• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) DENGAN BASIS MANITOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) DENGAN BASIS MANITOL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara tropis dikenal memiliki berbagai jenis tanaman yang diketahui empirik berpotensi sebagai tanaman obat. Menurut World Health Organization (WHO), sebanyak 20.000 jenis tumbuhan di bumi dapat dimanfaatkan sebagai obat, yang 11 persen atau 2.200 jenis tumbuhan obat terdapat di Indonesia, salah satunya adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) (Hutapea, 2000).

Temulawak adalah tanaman yang tumbuh berumpun yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional di Indonesia. Temulawak banyak dimanfaatkan pada bagian rimpang dengan kandungan utama terdiri dari kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkuminoid dari temulawak terdiri dari kurkumin dan demetoksikurkumin (Fleming, 2000). Kurkumin sebagai salah satu senyawa pada fraksi dari kurkuminoid mempunyai aktivitas hepatoprotektor, antioksidan, anti inflamasi, antikolesterol, antimikroba dan menambah nafsu makan (Bangun, 2012). Kurkumin juga dilaporkan memiliki aktivitas biologik sebagai imunomodulator (Varalhaksmi et al., 2007).

Imunomodulator adalah bahan obat yang mengembalikan ketidak seimbangan sistem imun. Cara kerjanya adalah mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu (imunorestorasi) dan memperbaiki fungsi sistem imun (imunostimulan) sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh (Khairinal, 2012).

(2)

2

Tablet hisap adalah sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut (Depkes RI, 1995). Metode dalam pembuatan tablet hisap ada dua cara yaitu peleburan (Lozenges) dan pengempaan atau kompresi (Troches) (Lachman et al., 1994). Cara peleburan ini biasa disebut dengan hard candi lozenges, yang dibuat dengan cara melebur bahan obat, gula, gom, dan perasa, kemudian dicetak dan didinginkan. Sedangkan metode pengempaan atau compressed tablet lozenges diformulasikan dengan banyak pengikat dan tanpa bahan disintegran dan dikempa lebih keras dibandingkan dengan tablet biasa, oleh karena itu tablet hisap melarut secara lambat dan tidak terdisintegrasi di dalam mulut (Parrot, 1979).

Metode pengempaan dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya metode granulasi basah, granulasi kering, dan cetak langsung. Namun karena tablet harus larut sangat perlahan tanpa disintegrasi, maka granulasi basah lebih disukai karena biasanya memberikan kontrol yang lebih baik (Mendes & Bharvag, 2007). Tablet hisap ekstrak temulawak diharapkan memberikan rasa manis ketika dihisap untuk menutupi rasa pahit dari ekstrak. Hal ini dapat dicapai dengan penambahan bahan pengisi yang memiliki rasa manis, seperti manitol, sukrosa, laktosa, dan sorbitol. Manitol dipilih karena memberi rasa manis dan dingin bila dihisap. Manitol bersifat tidak higroskopis dan biasa digunakan dalam pembuatan vitamin (Rowe et a., 2009)

Pada tablet hisap, selain bahan pengisi diperlukan juga bahan pengikat. Penambahan bahan pengikat sangat penting dalam pembuatan tablet karena bahan pengikat berfungsi untuk menyatukan partikel serbuk dalam sebuah butir granulat serta meningkatkan kekompakan dan kekerasan tablet. Pada penelitian ini dipilih

(3)

3

dengan kekerasan tinggi dan kerapuhan rendah (Rowe et al., 2009). Sedangkan untuk kadar bahan pengikat yang paling sering digunakan berkisar antara 1% - 5% (Agoes, 2010).

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan manitol sebagai bahan pengisi dan HPMC 2910 3 cps sebagai bahan pengikat dengan kadar 1%, 2%, dan 3% menggunakan granulasi basah, selanjutnya dilakukan pemeriksaaan pengaruh pengikat HPMC 2910 3 cps terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh bahan pengikat HPMC 2910 3 cps dalam berbagai kadar terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) ?

1.3Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh kadar HPMC 2910 3 cps sebagai bahan pengikat dalam formulasi tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet.

1.4Hipotesis

Semakin meningkatnya kadar HPMC 2910 3 cps dalam formulasi tablet, kekerasan tablet akan semakin meningkat, kerapuhan tablet berkurang, serta memperlambat melarutnya tablet hisap ekstrak temulawak.

1.5Manfaat Penulisan

(4)

SKRIPSI

NOWVAL SURYA KUSUMA

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza.

Roxb)

DENGAN BASIS MANITOL

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS

TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP

EKSTRAK TEMULAWAK (

Curcuma

xanthorrhiza

Roxb.) DENGAN BASIS MANITOL

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014

Oleh:

NOWVAL SURYA KUSUMA

09040054

Disetujui Oleh

Pembimbing I

Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.

