SKRIPSI
TRISDIAN HADI JAYA
PENGARUH KADAR CMC
–
Na TERHADAP
MUTU FISIK TABLET DALAM FORMULASI
TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG
CINA (
Cassia alata L.
) DENGAN BASIS
MANITOL
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
SKRIPSI
TRISDIAN HADI JAYA
PENGARUH KADAR CMC
–
Na TERHADAP
MUTU FISIK TABLET DALAM FORMULASI
TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG
CINA (
Cassia alata L.
) DENGAN BASIS
MANITOL
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KADAR CMC
–
Na TERHADAP MUTU
FISIK TABLET DALAM FORMULASI TABLET
HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (
Cassia
alata L.
) DENGAN BASIS MANITOL
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2012
Oleh :
TRISDIAN HADI JAYA
NIM : 08040041
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
iii
LEMBAR PENGUJIAN
PENGARUH KADAR CMC
–
Na TERHADAP MUTU
FISIK TABLET DALAM FORMULASI TABLET
HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (
Cassia
alata L.
) DENGAN BASIS MANITOL
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal
19 Juli 2012
Oleh:
Trisdian Hadi Jaya
08040041
Tim Penguji:
Penguji II
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. NIP-UMM : 114.0704.00448 Penguji I
Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. NIP. 194908281978021001
Penguji IV
Dian Ermawati, S.Farm.,Apt. NIP-UMM : 112.0907.0480 Penguji III
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Kadar CMC-Na Terhadap Mutu Fisik Tablet
Dalam Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata L.) Dengan Basis Manitol”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada :
1. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I yang
penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II
dan Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang penuh semangat dalam
mendukung, mengarahkan dan membimbing serta selalu memberikan
motivasi.
3. Tri Lestari H.,M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku Kepala Laboratorium
Sediaan Farmasetika.
5. Bapak H. Rusdin dan Ibu Hj. Sulastri atas segala doa, semangat yang
tidak pernah berhenti dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis bangga
dan bersyukur atas segala yang diberikan baik moril maupun materil.
6. Dwi Ajeng Eli Ananda yang tidak pernah lelah mendampingi serta
memotivasi dan selalu mendoakan penulis dalam segala situasi.
7. Sopha Dwi Arti, Nur Andini, Henny Prima, Herisna, Halina
Nurmalasari, Indana Fitria Salim, Kholifatul Hanifah dan Siska
Ramadhani atas segala kerjasama serta semua bantuannya kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini.
8. Pusparani Aisyah Andhartini, Ikrima Khaerunnisa, Feny Ika
Nurhayati dan Frida Yulia Permanasari atas semua diskusi yang telah
dilakukan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Wawan Andriansyah dan Alep Pradipta Abimantrana atas segala
v
10. Teman – teman angkatan 2008 yang senantiasa memberikan motivasi
dan semangat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
11. Teman – teman kos Bendungan Sigura-gura Barat Raya No. 7 yang
dapat memberikan ketenangan disaat penulis menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi
ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 10 Juli 2012
RINGKASAN
PENGARUH KADAR CMC-Na TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS
MANITOL
Obat tradisional sudah lama digunakan di Indonesia sebagai pengobatan alternatif berbagai penyakit. Obat tradisional atau obat – obat herbal digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang selalu diwariskan kepada generasi selanjutnya. Obat – obat herbal ini juga sering digunakan untuk menjaga agar kesehatan tetap dalam kondisi yang stabil. Ekstrak daun ketepeng cina merupakan salah satu tanaman obat yang dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba karena terdapat flavonoid glikosida yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik pada mulut untuk bekerja secara lokal. Selain berkhasiat sebagai antibakteri, flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun ketepeng cina juga memiliki efek positif sebagai imunomodulator yang bekerja secara sistemik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga sangat bermanfaat terutama penggunaan pada anak-anak.
Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak daun ketepeng cina untuk dikembangkan. Kandungan flavonoid tersebut dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk mengatasi atau mencegah permasalahan kesehatan yang sering terjadi dalam bentuk sediaan tablet hisap. Dalam pembuatan tablet hisap dengan metode granulasi basah, selain bahan pengisi juga diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan partikel bahan – bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan kompaktibilitas serta kekerasan tablet. Maka pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh kadar CMC-Na sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina (cassia alata l.) berbasis manitol. Pemberian kadar bahan pengikat yang berbeda diharapkan dapat memberikan mutu fisik tablet yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar CMC-Na sebagai bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet hisap dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.
