• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL (Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL (Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara penghasil tanaman obat yang cukup potensial. Salah satu tumbuhan yang telah dikenal luas diseluruh dunia sebagai obat adalah pegagan. Pegagan atau dalam bahasa latinnya disebut Centella asiatica (L) merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Pegagan memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, terutama di daerah tropis dan subtropis. Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau ditanam sebagai penutup tanah diperkebunan dan diperkarangan sebagai tanaman sayur. Pegagan berasal dari Asia tropic, menyukai tanah agak lembab, cukup sinar matahari, atau agak terlindung, dapat ditemukan didaerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2.500 m dpl (Dalimartha, 2000).

Diberbagai negara, pegagan sudah secara turun menurun digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Dibeberapa daerah di India, penduduk sangat senang membuat serbuk dari pegagan yang sudah dikeringkan. Serbuk itu kemudian diseduh dalam air mendidih dan dicampur susu. Khasiatnya adalah mempertajam ingatan, menyehatkan badan, dan membuat awet muda. Disana, daun pegagan dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi dibandingkan dengan simplisia lainnya. Para ahli ayurveda atau ahli spiritual di India kuno meyakini bahwa pegagan yang disebut brahmi dapat membangkitkan pusat tenaga dalam yang terdapat di bagian kepala dan dapat menyeimbangkan kemampuan kerja otak kiri dan otak kanan (Winarto & Subakti, 2008).

Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat. Seluruh bagian pegagan dapat digunakan sebagai herbal. Dalam keadaan segar, umumnya pegagan dikonsumsi sebagai lalap atau direbus, lalu diminum airnya (Permadi, 2008). Tanaman pegagan sering kali dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti wasir, demam, pembengkakan hati atau lever, bisul, darah tinggi, penambah daya ingat (Muslisah, 1995), anti inveks, diuretikum, anti lepra, anti sifilis (Brury, 2005).

(2)

2 vellarine, tannin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi (Agoes, 2010).

Asiatikoside mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan. Dr Nurliana Bermawie, periset di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, menyebutkan bahwa sifat asiatikosida yang terdapat dalam pegagan juga membantu kelancaran sirkulasi oksigen dan nutrisi serta melindungi kerusakan sel-sel otak. Otak sangat sensitif terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas karena kandungan asam lemak yang mudah teroksidasi sangat tinggi (Redaksi Trubus, 2010).

Teh yang dibuat dari pegagan segar berkhasiat meningkatkan nafsu makan, penyegar badan, penenang, meredakan demam, menghentikan batuk kering, mengeluarkan cacing dari usus, dan menghentikan mimisan (Dalimartha, 2000).

Pegagan biasanya digunakan dengan cara diseduh menjadi teh herbal. Cara ini dirasa kurang praktis, karena itu dikembangkan sebuah upaya untuk mendapatkan manfaat dari pegagan ini dengan cara yang lebih praktis, nyaman dan menarik, yaitu dengan cara mengolahnya menjadi tablet hisap.

Tablet hisap merupakan suatu sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut dan hancur perlahan dalam mulut (Mendes & Bhargava, 2007).

Dalam pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan dibutuhkan bahan-bahan tambahan yang umumnya disebut eksipien seperti pengisi, pengikat, lubrikan, perasa dan zat pewarna. Pengisi tablet hisap dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gula dan non gula. Contoh dari pengisi jenis gula ini yaitu laktosa, dektrosa, dan sukrosa, sedangkan pengisi non gula contohnya manitol, sorbitol, polietilen glikol 4000 dan 6000 (Peter, 1980).

(3)

3 Manitol digunakan sebagai basis atau pengisi karena mempunyai rasa menyenangkan, sedikit manis, halus, dan dingin (Siregar, 2010). Manitol mengandung kelembaban kurang dari 0.3% dan nonhigroskopik. Karakteristik aliran dan kompresinya baik, inert dan tahan terhadap perubahan warna (Peter, 1980).

Pada formulasi tablet hisap ekstrak pegagan ini digunakan pengikat PVP (Polivinilpirolidon) yang merupakan pengikat polimer serbaguna. Granulasi yang menggunakan sistem PVP-alkohol dapat diproses dengan baik, cepat kering, dan sifat kempa sangat baik. Walaupun PVP sedikit higroskopis, tablet yang dibuat dengan PVP biasanya tidak menjadi keras seiring dengan bertambahnya waktu (Siregar, 2010).

