• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembekalan KKN PBA 08

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembekalan KKN PBA 08"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MENYONGSONG

GERAKAN NASIONAL

PERCEPATAN

PEMBERANTASAN BUTA

AKSARA

(GN-P2BA)

Burhan Nurgiyantoro

Lembaga Pengabdian kepada

Masyarakat

Universitas Negeri

(2)

2

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

KKN di perguruan tinggi mempunyai misi pengabdian kepada masyarakat

Paradigma KKN harus sesuai dengan paradigma LPM-UNY: PPM berbasis kebutuhan masyarakat

Untuk itu: KKN yang dipilih adalah KKN Tematik-Kontekstual-Situasional (KKN Tematik)

PT menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan

bernegara, bagian dari dan atau mendukung program pemerintah

Program pengabdian PT disesuaikan, a.l, dengan program pemerintah

Pemerintah kini tengah menggiatkan Gerakan nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Dikdas 9 tahun (GN-P2WB) dan Gerakan nasional Percepatan

(3)

Lanjutan…

Lanjutan…

Untuk menyukseskan GN-P2WB dan GN-P2BA itu

pemerintah menggandeng PT

Bentuknya KKN Tematik: KKN Wajar dan KKN PBA

KKN Wajar mendukung program percepatan

penuntasan wajib belajar dikdas 9 tahun, KKN PBA

program penuntasan buta aksara

Harapannya pada tahun 2008 APK dan APM dikdas

9 tahun mencapai 95%, dan 2009 jumlah warga

buta aksara usia 15 ke atas tinggal 5% (7,7 juta

orang)

Program itu mulia, demi kemajuan masyarakat

Indonesia yang masih membutuhkan

(4)

4

I. DEKLARASI DAKAR

I. DEKLARASI DAKAR

Mencapai perbaikan 50% pada tingkat

keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun

2015, terutama bagi kaum perempuan, dan

akses yang adil pada pendidikan dasar dan

berkelanjutan bagi semua orang dewasa.

II. RPJMN DAN RENSTRA DEPDIKNAS 2006

II. RPJMN DAN RENSTRA DEPDIKNAS 2006

“Tercapainya peningkatan sebesar 95% pada

tingkat keaksaraan orang dewasa yaitu

kelompok usia 15 tahun ke atas dan

perempuan pada tahun 2009”.

Berdasarkan itu, kita harus lebih cepat baik

dari sisi waktu maupun besarnya jumlah

sasaran

(5)

BUTA AKSARA SEBAGAI

BUTA AKSARA SEBAGAI

KOMPONEN PENTING HDI

KOMPONEN PENTING HDI

Rata-Rata Usia Harapan Hidup Rata-Rata Usia Harapan Hidup Angka Melek Huruf Orang Dewasa Angka Melek Huruf Orang Dewasa Rata-rata Lama Pendidikan Rata-rata Lama Pendidikan Pengeluaran Per Kapita (Purchasing Power Parity) Pengeluaran Per Kapita (Purchasing Power Parity) Indeks KesehatanIndeks Kesehatan Indeks PendidikanIndeks Pendidikan Indeks Perekonomia n Indeks Perekonomia n

(6)

6

DASAR HUKUM PROGRAM

PBA

INSTRUKSI PRESIDEN NO. 5 TAHUN 2006

Tanggal 9 Juni 2006

tentang

GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN

(7)

INPRES NO.5 Tahun 2006: menggerakkan seluruh komponen masyarakat (pusat INPRES NO.5 Tahun 2006: menggerakkan seluruh komponen masyarakat (pusat dan daerah) sesuai dengan Tupoksi dan kewenangan masyarakat untuk

dan daerah) sesuai dengan Tupoksi dan kewenangan masyarakat untuk

bersama-sama melaksanakan PBA

bersama-sama melaksanakan PBA

Komitmen melaksanakan Inpres No.5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

Komitmen melaksanakan Inpres No.5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun dan Pemberantasan Buta

Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun dan Pemberantasan Buta

Aksara (GN-PPBA)

Aksara (GN-PPBA)

- - Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15 Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15

tahun ke atas <5% tahun ke atas <5%  diupayakan tuntas pada akhir diupayakan tuntas pada akhir

tahun 2008tahun 2008

- Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15 - Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15

tahun ke atas 5-10% tahun ke atas 5-10%  diupayakan tuntas pada akhir diupayakan tuntas pada akhir

tahun 2009tahun 2009

- Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15

- Bagi daerah yang persentase penduduk buta aksara 15

tahun ke atas >10% tahun ke atas >10%  diupayakan berkurang minimal diupayakan berkurang minimal

setengah dari jumlah penduduk buta aksara tuntas pada setengah dari jumlah penduduk buta aksara tuntas pada

(8)

8 Jumlah Penduduk Buta

Aksara

-15 th ke atas

2005:±14.890.000 -15 th ke atas

2006:±12.880.000 Laki-Laki : 31,5% Perempuan : 68,5% Laki-Perempuan: 8,55

I

Usia 7-12 th Tidak Sekolah (± 5%/th )

IV

Buta Aksara Kembali

II

DO SD Klas (1-3):

334.000/th

III

57.000 (2002) 200.000 (2003) 150.000 (2004) 153.000 (2005) 452.000 (2006)

MENGAPA NIRKEAKSARAAN

MENGAPA NIRKEAKSARAAN

TERJADI

TERJADI

(9)

KEADAAN BUTA AKSARA INDONESIA

( 1945-2006

)

 1945: sekitar 90% penduduk Indonesia buta aksara

 1964: Indonesia bebas buta huruf

 1971: jumlah penduduk buta huruf 39%  1981: jumlah penduduk buta huruf 31%  1990: jumlah penduduk buta huruf 21%  2000: jumlah penduduk buta huruf 14,6%

 2004: jumlah penduduk buta aksara 10,21% (±15.414.878 orang)

 2005: jumlah penduduk buta aksara 9,55% (±14.891.000 orang)

 2006: jumlah penduduk buta aksara 8,55%

(10)

10

DATA BUTA AKSARA USIA 15 TAHUN

KE ATAS DI SEJUMLAH PROVINSI

DI INDONESIA TAHUN 2006

No. Provinsi Laki-lakiN % PerempuanN % NJumlah %

1. Jatim 1.076.032 7,94 2.518.29 0

17.59 3.594.322 12,90

2. Jateng 859.204 7,29 1.942.168 16.14 2.801.372 11,76

3. Jabar 432.065 3,03 1.009.798 7,16 1.441.863 5,09

13. DIY 75.012 7,66 195.162 19,30 270.174 13,57

33. …

(11)

Penyebaran Sasaran Buta

Penyebaran Sasaran Buta

Aksara

Aksara

di Indonesia Usia 15 Tahun Ke

di Indonesia Usia 15 Tahun Ke

Atas

Atas

> 10% < 10 % Keterangan:

(12)

12 12

Dampak Pemberantasan Buta Aksara

Dampak Pemberantasan Buta Aksara

Menurunnya angka kematian bayi dan ibu

Menurunnya angka kematian bayi dan ibu

melahirkan

melahirkan

Berhasilnya pelaksanaan program KB

Berhasilnya pelaksanaan program KB

Naiknya penghasilan masyarakat

Naiknya penghasilan masyarakat

Naiknya gizi masyarakat

Naiknya gizi masyarakat

Naiknya usia harapan hidup

Naiknya usia harapan hidup

Meningkatnya kesadaran masyarakat

Meningkatnya kesadaran masyarakat

untuk menyekolahkan anaknya sampai

untuk menyekolahkan anaknya sampai

sekolah dasar (wajar dikdas)

sekolah dasar (wajar dikdas)

Naiknya kesadaran masyarakat terhadap

Naiknya kesadaran masyarakat terhadap

program pembangunan

program pembangunan

(13)