Penelitian dimulai dengan melakukan pemeriksaan kualitatif bahan penelitian, yaitu identifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak. Kemudian dilakukan uji efektifitas antimikroba dengan menentukan kadar hambat minimum (KHM) yang hasilnya digunakan untuk menentukan dosis ekstrak dalam formula. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ekstrak daun ketepeng cina benar mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antimikroba dengan kadar hambat minimum sebesar 12,5% dan dosis yang digunakan pada formula yaitu 65 mg per tablet.
vii
Dari uji yang dilakukan diketahui bahwa kandungan lembab untuk F0, F1, F2 dan F3 kurang memenuhi persyaratan yaitu 1-2%. Jumlah fines keempat formula telah memenuhi persyaratan yaitu < 20%. Untuk kecepatan alir granul semua formula sudah memenuhi persyaratan yaitu ≥10 g/detik dan untuk sudut diam F0, F1, F2, dan F3 kurang memenuhi persyaratan yaitu ≤30o tetapi masih dalam rentang sifat alir granul yang cukup baik. Untuk persentase kompresibilitas, semua formula menunjukkan memiliki sifat alir partikel granul yang baik dengan rentang persentase kompresibilitas dari semua formula yaitu 10 – 15%. Hasil uji kompaktibilitas menunjukkan bahwa antara tekanan 1 ton dan 2 ton menghasilkan kekerasan yang semakin meningkat. Untuk mutu fisik tablet, kekerasan yang dihasilkan semua formula memenuhi persyaratan yaitu 10-20 kg. Kerapuhan F0 dan F1 tidak memenuhi syarat <1 %, sedangkan F2 dan F3 telah memenuhi persyaratan. Tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna dengan peningkatan kadar bahan pengikat CMC-Na walaupun ada perbaikan persentase kerapuhan dengan peningkatan bahan pengikat CMC-Na. Untuk waktu hancur tablet, F0 dan F1 tidak memenuhi persyaratan waktu hancur tablet hisap sedangkan F2 dan F3 memenuhi persyaratan.
ABSTRAK
Pengaruh Kadar CMC-Na Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Berbasis Manitol
Seringnya terjadi resistensi terhadap obat antimikroba dalam pengobatan menyebabkan dibutuhkannya alternatif baru untuk obat antimikroba yaitu dengan obat herbal. Ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) merupakan salah satu tanaman obat yang dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba dan berkhasiat imunomodulator karena adanya flavonoid yang terkandung didalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar CMC-Na 1%, 2%, dan 3% sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina dan menentukan mutu fisik tablet hisap terbaik yang memenuhi persyaratan. Pembuatan tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina dengan kadar CMC-Na 1%, 2%, dan 3% dilakukan dengan metode granulasi basah menggunakan aquadest. Hasil analisis statistik one way anova dengan program SPSS pada tingkat kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada mutu fisik tablet dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar bahan pengikat CMC-Na kecuali pada persentase kerapuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar pengikat CMC-Na yaitu 1%, 2% dan 3% memiliki pengaruh terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina.
ix ABSTRACT
THE IMPACT OF Na-CMC CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS OF Cassia alata L LEAVES EXTRACT LOZENGES
IN MANNITOL BASED
Frequent occurrence of resistance to antimicrobial drugs in the treatment led to the need for new alternatives to antimicrobial drugs is by herbal medicine.
