• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na terhadap MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na terhadap MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

YOLANDA ERVITA

PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na terhadap

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK

BUNGA ROSELLA (

Hibiscus sabdariffa L.

)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na

TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

KELOPAK BUNGA ROSELLA (

Hibiscus sabdariffa L.)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2013

Oleh:

YOLANDA ERVITA 09040042

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na

TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK

KELOPAK BUNGA ROSELLA (

Hibiscus sabdariffa L.)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 04 Juli 2013

Oleh :

YOLANDA ERVITA 09040042

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. Bambang Widjaja M.Si, Apt Dra.Uswatun Chasanah M.Kes, Apt

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadinat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar Pengikat CMC-Na terhadap Mutu fisik Tablet Hisap Ekstrak Kelopak

Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadyah Malang.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bpk. Drs. Bambang Widjaja M.Si, Apt Selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta dengan sabar dan tidak bosan-bosan mendengarkan keluh kesah selama ini.

2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt. Selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta dengan sabar dan tidak bosan-bosan mendengarkan keluh kesah selama ini. 3. Ibu Sovia Aprina Basuki, S. Farm, M.Si, Apt. dan Ibu Arina Swastika

Maulita, S.Farm., Apt Selaku dosen penguji yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran sehingga membuat skripsi ini lebih baik.

4. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang, ibu Tri Lestari Handayani, M. kep.,Sp.Mat, atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program SI.

5. Ketua Program Studi Farmasi Dra. Uswatun Chasanah, Apt, M.Kes. yang dengan senantiasa memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik dalam menuntut ilmu.

(5)

v

7. Selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan, nasehat, dukungan dan semangat selama mengikuti Pendidikan Program Studi Farmasi.

Laboran laboratorium Formulasi Sediaan Farmasi: mas Ferdy yang baik hati dan murah senyum yang selalu memberikan nasehat dan motifasi buat anak skripsi solida.

8. Seluruh staff pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadyah Malang yang telah mendidik sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana farmasi.

9. Ayah dan Bunda, yang selalu menjadi semangat dan motivasi dalam hidup saya. Yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran selalu memberi semangat, nasehat, dukungan moral, materi serta doa agar saya dapat menjadi lebih baik.

10.Mbak Nilta yang selalu memberikan dukungan, semangat, yang selalu mendengarkan curhat-curhat dan memberikan nasehat untuk lebih baik lagi. 11.Teman-teman tersayang : desi, radiah, ogik, nia, zari, uyan, aidah, aen, sita,

ina, edha, mas yoga, mas daus, dan anak-anak KKN yg gak bisa saya sebutin satu per satu yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.

12.Teman-teman seperjuangan farmasi 09 A yang sangat saya sayangi, semoga persahabatan ini akan tetap abadi untuk selamanya.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umunya serta semoga dapat memberikan bantuan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua amin.

Malang, 04 Juli 2013 Penyusun

(6)

vi RINGKASAN

PENGARUH KADAR PENGIKAT CMC-Na TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus

sabdariffa L.)

Masyarakat pada umumnya memanfaatkan tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dengan cara mengkonsumsinya sebagai jus, manisan, sirup, atau yang lebih sering kita jumpai dalam bentuk teh. Namun berbagai bentuk cara mengkonsumsi rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) tersebut dirasa kurang praktis dan efisien, sehingga diperlukan suatu inovasi yang mampu memberikan kenyamanan, kemudahan, serta mampu memaksimalkan khasiat dari tanaman ini antara lain dalam bentuk sediaan tablet hisap.

Adapun penelitian yang dilakukan kali ini yaitu pembuatan tablet hisap dari bahan aktif ekstrak kelopak bunga rosella dengan penambahan bahan pengikat CMC-Na kadar 1,5%, 3,0%, dan 4,5%.

Penelitian ini dilaksanakan dengan metodologi penelitian eksperimental. Membandingkan pengaruh kadar CMC-Na terhadap mutu tablet hisap kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Populasinya adalah tablet hisap ekstrak rosela yang dibuat dalam penelitian sejumlah 100 tablet. Sampel diambil dengan teknik probability sampling – Simple Randomized Sampling dengan jumlah sampel sesuai dengan jumlah tablet yang akan diuji.

