1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengobatan beberapa penyakit di masyarakat masih memanfaatkan pengobatan tradisional, yang pengobatan tersebut pada cara penyajiannya masih dengan cara sederhana. Hal tersebut terus diwariskan secara turun temurun dengan metode penyajian yang sama. Penyajian tersebut pada umumnya kurang disukai oleh sebagian besar kalangan usia terutama pada anak-anak. Salah satu contoh dari pengobatan tersebut adalah dalam bentuk jamu. Namun bentuk jamu memiliki dosis kurang tepat.
Seiring perkembangan dunia farmasi ditemukan zat aktif yang berasal dari berbagai bahan alam dan industri farmasi telah mengembangkan sediaan yang modern dengan zat aktif yang berasal dari bahan alam tersebut salah satu diantaranya adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Temulawak merupakan salah satu obat tradisional yang hingga saat ini masih digunakan oleh kalangan masyarakat.
Aroma dan warna yang khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buah yang berwarna kekuning-kuningan. Di dalamnya terkandung kurkuminoid, protein, pati, saponin, flavonoid dan minyak atsiri (Hutapea, 2000). Kandungan minyak atsiri yang terdapat di rimpang temulawak antara lain, kamfer, zingiberen, germakron, xanthorizol yang merupakan kandungan tertinggi sekitar 40% di dalam temulawak. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak memiliki khasiat yang sangat manjur untuk hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, immunomodulator, dan lain-lain. Khasiat tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan kurkumin di dalam ekstrak temulawak (Agoes, 2010).
2
merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram yang mengandung bahan obat dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga mulut untuk efek setempat. Tablet hisap memiliki kelebihan dibandingkan sediaan yang telah beredar dipasaran karena lebih mudah digunakan, dibawa dan memiliki rasa yang enak. Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami kehancuran di dalam mulut tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit atau kurang (Lachman, 1994).
Tablet hisap dapat dibuat dengan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Ekstrak rimpang temulawak yang digunakan pada pembuatan formulasi pembuatan tablet hisap memiliki sifat alir yang kurang baik karena sifat serbuk yang sangat higroskopis serta memiliki kompaktibilitas yang tidak baik. Berdasarkan sifat dari ekstrak dan bahan tambahan yang digunakan maka metode yang digunakan untuk membuat tablet hisap ekstrak temulawak adalah metode granulasi basah. Metode granulasi basah dapat memperbaiki sifat dari bahan aktif yang kurang baik serta memperbaiki mutu fisik dari tablet. Pemberian tekanan yang tinggi saat pengempaan diharapkan dapat menghasilkan tablet hisap yang lebih keras dari tablet biasa dan dapat perlahan-lahan melarut atau hancur di dalam tubuh. Kurkumin merupakan zat aktif yang tahan terhadap pemanasan. Selain itu, kurkumin merupakan zat aktif yang akan digunakan sebagai tujuan dari pembuatan sediaan tablet hisap ekstrak temulawak yaitu immunomodulator.
3
berfungsi sebagai bahan pengikat pada tablet hisap. Dimana gom arab memiliki efek mencegah kehancuran sehingga sering digunakan sebagai komponen pada tablet hisap (Voigt, 1994). Sebagai bahan pengikat gom arab memiliki rentang konsentrasi yaitu 1-5 %. Gom arab bersifat mudah larut dalam air, gliserin, dan propylen glycol. Gom arab memiliki efek waktu hancur yang lama pada tablet hisap (Rowe et al, 2009). Konsentrasi gom arab yang digunakan pada formulasi sediaan tablet hisap adalah 1%, 2%, dan 3%. Dengan adanya campuran dari bahan pengikat tersebut yang dicampurkan secara basah diharapkan dapat terdispersi dengan sempurna keseluruh permukaan campuran bahan aktif dan bahan pengisi agar diperoleh granul yang homogen.
