• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

NABILAH NADHIF

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP

MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN

(

Centella asiatica

L)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP

MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN

(

Centella asiatica

L)

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2013

Oleh:

NABILAH NADHIF

09040039

Disetujui Oleh

Pembimbing I

Dr. H. Achmad Radjaram, Apt NIP.194908281978021001

Pembimbing II

(3)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP

MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN

(

Centella asiatica

L)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 26 Juni 2013

Oleh:

NABILAH NADHIF 09040039

Tim Penguji:

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. NIP-UMM : 114.0704.00448 Penguji I

Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. NIP. 194908281978021001

Penguji IV

Arina Swastika M, S.Farm., Apt. NIP-UMM : -

Penguji III

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar PVP K 30 Terhadap Mutu Fisik Tablet Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L)”.

Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

2. Drs. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang membimbing serta mengarahkan studi akademik selama 4 tahun.

5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., Apt. selaku kepala Laboratorium Program Studi Farmasi yang memberikan arahan dan memudahkan segala urusan penelitian skripsi.

(5)

v

7. Teman kelompok seperjuangan : Santi Putri Pertiwi dan Gunawan Wahyudi Utomo yang saling memberikan ide, diskusi dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian.

8. Kepada para laboran : Mas Ferdy, Mbak Susi, dan Mas Bowo yang senantiasa menemani penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium.

9. Kepada para sahabat : Dwi Ajeng Eli Ananda, Farah Kholidah Dzia, Dini Setiya Praja, Sutriani dan Widi Astutik yang menemani, memberikan masukan, dan berbagi pengalaman satu dengan lainnya.

10. Teman kos Kav 9 : Budhe kos, Bitul, Tikul, Neneyul, Santul, dan Icul yang dapat memberikan ketenangan disaat penulis menyelesaikan skripsi. 11. Teman-taman angkatan 2009 Farmasi UMM atas suka dukanya menjalani

kuliah selama 4 tahun.

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Malang, 26 Juni 2013

(6)

vi RINGKASAN

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

Salah satu tanaman yang sering digunakan untuk obat tradisional adalah pegagan (Centella asiatica L) yang mengandung senyawa golongan glikosida triterpenoid (asiaticoside) yang berkhasiat sebagai anti ulkus peptikum, antioksidan, imunomodulator, dan antimikroba. Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak pegagan untuk dikembangkan menjadi sebuah sediaan tablet anti ulkus peptikum. Dosis tablet ekstrak pegagan mengacu pada Korean Journal of Gastroenterology yang menyebutkan bahwa dengan dosis 60mg/orang dapat menyembuhkan penderita ulkus peptikum. Untuk mengatasi adanya perbedaan varietas dan belum diketahui kadar bahan aktif ekstrak pegagan, digunakan dosis 100mg/tablet. Tablet yang dibuat menggunakan metode granulasi basah yang dalam pembuatannya selain membutuhkan bahan pengisi, juga membutuhkan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan partikel bahan-bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan kompaktibilitas serta kekerasan tablet. Maka pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh kadar PVP K 30 sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L). Pemberian kadar bahan pengikat yang berbeda diharapkan dapat memberikan mutu fisik tablet yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar PVP K 30 sebagai bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.

Penelitian dimulai dengan pembuatan ekstrak pegagan dengan metode maserasi dan dilanjutkan dengan uji identifikasi senyawa asiaticoside yang terkandung dalam ekstrak. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ekstrak pegagan benar mengandung asiaticoside. Kemudian dilakukan uji identifikasi bahan tambahan tablet dengan menggunakan metode spektrofotometri inframerah. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa bahan yang diperiksa adalah benar merupakan laktosa, avicel PH 102 dan PVP K 30. Serta dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada amylum manihot. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa bahan yang diamati adalah benar amylum manihot.

(7)

vii

dengan kekuatan kempa 1 ton dan dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur.