Pemeriksaan mutu fisik granul yang dilakukan meliputi kandungan lengas, kecepatan alir dan sudut diam. Hasil pemeriksaan kandungan lengas untuk masing-masing formula adalah F1 sebesar 1,69 ± 0,18%, F2 sebesar 1,73 ± 0,06%, F3 sebesar 1,94 ± 0,07%, F4 sebesar 1,94 ± 0,04%. Hasil pemeriksaan kecepatan granul masing-masing formula adalah F1 sebesar 4,85±0,11 g/dt, F2 sebesar 5,45±0,27 g/dt, F3 sebesar 5,08±0,07 g/dt, F4 sebesar 5,32±0,06 g/dt. Hasil pemeriksaan sudut diam granul masing-masing formula yaitu F1 sebesar 38,66±0 °, F2 sebesar 38,66±0°, F3 sebesar 38,66±0°, F4 sebesar 45±0°.

Tablet yang dihasilkan kemudian di periksa mutu fisiknya meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet. Hasil pemeriksaan kekerasan tablet diperoleh F1 sebesar 5,4±0,22kg, F2 sebesar 7,7±0,57kg, F3 sebesar 7,7±0,57kg, F4 sebesar 8±0,35 kg. Kekerasan untuk F1, F2, F3, dan F4 tidak memenuhi persyaratan. Hasil pemeriksaan kerapuhan tablet untuk 0,18±0,16 %, F2 sebesar 0,18±0,16 %, F3 sebesar 0,09±0,16%, F4 sebesar 0±0 %, keempat formula yang telah diuji kerapuhan, semua telah memenuhi persyaratan. Hasil pemeriksaan waktu melarut tablet untuk F1 sebesar 28,22±3,1 menit, F2 sebesar 31,44±0,88 menit, F3 sebesar 31,44±0,88 menit, F4 sebesar 34,78±1,56 menit. F1, F2, F3, dan hanya F1 saja yang memenuhi persyaratan, sedangkan F2, F3, dan F4 tidak ada yang memenuhi persyaratan waktu melarut tablet yaitu < 30 menit.

(7)

vii

statistik antar perlakuan, diketahui bahwa F hitung untuk kekerasan dan waktu melarut tablet lebih besar dari F tabel. Ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar formula yang dibuat, sedangkan untuk kerapuhan F hitung lebih kecil dari F tabel ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antar formula sehingga tidak perlu dilakukan uji Tukey HSD, dan untuk kekerasan dan waktu melarut tablet dilanjutkan dengan uji Tukey HSD karena F hitung lebih besar dari F tabel dengan tingkat kepercayaan 95%

Untuk melihat formula yang berbeda makna, analisis dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dan diperoleh hasil terdapat perbedaan bermakna antara F1(CMC-Na 0%) dengan F2(CMC-F1(CMC-Na 1,5%) F1(CMC-F1(CMC-Na 0%) dengan F3(CMC-F1(CMC-Na 3,0%), F1(CMC-Na 0%) dengan F4(CMC-Na 4,5%), sedangkan antara F2(CMC-Na 1,5%) dengan F3(CMC-Na 3,0%), F2(CMC-Na 1,5%) dengan F4(CMC-Na 4,5%),dan F3(CMC-Na 3,0%) dengan F4(CMC-Na 4,5%) tidak terdapat perbedaan bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penambahan CMC-Na dengan konsentrsi 1,5%, 3,0%, dan4,5% tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan kekerasan tablet.

(8)

viii

ABSTRAK

Pengaruh Kadar Pengikat CMC-Na terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)

Yolanda Ervita

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi CMC-Na sebagai pengikat pada formulasi tablet hisap ekstrak kelopak bunga rosella. Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan berbagai konsentrasi CMC-Na (1,5%, 3,0%, 4,5%). Granul dikompresi dengan hydrolic press pada tekanan 1 ton. Kemudian dilakukan uji mutu fisik tablet hisap ekstrak kelopak bunga rosella termasuk kekerasan, kerapuhan, dan waktu larut. Dari analisis statistik, terdapat perbedaan yang nyata antara formula untuk kekerasan dan waktu melarut, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula untuk kerapuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan CMC-Na tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan kekerasan tablet. Dari pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa tablet hisap kelopak ekstrak bunga rosella dengan pengikat CMC-Na 0% adalah konsentrasi yang terpilih dari empat formulasi sehingga dapat mempengaruhi kerapuhan dan waktu melarut tablet.

