• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS MANITOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS MANITOL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

FRIDA YULIA PERMANASARI

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN

KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS

MANITOL

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KADAR GELATIN TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN

KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS

MANITOL

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh :

FRIDA YULIA PERMANASARI NIM : 08040035

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh kadar gelatin terhadap mutu fisik tablet dalam formulasi tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata

L.) dengan basis manitol.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I yang

penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Dian Ermawati. S.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing II yang

penuh semangat dalam mendukung, mengarahkan dan membimbing

serta selalu memberikan motivasi.

3. Drs. Ahmad Inoni, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes

selaku dosen penguji yang sudah memberikan saran dan kritik dan

selalu memberikan motivasi.

4. Tri Lestari H.,M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes selaku Ketua Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

6. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium sediaan

farmasetika.

7. Keluarga, motivasi hidupku, kedua orang tuaku tercinta Julianto dan

Siti Tarwiyati serta Adikku Shimus Junianda atas segala doa,

semangat yang tidak pernah berhenti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis bangga dan bersyukur atas segala yang diberikan baik moril

maupun materil.

8. Lutfi Jamil Sofyan Mubarok yang tidak pernah lelah mendampingi

(4)

9. Pusparani Aisyah Andhartini, Ikrima Khaerunnisa, Feny Ika

Nurhayati dan Trisdian Hadi Jaya atas semua diskusi yang telah

dilakukan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Reni Oktavia, Arianti Purnamasari, Yofrita Anggriana dan Syarifah

Hania yang memberikan semangat, motivasi dan kebersamaan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sopha Dwi Arti, Nurandini, Henny Prima, Kholifatul dan Siska

Ramadhani atas segala kerjasama serta semua bantuannya kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

12. Martina Kurnia R, Didit P. Efendi, Harnowo dan Alif Nurhaqiqi P atas

segala bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Mas Ferdi selaku Laboran di Laboratoriun Solida yang membantu

penulis dalam penelitian skripsi.

14. Teman – teman angkatan 2008 yang senantiasa memberikan motivasi

dan semangat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi

ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 19 Juli 2012

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBARPENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Ketepeng Cina ... 5

2.2 Flavonoid ... 6

2.3 Ekstrak ... 7

2.4 Tablet ... 8

2.5 Evaluasi Sifat Fisik Granul ... 10

2.5.1 Kecepatan alir dan sudut diam ... 10

2.5.2 Disrtibusi ukuran granul ... 11

2.5.3 Kandungan lembab ... 12

2.5.4 Penentuan persen kompresibilitas ... 12

2.5.5 Uji kompaktibilitas ... 12

2.6 Sifat Fisik Tablet ... 13

2.6.1 Keseragaman bobot ... 13

(6)

2.6.3 Kerapuhan tablet ... 14

2.6.4 Waktu melarut ... 14

2.7 Tinjauan Bahan Penelitian ... 14

2.7.1 Gelatin ... 14

2.7.2 Manitol ... 16

2.7.3 Magnesium Stearat ... 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18

BAB IV METODE PENELITIAN ... 21

4.1 Bahan ... 21

4.2 Alat ... 21

4.3 Rancangan Penelitian ... 21

4.4 Metode Penelitian ... 23

4.5 Pemeriksaan Kualitatif Bahan ... 25

4.5.1 Ekstrak daun ketepeng cina ... 25

4.5.2 Manitol ... 25

4.5.3 Gelatin ... 25

4.6 Uji Efektifitass EDKC Dengan Metode Dilusi Cair ... 26

4.7 Pembuatan Tablet Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 26

4.8 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 27

4.8.1 Kecepatan alir dan sudut diam ... 27

4.8.2 Disrtibusi ukuran granul ... 27

4.8.3 Kandungan lembab ... 27

4.8.4 Penentuan persen kompresibilitas ... 28

4.8.5 Uji kompaktibilitas ... 28

4.9 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 28

4.9.1 Keseragaman bobot ... 28

4.9.2 Kekerasan tablet ... 29

4.9.3 Kerapuhan tablet ... 29

4.9.4 Waktu melarut ... 29

4.10 Analisa Statistik ... 30

BAB V HASIL PENELITIAN ... 31

(7)