Pembimbing II

(6)

LEMBAR PENGUJIAN

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS

TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP

EKSTRAK TEMULAWAK (

Curcuma

xanthorrhiza

Roxb.) DENGAN BASIS MANITOL

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal

31 Mei 2014

Oleh:

NOWVAL SURYA KUSUMA 09040054

Tim Penguji:

Penguji II

Drs. H. Achmad Inoni, Apt. Penguji I

Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.

Penguji IV

Arina Swastika M, S.Farm., Apt. Penguji III

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar HPMC 2910 3 cps Terhadap Mutu

Fisik Tablet Hisap Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

dengan Basis Manitol”.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing I dan Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi terselesaikannya skripsi ini. 2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika

M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Dian Ermawati, S.Farm., Apt., Ratna Kurnia Illahi, M.Pharm., Apt., dan

Ni’matul Ikhrom ET, S.Farm., M.Farm,Klin., Apt. yang silih berganti menjadi dosen wali yang telah membimbing serta mengarahkan studi akademik selama ini.

4. Seluruh pengajar dan staf Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan banyak pengalam dan ilmunya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Kedua orang tua penulis, Bapak Ahmad Yazid dan Ibu Luluk Maftuhah

yang telah banyak memberikan do’a, dukungan, kasih sayang dan

(8)

6. Kepada Citra Ahdi Prasetya, Adib Cahya Leksana, dan Qashda Naila Salsabilla yang terus memberikan dukungan dan menciptakan suasana yang kondusif sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Kepada Yunika Deviyana yang selalu bersedia memotivasi dan mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Mas Ferdy yang senantiasa menemani dan membantu penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium.

9. Teman seperjuangan : Hafiz Fatharani Maraya, Sabitul Khoiriyah, Ratih Puspa Sari, Yunan Ralibi dan Devita Yoniva yang saling memberikan ide, diskusi dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian.

10. Teman-teman angkatan 2009 dan 2010 Farmasi UMM atas suka dukanya selama menjalani kuliah selama ini.

11. Keluarga besar LA Mania Ngalam yang banyak memberikan pengalaman yang tidak didapatkan di perkuliahan.

12. Teman-teman kos poharin yang memberikan suasana yang nyaman sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Malang, 31 Mei 2014

(9)

RINGKASAN

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 CPS TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

DENGAN BASIS MANITOL

Indonesia, sudah terkenal merupakan negara yang kaya bahan alam. Salah satu tanaman yang sering digunakan untuk obat tradisional adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Temulawak banyak dimanfaatkan pada bagian rimpangnya dengan kandungan utama terdiri dari kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkuminoid dari temulawak terdiri dari kurkumin dan demetoksikurkumin. Kurkumin mempunyai aktivitas utama sebagai imunomodulator dan hepatoprotektor. Produk olahan temulawak yang telah ada di pasaran berupa jamu, emulsi, tablet temulawak, kapsul temulawak, dan serbuk efervesen. Oleh karena itu, untuk meningkatkan aseptabilitas dari penggunaan ekstrak temulawak maka dalam penelitian ini dibuat sediaan tablet hisap agar lebih praktis dalam penggunaanya.

Berdasarkan hal diatas, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak temulawak untuk dikembangkan menjadi tablet hisap. Tablet hisap yang dibuat menggunakan metode granulasi basah yang dalam pembuatannya selain membutuhkan bahan pengisi, juga membutuhkan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan partikel bahan-bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan kompaktibilitas serta kekerasan tablet. Maka pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh kadar HPMC 2910 3 cps sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Pemberian kadar bahan pengikat yang berbeda diharapkan dapat memberikan mutu fisik tablet yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar HPMC 2910 3 cps sebagai bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet hisap dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah kadar HPMC 2910 3 cps dengan kadar 1% (F2), 2% (F3), 3% (F4) dan F1 tanpa bahan pengikat sebagai kontrol. Pembuatan tablet hisap ekstrak temulawak ini menggunakan metode granulasi basah dengan menggunakan aquadest. Granul yang dihasilkan diuji kandungan lembab, distribusi ukuran granul, kecepatan alir dan sudut diam, kompresibilitas, dan kompaktibilitas. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan kekuatan kempa 1 ton lalu dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut.

(10)

kekerasan yang semakin meningkat. Untuk mutu fisik tablet, kekerasan yang dihasilkan semua formula memenuhi persyaratan yaitu 10-20 kg. Pada uji kerapuhan keempat formula memenuhi persyaratan yaitu <1 %. Untuk waktu melarut tablet pada F1 dan F2 tidak memenuhi persyaratan yaitu 10-30 menit, sedangkan pada F3 dan F4 memenuhi persyaratan.

