• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN BASIS MANNITOL (Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN BASIS MANNITOL (Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan tanaman obat pada saat ini mengalami peningkatan, baik untuk menjaga kesehatan maupun mengobati penyakit. Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai obat tradisional adalah Pegagan (Centella asiatica L). Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam

bentuk segar, kering, maupun dalam bentuk jamu. Di Indonesia, pegagan dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh pasien pada penderita HIV. Pegagan juga bermanfaat sebagai penyembuh luka, reumatik, radang, asma, tuberculosis, lepra, demam dan penambah selera makan. Di China, pegagan bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah, bahkan dianggap lebih bermanfaat dibandingkan Ginko biloba atau ginseng yang berasal dari Korea.

Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau ditanam sebagai penutup tanah di pekarangan sebagai tanaman sayur. Pegagan berasal dari Asia tropis, menyukai tanah yang agak basah karena sistem perakarannya yang dangkal, cukup sinar matahari atau agak terlindung, dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2.500 m dpl (Dalimartha, 2000).

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid,

hydrocotyline, meso-inositol, centelloside, carotenoids, zat pahit vellarine, tanin,

serta garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit. Secara umum, pegagan berkhasiat sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (Agoes, 2010).

(2)

2

aromatik yang enak, memberikan rasa nyaman dan bisa melarut secara perlahan pada mulut sehingga dapat memaksimalkan khasiat dari pegagan.

Tablet hisap atau lozenges merupakan sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut (Mendez & Bhargava, 2007). Tablet hisap memiliki rasa aromatik yang menyenangkan karena adanya bahan pemanis. Tablet hisap diharapkan akan lebih disukai karena lebih mudah dalam penggunaan dan penyimpanannya terutama bagi pemakai yang memiliki kesulitan dalam menelan, karena cukup dengan mengulum dan menghisapnya, tidak diperlukan air minum.

Di dalam pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan, dibutuhkan eksipien seperti pengisi, pengikat dan lubrikan. Bahan pengisi tablet hisap dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gula (sugar vehicles), seperti dekstrosa dan sukrosa ; serta non gula (sugar free vehicles) seperti sorbitol, manitol, polietilen glikol 4000 dan 6000 (Peter, 1980). Untuk pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan, bahan pengisi yang digunakan adalah manitol, karena memiliki karakteristik aliran dan kompresi yang baik, inert dan tahan terhadap perubahan warna. Manitol memiliki rasa manis 50 % dari gula dan memberi sensasi dingin di mulut selama pelarutan tablet hisap ( Peter, 1980 ).

Bahan pengikat yang digunakan pada formula ini adalah Karboksimetilselulosa natrium (CMC Na). CMC-Na termasuk kelompok bahan pengikat polimer, berfungsi memberi daya adhesi pada massa serbuk. Serta untuk menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. Dengan digunakan pengikat CMC-Na diharapkan tablet mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi, karena CMC-Na memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994 ).

(3)

3

evaluasi pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut.

Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap ini adalah metode granulasi basah. Metode granulasi basah dipilih karena metode ini dapat memperbaiki sifat alir dengan membentuk granul dan meningkatkan kompaktibilitas bahan sehingga menjadi lebih mudah dicetak menjadi tablet (Banker and Anderson, 1986).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dibuat suatu sediaan tablet hisap ekstrak pegagan secara granulasi basah dengan perbedaan konsentrasi bahan pengikat yang digunakan yaitu CMC-Na yang memenuhi syarat untuk pembuatan tablet hisap sehingga dihasilkan tablet hisap ekstrak pegagan yang mempunyai sifat fisik yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na (1%, 2%, 3%) terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan (Centella asiatica) yang dibuat secara granulasi basah ?

1.2.2 Berapa konsentrasi CMC Na yang optimal untuk menghasilkan tablet hisap ekstrak pegagan (Centella asiatica), sehingga memenuhi syarat uji mutu fisik tablet yang meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Menentukan pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na (1%, 2%, 3%) terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet.

1.3.2 Mengetahui konsentrasi CMC Na optimal yang dapat menghasilkan tablet hisap ekstrak pegagan dengan mutu fisik yang memenuhi syarat.

1.4 Hipotesis

(4)

4

tablet hisap serta berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap. Jadi semakin tinggi konsentrasi bahan pengikat, maka kekerasan dan waktu melarut semakin tinggi tetapi kerapuhannya akan menjadi semakin kecil.

1.5 Manfaat Penelitian

(5)

i

SKRIPSI

KARTIKA DEWI NASTITI

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK

PEGAGAN (

Centella asiatica L

) DENGAN BASIS

MANNITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap

Mutu Fisik Tablet)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN

(

Centella asiatica L.