Berdasarkan pertimbangan dan hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi gom arab sebagai pengikat tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap sifat fisik tablet dengan basis manitol.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh gom arab sebagai pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh kadar dari gom arab sebagai pengikat tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap mutu fisik tablet.
1.4 Hipotesis
4
1.5 Manfaat Penelitian
SKRIPSI
DEVITA YONIVA
PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP
MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK
TEMULAWAK (
Curcuma xanthorrhiza.
Roxb)
DENGAN BASIS MANITOL
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
SKRIPSI
DEVITA YONIVA
PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP
MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK
TEMULAWAK (
Curcuma xanthorrhiza.
Roxb)
DENGAN BASIS MANITOL
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP
MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK
TEMULAWAK (
Curcuma xanthorrhiza.
Roxb)
DENGAN BASIS MANITOL
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2014
Oleh:
DEVITA YONIVA 201120410312273
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGUJIAN
PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP
MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK
TEMULAWAK (
Curcuma xanthorrhiza.
Roxb)
DENGAN BASIS MANITOL
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 31 Mei 2014
Oleh:
DEVITA YONIVA 201120410312273
Tim Penguji:
Penguji II
Drs. H. Achmad Inoni, Apt. Penguji I
Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.
Penguji III
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran serta dibukakan pikiran dalam
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kadar Gom Arab Terhadap
Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Dengan Basis Manitol”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan baik moral maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Nailis Shifa’, S. Farm,. MSc., Apt selaku KAPRODI Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang .
2. Drs. Bambang Widjaja, M.Si, Apt selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu tanpa lelah disela kesibukannya untuk memberikan pengarahan, saran, revisi beserta kalimat yang seharusnya sehingga memudahkan penulis dan bimbingan kepada penulis hingga terselesaikan Skripsi ini.
3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
4. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Kedua orang tua (M.Yunis Noer., SE., Ak dan Eva Waty) yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, saran, dukungan, solusi, perhatian, semangat baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis agar penulis dimudahkan dalam segala urusan.
v
dan keponakan-keponakan yang telah memberikan dukungan, perhatian, semangat kepada penulis secara moril dan materil.
7. Kepada keluarga besar Mayjen TNI Sentot Yuswandono yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang kepada penulis yang telah dianggap seperti anak sendiri.
8. Kepada cece, lia, intan, dian dan vivi yang telah memberikan semangat, dukungan, solusi, serta hiburan disaat penulis sedang jenuh dalam penulisan Skripsi ini.
9. Sahabat Solida seperjuangan yaitu nowval, hafiz, sabitul, ratih, yunan yang saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain sejak awal penyusunan Skripsi ini.
10.Seluruh teman-teman Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
11.Kepada seluruh staf dosen, karyawan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
12.Seluruh element pendukung yang tidak dapat disebutkan secara satu persatu.
Semoga kebaikan serta ketulusan kalian mendapat balasan dari Allah SWT dan kita semua selalu memperoleh rahmat serta karunia-Nya. Akhir kata penyusun berharap, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi seluruh civitas akademika Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang, 31 Mei 2014
vi
RINGKASAN
PENGARUH KADAR PENGIKAT GOM ARAB TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.) DENGAN BASIS MANITOL
Pengobatan beberapa penyakit di masyarakat masih memanfaatkan pengobatan tradisional, yang pengobatan tersebut pada cara penyajiannya masih dengan cara sederhana. Temulawak merupakan salah satu obat tradisional yang hingga saat ini masih digunakan oleh kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak memiliki khasiat yang sangat manjur untuk hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, immunomodulator, dan lain-lain. Khasiat tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan kurkumin di dalam ekstrak temulawak (Agoes, 2010). Tablet hisap merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram yang mengandung bahan obat dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga mulut untuk efek setempat. Berdasarkan sifat dari ekstrak dan bahan tambahan yang digunakan maka metode yang digunakan untuk membuat tablet hisap ekstrak temulawak adalah metode granulasi basah. Metode granulasi basah dapat memperbaiki sifat dari bahan aktif yang kurang baik serta memperbaiki mutu fisik dari tablet. Pada pembuatan tablet hisap perlu ditambahkan bahan pengisi, bahan pengikat, lubrikan. Pengikat pada formulasi tablet hisap memiliki peranan yang sangat penting untuk membuat seluruh komponen bahan menjadi tercampur sehingga dihasilkan tablet yang kompaktible. Sehingga pada pembuatan formulasi ekstrak temulawak digunakan gom arab sebagai pengikat tablet, karena gom arab memiliki efek waktu waktu melarut yang lebih lama dan telah sering digunakan sebagai pengikat pada tablet hisap. Diharapkan seiring dengan kenaikan kadar pengikat gom arab maka semakin meningkatkan kekerasan tablet, mengurangi kerapuhan dan memperlambat waktu melarut tablet hisap. Dosis yang digunakan berdasarkan kadar kurkuminoid yang terkandung dalam ekstrak hasil produksi Java Plant adalah 100mg per tablet.