Cassia alata L. leaves extract is one of the medicinal plants were reported to have potent antimicrobial and immunomodulatory activity because of the flavonoids contained. The purpose of this study was to determine the effect of Na-CMC with concentration 1%, 2% and 3% as a tablet binder to increase the physical characteristics of Cassia alata L. leaves extract lozenges and determine the lozenges with the best physical characteristics that meet the requirements. Preparation of Cassia alata L. leaves extract lozenges with Na-CMC concentration of 1%, 2% and 3% with by wet granulation method using distilled water. The results of statistical analysis one way anova with SPSS program on the confidence level of 95%, followed by Tukey HSD to indicate a significant difference in physical characteristics of each tablet formula to elevated concentration of Na-CMC binder unless the percentage of friability. So it can be concluded that higher concentration of CMC-Na 1%, 2% and 3% impacted to the physical characterictics of Cassia alata L. leaves extract lozenges.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Hipotesis ... 4
1.5 . Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Ketepeng Cina ... 5
2.2 Flavonoid ... 6
2.3 Ekstrak ... 7
2.4 Metode Ekstraksi ... 7
2.5 Tablet Hisap ... 8
2.6 Granulasi Basah ... 10
2.7 Karakteristik Granul ... 10
2.8 Mutu Fisik Tablet ... 13
2.9 Tinjauan Tentang Bahan Tambahan ... 15
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN ... 21
4.1 Bahan Penelitian ... 21
4.2 Alat Penelitian ... 21
4.3 Rancangan Penelitian ... 21
4.4 Metode Penelitian ... 22
4.4.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 25
4.4.2 Uji Efektivitas Antibakteri ... 26
xi
4.4.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 27
4.4.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 29
4.4.6 Analisis Statistik ... 30
BAB V HASIL PENELITIAN ... 32
5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 32
5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak ... 33
5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif Manitol ... 34
5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif CMC-Na ... 35
5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 36
5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik dan Analisa Data Tablet Hisap ... 38
5.3.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap ... 39
5.3.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap ... 42
5.3.3 Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Hisap ... 43
BAB VI PEMBAHASAN ... 45
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
7.1 Kesimpulan ... 54
7.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel II.1 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 12
Tabel II.2 Hubungan Indeks Kompresibilitas dan Kemampuan Alir ... 13
Tabel II.3 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 14
Tabel IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Ketepeng Cina ... 22
Tabel V.1 Hasil Pemeriksaan Flavonoid Ekstrak Ketepeng Cina dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 32
Tabel V.2 Hasil Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Daun Ketepeng Cina Metode Dilusi Cair ... 33
Tabel V.3 Pemeriksaan Kualitatif Manitol ... 34
Tabel V.4 Penyerapan Ikatan Pada Manitol dengan Spektra Inframerah ... 34
Tabel V.5 Pemeriksaan Kualitatif CMC – Na ... 35
Tabel V.6 Penyerapan Ikatan Pada CMC-Na dengan Spektra Inframerah ... 35
Tabel V.7 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ektrak Ketepeng Cina Basis Manitol dengan Bahan Pengikat CMC-Na ... 36
Tabel V.8 Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 38
Tabel V.9 Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina dengan Tekanan Pengempaan 1 Ton ... 39
Tabel V.10 Kekerasan Tablet Hisap Formula Placebo dan Formula 0 dengan Tekanan Pengempaan 1 Ton ... 41
Tabel V.11 Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 42
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ... 5
Gambar 2.2 Struktur Umum Flavonoid ... 6
Gambar 2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 11
Gambar 2.4 Rumus Struktur Manitol ... 16
Gambar 2.5 Rumus Struktur CMC-Na ... 16
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 20
Gambar 4.1 Alur Kerja Penelitian ... 24
Gambar 5.1 Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ... 32
Gambar 5.2 Foto Hasil Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 33
Gambar 5.3 Kurva Distribusi Ukuran Granul ... 37
Gambar 5.4 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Kompaktibilitas Tablet ... 37
Gambar 5.5 Hubungan Kadar CMC-Na Terhadap Kekeran Tablet Hisap Ekstrak Ketepeng Cina dengan Tekanan Pengempaan 1 Ton ... 40
Gambar 5.6 Peninjauan Kekerasan Tablet Hisap Formula Placebo ... 41
Gambar 5.7 Hubungan Kadar CMC-Na Terhadap Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 59
2 Surat Pernyataan ... 60
3 Determinasi Tanaman Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ... 61
4 Hasil Pemeriksaan Daya Antimikroba Ekstrak Daun Ketepeng Cina Metode Dilusi Cair ... 62
5 Hasil KLT Ekstrak Daun Ketepeng Cina Setelah Diuapi Dengan Amoniak di Bawah Sinar UV 254 nm ... 63
6 Sertifikat Analisis Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ... 64
7 Sertifikat Analisis CMC-Na ... 65
8 Sertifikat Analisis Mg Stearat... 66
9 Standar Spektra Inframerah Manitol dan Hasil Spektra Inframerah Manitol Bahan Penelitian ... 67
10 Standar Spektra Inframerah CMC-Na dan Hasil Spektra Inframerah CMC-Na Bahan Penelitian ... 69
11 Uji Kualitatif CMC-Na ... 71
12 Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 72
13 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Tablet Hisap Ektrak Ketepeng Cina Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat Manitol ... 73
14 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Ketepeng Cina Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat CMC-Na ... 76
15 Hasil Pemeriksaan Formula Placebo dan Formula 0% ... 80
16 Hasil Analisis Statistik dengan Program SPSS 17 (Kekerasan) ... 81
17 Hasil Analisis Statistik dengan Program SPSS 17 (Kerapuhan) ... 84
18 Hasil Analisis Statistik dengan Program SPSS 17 (Waktu Hancur) ... 87
19 Hasil Analisis Statistik dengan Program SPSS 17 (Kekerasan Formula Placebo dan Formula 0%) ... 90
20 Foto Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ... 92
21 Daftar F Tabel ... 93
xv
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S. A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Buku Materi Pokok Modul 4 – 6. Jakarta : Universitas Terbuka.