) DENGAN BASIS MANNITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na terhadap Mutu Fisik

Tablet)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Oleh :

KARTIKA DEWI NASTITI NIM : 07040010

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

iii

Lembar Pengujian

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN

(Centella asiatica L.)

DENGAN BASIS MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik

Tablet)

SKRIPSI

Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal 25 Juli 2011

Oleh

KARTIKA DEWI NASTITI NIM : 07040010

Tim Penguji

Penguji I

Drs. Achmad Inoni, Apt

Penguji II

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M.Si Penguji III

Dra. Uswatun Chasanah, Apt. NIP : 114.0704.00448

Penguji IV

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik –

baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L) Dengan Basis Mannitol (Pengaruh

Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap)” ini,

perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada: 1. Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing I dan Drs. Bambang

Widjaja, Apt., M.Si., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., dan Dian Ermawati, S.Farm.Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti program sarjana farmasi.

4. Ketua Program Studi Farmasi, Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.Apt.Sp.FRS yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasehat dan semangat kepada saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

5. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., sebagai Kepala Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi saya.

6. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm.Apt., sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Para dosen dan seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

(9)

v

9. Keluarga, motivasi hidupku, kedua orang tuaku tercinta Bambang Purwoko dan Rahajeng Suprihatiningsih, yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran selalu memberikan semangat, nasehat, dukungan moral dan materi, serta doa sehingga saya dapat menjalani studi saya dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

10.Tablet Hisap Ekstrak Pegagan Crew : Fariza, Saschita, Anna befi dan Ucik atas semangat, saran, masukan, bantuan dan kerjasamanya.

11.Teman-teman Farmasi 2007 terimakasih atas persahabatan yang telah kita bina selama 4 tahun ini, semoga bisa menjadi awal kesuksesan kita & tetap bisa dekat walau terpisah oleh jarak.

12.Terima kasih kepada Dian Nur Huda atas kesabarannya serta dukungan dan semangatnya.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua. Amin.

Malang, 25 Juli 2011 Penyusun

(10)

vi

RINGKASAN

FORMULASI TABLET HISAP

EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANNITOL (Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap)

Pegagan merupakan salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai obat tradisional. Melalui uji klinis, terbukti pegagan dapat meningkatkan kerja otak dan mempertajam ingatan. Agar dapat diperoleh khasiat pegagan secara efektif dan efisien, maka dilakukan inovasi yaitu dengan pembuatan tablet hisap, sehingga pengkonsumsiannya lebih praktis, nyaman, mudah dan menarik, karena hanya dengan meletakkan tablet hisap ke dalam rongga mulut dan menghisapnya secara perlahan-lahan, tablet tersebut akan terlarut.

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh peningkatan kadar bahan pengikat CMC Na terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan yang dibuat secara granulasi basah. Komposisi bahan aktif dan bahan tambahan dibuat sama untuk setiap tablet, yaitu ekstrak pegagan 100 mg, manitol 1100 mg, Mg stearat 12,37 mg, talkum 24,74 mg dan pewarna hijau apel 5 tetes, kecuali bahan pengikat CMC Na pada F1 0 %, F2 1%, F3 2% dan F4 3 % dari masing-masing bobot tablet.

Pemeriksaan mutu fisik granul yang dilakukan meliputi kecepatan alir, sudut diam dan kandungan lengas. Hasil pemeriksaan kandungan lengas untuk F1 sebesar 0,88 ± 0,02 %, F2 sebesar 0,90 ± 0,02 %, F3 sebesar 0,95 ± 0,04 % dan F4 sebesar 0,79 ± 0,03 %. Pengujian selanjutnya adalah distribusi ukuran granul dengan menggunakan alat Sieve shaker. Fines yang diperoleh dari F1 sebesar 19,38 %, F2 sebesar 8,84%, F3 sebesar 9,47% dan F4 sebesar 10,97%. Untuk pemeriksan kecepatan alir diperoleh hasil F1 sebesar 7,51 ± 0,02 g/detik, F2 sebesar 7,94 ± 0,18 g/detik, F3 sebesar 7,26 ± 0,07 g/detik dan F4 sebesar 7,03 ± 0,03 g/detik. Sedangkan untuk sudut diam, diperoleh hasil F1 sebesar 30,14 ± 0,34º, F2 sebesar 25,66 ± 2,16º, F3 sebesar 29,07 ± 3,38º dan F4 sebesar 30,17 ± 0,37º.