vii
air hangat hingga terbentuk massa yang kental. Gom arab yang telah terbentuk massa yang kental akan dimasukkan kedalam campuran manitol dengan ekstrak dan diaduk sampai homogen. Setelah itu dilakukan pengecilan ukuran granul dan di oven dengan suhu 40-50 ˚ C selama kurang lebih 15 menit. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian mutu fisik granul meliputi kandungan lengas (MC), distribusi ukuran granul, sifat alir dan sudut diam, kompaktibilitas dan kompresibilitas. Setelah dilakukan pengujian terhadap mutu fisik granul maka dilanjutkan dengan penambahan Mg. Stearat dengan jumlah sesuai perhitungan dari bobot akhir granul dan pencampuran dilakukan selama tidak leboh dari 5 menit.
viii
ABSTRAK
PENGARUH KADAR GOM ARAB TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb)
DENGAN BASIS MANITOL
Salah satu tanaman yang masih digunakan sebagai obat tradisional dalam masyarakat adalah Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang memiliki khasiat sebagai immunomodulator karena kandungan zat aktif berupa kurkuminoid. Oleh karena itu dibuat suatu penelitian tablet hisap dengan menggunakan ekstrak temulawak. Tujuan dilakukan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh kadar pengikat gom arab 1%,2% dan 3% dengan mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak. Pembuatan tablet hisap dilakukan dengan metode granulasi basah dan dilanjutkan dengan pengujian mutu fisik granul dan mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak. Hasil pengujian dianalisa menggunakan program SPSS dengan metode one way anova pada tingkat kepercayaan 95%. Perbedaan hasil antar formula dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk mengetahui perbedaan yang bermakna secara statistika pada masing-masing formula sesuai dengan peningkatan kadar pengikat gom arab. Dari hasil yang diperoleh memenuhi seluruh persyaratan mutu fisik granul dan pengujian mutu fisik tablet. Dapat disimpulkan bahwa formula optimum terdapat pada formula 3 dengan kadar pengikat gom arab 2%. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap rasa dari tablet hisap ekstrak temulawak.