Agromedia.Manfaat Pekarangan untuk Tanaman Obat Keluarga.Agromedia :Jakarta, pp. 12
Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat : 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Redaksi Agromedia : Jakarta,pp. 145
Anonim. 2010. Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah.
http://van082.student.umm.ac.id/2010/07/29/permasalahan-umum-kesehatan-anak-usia-sekolah/ .
Diakses tanggal 17 Januari 2012.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, EdisiKeempat. UI – Press: Jakarta, pp. 300, 607-608
Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia,pp. 397-439
Balai Penelitian dan pengembangan Kesehatan. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) jilid 1. Depkes & Kesejahteraan Sosial RI : Jakarta,pp. 53-54 Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H.
A., andKanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia,pp. 293-343.
Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley &Sons : New York,pp. 132-243.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen KesehatanRI : Jakarta.
Dua, Kamal. Pabreja, Kavita. MV, Ramana. 2010. Preparation, Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars
Pharmaceutica Vol. 51, No. 1. pp. 57 – 76.
El-Mahmood, A.M., Doughari, J.H. 2008. Phytochemical Screening And Antibacterial Evaluation Of The Leaf And Root Extract Of Cassia alata Linn. African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 2 No. 7, pp. 124 – 129.
Green, James. 2005. Terapi Herbal : Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Hanani Endang, Abdul Mun’im, Ryany Sekarini. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan Spons Callyspongia sp. Departemen Farmasi Universitas Indonesia : Depok.
Hutomo, Gatot S.; Marseno, Djagal W.; Anggrahini, Sri; Supriyanto. 2012. Synthesis and Characterization Of Sodium Carboxymethylcellulose From Pod Husk Of Cacao (Theobroma cacao L.). African Journal Of Food Science Vol 6 (6). pp. 180 – 185.
J.M. Calderón-Montaño, E. Burgos-Morón, C. Pérez-Guerrero and M. López-Lázaro. 2011. A Review on the Dietary Flavonoid Kaempferol. Department of Pharmacology, Faculty of Pharmacy, University of Seville, Spain.
Juliantina F. R., Citra, D.A.M., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., Bowo, E.T., 2009.
Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Antibakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Jullian, Carolina. Victor Brossard. Ivan Gonzalez. Murriel Alfaro. Claudio Olea-Azar. 2011. Cyclodextrins-Kaempferol Inclusion Complexes : Spectroscopic and Reactivity Studies.J Solution Chem. Springer science + Bussiness Media,
pp.727-739
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton.
Latif, A.; Anwar, T.; Noor, S. 2007. Two-Step Synthesis And Characterization Of Carboxymethylcellulose From Rayon Grade Wood Pulp And Cutton Linter.
Jour.Chem.Soc.Pak Vol 29, No. 2 : Pakistan.
Mabry, T.J. (Tom J.), Markham, K.R., Thomas, M.B., . 1970. The Systematic Identification Of Flavonoids. New York: Springer-Verlag.
Markham, K. M., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh Kosasih, Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB, pp 963 – 969.
Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar - Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik,
Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Mendes, R. W., and Bhargava H. 2007. Lozenges, in: Swarbrick, James.
xvii
Moriyama, Hiroyoshi., Iizuka, Toru.,and Nagai, Masahiro. 2001. A Stabilized Flavonoid Glycoside in Heat-Treated Cassia alata Leaves and Its structural elucidation.Yakugaku Zasshi : Tokyo, pp. 817-820
Palanichamy, S. and Nagarajan, S. 1990. Antifungal activity of Cassia alata Leaf Extract.J. ethnopharmacol. 29(3), pp 337-340.