Dari uji yang dilakukan diketahui bahwa kandungan lembab untuk F1 dan F2 kurang memenuhi persyaratan, sedangkan F3 dan F4 memenuhi persyaratan yaitu 1-2%. Jumlah fines keempat formula telah memenuhi persyaratan yaitu < 20%. Untuk kecepatan alir granul semua formula memiliki karakteristik granul yang mudah mengalir (4-10 gram/detik) dan untuk sudut diam keempat formula memiliki sudut diam yang baik (20-30o). Untuk persentase kompresibilitas, semua formula menunjukan memiliki sifat alir partikel granul yang baik dengan rentang persentase kompresibilitas dari semua formula yaitu 5–21%. Hasil uji kompaktibilitas menunjukan bahwa antara tekanan 1 ton dan 2 ton menghasilkan kekerasan yang semakin meningkat. Untuk mutu fisik tablet, kekerasan yang dihasilkan F1 dan F2 memenuhi persyaratan yaitu 4-8 kg, sedangkan F3 dan F4 kekerasannya semakin meningkat dan kurang memenuhi persyaratan. Pada uji kerapuhan keempat formula memenuhi persyaratan yaitu <1 %. Untuk waktu hancur tablet, F4 tidak memenuhi persyaratan waktu hancur tablet sedangkan F1, F2 dan F3 memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 15 menit.

(8)

viii ABSTRAK

PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L)

Salah satu tanaman yang sedang dikembangkan menjadi obat herbal adalah pegagan (Centella asiatica L) yang memiliki khasiat anti ulkus peptikum karena adanya asiaticoside yang terkandung didalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar PVP K 30 1%, 2%, dan 3% sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan dan menentukan mutu fisik tablet terbaik yang memenuhi persyaratan. Pembuatan tablet ekstrak pegagan dengan kadar PVP K 30 1%, 2%, dan 3% dilakukan dengan metode granulasi basah menggunakan alkohol. Dilanjutkan dengan pemeriksaan mutu fisik granul dan mutu fisik tablet ekstrak pegagan. Hasil pemeriksaan dianalisis dengan menggunakan one way anova dengan program SPSS pada tingkat kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk menunjukan adanya perbedaan yang bermakna pada mutu fisik tablet dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar bahan pengikat PVP K 30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar pengikat PVP K 30 yaitu 1%, 2% dan 3% memiliki pengaruh terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan. Formula terpilih adalah formula 0% (tanpa bahan pengikat).

(9)

ix ABSTRACT

THE EFFECT OF PVP K 30 CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS ON Centella asiatica L EXTRACT TABLETS

Centella asiatica L extract is one herbal medicine that is being developed because it is useful as anti peptic ulcer with asiaticoside contained. The purpose of this study was to determine the effect of PVP K 30 with concentration 1%, 2%, and 3% as a tablet binder to increase physical characteristics of Centella asiatica L extract tablets and determine the best physical characteristics of tablets according to the requirements. Centella asiatica L extract tablets with PVP K 30 concentration 1%, 2%, and 3% is made by wet granulation method using alcohol. Then physical characteristics of Centella asiatica L extract granules and tablets had been evaluated. And the results were evaluated by using one way anova statistical analysis with SPSS program on the 95% accuracy level, followed by Tukey HSD to indicate a significant difference in physical characteristics of each tablets formula to elevate concentration of PVP K 30 1%, 2% and 3%, the higher is the effect to the physical characteristics of Centella asiatica L extract tablets. From this observation, it could be concluded that PVP K 30 0% concentration (without a binder) was the chosen formula for Centella asiatica L extract tablets.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Hipotesis ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tanaman Pegagan (Centella asiatica L)... 4

2.2 Tinjauan Ulkus Peptikum ... 6

2.3 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 8

2.3.1 Metode Ekstraksi ... 8

2.3.2 Ekstrak ... 9

2.4 Tinjauan Tentang Tablet ... 10

2.4.1 Bahan Pembantu Pembuatan Tablet ... 11

2.4.2 Metode Pembuatan Tablet ... 13

2.5 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian ... 14

2.5.1 Laktosa ... 14

(11)