Penggunaan PVP dalam formulasi tablet dalam konsentrasi 0,5% - 5% (Rowe dkk, 2006; Wade & Weller, 1994). Sedangkan literatur lain menyebutkan, PVP digunakan dalam konsentrasi 3% - 15% (Siregar, 2010). Pada penelitian ini digunakan PVP K-30 dengan beberapa kadar yaitu 1%, 2%, dan 3% dari bobot tablet dan menggunakan formula 0% PVP K-30 sebagai kontrol. Konsentrasi bahan pengikat berbanding lurus terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet dan berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap, semakin tinggi kadar bahan pengikat, maka akan semakin mengingkatkan kekerasan tablet, mengurangi kerapuhan tablet, dan memperpanjang waktu melarut tablet tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah pengaruh kadar bahan pengikat PVP K-30 terhadap kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet hisap ekstrak pegagan yang dibuat secara granulasi basah

1.2.2 Berapa kadar optimal PVP K-30 untuk menghasilkan tablet hisap dengan kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut sesuai syarat

1.3 Tujuan Penelitian

(4)

4 1.4 Hipotesis

Konsentrasi bahan pengikat berbanding lurus terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet dan berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap. Semakin tinggi kadar bahan pengikat, maka akan semakin mengingkatkan kekerasan tablet, mengurangi kerapuhan tablet, dan memperpanjang waktu melarut tablet tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

(5)

SKRIPSI

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK

PEGAGAN (

Centella asiatica L.

) DENGAN BASIS

MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap

Mutu Fisik Tablet)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)

ii

Lembar Pengesahan

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2011

Oleh

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS

NIM : 07040009

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

iii

Lembar Pengujian

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN

(Centella asiatica L.)

DENGAN BASIS MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik

Tablet)

SKRIPSI

Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal 25 Juli 2011

Oleh

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS

NIM : 07040009

Tim Penguji

Penguji I

Drs. Achmad Inoni, Apt.

Penguji II

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M.Si

Penguji III

Dra. Uswatun Chasanah, Apt. NIP : 114.0704.00448

Penguji IV

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat,

hdayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) Dengan Basis Manitol (Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)” ini, perkenankanlah

saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing I dan Drs. Bambang

Widjaja, Apt., M.Si., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing, dan memberi dorongan moral maupun

materi kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., dan Dian Ernawati S.Farm., Apt., sebagai

Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Tri

Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat., atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti program sarjana.

4. Ketua Program Studi Farmasi, Hidajah Rahmawati S.Si., Apt., Sp.FRS.,

yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasihat dan

semangat untuk lebih baik dalam menuntut ilmu.

5. Sovia Aprina B. S.Farm., Apt., sebagai dosen Wali yang telah memberikan

bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Unversitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga

saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7. Para laboran Laboratorium yang telah memberikan bantuan dan arahan.

8. Keluargaku, kedua orang tuaku tercinta Drs. Basirun R. MM., dan

M.Setyowati, S.Pd., M.Pd., dan saudara-saudaraku yang selalu

(9)

v

semangat, nasehat, dorongan, bantuan materi, dan doa sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman skipsi Tablet hisap : Tika, Ana, Cita, Ucik atas semangat,

saran, masukan, dan kerjasamanya hingga skripsi ini selesai.

10. Teman-teman terbaikku selama 4 tahun di farmasi Lia, Diah, Tika, Rosa,

Lisa, Chessa, Nilam, Ina, Mbak Dian, dan semua yang tak bisa disebutkan

satu persatu, terimakasih telah menjadi teman-teman terbaik.

11. Teman-teman Farmasi Angakatan 2007 atas kerja sama, kekompakan, dan

kenangan yang diberikan.

12. Teman-teman KKN-T Kelompok 30 Tahun 2011, desa sempol, pagak, atas

semangat, dorongan, dan bantuan doanya.

13. Teman terbaikku Yuri, Silvi, dan Feni atas dukungan semangat dan

terimakasih selama ini sudah menjadi sahabat terbaik yang selalu ada saat

suka maupun duka.

14. Teman-teman terbaikku dari SD, SMP, SMA yang selalu memberikan

dukungan dari dulu hingga sekarang.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas

bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada Bapak, Ibu,

dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian dan memberikan

manfaat pada kita semua. Amin.

Malang, 20 Juli 2011

Penyusun

(10)

vi

RINGKASAN

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN

(Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS

Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat. Seluruh bagian pegagan dapat digunakan sebagai obat. Pegagan memiliki kandungan senyawa Terpenoid khususnya triterpenoid seperti asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tannin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi. Asiatikoside mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan.