(9)

ix

ABSTRACT

The Impact of CMC-Na as Binding Agent to Tablet Physical Characteristics of Rosella Calyx Extract Lozenges

Yolanda Ervita

The objective of this study was to determine the effect of CMC-Na concentration as tablet binder on physical performance of Rosela Calyx Extract Lozenges. The lozenges were prepared by wet granulation method with different concentration of CMC-Na (1,5%, 3,0%, 4,5%). The granules were compressed with hydraulic press at 1 ton pressure. Physical quality test of Rosela Calyx Extract Lozenges had been evaluated, including hardness, friability, and dissolving time. From statistical analysis, there were significant different among the formulas for the hardness and dissolving time, yet there were no significant difference among the formulas for friability. The results showed that hardness of Rosela Calyx Extract Lozenges were not enhanced by increasing CMC-Na concentration. From this observation, it could be concluded that mannitol based Rosela Calyx Extract Lozenges formulated without CMC-Na resulted tabletlets with a good characteristics such as friability and dissolving time.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesa ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan Rosela (Hibiscus sabdariffa L) ... 4

2.1.1 Karakteristik Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) .... 4

2.1.2 Kandungan (Hibiscus sabdariffa Linn) ... 5

2.1.2 Kandungan (Hibiscus sabdariffa Linn) ... 5

2.1.3 Khasiat Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) ... 6

2.1.4. Tinjauan Tentang Ekstrak ... 6

2.1.5. Metode Pembuatan Ekstrak ... 7

2.2 Tinjauan Tentang Tablet ... 8

2.2.1. Tablet Hisap ... 8

2.3 Metode Pembuatan Tablet ... 9

(11)

xi

2.3.2. Metode Granulasi Kering ... 10

2.3.3 Metode Cetak Langsung ... 10

2.3.3 Cetak Langsung ... 10

2.4 Bahan Tambahan Tablet ... 11

2.5 Masalah Dalam Pembuatan Tablet ... 12

2.6 Uji Fisik Granul dan Mutu Tablet ... 13

2.7 Monografi Bahan Tablet Hisap ... 13

2.7.1 CMC-Na ... 13

2.7.2 Manitol ... 14

2.7.3 Selulose Mikrokristal (Avicel) ... 15

2.7.4 Magnesium Stearat ... 16

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 17

3.1 Uraian Kerangka Konseptual... 17

3.2 Alur Kerangka Konseptual ... 19

BAB 4 METODE PENELITIAN... 20

4.1 Desain Penelitian ... 20

4.1.1 Populasi danSampel ... 20

4.1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 20

4.1.3 Variabel ... 20

4.2 Bahan ... 20

4.3 Alat ... 20

4.4 Rancangan Formula ... 21

4.5 Pembuatan Ekstrak ... 21

4.6 Pembuatan Tablet ... 22

4.7 Evaluasi Mutu Fisik Granul ... 23

4.7.1 Kecepatan Alir Dan Sudut Diam ... 23

4.7.2 Kandungan Lengas Granul ... 24

4.8 Evaluasi Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Rosela ... 24

4.8.1 Kekerasan Tablet ... 24

4.8.2 Kerapuhan Tablet ... 25

(12)

xii

4.9 Analisis Data ... 26

BAB V HASIL PENELITIAN ... 27

5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 27

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 27

5.3 Analisis Data ... 29

BAB 6 PEMBAHASAN ... 31

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

7.1 KESIMPULAN ... 35

7.2 SARAN ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan ekstrak rosela ... 5

2.2 Nilai gizi per 100 g bagian kelopak bunga ... 5

4.1 Rancangan formula tablet hisap ekstrak rosela ... 21

5.1 Hasil uji mutu fisik granul ... 27

5.2 Hasil uji mutu fisik tablet ... 27

5.4 Hasil one way anova untuk harga F ... 29

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rosela (Hibiscus sabdariffa) ... 4

2.2 Struktur CMC-Na ... 13

2.3 Struktur manitol ... 14

2.4 Struktur Selulosa mikrokristal... 15

2.5 Struktur Magnesium Stearat... 16

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 19

4.1 Skema Alat untuk Penentuan Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat ... 24

5.1 Grafik Hubungan kadar CMC-Na terhadap kekerasan tablet, data merupakan rata-rata dari 3x replikasi ± SD ... 28

5.2 Grafik Hubungan kadar CMC-Na terhadap kerapuhan tablet, data merupakan rata-rata dari 3x replikasi ± SD ... 28

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 39

2. Surat Pernyataan... 40

3. Determinasi Tanaman ... 41

4. Sertifikat Ekstrak ... 42

5. Perhitungan Dosis Tablet Hisap Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ... 43

6. Perhitungan Penimbangan Bahan ... 44

7. Perhitungan Uji Mutu Fisik Granul% Moisture Content (Mc) ... 46

8. Perhitungan Uji Mutu Fisik Granul Laju Alir Dan Sudut Diam ... 47

9. Hasil Uji Mutu Fisik Tablet ... 48

10. Hasil Analisis Statistik Dengan Program Spss 16 ... 49

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Farmakope Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal: 448-449, 515.

Anonim, 1995. Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal: 448-449, 515.