xi

2.5.3 Avicel PH 102 ... 15

2.5.4 Polivinil Pirolidon (PVP) K 30 ... 16

2.5.5 Primogel ... 17

2.5.6 Magnesium Stearat ... 18

2.6 Tinjauan Mutu Fisik Granul... 18

2.6.1 Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam ... 18

2.6.2 Kandungan Lengas (Residual Mouisture Content) ... 20

2.6.3 Distribusi Ukuran Granul ... 20

2.6.4 Penentuan % Kompresibilitas ... 21

2.6.4 Uji Kompaktibiltas ... 22

2.7 Tinjauan Mutu Fisik Tablet ... 22

2.7.1 Keseragaman Bobot ... 22

2.7.2 Kekerasan Tablet ... 23

2.7.3 Kerapuhan Tablet ... 23

2.8.4 Waktu Hancur Tablet ... 24

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Bahan Penelitian ... 27

4.2 Alat Penelitian ... 27

4.3 Rancangan Penelitian ... 27

4.3.1 Metode Penelitian ... 28

4.3.2 Pembuatan dan Pemeriksaan Ekstrak Pegagan ... 31

4.3.3 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Tambahan ... 31

4.3.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (Massa Cetak) ... 32

4.3.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 35

4.4 Analisis Statistik ... 36

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Pembuatan dan Pemeriksaan Ekstrak Pegagan ... 37

5.1.1 Pembuatan Ekstrak Pegagan ... 37

5.1.2 Pemeriksaan dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 38

5.2 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Tambahan ... 38

(12)

xii

5.2.2 Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 102 ... 39

5.2.3 Pemeriksaan Mikroskopik Amylum Manihot ... 40

5.2.4 Pemeriksaan Kualitatif PVP K 30 ... 40

5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ekstrak Pegagan... 41

5.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Pegagan ... 43

5.4.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Ekstrak Pegagan ... 44

5.4.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Ekstrak Pegagan ... 45

5.4.3 Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Ekstrak Pegagan ... 46

5.5 Studi Komposisi Bahan Pengisi ... 48

5.5.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Placebo dan Tablet Kontrol ... 48

5.5.2 Hasil Uji Kekerasan Tablet Placebo ... 50

5.5.3 Hasil Uji Kekerasan Formula Tanpa Avicel PH 102 dengan F Kontrol ... 51

5.5.4 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Placebo ... 53

5.5.5 Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Placebo ... 53

BAB 6 PEMBAHASAN ... 55

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 63

7.2 Saran ... 63

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Hubungan Nilai K dengan Berat Molekul Rata-rata

Polivinil Pirolidon ... 17

II.2 Hubungan antara Kecepatan Alir dengan Sifat Alir Granul ... 19

II.3 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 20

II.4 Hubungan Indeks Kompresibilitas dan Kemampuan Alir ... 22

II.5 Persyaratan Penyimpanan Bobot ... 23

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Pegagan ... 28

V.1 Hasil Pemeriksaan Senyawa Aktif (asiaticoside) Ekstrak pegagan ... 38

V.2 Pemeriksaan Spektra Inframerah Laktosa ... 39

V.3 Pemeriksaan Spektra Inframerah Avicel PH 102 ... 39

V.4 Pemeriksaan Mikroskopik Amylum Manihot ... 40

V.5 Pemeriksaan Spektra Inframerah PVP K 30 ... 40

V.6 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisisk Granul Dengan Bahan Pengikat PVP K 30 ... 41

V.7 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Pegagan ... 43

V.8 Kekerasan Tablet Ekstrak Pegagan ... 44

V.9 Kerapuhan Tablet Ekstrak Pegagan ... 45

V.10 Waktu Hancur Tablet Ekstrak Pegagan ... 47

V.11 Perbandingan Tablet Placebo dengan Tablet Kontrol ... 49

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pegagan (Centella asiatica L) di Materia Medica Batu ... 4