(11)

ABSTRAK

PENGARUH KADAR HPMC 2910 3 cps TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

DENGAN BASIS MANITOL

Ekstrak temulawak merupakan salah satu tanaman obat yang dilaporkan memiliki aktivitas sebagai immunomodulator karena terdapat kurkuminoid yang terkandung di dalamnya. Kelebihan obat yang berasal dari tanaman yaitu dapat memberikan efek terapi dengan efek samping yang lebih rendah karena produk berbasis tanaman lebih sehat dan aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar HPMC 2910 3 cps 1%, 2%, dan 3% dalam formulasi tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap persyaratan mutu fisik tablet. Pembuatan tablet hisap dilakukan dengan metode granulasi basah. Hasil analisis statistik one way anova dengan program SPSS pada tingkat kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada mutu fisik tablet dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar bahan pengikat HPMC 2910 3 cps. Sehingga dapat disimpulkan dengan peningkatan kadar bahan pengikat HPMC 2910 3 cps dapat meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan dan memperlambat waktu melarut.

(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF HPMC 2910 3 cps CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS OF Curcuma xanthorrhiza Roxb. EXTRACT

LOZENGES WITH MANNITOL BASE

Curcuma xanthorrhiza Roxb. extract is one of herbal medicines which is reported to have immunomodulator activities because of its curcuminoid content. Herbal medicines can give therapeutic effect with lower side effect because herbal products are more saver and healtier. The purpose of this study was to determine the effect of 1%, 2%, and 3% of HPMC 2910 3 cps Curcuma xanthorrhiza Roxb. extract lozenges physical chracteristics. Lozenges were prepared by wet granulation method. The results of one way anova statistical analysis with SPSS program on the confidence level of 95%, followed by Tukey HSD indicate a significant difference in physical characteristics of each tablet formulation. So it can be concluded that increasing of HPMC 2910 3 cps can increase the hardness, reduce friability and slow down solubility time.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Hipotesis ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Temulawak ... 4

2.2 Kurkumin ... 5

2.3 Ekstrak ... 6

2.4 Metode Ekstraksi ... 7

2.5 Tablet Hisap ... 8

2.6 Metode Pembuatan Tablet ... 10

2.7 Karakteristik Granul... 12

2.7.1 Kandungan Lembab ... 12

2.7.2 Distribusi Ukuran Granul ... 12

2.7.3 Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam ... 12

2.7.4 Penentuan % Kompresibilitas ... 14

(14)

2.8 Mutu Fisik Tablet ... 15

2.8.1 Keseragaman Bobot Tablet ... 15

2.8.2 Kekerasan Tablet ... 15

2.8.3 Kerapuhan Tablet ... 16

2.8.4 Waktu Melarut Tablet ... 16

2.9 Tinjauan Tentang Bahan Tambahan ... 17

2.9.1 Manitol ... 17

2.9.2 Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) ... 17

2.9.3 Magnesium Stearat ... 19

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 20

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Bahan Penelitian ... 23

4.2 Alat Penelitian ... 23

4.3 Rancangan Penelitian ... 23

4.4 Metode Penelitian ... 25

4.5 Pembuatan Granul dan Tablet ... 25

4.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 26

4.6.1 Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 26

4.6.2 Penentuan Kandungan Lembab ... 26

4.6.3 Distribusi Ukuran Granul ... 27

4.6.4 Penentuan Presentase Kompresibilitas ... 27

4.6.5 Pemeriksaan Kompaktibilitas ... 28

4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 28

4.7.1 Keseragaman Bobot Tablet ... 28

4.7.2 Kekerasan Tablet ... 28

4.7.3 Kerapuhan Tablet ... 29

4.7.4 Waktu Melarut Tablet ... 29

4.8 Analisis Statistik ... 30

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 31

(15)

5.2.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap

Ekstrak Temulawak ... 34

5.2.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 35

5.2.3 Hasil Uji Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 37

BAB 6 PEMBAHASAN ... 39

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 44

7.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Hubungan antara Kecepatan Alir dengan Sifat Aliran Granul... 13

II.2 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 14

II.3 Hubungan Indeks Kompresibilitas dan Kemampuan Alir ... 14

II.4 Persyaratan Penyimpangan Bobot... 15

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 28

V.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 31

V.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Temulawak Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat HPMC 2910 3 cps ... 33

V.3 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 34

V.4 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 35

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) ... 4

2.2 StrukturKimia Kurkuminoid ... 6

2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 13

2.4 Rumus Struktur Manitol ... 17

2.5 Rumus Struktur HPMC ... 18

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 22

5.1 Grafik Distribusi Ukuran Granul ... 32

5.2 Grafik Pengaruh Tekanan dan Kadar Bahan Pengikat Terhadap Kompaktibilitasn Tablet ... 32

5.3 Hubungan Kadar Pengikat HPMC 2910 3 cps Terhadap Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 35

5.4 Hubungan Kadar Pengikat HPMC 2910 3 cps Terhadap Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 36

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 48

2. Surat Pernyataan... 49

3. Sertifikat Analisis Ekstrak Temulawak ... 50

4. Perhitungan Dosis Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 54

5. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 55

6. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 58

7. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 61

8. Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 63

9. Hasil Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 65

10. Foto Tablet Hisap Ekstrak Temulawak ... 67

(19)