Panichayupakaranant,P., & Kaewsuwan,S. 2004. Bioassay-guided Isolation of the Antioxidant Constituent from Cassia alata L. Leaves. Songklanakarin J.Sci. Technol., 26(1) : Thailand, pp.103-107
Parrot. E.L.,1979,Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd Edition, Burgess Publishing Company : Mineapolis, pp. 73-86.
Patel S., Sanjay, and Patel M., Natvarlal. 2009. Development of Directly Compresible Co-Processed Exipient For Disperible Tablets Using 32 Full Factorial Design. International Journal of Pharmacy And Pharmaceutical Science Vol.1, Issue 1.
Perretta, Lorraine. 2006. Makanan Untuk Otak. Jakarta: Erlangga. p.39.
Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds.,Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp :339-463. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009.Handbook of Pharmaceutical Excipient,
Sixth Edition. The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association : London,pp. 581-585
Sabir, Ardo. 2005. AktivitasAntibakteri Flavonoid PropolisTrigona sp. TerhadapBakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi Volume 38 No. 3, Indonesia, pp.135-141.
Singh, S. K., and Naini V. 2007. Dosage Form Non- Parenterals, in : Swarbrick, James. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition, volume 2. New York : Marcel Dekker Inc. p.988 – 990
Spectra Data Base System. 2012. Spectra Data Base Of Organic Compound.
http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/direct_frame_top.cgi . Diakses pada tanggal 8 Juli 2012.
Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Penerbit Alfabeta : Bandung.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale, The Complete Drug Reference.36th edition. Pharmaceutical Press : London,pp. 1930-1931.
Valko, M.; Leibfritz, D.; Moncol, J.; Cronin, M.T.; Mazur, M.; Telser, J. Free radicals and antioxidants in normal physiological functions and human disease. Int. J. Biochem. Cell Biol., 2007, 39, 44-84.
Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, oleh Dr..rer.nat. Soendani NoeronoSoewandhi., Apt (penterjemah) dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo., Apt (Editor). Gajah Mada University press : Jogjakarta.
WHO. 2011. Revision Of Monograph On Tablet. Final Text For Adding to The International Pharmacopoeia.
Diakses Pada Tanggal 8 Juli 2012.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Agen antimikroba yaitu obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, dan virus yang menjadi obat terpilih untuk
mengatasi penyakit infeksi oleh masyarakat. Penggunaan yang terlalu sering dan
kurang tepat dari antibiotik dapat menimbulkan resistensi terhadap obat
antimikroba tersebut (WHO, 2012), oleh karena itu dibutuhkan alternatif baru
selain obat sintetik yang efektif, aman, dan efisien untuk permasalahan tersebut.
Obat-obatan herbal dengan campuran kandungan antibiotik yang komplek tidak
diragukan lagi sangat ampuh untuk mengatasi masalah ini (Green, 2005).
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga
mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat
tradisional (WHO, 2003).
Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan adalah
ketepeng cina (Cassia alata L.) yang berasal dari famili Leguminosae. Dalam tanaman ini terdapat flavonoid sebagai salah satu golongan zat yang dapat
digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit. Golongan flavonoid adalah
kelompok metabolit sekunder pada tanaman yang dikarakterisasi dengan struktur
diphenylpropane. Golongan ini terdistribusi secara luas pada tanaman dan terkandung dalam buah dan sayuran (Calderon et al, 2011).
Tanaman ketepeng cina di Indonesia banyak dimanfaatkan dalam
pengobatan tradisional antara lain adalah sebagai antiparasit, laksan, kurap, kudis,
sembelit, radang kulit bertukak, herpes, influenza, sifilis, malaria dan bronchitis.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun ketepeng cina berpotensi
sebagai antioksidan pada pertumbuhan tumor dan memiliki aktivitas sebagai
imunostimulan serta aktivitas antimikroba karena terdapat flavonoid yang
terkandung di dalamnya (Kusmardi, 2007);(Khan et al, 2001). Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak daun ketepeng cina untuk
dikembangkan. Kandungan flavonoid tersebut dapat digunakan sebagai bahan
2
Permasalahan kesehatan yang masih sering dihadapi adalah masalah
kesehatan pada anak usia sekolah karena sistem kekebalan tubuh yang belum
sempurna. Gangguan kesehatan yang umum terjadi pada anak misalnya karena
penularan penyakit atau buruknya sanitasi makanan yang ada disekolah (Anonim,
2010). Untuk itu, dapat digunakan kandungan flavonoid sebagai imunostimulan
dan antimikroba dari ketepeng cina untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
dengan pemakaian yang praktis dan disukai anak – anak, maka ekstrak ketepeng
cina dapat diformulasikan dalam bentuk tablet hisap.