5.1.1 Pemerikaan Kualitatif Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 31

5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif Manitol ... 34

5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif Gelatin ... 34

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 35

5.3 Hasil Pemeriksaan Distribusi Granul ... 35

5.4 Pemeriksaan Mutu Fisik dan Analisis Data Tablet Hisap EDKC ... 37

5.4.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap EDKC ... 38

5.4.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap EDKC ... 41

5.4.3 Hasil Uji Waktu Melarut Tablet Hisap EDKC ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

7.1 Kesimpulan ... 51

7.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 55

Lampiran 2 Surat Pernyataan ... 56

Lampiran 3 Determinasi Tanaman Ketepeng Cina ... 57

Lampiran 4 Hasil Uji Dilusi Cair Ekstrak Ketepeng Cina ... 58

Lampiran 5 Sertifikat Analisis Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 59

Lampiran 6 Sertifikat Analisis Mg Stearat ... 60

Lampiran 7 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 61

Lampiran 8 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 64

Lampiran 9 Hasil Analisis Statistik Dengan Program SPSS 17 ... 69

Lampiran 10 Hasil FT Infra Merah Manitol ... 78

Lampiran 11 Standar Spektra Inframerah Manitol ... 80

Lampiran 12 Hasil FT Inrfa Merah Gelatin ... 81

Lampiran 13 Standar Spektra Inframerah Gelatin ... 83

Lampiran 14 Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 84

Lampiran 15 Foto Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 85

Lampiran 16 Daftar F Tabel ... 86

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ansel H.C., 1989. Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, Terjemahan: Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke-4, Jakarta: UI Press, hal 607-608.

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia,pp. 397-439

Banker, G. S., Anderson, N. R., Gordon, R. E., Rosanke, T. W., Fonner, D. E., 1990. Granulation Technology and Tablet Characterization in Lieberman, H. A. Pharmaceutical Dosage Forms. Vol. 2 : Tablets. PDF. New York: Marcel Dekker, Inc. p. 327, 330

Benli M, Bingol U, Geven F, Guney K, Yigit N., 2008. An Investigation On To Antimicrobial Activity Of Some Endemic Plant Species From Turkey. Afr. J. Biotechnol. Vol. 7 No.1: p.1-5.

Biswah, S. K., P.L Nayak. 2012. Gelatin Blended With Cloisite 30B (MMT) For Control Release Of Anti Cancer Drug Curcumin. International Journal of Pharmascholars

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley &Sons : New York,pp. 132-243.

Cowan, M.M., 1999, Plant Products as Antimicrobial Agents, Clinical Microbiology Reviews Vol. 12, No. 4 : 564–82.

Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid I. Jakarta.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal: 7, 515, 519.

Dua, Kamal. Pabreja, Kavita. MV, Ramana. 2010. Preparation,

Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars Pharmaceutica Vol. 51, No. 1. pp. 57 – 76.

(10)

Ferraro, Mary Jane. Swenson, Jana M. 2009. Methods For Dilution Antimicrobial SusceptibilityTest For Bacteria That Grows Aerobically : Approved Standard 8th Edition. Clinical and Laboratory Standards Institute Vol. 29 No. 2 : Pensylvania,USA.

Fessenden & Fessenden, 1986. Kimia Organik; Meislich et al, 1999. Organic Chemistry; Bugay & Findlay, 1999. Pharmaceutical Exipient, Characterization by IR, Raman and NMR Spectroscopy.

Gritsanapan, W., Mangmeesri, P., 2009. Standardized Senna Alata Leaf Extract. J Health Res, Vol. 23 No. 2 p:60.

Hamed E., Moe D., Khankari R., Hontz J., 2005. Binder and Solvents in Dilip M. Parikh. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Second Edition. New York: p109,112,

Hariana, H. Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya, hal 51.

Juliantina F. R., Citra, D.A.M., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., Bowo, E.T., 2009. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

King, Robert E., 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson, M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King, R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G.L. Remington’s Pharmaceutical Science 16th Edition Vol.2. Easton: Mack Publishing Company p. 1563.