PROGRAM PERCEPATAN

PENDIDIKAN KEAKSARAAN

GOAL

Menuju masyarakat bebas buta aksara

Tujuan

Semua anggota masyarakat buta aksara

memperoleh pendidikan keaksaraan

secara bermutu sehingga menjadi insan

yang produktif dan meningkat

(14)

14

Gerakan Nasional Percepatan PBA

Mempercepat sasaran sebanyak 7,5 juta sampai dengan akhir tahun 2009

Dilakukan secara intensif

Konsentrasi pada 9 Provinsi yang menjadi kantong BA

System Block (Bertahap dan bergilir ke daerah lain)

Melibatkan semua pihak

Mengerahkan dan menggalang kerjasama

Melakukan pendataan yang akurat

(15)

Pendidikan Keaksaraan yang

Bermutu dan Akuntabel

WB MELEK AKSARA FUNGSIONAL

STANDAR KOMPETENSI KEAKSARAAN

PROSES PENILAIAN HASIL BELAJAR

HASIL BELAJAR: 1. SUKMA I

2. SUKMA II 3. SUKMA III

STANDAR

PENILAIAN HASIL BELAJAR

(16)

16

PELAKSANAAN GN-PPBA

1. TK Pusat (TKN):

a. Mendiknas sebagai Pelaksana Harian

b.TKP (Tim Koordinasi TK

Pusat) Ketua Mendiknas

2. TKP: Provinsi, diketuai GUBERNUR, Kepala

Dinas Pendidikan Provinsi sebagai ketua

harian

4. TKK: Kab./Kota di ketuai BUPATI/WALIKOTA

Kadis Pend. Kab./Kota sebagai ketua harian

5. TKC: Kecamatan di ketuai CAMAT Kepala

Cabang Dinas Pendidikan sebagai ketua

harian

6. TKD: Desa/Kelurahan di ketuai Kades/Lurah

bekerjasama dg BPD dan organisasi

(17)

Kerjasama dengan Pemda Kab/

Kota

Melalui UPT PLS

2. Blokgrant untuk Kab/ Kota 3. Blokgrant untuk Kecamatan 4. Blockgrant untuk Desa

Prioritas di 9 propinsi

terpadat BA.

Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel, Kalbar, NTB, NTT, Banten, Papua

Gerakan

Nasiona

l

PBA

1. SKB, 2. PKBM,

3. kelompok Belajar lain

Kerjasama dg PT, Org. Kemasy. dan Keagamaan

1. KOWANI, PKK, Muslimat NU, Aisyiah, dan Org Lain (Al Khairat, Nadhatul Waton, dsb)

2. PT (UT, UGM, PT lainnya)

STRATEGI

(18)

18 Sistem Blok

Pendanaa n

2. Tuntas dalam satu kabupaten baru pindah ke kabupaten lain

Gerakan Nasional Percepatan

PBA

1. Cost Sharing dg Pemda tk I & II 2. Dg Organisasi Penyelenggara 3. Sumber lainnya

4. Mengerahkan seluruh K

omponen Bangsa

Peningkatan Mutu

STRATEGI

GN-PPBA

1. Tuntas dalam satu kecamatan, baru pindah ke kecamatan lain

1. SKK ( Standar Kompetensi Keaksaraan)

(19)

KKN PBA UNY

KKN PBA UNY

 LPM UNY menyambut tawaran untuk membantu LPM UNY menyambut tawaran untuk membantu

program pemerintah via Direktorat Pendidikan

program pemerintah via Direktorat Pendidikan

Masyarakat (ditjen PNFI) untuk menyukseskan

Masyarakat (ditjen PNFI) untuk menyukseskan

GNP-PBA lewat kerjasama

PBA lewat kerjasama

 Bentuk kerjasama adalah berupa pelaksanaan KKN Bentuk kerjasama adalah berupa pelaksanaan KKN