DAFTAR SINGKATAN

MC : Moisture Content Kg : Kilogram

Mg : Milligram Cm : Centimeter ml : Milliliter

SPSS : Statistical Product and Service Solution HSD : Honestly Significant Difference

µg : microgram g : gram

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan Perluasan, Bandung; Penerbit ITB.

Anonim. The United States Pharmacopoeia. 2007. 30th Ed,. United States Pharmacopeia. Convention Inc.,p. 2091.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,Edisi Keempat. UI – Press : Jakarta, pp. 300, 607-608.

Antony, S., Kuttan, R., & Kuttan, G. 1999. Immunomodulatory Activity of Curcumin. Immunology Invest, 28, 291-303.

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia, pp. 397-439

Bangun, Abednego. 2012. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Indonesia Publishing House: Bandung.

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., andKanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia,pp.

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, pp. 132-243.

Commandeur, J.N. And N.P. Vermeulen. 1996. Cytoxicity and Cytoprotective Activities of Natural Compounds. The Case of Curcumin. Xenobiotica 26 : 667 – 680.

Darwis SN, Madjo Indo ABD, & Hasiyah S. 1992. Tanaman Obat Famili Zingiberaceae. Seri Pengembangan No. 17 Tahun 1992.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen KesehatanRI : Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen KesehatanRI : Jakarta.

Fleming, T. (ed). 2000. PDR For Herbal Medicine, Montvale, New Jersey: Medical Economics Company Inc.

(21)

Khairinal, 2012. Efek Kurkimin Terhadap Proliferasi Sel Limfosit dari Limpa Mendit C3H Bertumor Payudara Secara In Vitro. Tesis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Pasca Sarjana Departemen Kimia Universitas Indonesia.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical

Sciences 16th Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton. Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek

Farmasi Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia Press, pp. 160-161, 713-714.

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.

Meiyanto, E. 1999. Kurkumin Sebagai Obat Anti Kanker: Menelusuri Mekanisme Aksinya. Majalah Farmasi Indonesia, 10(4), 224-236.

Mendes, R. W., and Bhargava H. 2007. Lozenges, in: Swarbrick, James.

Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4.

Marcel Dekker Inc : New York, pp. 2231 – 2235.

Mun’im, Abdul., Hanani, Endang. 2011. Fitoterapi Dasar. Dian Rakyat : Jakarta. Parrot. E.L.,1979, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd

Edition, Burgess Publishing Company : Mineapolis, pp. 73-86.

Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1, 2nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp : 419-582. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009. Handbook of Pharmaceutical

Excipient, Sixth Edition. The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association : London, pp. 581-585.

Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta: EGC.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta : Bandung.

(22)

South, E.H., Exon, J.H. and Hendrix, K. 1997. Dietary Curcumin Enhances Antibody Response in Rats. Departemen of Food Science and Toxicology university of Idaho Moscow.

Sweetman, Sean C. 2009. Martindale, The Complate Drug Reference. 36th edition. Pharmaceutical Press : London, pp. 1930-1931.

Tonnesen, H.H, Karlsen, J. 1985. Studies on Curcumin and Curcuminoids: Alkaline Degradation of Curcumin. Z. Lebens. Unters Forsch 180: 132-134.

Varalakshmi, et al. 2008. Immunomodulatory Effects of Curcumin; In-Vivo.Int. Immunopharmacol 8(5): 688-700.

Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, oleh Dr..rer.nat. Soendani Noerono Soewandhi., Apt (penterjemah) dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo., Apt (Editor). Gajah Mada University press : Jogjakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan komposit adalah gabungan antarakekuatan serat dan matrik, sehingga akan tergantung dari interface tersebut, semakin baik ikatan serat- matrik maka beban tarik

Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pengunjung tentang TB Paru dengan kesadaran dalam penggunaan

Dani Ariadi: Pengaruh Anggaran Partisipatif Melaluibudaya Organisasi, Gaya Manajemen Dan Motivasi Kerja..., 2006... Dani Ariadi: Pengaruh Anggaran Partisipatif Melaluibudaya

“Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam

Address: Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Hang Tuah Jaya 76100 Durian Tunggal MELAKA MALAYSIA A statement justifying the applicant's to the patent accompanies this Form. Yes √

[r]

[r]

smartphone devices, users can get a lot of things done by using the mobile applications.. installed in the

[r]

[r]

[r]