Pegagan biasanya digunakan dengan cara diseduh menjadi teh herbal. Tetapi cara ini dirasa kurang praktis, karena itu dikembangkan sebuah upaya untuk mendapatkan manfaat dari pegagan ini dengan cara yang lebih praktis, nyaman dan menarik, yaitu dengan cara mengolahnya menjadi tablet hisap. Tablet hisap diformulasikan dengan pengikat PVP K-30 karena sebagai bahan pengikat PVP memiliki keuntungan dapat menghasilkan granul dengan sifat alir yang baik, sudut diam minimum, menghasilkan fines lebih sedikit dan daya kompaktibilitas lebih baik. Penelitian dilakukan dengan membandingkan konsentrasi pengikat F1 0%, F2 1%, F3 2%, dan F4 3% terhadap mutu fisik tablet hisap.

(11)

vii

Proses pembuatan tablet hisap dimulai dari mencampurkan ekstrak, manitol, pewarna, dan pengikat dalam mortir ad homogen dan kalis, diayak, dan dioven selama 4 jam. Kemudian dilanjutkan dengan uji mutu fisik granul yang meliputi moisture content, distribusi ukuran partikel, sifat alir, dan sudut diam. Hasil penelitian mutu fisik granul menunjukkan bahwa granul memiliki kandungan lengas yang cukup kecuali formula 1, uji sudut diam dan persen fines untuk semua formula telah memenuhi persyaratan, sedangkan untuk uji kecepatan alir belum memenuhi persyaratan.

Setelah itu, tablet dicetak dengan mengunakan hidrolic press dengan tekanan 1 ton dan dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet yang meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa formula 2, 3, dan 4 memenuhi persyaratan kekerasan tablet hisap yaitu > 15 kp. Pada uji kerapuhan tablet untuk semua formula memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu kurang dari 1%. Pada uji waktu melarut tablet untuk semua formula juga telah memenuhi syarat waktu melarut yaitu kurang dari 30 menit. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar pengikat PVP K-30 memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kekerasan tablet, menurunnya kerapuhan tablet, dan waktu melarut semakin panjang.

Dari hasil pengujian mutu fisik tablet hisap tersebut kemudian dilakukan analisa statistik dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metode One Way Anova pada batas kepercayaan α = 0,05. Hasil pemeriksaan kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada keempat formula. Dengan menggunakan metode analisis lanjut didapatkan bahwa peningkatan kadar pengikat PVP K-30 0%, 1%, 2%, dan 3% memberikan pengaruh pada peningkatan kekerasan tablet hisap, dan memberikan pengaruh pada penurunan kerapuhan tablet hisap, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan waktu melarut tablet hisap.

(12)

viii

ABSTRACT

LOZENGES FORMULATION OF PEGAGAN’S EXTRACT

(Centella asiatica L.) WITH MANNITOL BASE

(Effect of PVP K-30 Concentration on Physical Quality of Lozenges)

The purpose of this study was determining the effect of PVP K-30 concentration as tablet binder on physical performance of pegagan extract lozenges. The lozenges were prepared by wet granulation method with difference concentration of PVP K-30 (1%, 2%, and 3%). The granules were compressed with hydraulic press at 1 ton pressure. Physically quality test of pegagan extract lozenges had been evaluated, including hardness, friability, and dissolving time. The result show that hardness of pegagan extract lozenges were enhanced by increasing PVP K-30 concentration and the friability was reduced by increasing PVP K-30 concentration, but the dissolving time not enhanced by increasing PVP K-30 concentration. From this observation, it could be concluded that mannitol based pegagan extract lozenges with 2 % concentration of PVP K-30 was the optimum formula.

(13)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan... ii

Lembar Pengujian... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN... vi

ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Hipotesis... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pegagan ... 5

2.1.1Klasifikasi Tumbuhan... ... 5

2.1.2 Nama Daerah... 5

2.1.3 Uraian Tumbuhan... 6

2.1.4 Kandungan Kimia dan Khasiat Pegagan... 7

2.2 Tablet Hisap... 9

2.3 Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Tablet Hisap... 11

2.2.1 Bahan Pengisi (Diluent)... 11

2.2.2 Bahan Pengikat... 12

2.2.3 Bahan Pelicin (Lubricant / Glidants)... 12

2.2.4 Zat Pewarna... 13

(14)