PBA

PBA

 Mulai 2oo6 UNY telah menetapkan bentuk KKN Mulai 2oo6 UNY telah menetapkan bentuk KKN

tematik kontekstual situasional

tematik kontekstual situasional

 Tema program KKN PBA adalah: PBATema program KKN PBA adalah: PBA

 Jadi, program sudah jelas, mahasiswa tinggal Jadi, program sudah jelas, mahasiswa tinggal

mendalami bagaimana strategi pelaksanaan PBA

mendalami bagaimana strategi pelaksanaan PBA

secara efektif

secara efektif

 PBA untuk usia dewasa amat berbeda dengan usia PBA untuk usia dewasa amat berbeda dengan usia

anak

anak

 Jika disamakan dengan pembelajaran anak-anak, Jika disamakan dengan pembelajaran anak-anak,

peserta WB akan mrotoli, dan itu berarti program PBA

peserta WB akan mrotoli, dan itu berarti program PBA

gagal

(20)

20 20

KKNPBA UNY lanjutan…

KKNPBA UNY lanjutan…

 Strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan adalah Strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan adalah pendidikan keaksaraan fungsional

pendidikan keaksaraan fungsional

 Peserta WBBA tidak hanya diajar calistung, tetapi juga Peserta WBBA tidak hanya diajar calistung, tetapi juga keterampilan, dan keduanya merupakan satu kesatuan keterampilan, dan keduanya merupakan satu kesatuan yang saling menunjang dan mengisi

yang saling menunjang dan mengisi

 WB dilatih keterampilan tertentu dan bahan pelatihan WB dilatih keterampilan tertentu dan bahan pelatihan itu sebagian ditulis sebagai salah satu sarana (media) itu sebagian ditulis sebagai salah satu sarana (media) mengajar baca-tulis-hitung

mengajar baca-tulis-hitung

 Jenis keterampilan yang dilatihkan haruslah Jenis keterampilan yang dilatihkan haruslah

kontekstual, sesuai dengan kebutuhan (pekerjaan) kontekstual, sesuai dengan kebutuhan (pekerjaan) para WB

para WB

 Bahan pembelajaran dikembangkan berdasarkan Bahan pembelajaran dikembangkan berdasarkan

“dunia” para WB sehingga ada dampak langsung bagi “dunia” para WB sehingga ada dampak langsung bagi kehidupan mereka

kehidupan mereka

 Maka, perlu obervasi terlebih dahulu untuk Maka, perlu obervasi terlebih dahulu untuk

mengembangkan bahan pembelajaran yang dimaksud mengembangkan bahan pembelajaran yang dimaksud  Bahan ditulis dalam bahasa daerah (Jawa) dan baru Bahan ditulis dalam bahasa daerah (Jawa) dan baru

pada akhir program setelah WB dapat baca-tulis mulai pada akhir program setelah WB dapat baca-tulis mulai dibuat dalam Bahasa Indonesia

(21)

KKN PBA UNY lanjutan…

KKN PBA UNY lanjutan…

 Mahasiswa haruslah memahami tujuan dan strategi Mahasiswa haruslah memahami tujuan dan strategi

PBA, dan bertanggung jawab terhadap ketepatan,

PBA, dan bertanggung jawab terhadap ketepatan,

kelancaran, dan ketuntasan PBA di lokasi ybs

kelancaran, dan ketuntasan PBA di lokasi ybs

(desa)

(desa)

 Mhs haruslah mampu dan berusaha mengatasi Mhs haruslah mampu dan berusaha mengatasi

berbagai kendala yang muncul, misalnya yang

berbagai kendala yang muncul, misalnya yang

berkaitan dengan program, bahan ajar, semangat

berkaitan dengan program, bahan ajar, semangat

WB, dll

WB, dll

 Pengalaman selama ini, yang termasuk sulit adalah Pengalaman selama ini, yang termasuk sulit adalah

mengajak dan memotivasi WB agar mau diajar;

mengajak dan memotivasi WB agar mau diajar;

umumnya mereka tidak merasakan

umumnya mereka tidak merasakan

kemanfaatannya

kemanfaatannya

 Di sinilah letak pentingnya pengaitan PBA dg Di sinilah letak pentingnya pengaitan PBA dg

pelatihan keterampilan tertentu (KF)

pelatihan keterampilan tertentu (KF)