(11)

vii

hasil uji waktu melarut, hanya F1 (tanpa bahan pengikat) dan F2 yang memenuhi persyaratan, sedangkan F3 dan F4 waktu melarutnya belum memenuhi persyaratan One Way Anova α < 0,05.

Dari hasil pengujian mutu fisik tablet hisap, kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan SPSS 17.0 dengan metode One Way Anova untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar formula. Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey HSD untuk mengetahui formula mana saja yang berbeda makna. Dari hasil perhitungan statistik, diketahui bahwa F hitung untuk kekerasan dan waktu melarut lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar formula, sehingga dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Sedangkan untuk kerapuhan tidak terdapat perbedaan bermakna antar formula karena F hitung lebih kecil dari

F tabel. dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05).

Dari uji lanjutan untuk kekerasan menunjukkan bahwa penambahan pengikat CMC Na memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan kekerasan tablet jika dibandingkan dengan formula tanpa bahan pengikat (F1), tetapi peningkatan kadar pengikat CMC Na dari 1 % sampai 3 % tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada kekerasan tablet. Untuk uji waktu melarut, peningkatan kadar pengikat CMC Na memberikan pengaruh yang bermakna yaitu terjadi peningkatan waktu melarut kecuali pada peningkatan kadar CMC Na 2% ke 3%.

(12)

viii

ABSTRACT

Centella asiatica Extract Lozenges Formulation With a Mannitol Base

(The Impact of CMC Na Binders On The Physical Characteristics of the Tablet)

Kartika Dewi Nastiti

Centella asiatica is a medicinal plant traditional. By clinical trials, Centella asiatica can improve the workings of the brain and sharpen memory. To achieve the effect of Centella asiatica is more effective and efficient, innovation by making lozenges was conducted so it would be easier, more practical, comfortable and attractive to use.

The purpose of this study was determine the effect of CMC Na concentration as tablet binder on physical performance of Centella asiatica Extract Lozenges. The Lozenges were prepared by wet granulation method with different concentration of CMC Na (1%, 2%, and 3%). The granules were compressed with hydraulic press at 1 ton pressure. Physical quality test of Centella asiatica Extract Lozenges had been evaluated, including hardness, friability, and dissolving time. From statistical analysis, there were significant different among the formulas for the hardness and dissolving time, but there were no significant difference among the formulas for friability. The results showed that hardness and dissolving time of Centella asiatica Extract Lozenges were enhanced by increasing CMC Na concentration, except in concentration 3%. From this observation, it could be concluded that mannitol based Centella asiatica Extract Lozenges with 1 % concentration of CMC Na was the optimum formula.

(13)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Tentang Pegagan (Centella asiatica L.) ... 5

2.1.1 Klasifikasi Pegagan ... 5

2.1.2 Kandungan dan Manfaat Pegagan ... 6

2.2 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian... 8

2.2.1 Ekstrak... 8

2.2.2 Metode Ekstraksi ... 9

(14)

x

2.3.1 Tablet Hisap ... 10

2.3.2 Metode Pembuatan Tablet Hisap ... 11

2.4 Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Tablet Hisap ... 12

2.4.1 Bahan Pengisi ... 12

2.4.2 Bahan Pengikat... 13

2.4.3 Bahan Pelicin ... 14

2.5 Tinjauan Karakteristik Granul ... 15

2.5.1 Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam ... 15

2.5.2 Moisture Content ... 15

2.5.3 Distribusi Ukuran Granul ... 16

2.6 Tinjauan Mutu Fisik Tablet Hisap ... 16

2.6.1 Kekerasan Tablet ... 16

2.6.2 Kerapuhan Tablet ... 16

2.6.3 Waktu Melarut Tablet ... 17

2.7 Monografi Bahan Tambahan ... 17

2.7.1 Mannitol ... 17

2.7.2 Karboksimetilselulosa Natrium ... 18

2.7.3 Magnesium Stearat ... 19

2.7.4 Talkum ... 19

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 20

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 20

3.2 Alur Kerangka Konseptual ... 22

BAB 4 BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN ... 23

4.1 Bahan Penelitian ... 23

4.2 Alat ... 23

(15)

xi

4.3.1 Rancangan Formula Sediaan ... 23

4.3.2 Pembuatan Tablet Hisap ... 24

4.3.3 Pemeriksaan Karakteristik Campuran Serbuk ... 26

4.3.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ... 27

4.4 Analisis Data ... 28

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 29

5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 29

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ... 30

5.3 Analisis Statistik Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet... 34

5.3.1 Analisis Statistik Kekerasan Tablet Hisap ... 34

5.3.2 Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Hisap ... 35

BAB 6 PEMBAHASAN ... 37

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(16)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Fungsi CMC Na dan Konsentrasi Yang Digunakan ... 18