x

2.4 Tinjauan Tentang Granul dan Granulasi ... 14

2.3.1 Granulasi Basah... 15

2.3.2 Granulasi Kering... 15

2.5 Tinjauan Mutu Fisik Granul dan Tablet Hisap... 16

2.5.1 Uji Organoleptis.. ... 16

2.5.2 Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam…………... 16

2.5.3 Moisture Content (Kandungan Lengas)……… 17

2.5.4 Distribusi Ukuran Partikel………. 17

2.5.5 Kekerasan Tablet………... 18

2.5.6 Kerapuhan Tablet……….. 18

2.5.7 Waktu Melarut Tablet... 18

2.6 Ekstrak... 19

2.6.1 Metode Ekstraksi... 20

2.6.1.1 Maserasi... 20

2.6.1.2 Perkolasi... 20

2.6.1.3 Soxhletasi... 21

2.7 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian... 21

2.7.1 Manitol... 21

2.7.2 Polivinilpirolidon... 22

2.7.3 Magnesium Stearat... 24

2.7.4 Talk ... 25

BAB III. KERANGAKA KONSEPTUAL 3.1 Uraian Kerangka Konseptual... 26

3.2 Bagan Kerangka Konseptual... 29

BAB IV. ALAT, BAHAN, DAN METODE PENELITIAN 4.1 Bahan... 30

4.2 Alat... 30

4.3 Metode Penelitian... 30

4.3.1 Populasi dan Sampel... 30

4.3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 30

(15)

xi

4.4 Rancangan Formula... 31

4.5 Pembuatan Tablet... 31

4.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul... 32

4.6.1 Kecepatan Alir dan Sudut Diam………. 32

4.6.2 Kandungan Lengas (Moisture Content)………. 33

4.6.3 Distribusi Ukuran Partikel……….. 34

4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet... 34

4.7.1 Kekerasan Tablet... 34

4.7.2 Kerapuhan Tablet... 34

4.7.3 Waktu Melarut Tablet... 35

4.7.4 Uji Organoleptis ... 35

4.8 Analisis Data... 35

BAB V. HASIL PENELITIAN 5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 36

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 37

5.3 Analisis Data ... 39

BAB VI. PEMBAHASAN ... 42

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 47

7.2 Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA……….. 48

(16)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai K dan Berat Molekul Rata-rata dari Beberapa Jenis PVP…. 22

2.2 Macam-macam Fungsi PVP dan Konsentrasi yang Digunakan…. 23

4.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Pegagan……… 31

5.1 Hasil Uji Mutu Fisik Granul……… 36

5.2 Distrbusi Ukuran Granul……….. 36

5.3 Hasil Uji Mutu Fisik Tablet………. 37

5.4 Uji Tanggap Rasa………. 39

5.5 Hasil One Way Anova untuk Harga F………... 39

5.6 Hasil Uji Tukey HSD Kekerasan Tablet………... 40

(17)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Pegagan ... 14

2.2 Rumus Bangun Asiaticoside... 16

2.3 Rumus Bangun Manitol... 21

2.4 Rumus Bangun PVP... 22

3.1 Skema Kerangka Konseptual... 29

5.1 Hubungan kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap kekerasan tablet 38

5.2 Hubungan kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap kerapuhan tablet 39

(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup………. 51

2. Surat Pernyataan………. 52

3. Sertifikat Bahan Penelitian………. 53

4. Penimbangan Bahan……… 55

5. Perhitungan Mutu Fisik Granul Distribusi Ukuran Partikel……… 57

6. Uji Mutu Fisik Granul……….. 61

7. Uji Mutu Fisik Tablet... 62

8. Uji Kekerasan Tablet... 63

9. Uji Kerapuhan Tablet……… 67

10. Hasil Analisis Statistik Dengan SPSS………... 68

(19)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia, buku 1. Jakarta: Salemba Medika. p. 65-68

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 244; 300; 606-608

Aulton, Michael. 2002. Drying, in : Aulton, Michael E. Pharmaceutics The Science of dosage Form Design, Second Edition. London: Churchill Livingstone. P. 381, 382

Banker, G.S., and Anderson N. R. 2008. Tablet, dalam Lachman L, Lieberman H.A., dan Kanig J.L. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga, volume 2., Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 684-714

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New York: John Wiley & Sons

Dalimartha, Setiawan. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya. p. 149-155

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. p. 7; 519; 529; 999-1000; 1087

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . Jakarta: Departemen Kesehatan RI. p. 6-11

Hamed, E, Moe, D., Khankari, R., and Hontz, J. 2005. Binder and Solvent, in Parikh, Dilip M. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technologi,

Second Edition. North Carolina: Taylor & Francis Group. p. 110-111.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsule, and Pills, in Osol A., Chas G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R.E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington Pharmaceutical Sciences 16 th Edition, Volume 2. Easton: Mack Publishing Company.