2.2 Struktur Asiaticoside ... 6

2.3 Ulkus Peptikum ... 7

2.4 Rumus Struktur Laktosa ... 15

2.5 Rumus Struktur Avicel PH 102 ... 16

2.6 Rumus Struktur PVP K 30 ... 17

2.7 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ... 19

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 26

4.1 Bagan Alur Kerja Penelitian ... 30

5.1 Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L) ... 37

5.2 Distribusi Ukuran Granul (Massa Cetak) ... .42

5.3 Grafik Pengaruh Tekanan dan Kadar Bahan Pengikat Terhadap Kompaktibilitas Tablet ... 42

5.4 Hubungan Kadar PVP K 30 Terhadap Kekerasan Tablet Ekstrak Pegagan ... 45

5.5 Hubungan Kadar PVP K 30 Terhadap Kerapuhan Tablet Ekstrak Pegagan ... 46

5.6 Hubungan Kadar PVP K 30 Terhadap Waktu Hancur Tablet Ekstrak Pegagan... 48

5.7 Perbandingan Uji Kekerasan antara Formula Tablet Placebo Dan Formula Kontrol ... 49

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 68

2. Surat Pernyataan ... 69

3. Determinasi Tanaman Pegagan ... 70

4. Surat Keterangan Ekatraksi Tanaman Pegagan ... 71

5. Hasil Pemeriksaan Laktosa ... 73

6. Sertifikat Analisis Avicel PH 102 ... 74

7. Sertifikat Analisis Amylum Manihot ... 75

8. Sertifikat Analisis PVP K 30 ... 76

9. Sertifikat Analisi Primogel ... 77

10. Sertifikat Analisi Magnesium Stearat ... 78

11. Hasil Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Asiaticoside Pada Tanaman Pegagan ... 79

12. Hasil FT-IR Laktosa ... 80

13. Hasil FT-IR Avicel PH 102 ... 82

14. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Amylum Manihot ... 84

15. Hasil FT-IR PVP K 30 ... 85

16. Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 87

17. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (Massa Cetak) ... 88

18. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Ekstrak Pegagan ... 91

19. Hasil Analisis Statistik Uji Kekerasan Tablet Ekstrak Pegagan ... 96

20. Hasil Analisis Statistik Uji Kerapuhan Tablet Ekstrak Pegagan ... 98

21. Hasil Analisis Statistik Uji Waktu Hancur Tablet Ekstrak Pegagan . 100 22. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Placebo dengan Tablet Kontrol ... 106

23. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Placebo ... 103

24. Hasil Analisis Statistik Kekerasan antara Tablet Tanpa Avicel PH 102 dengan Formula 1 ... 105

25. Tabel F ... 106

26. Foto Tablet Ekstrak Pegagan ... 107

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

MC : Moisture Content

Kg : Kilogram

Mg : Milligram

Cm : Centimeter

mL : Milliliter

FTIR : Fourier Transform Infra Red KLT : Kromatografi Lapis Tipis

KBr : Kalium Bromida

SPSS : Statistical Product and Service Solution HSD : Honestly Significant Difference

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Cetakan I. Bandung: Penerbit ITB.

Ahmed, Mohammad. 2013. Magnetic and Optical Studies on Polyvinylpyrrolidon Thin Films Doped with Rare Earth Metal Salts. Polymer Journal. Diakses

pada tanggal 2 Juni 2013 di alamat

http://www.nature.com/pj/journal/v42/n9/fig_tab/pj2010643.html#figure-title

Anief, M., 2000. Ilmu Meracik Obat. Edisi Revisi. Cetakan ke 9. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal 168-169.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ansel, Howard C. Nicholas G. Popovinh and Layd V. Allen Jr. 1995. Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Diliverry Sistems. Six Edition, 194-202, Lea and Febiger, USA.

Arisandi Y, Andriani Y.2008. Khasiat Tanaman Obat. Pustaka Buku Murah, hal 251-52

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia, pp. 397-439.

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 293-343.

Brinkhaus, B.; Lindner, M.; Schuppan, D.; Hahn, E.G. 2000. Chemical, pharmacological and clinical profile of the East Asian medicinal plant Centella asiatica. Phytomedicine, pp. 7, 427-448.

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, pp. 132-243.

Chatterjee TK, Chakraborty A, Pathak M. 1992. Effects of plant extract Centella asiatica L. on cold restraint stress ulcer in rats. Indian Journal of Experimental Biology, pp. 30:889–891.

Dalimartha, 2001. Atlas Tumbuhan Indonesia. Jilid II, Jakarta: Trubus Agriwidya, hal 149-156.

(18)

xviii

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. hal. 2,5,10,22

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Monograph of Indonesian Medicinal Plant Extracts. Volume 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.hal. 18-20.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dua, Kamal. Pabreja, Kavita. MV, Ramana. 2010. Preparation, Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars Pharmaceutica Vol. 51, No. 1. Pp. 57-76.