Ansel H.C.,1989. Introduction to Pharmaceutical dosage Form, Terjemahan : Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press : Jakarta, Hal 118 - 224.

Banker, G.S. and Anderson, N.R., 1986. Tablet In The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta.

Cartensen, D E., P.C. Chan, 1997. Flow Rate and Respose Angels of Wet Processed Granulation, J. Pharm, Sci., vol 66, P. 1235 -1238.

Cartensen, J.T., 1977. Pharmaceutics of Solids and Solids Dosage Form, 209-214, A. Wiley, Intercience Publication John Wiley and Sons, New York.

Cooper, J.W., Gunn, C. 1975. Dispensing for Pharmaceutical Students, Twelfh Ed, 10;186-187. Pitman Medical Publishing Co.Ltd, London.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Hal: 7, 37

Depkes RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obatdan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, 2000, Paramater Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Hal 3, 5, 7

– 11

Indah, S.Y., Kuwat Slamet, 2012. 7 Kombinasi Buah Ajaib, Tibbun Media, Surabaya

Kibbe. Arthur.H. Ph.D., 2000. Handbook of Pharmaceutical Exipients, Third Edition, The Pharmaceutical Press And The American Pharmaceutical Association : London, P. 163 - 164, 305 - 306, 324 - 327, 433 - 439.

(17)

xvii

Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Iis Arsyah, Ed. III, UI Press, Jakarta.

Mardiah. 2010. Ekstraksi Kelopak Bunga dan Batang Rosela (Hibiscus Sabdariffa L) Sebagai Pewarna Merah Alami. Bogor. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Universitas Djuanda.

Mardiah, Hasibuan, S., Rahayu, A.,Ashadi, R.W. 2009. Budi Daya dan Pengolahan Rosela Si Merah Segudang Manfaat. Jakarta Selatan : PT Agro Media Pustaka.

Martin, A. 1993. Farmasi Fisik 2. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia P. 1069

Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A. 1993. Mikromeritik, dalam: Farmasai Fisika 2 Dasar – Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. p. 1067 – 1069.

Maryani, Herti dan Kristina, Lusi. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela, Revisi . Jakarta Selatan: PT Agromedia Pustaka.

Oakland, J. S., 2009. Statistical process control, sixth edication, University Of Leeds Business school, British, P. 124

Parrot, Eugene L. 1970. Farmacuetical Technology Foundamental Pharmaceutics. Minnepolis: Burgesh Publishing Company. p. 72 - 73.

Parrot, Eugene L. 2007. Penggerusan, dalam: Lachman L., Liebermann H. A., dan Kanig J. L. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Volume 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 54 – 57.

Peter, D. 1980. Medication Lozenges, in: Lieberman H. A., Lachman L., and Schwart, L. B. Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Volume 1. New York: Marcel Dekker Inc. Pp. 113 -115; 339; 431 – 432.

Rowe, R.C., Sheskey P. J., Weller, P. J. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Assosiation Excipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Assosiation.

(18)

xviii

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Penerbit Alfabeta. Pp. 39 ; 72 ; 80 – 82 ; 91.

Voight, R., 1994. Buku Ajar Tekhnologi Farmasi Ed V, diterjemahkan oleh Soendani Noernosoewandi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Hal: 167-168,199-200, 579-580.

Wells, J.L., Aulton, M.E. 1988. Preformulation, in: Aulton, London: Churchill Livingstone, Pp. 365 – 413 ; 247 -248

Wordpress 2012. www.wordpress.com diakses 30 Desember 2012

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu dari tanaman tersebut adalah tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) yang berkhasiat sebagai antioksidan, antihipertensi, antikanker, melindungi hati, dan mencegah osteoporosis (Mardiah

et al, 2009). Tinggi pohonnya bisa mencapai 3-5 meter (Maryani., Kristiana, 2008). Jika sudah dewasa, tanaman perdu ini akan mengeluarkan bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah bermanfaat baik untuk kesehatan.

Rosella memiliki kandungan kimia yang beragam antara lain campuran asam sitrat, asam malat, anthocyanin, vitamin C, protein, hibiscin, dan beberapa jenis flavonoid (Maryani.,Kristina, 2008). Flavonoid dan vitamin C yang terdapat pada tanaman ini banyak ditemukan pada kelopak bunga Rosella yang berwarna merah menyala. Warna merah pada kelopak bunga Rosella menandakan adanya antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit degenerative (Mardiah et al, 2009). Selain itu antosianin berperan menjaga kerusakan sel dari sinar ultraviolet berlebih yang diserap tubuh (Maryani., Kristiana, 2008). Dilaporkan bahwa 250 mg antosianin yang terkandung dalam rosella dapat menurunkan tekanan darah (Herrera dkk, 2004).

