Interpreting Folklor. Bloomington: Indina University Press. Dellistone, F.W. 2002. The Power of Symbols. Yogyakarta: Kanisius.

Finnegan, Ruth. 1986. Oral Poetry: Its Nature, Significance and Social Context. London: University of Missouri Press.

Geertz, Cliford. 1979. Abangan Sastri Priyayi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hutomo, Suripan Sadi. 1986. “Linguistik Folklore”: Bahasa Jawa Dialek Surabaya dalam Soedarsono (Ed.) Kesenian, Bahasa, dan Folklor Jawa. Yogyakarta: Javanologi. __________________. 1991. Mutiara Yang Terlupakan; Pengantar Studi Sastra Lisan.

Surabaya: HISKI.

__________________. 1993. Pantun Kentrung. Jakarta: Yayasan Obor Innndonesia. __________________. 1997. “Sastra Lisan Jawa”. Semarang: Suara Merdeka, 6 Maret. __________________. C1998. Kentrung; Warisan Tradisi Lisan Jawa. Surabaya;

Yayasan Mitra Alam Sejati.

__________________. 1999. “Pejajaran Menurut Folklor dan Naskah Jawa Timur” dalam Filologi Lisan; Telaah Teks Kentrung. Surabaya: CV Lautan Rejeki.

B. Anjuran :

1. Herusatoto, Budiono. 1991. “Takhayul Karya Sastra Jawa Yang Di salahartikan”. Yogyakarta : Makalah Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradi sional.

Kamajaya, Karkono dkk. 1992. Ruwatan Murwakala Suatu Pedoman. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Kartodirdjo, Sartono. “Suatu Tinjauan Fenomenologis tentang Folklor Jawa” dalam Soedarsono (Ed.) Kesenian, Bahasa, dan Folklor Jawa. Yogyakarta: Javanologi. King, Penny and Clare Roundhill. 1997. Myths and Legends. London: A & C Black. Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

_____________. 1990. Sejarah Teori Antropologi Jilid II. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Leach, Maria. 1949. (Ed.). Dictionary of Folklore Mythology and Legend. New York: Funk&Wagnalls Company.

Levi-Strauss. 1964. Structural Anthropology. New York: Basic Book.

(4)

Noor, Redyanto. 1989. “Membangkitkan Dominasi Nilai-Nilai Folklor sebagai Orientasi Sikap masyarakat Modern, Makalah PIBSI di Tegal 16-17 Oktober.

Padmosoekotjo. 1953. Ngengrengan Kasusastran Djawa Jilid I. Yogyakarta: Hien Hoo Sing.

Pelly, Usman. 1992. “Pengukuran Intensitas Potensi Konflik dalam Masyarakat Majemuk” dalam majalah Analisis Edisi Potensi Konflik, Jakarta: CSIS.

Prawirawinarsa. 1912. Serat Gugon Tuhon. Jakarta : Batavia.

Prijotomo, Josef. 2000. “Model Semiologis Petungan di Primbon Jawa dan Signifikansi Arsitekturnya” dalam Semiotik; Kumpulan Makalah. Jakarta: Lembaga Penelitian UI.

Propp, Vladimir. 1975. Morphology of the Folktale. Austin, London: University of Texas Press.

Pursubaryanto, Eddy. 1996. “Seni Pertunjukan Wayang Kancil dan Kemungkinan Pengembangannya di Indonesia”. Yogyakarta: Humaniora, No III.

Purwaka, dkk. 1990. Sekar Rinonce, Kawruh Basa Jawa, Jaya Wijaya Skh.

Raffles, Thomas Stamfors. 1978. Ther History of Java. Kualala Lumpur: Oxford University Press.

V. EVALUASI

No Komponen Evaluasi Bobot (%)

- Teknik yang dipakai dalam evaluasi berupa ujian tulis. Nilai akhir diperoleh dari perhitungan sebagai

berikut.

NA = T + S + 2A 4

100 %

Jumlah 100%

Yogyakarta, 14 Desember 2009

Mengetahui, Dosen,

Ketua Jurusan PBD

(5)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian Manurung (2006) didapat bahwa dengan sludge memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, volume

Perubahan akta pendirian di Rumah Sakit Islam Surakarta ini terjadi ketika salah satu pihak dari pendiri atau wakif yang mengatas namakan sebagai Yayasan Wakaf

Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga, jumlah malai, umur panen, panjang malai, jumlah gabah total per malai, Jumlah gabah isi

Prebiotik merupakan bahan pangan yang tidak dapat dicerna, memiliki efek menguntungkan terhadap inang dengan menstimulir pertumbuhan secara selektif terhadap aktivitas satu

PMTCT : Telah terlaksana pelayanan PMTCT di pelayanan HIV AIDS dengan ada nya tenaga Dokter Umum,Dokter Konsulen,Konselor ( sudah melaksanakan pelatihan tetapi

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung

Iklan Baris Iklan Baris APARTMENT DIJUAL Serba Serbi Iklan Baris Iklan Baris AHLI WC AGEN ALAT MUSIK ALAT KANTOR ALAT RMH TANGGA BAHAN BANGUNAN APARTMENT DIKONT.. ADA DIJUAL Tabung