Kusmardi, Sherly Kumala, Enif Esti Triana, 2007. Efek Imunomodulator Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Makrofag. Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 50-53.

Markham, K. M., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh

Kosasih, Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB p1,963-969.

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar - Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.

Mendes, R. W., Bhargava H.,2007. Lozenges, in Swarbick, James. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Third Edition Vol. 4. New York: Marcel Dekker Inc. p2231-2235.

(11)

Parrot, E.L., 1970. Pharmaceutical Technology. Minneapolis: Burgess Publishing Co., p.82.

Peter, D., 1980. Medicated Lozenges in Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schartz, I.B., Eds., Pharmaceutical Dosage Form Tablet Vol. 1, Second Edition Revised and Expanded, New York: Marcel Dekker.

Rowe, R.C., Sheshkey, P.J., Owen, S.C., 2006. Handbook of Pharmaceutical Exipients. Fifth Edition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association p.430,449,611.

Sabir, Ardo. 2005. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp. Terhadap Bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi Volume 38 No. 3, Indonesia, pp.135-141.

Siregar, Charles. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta

Spectra Data Base System. 2012. Spectra Data Base Of Organic Compound.

http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/direct_frame_top.cgi . Diakses pada tanggal 8 Juli 2012.

Studiawan, H., Sukardiman, Widyawaruyanti, A., Fitrian, A., Ermawati, D., 2011. Buku Petunjuk Praktikum Fitokimia.

Thomas, A.N.S., 2007. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta: Kanisius.

Voigt, R., 1994. Buku Ajar Teknologi Farmasi Ed V, diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, p. 167-168, 199-200, 579-580.

WHO. 2011. Revision Of Monograph On Tablet. Final Text For Adding to The International Pharmacopoeia.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia kaya akan sumber bahan alam yang telah digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia secara turun menurun. Hampir setiap orang Indonesia telah lama menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Maka peran tumbuhan obat dapat dikembangkan secara luas. Salah satu tumbuhan obat yang berpotensi untuk dikembangkan adalah ketepeng cina (Cassia alata L.). Tumbuhan ini telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, kering maupun yang sudah dalam bentuk ramuan.

Ketepeng cina (Cassia alata L.) merupakan jenis perdu yang besar dan banyak tumbuh secara liar di tempat-tempat yang lembab. Ketepeng Cina atau

sering disebut sebagai ketepeng kerbau mempunyai ukuran daun besar-besar

dengan bentuk bulat telur yang letaknya berhadap-hadapan satu sama lain dan

terurai lewat ranting daun (bersirip genap). Bunga ketepeng cina mempunyai

mahkota yang pada bagian bawahnya berwarna kuning dan ujung kuncup pada

tandan berwarna coklat muda. Buahnya berupa buah polong yang bersayap dan

pipih berwarna hitam. Ketepeng Cina tumbuh subur pada dataran rendah sampai

ketinggian 1400 meter diatas permukaan laut (Thomas, 1992).

Berdasarkan penelitian Kusmardi (2007), bahwa ketepeng cina

mempunyai manfaat secara tradisional untuk antiparasit, laksan, kurap, panu,

eksem, malaria, sembelit, radang kulit bertukak, sifilis, herpes, influenza dan

bronchitis. Mengingat pemanfaatannya yang cukup luas terutama pada penyakit

infeksi, sangat munkin efek yang ditimbulkan adalah efek positif sebagai

antibakteri.

Ekstrak daun ketepeng cina merupakan salah satu tanaman obat yang

memiliki aktivitas antimikroba karena mengandung flavonoid glikosida. (Khan et al, 2001) yang dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik mulut. Obat yang berasal dari tanaman mempunyai kelebihan yaitu dapat memberikan efek terapi tanpa

(13)

2

produk berbasis tanaman lebih sehat, aman, dan lebih dapat diandalkan daripada

obat sintetik (Benli et al, 2008). Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak daun ketepeng cina untuk dikembangkan.

Penelitian yang ekstensif mengenai pengembangan formula dari ekstrak

ketepeng cina untuk antiseptic mulut belum banyak dilaporkan. Maka perlu

dikembangkan suatu cara untuk mendapatkan manfaat dari ketepeng cina secara

praktis, nyaman dan menarik sebagai obat antiseptic mulut. Untuk itu ekstrak

daun ketepeng cina dapat dibuat dalam sediaan tablet hisap.