Harbone, J.B, 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. diterjemahkan oleh Padmawinata, K., dan Soediro. Bandung: Penerbit ITB, pp.6-7, 13-15.

Hutapea, JR. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (II). Jakarta: Depkes RI.

Jenkins. 1957. Scoville’s The Art Of Compounding.9th Edition. London : The Blankiston Division MC Graw Hiill Book Company. Hal : 257.

Kartnig T. Clinical applications of Centella asiatica (L.) Urb. In: Craker LE, Simon JE, eds., Herbs, Spices, and Medicinal Plants: Recent Advances in Botany, Horticulture, and Pharmacology, Vol. 3. Phoenix, AZ, Oryx Press, 1988:145–173.

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton.

Kohli D.P.S and Shah D.K. 1998. Drug Formularium Manual. Eastern Publishers India.

Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Second Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc.

(19)

xix

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta

Muktamar, T.R., 2007. Pengaruh Penambahan PVP (Polivinil Pirolidon) sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik dan Profil Disolusi Tablet Parasetamol dengan Metode Granulasi Basah. Surakarta: Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pramono S. 1992. Profil Kromatogram Ekstrak Herba Pegagan yang Berefek Antihipertensi. Warta Tumbuhan Obat Indonesia I, hal (2): 37-39.

Pramono S. D, Ajiastuti. 2004. Standarisasi Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L) Berdasarkan Kadar Asiaticosida Secara KLT-Desnsitometri. Majalah Farmasi Indonesia 15 (3), hal 118-123.

Rahardja, Kirana. 2008. Obat Obat Penting. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Rowe, C.R. Sheskey,J.P., and Owen, C.S., 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients, six Edition, Amerika Pharmacetical Association, London, Chicago.

Schaneberg, B.T.; Mikell, J.R.; Bedir, E.; Khan, I.A. 2003. An improved HPLC method for quantitative determination of six triterpenes in Centella asiatica extracts and commercial products. Pharamazie, pp. 58, 381-384.

Sheth, B. B., Bandelin, F. J., Shangraw, R. F., 1980, Compresed Tablets in Pharmaceuticals Dosage Farms: Tablets, Vol. I Lachman, L., Lieberman, H. A., (editor), Marcel Decker inc., New York.

Shin HS et al. Clinical trials of madecassol (Centella asiatica) on gastrointestinal ulcer patients. Korean Journal of Gastroenterology, 1982, 14:49–56

Singh B, Rastogi RP. A reinvestigation of the triterpenes of Centella asiatica.

Phytochem 1969; 8: 917-21

Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta: EGC.

Tampubolon, O.F., 1981. Tumbuhan Obat Seri Pembangunan Masyarakat. Jakarta : PT.Bhratara Karya Aksara.

Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Ed V, diterjemahkan oleh Soedani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 167-168, 199-205, 579-583

(20)

xx

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tanaman obat yang tersebar di Indonesia sangat beragam, salah satu contoh tanaman obat yang sering dimanfaatkan adalah tanaman pegagan (Centella asiatica L). Tanaman obat ini seringkali dikembangkan menjadi obat tradisional.

Namun penggunaan obat tradisional oleh masyarakat luas masih berdasarkan pengalaman empiris, sehingga harus dilakukan pendekatan secara ilmiah agar suatu obat tradisional dapat diterima dalam praktek kedokteran (Pramono, 2004).

Tanaman pegagan (Centella asiatica L) merupakan salah satu contoh tanaman obat yang memiliki bentuk daun khas seperti ginjal manusia. Pegagan berkhasiat sebagai anti ulkus peptikum, antioksidan, imunomodulator dan antimikroba (Brinkhaus et al, 2000). Khasiat dari ekstrak pegagan ini dikarenakan adanya kandungan senyawa glikosida triterpenoid (asiaticoside, asiatic acid, madecassoside, madecassic acid, brahmoside, brahminoside dan centelloside).

Dilaporkan bahwa glikosida triterpenoid terutama asiaticoside yang memiliki aktivitas sebagai anti ulkus peptikum (Chatterjee et al, 1992).