Tablet hisap atau lozenges merupakan sediaan padat yang diformulasikan tanpa disintegran dan dapat melarut didalam mulut. Tablet hisap digunakan untuk
kerja lokal di mulut atau untuk aktivitas sistemik (Singh & Naini, 2007). Tablet
hisap merupakan sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan yang manis, yang dapat membuat tablet melarut atau
hancur secara perlahan dalam mulut (Mendes & Bhargava, 2007).
Tablet hisap dapat dibuat dengan cara peleburan dan cara mengempa tablet
berbasis gula (Mendes & Bhargava, 2007). Cara peleburan ini biasa disebut hard candy lozenges, yang dibuat dengan cara meleburkan bahan obat, gula, gom dan perasa, kemudian dicetak dan didinginkan. Sedangkan metode pengempaan atau
yang disebut compressed tablet lozenges diformulasikan dengan pengikat yang lebih banyak dan tanpa bahan disintegran dan dikempa lebih keras dibanding
dengan tablet biasa, oleh karena itu tablet hisap dapat melarut secara lambat dan
tidak terdisintegrasi di dalam mulut (Parrot, 1979).
Metode dalam pembuatan tablet atau pengempaan tablet, diantaranya
adalah granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung yang dapat digunakan
dalam pembuatan tablet hisap atau lozenges. Metode granulasi basah lebih baik untuk digunakan karena bahan obat dapat terlarut perlahantanpa penggunaan
disintegran dengan kontrol yang lebih baik (Mendes & Bhargava, 2007).
Kandungan flavonoid sebagai bahan aktif yang akan digunakan dalam formulasi
tablet hisap ini memiliki sifat tahan terhadap pemanasan sampai suhu 85⁰C dan
stabil dengan adanya air, maka dapat digunakan metode granulasi basah dalam
penelitian ini.
Tablet hisap melarut secara perlahan di dalam mulut. Oleh karena itu,
3
manis. Basis gula yang biasa digunakan dalam pembuatan lozenges adalah sukrosa, dekstrosa, manitol dan sorbitol (Mendes & Bhargava, 2007). Manitol
biasa digunakan dalam formulasi sediaan farmasi dan produk makanan. Manitol
bersifat tidak higroskopis, biasa digunakan dalam pembuatan tablet dengan
metode cetak langsung, selain itu juga biasa digunakan dalam bentuk granul,
spray-dried atau digunakan dalam metode granulasi basah. Granulasi yang mengandung manitol memiliki keuntungan yaitu dapat kering dengan mudah dan
granul dapat mengalir dengan bebas. Manitol juga digunakan sebagai eksipien
dalam formulasi tablet hisap karena rasa yang manis dan sensasi dingin di mulut
(Rowe et al, 2009). Maka, dalam penelitian ini dipilih manitol sebagai basis gula. Dalam pembuatan tablet hisap dengan metode granulasi basah, selain
bahan pengisi juga diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan
yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan
partikel bahan – bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan
kompaktibilitas serta kekerasan tablet. Salah satu bahan yang dapat digunakan
sebagai bahan pengikat adalah CMC-Na atau Carboxymethylcellulose Natrium
(Rowe et al, 2009).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian dengan
menggunakan manitol sebagai basis tablet hisap dan CMC-Na sebagai bahan
pengikat dengan kadar 1%, 2% dan 3% menggunakan metode pembuatan dengan
granulasi basah. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pengaruh pengikat CMC-Na
terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu
melarut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh kadar CMC-Na terhadap mutu fisik tablet hisap
ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.)?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Menentukan kadar pengikat CMC-Na dalam formulasi tablet hisap ekstrak
4
1.4 HIPOTESIS
Dengan semakin meningkatnya kadar bahan pengikat, akan meningkatkan
mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.).
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
formulasi tablet ketepeng cina dengan menggunakan bahan pengikat CMC-Na
yang memiliki mutu fisik tablet yang baik sehingga dapat dijadikan