Tablet hisap merupakan salah satu bentuk sediaan yang digemari karena

mempunyai kelebihan dibanding tablet biasa. Bentuk tablet hisap diharapkan lebih

disukai karena lebih mudah dalam penggunaan, memiliki bau aromatic yang

menyenangkan dan tidak kesulitan dalam menelan karena tidak diperlukan air

minum. Bentuk sediaan ini lebih disukai oleh anak-anak dan juga diharapkan

dapat memberikan takaran dosis zat aktif yang seragam dan efek terapi yang

diinginkan. Disamping itu efek ketepeng cina yang digunakan sebagai antiseptic

sangat sesuai jika dibuat sediaan tablet hisap karena tablet tersebut dapat melarut

secara perlahan dalam mulut sehingga diharapkan lebih efektif.

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dan juga

umumnya bahan pewangi, dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut

dalam rongga mulut untuk berefek setempat (Ansel, 1989). Tablet hisap biasanya

mengandung anastetik lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri, astringen dan

antitusif. Tablet ini dirancang agar tidak mengalami kehancuran di dalam mulut,

tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit atau

kurang (Banker & Anderson, 1994).

Eksipien merupakan hal penting yang harus diperhatikan pada pembuatan

tablet hisap. Banyak eksipien yang biasa digunakan dalam formulasi tablet dapat

digunakan dalam formulasi tablet hisap. Dalam formulasi tablet hisap ini

menggunakan bahan pengisi, pengikat, lubrikan dan flavoring agent. Manitol

dapat digunakan sebagai pemanis karena kemanisannya setara dengan 72%

kemanisan sukrosa (Banker and Anderson, 1994), manitol juga berfungsi sebagai

bahan pengisi. Pemberian bahan pengikat dimaksudkan untuk memberikan

(14)

3

Oleh karena itu bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel

serbuk dalam sebuah butir granulat. Untuk bahan pengikat yang digunakan adalah

gelatin. Penggunaan gelatin sebagai bahan pengikat menghasilkan tablet dengan

kekerasan yang tinggi dan kerapuhan yang rendah. Selain itu, gelatin

menyebabkan sensasi dingin pada mulut sehingga dapat menambahkan

keuntungan dari formulasi tablet hisap (Hamed, et al, 2005).

Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengkaji apakah tablet hisap

ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) yang baik dan memenuhi syarat, dapat dibuat menggunakan Gelatin sebagai komponen bahan pengikat dengan

menggunakan metode granulasi basah.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut yaitu pengaruh kadar Gelatin sebagai bahan

pengikat terhadap sifat fisik tablet hisapekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L).

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar Gelatin

sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng

cina (Cassia alata L.) dan menentukan mutu fisik tablet hisap terbaik dari ketiga formula yang memenuhi persyaratan.

1.4Hipotesis

Bahan pengikat Gelatin diduga dapat mempengaruhi sifat fisik tablet

(15)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat memberikan informasi

tentang formulasi tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dengan menggunakan bahan pengikat Gelatin untuk mengetahui pengaruh variasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penetapan target pendapatan daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Way Kanan agar berpedoman kepada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi praktek sanitasi dan higienis dalam pengolahan/penanganan makanan yang berbasis daging sapi dan menetapkan titik

Maka pada siklus II ini peneliti melakukan pelatihan dan pembimbingan dengan menjelaskan sub sub bagian yang harus ada pada program, dan banyak tanya jawab,

Maximum Marginal Relevance (MMR) adalah salah satu dari sekian metode ekstraksi teks yang dapat diterapkan untuk meringkas dokumen tunggal maupun multidokumen dengan

Masih sedikit siswa yang berani mengemukakan pendapatnya selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia materi

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi : Melakukan aktivitas fisik yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan

Kuesioner ini digunakan untuk tujuan sebagai data dalam penyususan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Perceived Quality dan Advertising terhadap

bercerita mengenai cara menggunakan alat perhubungan dan