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF GUM ARABIC CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS OF Curcuma xanthorrhiza . Roxb EXTRACT
LOZENGES WITH MANNITOL BASE
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Hipotesis ... 3
1.5Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) ... 5
2.1.1 Kurkuminoid ... 6
2.2 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 7
2.2.1 Metode Ekstraksi ... 7
2.2.2 Parameter Ekstrak ... 9
2.3 Tablet Hisap ... 9
2.4 Komponen tablet hisap ... 11
2.5 Metode Pembuatan Tablet ... 12
2.5.1 Pengujian ... 13
xi BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 21
3.2 Alur Kerangka Konseptual ... 23
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 24
4.1.1 Populasi dan Sampel ... 24
4.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 24
4.1.3 Variabel ... 24
4.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 24
4.2.1 Bahan Penelitian ... 24
4.2.2 Alat Penelitian ... 25
4.3 Rancangan Formula ... 25
4.4 Metode Penelitian ... 26
4.5 Pembuatan Granul dan Tablet ... 26
4.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 26
4.6.1 Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 27
4.6.2 Penentuan Kandungan Lembab ... 27
4.6.3 Distribusi Ukuran Granul (Massa Cetak) ... 27
4.6.4 Penentuan Kompresibilitas ... 27
4.6.5 Penentuan Kompaktibilitas ... 28
4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 28
4.7.1 Keseragaman Bobot Tablet ... 28
4.7.2 Kekerasan Tablet ... 28
4.7.3 Kerapuhan Tablet ... 28
4.7.4 Waktu Melarut Tablet ... 28
4.8 Analisis Statistik ... 29
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 30
5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30
xii
5.2.3 Hasil Uji Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak
Temulawak ... 34
BAB 6 PEMBAHASAN ... 36
BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Syarat Waktu alir ... 13
II.2 Hubungan antara sudut diam dengan Sifat Alir Granul ... 14
II.3 Syarat Kompresibilitas ... 16
II.4 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 17
IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 25
V.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30
V.2 Nilai Rata-rata Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 31
V.3 Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 32
V.4 Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Rimpang Temulawak ... 33
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1.a Tanaman Temulawak ( Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 5
2.1.b Rimpang Temulawak ... 5
2.2 Struktur Kurkuminoid ... 6
2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 13
2.4 Rumus Struktur Mannitol ... 19
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Daftar Riwayat Hidup ... 47 2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 48 3. Perhitungan Dosis Tablet Hisap Ekstrak Temulawak
(Curcuma xanthorriza Roxb.) ... 49 4. Sertifikat Analisis Ekstrak Temulawak... 50 5. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Dengan Bahan Pengikat
Gom Arab ... 54 6. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Dengan Bahan Pengikat
Gom Arab ... 58 7. Grafik Perbandingan Antar Formulasi Pada Pengujian Sifat Fisik
Tablet ... 61 8. Hasil Cetakan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak Dengan Bahan
Pengikat Gom Arab ... 63 9. Analisis Statistika Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 64 10. Analisis Statistika Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 67 11. Analisis Statistika Waktu Melarut Tablet Hisap
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Medika, hal.99-101
Anief, M., 2010. Ilmu Meracik Obat. Edisi Revisi. Cetakan ke 9. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal 168-169.
Anonim, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia, pp. 397-439.
Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 293-343.
Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, pp. 132-243.
Commandeur, J.N And N.P Vermeulen. 1996. Cytoxicity and Cytoprotective Activites of Natural Compounds. The Case of Curcuminoid. Xenobiotics Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia.
Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hutapea, J.R., dkk. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan : Jakarta.
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical
xvii
Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Second Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc.
Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp. 160-161, 713-714.
Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta
Mendes,R.W., and Bhargava. 2002. Lozenges, in : Swarbrick, James.
Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Vol 1. 2nd Ed. Mercel Dekker Inc : New York.
Mun’im, Abdul., Hanani, Endang, 2011. Fisioterapi Dasar. Dian Rakyat : Jakarta Nur Iman and Zebua. 2011. Aktivitas Hambatan Gabungan Ekstrak Kunyit, Temulawak terhadapa Proliferasi Sel Kanker Usus Besar HCTC ATCC (CL 16). Respository IPB.
Parrot. E.L.,1979, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Burgess Publishing Company : Mineapolis, pp. 73-86.
Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1, 2nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp : 419-582. Rowe, C.R. Sheskey,J.P., and Owen, C.S., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Exipients, six Edition, Amerika Pharmacetical Association, London, Chicago.
Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta: EGC
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta : Bandung
The United States Pharmacopoeia. 2007. Ed. United States Pharmacopoeia. Convention Inc,.p. 2091