Martin, A., Swabrick, J., Cammarata, A. 1993. Mikromeritik, dalam : Farmasi Fisika 2Dasar Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 1067-1069

Mendes, R., W., and Bhargava H. 2007. Lozanges, in : Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4. New York: Marcel Dekker Inc. p. 82, 2231-2235

(20)

xvi

Parrot, Eugene L. 2007. Penggerusan, dalam : Lachman L., Lieberman H.A., dan Kanig J.L. Teori dan Ptaktik Farmasi Industri, Volume 1, Edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 54-57

Permadi, Adi. 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Bunda (Grup Puspaswara)

Peter, D. 1980. Medication Lozanges, dalam : Lachman L., Lieberman H.A., dan Kanig J.L. Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Volume 1. New York: Marcel Dekker Inc. p. 113-115; 339; 431-442

Redaksi Trubus. 2010. Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah dan Cara Racik Vol. 08. Depok : PT. Trubus Swadaya. p. 393-396

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Weller, P. J. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association

Sheth, B. B., Banderlia, F. J., and Shangraw, R. F. 1986. Compressed Tablet, dalam: Lieberman, H. A., Lachman L., and Schwart, L. B.

Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Volume 1. New York: Marcel Dekker Inc.

Siregar, Charles JP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: EGC. p. 145-147; 159-166; 172-173; 178-179; 183-184; 193; 198; 223-224; 235-238; 505-507; 512; 516-517; 542;

Sunanto, Hardi. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan Obesitas. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Swabrick, J., Boylan, J. C. 1997. Wet granulation, in: Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Vol. XVI. New York: Marcell Dekker Inc. p. 65-67 ; 79-83

Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Oleh Dr. Rer nat. Soendari Noerono Soewandi., Apt., dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadi Prodjo, Apt. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. p. 159; 165-173; 199-206; 565-586; 965

Wade, A., Weller, P. J. 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipient, Second Edition. London : American Pharmaceutical Association and Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. p. 234-239

Referensi

Dokumen terkait

Tahap III (controling) 1) Mengontrol. 3) Pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagi. 4) Klien menyerah dan menerima pengalaman sensori (halusinasi).. 5) Kesepian bila

2) Lama pemaparan, semakin lama terjadinya kontak suara, semakin besar pula TTS. 3) Spektrum suara, oleh karena kepekaan telinga pada setiap frekuensi tidak sama, maka

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi metode perlakuan mekanik total melalui work hardening , SMAT sebagai metode perlakuan

[r]

The objectives of this research are to know and solve the problem or common failure area of PV system to make sure it will achieve the highest level of performance by

Finally, this section discusses the applications of booking appointments and managing medical data for patients enrolled in the database of Al-Kindi General Hospital

[r]

Telah berhasil dibangun ketertelusuran pengukuran prototipe frekuensi meter kapasitas 2000 Hz dan resolusi 0,1 Hz tersebut dengan akurasi 0,03% relatif skala penuh

ﻦﻴـﻤﺨﺗ ﺎـﺑ ﻪـﻄﺑار رد ﺎـﻫ ي ﻪﺑ ﺖﺳد شور زا هﺪﻣآ GPH ﻦﻴﻤﺨﺗ ﺪﻨﭼﺮﻫ ﺰﻴﻧ يﺎﻫ ﻪﺑ ﺖﺳد ـﺑ شور ﻦـﻳا زا هﺪﻣآ ﻪ ﻞـﻴﻟد ياﺰﺟا ﻦﺘﻓﺮﮔ هﺪﻳدﺎﻧ ﻪﻈﻓﺎﺣ ي ﺟﻮﺗ ﺎﺑ و ﺖﺳا راد شرﻮﺗ تﺪﻣ هﺎﺗﻮﻛ هﺪﻫﺎـﺸﻣ

ﻦﺘﺴﺑ يرﻮﻬﻤﺟ ﻦﻳا ﻲﺘﻔﻧ يﺎﻫدادراﺮﻗ نﺎﻣزﺎـﺳ ﺎﺑ ﺎﻫ ﻛﺮـﺷ ،ﺎـﻫ ﺖ ترﺪـﻗ و ﺎـﻫ ﻪـﻘﻄﻨﻣاﺮﻓ يﺎـﻫ يا ﺖﺑﺎﻗر ﺪﻳﺪﺸﺗ ﺐﺟﻮﻣ زﻮﺣ رد ﻚﻴﺘﻴﻠﭘﻮﺋژ يﺎﻫ ة رﺰﺧ يﺎﻳرد ﻦـﻳا ﻲﺑآ يﺎﻴﻓاﺮﻐﺟ ﺮﺑ ﻢﻛﺎﺣ مﺎﻈﻧ و