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Pegagan ... 24

V.1 Hasil Uji Mutu Fisik Granul ... 29

V.2 Hasil Uji Distribusi Ukuran Granul ... 30

V.3 Hasil Uji Mutu Fisik Tablet Hisap... 31

V.4 Hasil Uji Organoleptis ... 33

V.5 Perbandingan Harga F Hitung dengan F Tabel ... 34

V.6 Hasil Uji Tukey’s HSD Kekerasan Tablet Hisap ... 35

(17)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pegagan (Centella asiatica L.) ... 5

2.2 Rumus struktur Asiaticoside ... 7

2.3 Struktur Mannitol ... 17

2.4 Struktur Magnesium Stearat ... 19

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 22

5.1 Kadar CMC Na terhadap kekerasan tablet ... 32

5.2 Kadar CMC Na terhadap kerapuhan tablet ... 32

(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 45

2 Surat Pernyataan ... 46

3 Determinasi Tanaman ... 47

4 Perhitungan Penimbangan Bahan ... 48

5 Perhitungan MC ... 50

6 Perhitungan Laju alir dan Sudut Diam ... 51

7 Perhitungan Distribusi Ukuran Granul ... 52

8 Perhitungan Hasil Uji Granul ... 56

9 Perhitungan Hasil Uji Tablet ... 57

10 Perhitungan Kekerasan ... 58

11 Perhitungan Kerapuhan ... 62

12 Perhitungan Waktu Melarut ... 63

13 Analisis Statistik ... 64

(19)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia, buku 1. Jakarta: Salemba Medika. p. 65-68

Rborn, Goran. 2002. Tablet and Compaction, in: Aulton, Michael E. Pharmaceutics The science of Dosage Form Design, Second Edition. London: Churchill Livingstone p. 405, 408.

Ansel H.C.,1989. Introduction to Pharmaceutical dosage Form, Terjemahan : Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press : Jakarta, Hal 244-272.

Banker,G.S., Anderson,N.R.. 2008. Tablet, dalam : Lachman L., Lieberman H.A., dan Kanig J.L.,Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga, Volume 2., Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal 684-685; 697-704; 713-714.

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New York: John Wiley & Sons.

Dalimartha, Setiawan. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya. P: 149-156.

Depkes. RI.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Hal : 7,37

Depkes.RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan RI, Jakarta hal 3,5,7-11.

Hamed, E., Moe, D., Khankari, R., and Hontz, J. 2005. Binders and Solvent, in: Parikh, Dilip M. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Second Edition. North Carolina: Taylor & Francis Group. p. 110-111.

(20)

xvi

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th Edition, Volume 2. Easton: Mack Publishing Company. p. 1563.

Martin, A. 1993, Farmasi Fisik 2, Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia, p:1069

Mendez, R. W., and Bhargava H. 2007. Lozenges, in: Swarbrick, James. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4. New York: Marcel Dekker Inc. P: 82, 2231-2235

Parrot. E.L.,1971. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Mineapolis : Burgess Publishing Company, P. 73-86.

Peters, D., 1980, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 113-115; 339; 431-442

Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 405,419, 543-545, 550, 556-557.

Rowe. R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association.

Sheth, B.B., Bandelin F.J., Shangraw R.F., 1980, Compressed Tablet, In Lachman L., Lieberman H.A., Kanig J.L., (editor), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets. Vol. I. 100-115, Marcel Dekker Inc, New York.

Siregar, Charles, J.P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. P: 13-42, 193-222.

Voight, R., 1994, Buku Ajar Teknologi Farmasi Ed V, 167-168, 199-200, 579-580, diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana pengaruh kadar bahan pengikat PVP K 30 terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza

39 Tabel V.7 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat Metil Selulosa

Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ( Hibiscus sabdariffa L ) Dengan Basis Manitol (Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap)”.. ini, perkenankanlah saya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar bahan pengikat gelatin 1%, 2%, dan 3% terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan sehingga

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi bahan pengikat CMC-Na terhadap sifat fisik tablet esktrak etanolik seledri yang dibuat dengan metode

Ekstrak kemangi dapat dibuat tablet hisap dengan bahan pengikat amilum. manihot dan perbedaan konsentrasi amilum manihot akan berpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak herba pegagan dan ekstrak daun singkong dapat diformulasi menjadi sediaan tablet effervescent yang memenuhi

Dari keseluruhan hasil uji analisis statistik pemeriksaan mutu fisik tablet ekstrak pegagan dengan kadar bahan pengikat gelatin sebesar 1%, 2%, 3% dan kontrol