Untuk meningkatkan aseptabilitas dari ekstrak pegagan maka pada penelitian ini akan dibuat sediaan tablet ekstrak pegagan dengan dosis yang mengacu pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa lima belas pasien dengan ulkus peptikum yang diobati dengan ekstrak pegagan yang telah dititrasi pada dosis (60mg/orang), sekitar 93% pasien menunjukan peningkatan yang pasti dalam gejala subyektif dan 73% pasien dari ulkus peptikum dapat disembuhkan (Shin HS, 1982). Namun untuk mengatasi adanya perbedaan varietas tanaman yang dipakai pada penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini akan dibuat dosis 100mg/tablet.

(22)

2

Tablet merupakan salah satu alternatif sediaan farmasi yang paling banyak diproduksi. Pada pembuatan sediaan tablet, selain berisi bahan aktif juga diperlukan adanya bahan tambahan seperti bahan pengisi, bahan pengikat, disintegran dan lubrikan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan, bahan pengisi yang digunakan dalam tablet ekstrak pegagan ini adalah laktosa, avicel PH 102 dan amylum manihot. Untuk membentuk tablet yang kompak dan memenuhi kekerasan tablet yang cukup diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat yang umum digunakan adalah polivinil pirolidon (PVP), gelatin, HPMC, CMC-Na dan metil selulosa. Pada penelitian ini dipilih bahan pengikat PVP K 30 karena mampu membentuk ikatan yang kuat antar granul, sehingga tablet yang dihasilkan memiliki kekerasan dan kerapuhan yang cukup. Selain itu PVP K 30 memiliki sifat alir yang baik, sudut diam yang minimum dan menghasilkan daya kompaktibilitas lebih baik (Muktamar, 2007).

PVP K 30 pada pembuatan tablet memiliki konsentrasi antara 1-5% (Rowe et al, 2009). Penggunaan PVP pada konsentrasi 1-3% pada pembuatan tablet

(23)

3

1.1Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kadar bahan pengikat PVP K 30 1%, 2%, 3% terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L)?

2. Berapa kadar PVP K 30 yang dapat membentuk tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L) yang memenuhi persyaratan?

1.2Tujuan Penelitian

1. Menentukan pengaruh kadar bahan pengikat PVP K 30 1%, 2%, 3% terhadap mutu fisik tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L).

2. Menentukan pada kadar PVP K 30 berapa didapatkan mutu fisik tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L) yang memenuhi persyaratan.

1.3Hipotesis

Peningkatan kadar PVP K 30 akan meningkatkan kekerasan, mengurangi kerapuhan dan memperlambat waktu hancur tablet ekstrak pegagan (Centella asiatica L). Pada penelitian ini nantinya dipilih formula tablet ekstrak pegagan yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet yang baik.

1.4Manfaat Penelitian

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

The objectives of this research are to know and solve the problem or common failure area of PV system to make sure it will achieve the highest level of performance by

Finally, this section discusses the applications of booking appointments and managing medical data for patients enrolled in the database of Al-Kindi General Hospital

[r]

[r]

[r]

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi metode perlakuan mekanik total melalui work hardening , SMAT sebagai metode perlakuan

Kesimpulan dari penelitian ini terdapat lima subtes yang bisa digunakan untuk skrining kemampuan phonological awareness usia pra-sekolah yakni Rhyme, Syllable

ﻦﺘﺴﺑ يرﻮﻬﻤﺟ ﻦﻳا ﻲﺘﻔﻧ يﺎﻫدادراﺮﻗ نﺎﻣزﺎـﺳ ﺎﺑ ﺎﻫ ﻛﺮـﺷ ،ﺎـﻫ ﺖ ترﺪـﻗ و ﺎـﻫ ﻪـﻘﻄﻨﻣاﺮﻓ يﺎـﻫ يا ﺖﺑﺎﻗر ﺪﻳﺪﺸﺗ ﺐﺟﻮﻣ زﻮﺣ رد ﻚﻴﺘﻴﻠﭘﻮﺋژ يﺎﻫ ة رﺰﺧ يﺎﻳرد ﻦـﻳا ﻲﺑآ يﺎﻴﻓاﺮﻐﺟ ﺮﺑ ﻢﻛﺎﺣ مﺎﻈﻧ و

2016 di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta, ada hubungan antara kondisi fisik lingkungan jenis lantai, jendela kamar tidur, dan pencahayaan alamiah dengan kejadian tuberkulosis