Masyarakat pada umumnya memanfaatkan tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dengan cara mengkonsumsinya sebagai jus, manisan, sirup, atau yang lebih sering kita jumpai dalam bentuk teh. Namun berbagai bentuk cara mengkonsumsi rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) tersebut dirasa kurang praktis dan efisien, sehingga diperlukan suatu inovasi yang mampu memberikan kenyamanan, kemudahan, serta mampu memaksimalkan khasiat dari tanaman ini antara lain dalam bentuk sediaan tablet hisap.

(20)

2

acceptabilitas, kemudahan penyimpanan, kemudahan dalam membawa/praktis, mudah ketika akan mengkonsumsinya serta dapat disimpan lebih lama. Selain itu takaran dosis yang sesuai lebih mudah didapat dalam bentuk ini sehingga efek terapinya bisa lebih maksimal.

Untuk membuat tablet hisap diperlukan bahan tambahan, adapun bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap ekstrak kelopak bunga rosella ini adalah bahan pengisi, bahan pengikat, lubrikan dan lain-lain. Sebagai bahan pengisi dapat digunakan mannitol, yang juga dapat berfungsi sebagai pemanis dan dapat memberikan sensasi dingin pada mulut. Pada pembuatan tablet hisap, hal yang paling penting yang harus diperhatikan ialah waktu melarut obat di dalam rongga mulut sehingga bahan aktif dapat terdistribusi dan memberikan efek terapi yang diinginkan. Hal ini dipengaruhi oleh bahan pengikat yang digunakan baik jenis maupun konsentrasinya. Bahan pengikat dapat meningkatkan kohesifitas serbuk atau granul sehingga dalam proses kompresi didapat tablet yang kompak. Jenis bahan pengikat yang digunakan adalah CMC-Na, amilum manihot, gelatin, HPMC, PVP, acasia, PEG. Pada penelitian ini digunakan CMC-Na karena dapat memberi daya adhesi pada massa serbuk serta menambah gaya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi dan juga dapat meningkatkan kekerasan tablet. Dalam formulasi sediaan, CMC-Na digunakan sebagai pengikat dengan rentang konsentrasi 3-6 % w/w.

Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap ada 2 cara yaitu peleburan (Lozenges) dan pengempaan atau kompresi (troches) (Lachmann dkk, 1994). Pada penelitian ini dipilih metode compressed tablet lozenges yaitu dengan metode granulasi basah, karena metode ini memberikan beberapa keuntungan, diantaranya memperbaiki kompresibilitas bahan aktif, biaya produksi yang relatif rendah karena dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan tablet yang konvensional serta tablet yang dihasilkan mempunyai ketahanan fisik yang cukup.

(21)

3

1.2 Rumusan Masalah

-Bagaimana pengaruh perbedaan konsentrasi CMC-Na 1,5 %, 3,0 % dan 4,5 % terhadap mutu fisik tablet ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) ?

-Berapa kadar optimal pengikat CMC-Na yang menghasilkan mutu fisik yang sesuai standar pada tablet hisap ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn)?

1.3 Tujuan Penelitian

-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi CMC-Na terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa Linn)

-Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kadar optimal pengikat CMC-Na pada mutu fisik tablet hisap ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn)

1.4 Hipotesis

Ekstrak dapat dibuat tablet hisap dengan basis manitol dengan bahan pengikat CMC-Na dan konsentrasi bahan pengikat berbanding lurus terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet hisap serta berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap. Jadi semakin besar konsentrasi bahan pengikat kerapuhannya semakin kecil.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

• Mengetahui pengaruh kadar pengikat (CMC-Na) terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak rosela

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang

kualitas informasi, kolaborasi logistik, dan fleksibilitas rantai pasokan pada.

Gambar 88 - Peta Jaringan Jalan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :. http://penataanruangjateng.info/upload/726.%20rencana%20jaringan%20jalan.jpg

Fitoplankton yang diperoleh di Danau Lebo lebih beragam dibandingkan fitoplankton perairan danau Segara Anak yang dilaporkan oleh Arianto (2014) yakni 39 spesies

[r]

Pada saat melakukan penelitian di lapangan, peneliti menemukan informasi mengenai masalah yang hendak diungkap dari hasil wawancara dengan narasumber (pengajar materi

berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Al-Azhar Ambat Tlanakan Pamekasan tentang

Perubahan bahasa baku bisa meliputi perubahan struktur huruf dan kata baku menjadi sebuah tulisan yang tidak biasa dan dikenal dengan sebutan „pengalayan‟.. Perubahan tersebut