 Jika perlu, thd WB yang kurang rajin didatangi ke Jika perlu, thd WB yang kurang rajin didatangi ke

rumah dan diajar di sana sambil silaturahmi

rumah dan diajar di sana sambil silaturahmi  Keberhasilan/kegagalan PBA sekaligus Keberhasilan/kegagalan PBA sekaligus

mempertaruhkan nama baik UNY dan pasti memberi

(22)

22 22 KKN PBA UNY lanjutan…

KKN PBA UNY lanjutan…

 Pada thn sebelumnya, KKN PBA dilakukan atas Pada thn sebelumnya, KKN PBA dilakukan atas

kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Masy, maka

kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Masy, maka

keberhasilannya dipantau dan harus dilaporkan ke

keberhasilannya dipantau dan harus dilaporkan ke

Jakarta

Jakarta

 Untuk tahun ini PBA menjadi bagian KKN RegulerUntuk tahun ini PBA menjadi bagian KKN Reguler

 Artinya, salah satu program KKN adalah PBA di lokasi Artinya, salah satu program KKN adalah PBA di lokasi

(desa) masing-masing

(desa) masing-masing

 Selain itu, program lain yang terkait adalah Selain itu, program lain yang terkait adalah

penghitungan jumlah WBBA di tiap kecamatan lokasi

penghitungan jumlah WBBA di tiap kecamatan lokasi

(jika belum tersedia data mutakhir terpercaya)

(jika belum tersedia data mutakhir terpercaya)

 Pelaksanaan PBA mesti bekerja sama dengan UPT dan Pelaksanaan PBA mesti bekerja sama dengan UPT dan

PKBM setempat

PKBM setempat

 Misalnya, dalam hal penggunaan tutor, Misalnya, dalam hal penggunaan tutor,

pengembangan bahan ajar (media), dan

pengembangan bahan ajar (media), dan

pengembangan alat penilaian dan pengujiannya

pengembangan alat penilaian dan pengujiannya

(23)

KKN PBA UNY Lanjutan…

KKN PBA UNY Lanjutan…

 Lokasi yang dapat dipilih pada prinsipnya bersifat nasional, Lokasi yang dapat dipilih pada prinsipnya bersifat nasional, dapat di manapun di Indonesia yang menjadi

dapat di manapun di Indonesia yang menjadi

kantong-kantong BA

kantong BA

 DIY kini juga termasuk daerah berkantong BA yang relatif DIY kini juga termasuk daerah berkantong BA yang relatif tinggi (data BPS peringkat ke-13 nasional), dan BA kantong

tinggi (data BPS peringkat ke-13 nasional), dan BA kantong

paling tebal di DIY adalah Gunungkidul

paling tebal di DIY adalah Gunungkidul

 Walau demikian, di semua lokasi (desa, kecamatan) KKN di Walau demikian, di semua lokasi (desa, kecamatan) KKN di empat kabupaten DIY, akan dilaksanakan PBA

empat kabupaten DIY, akan dilaksanakan PBA

 Pelaksanaan PBA mengambil sistem blok, jadi diambil desa-Pelaksanaan PBA mengambil sistem blok, jadi diambil desa-desa yang dipakai untuk KKN, tetapi nanti tuntas BA-nya dan

desa yang dipakai untuk KKN, tetapi nanti tuntas BA-nya dan

kelak baru pindah ke desa-desa (kecamatan) yang lain

kelak baru pindah ke desa-desa (kecamatan) yang lain

 Penuntasan BA untuk desa (kecamatan) yang telah kita pilih, Penuntasan BA untuk desa (kecamatan) yang telah kita pilih, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita (dilanjutkan ke

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita (dilanjutkan ke

KKN PBA berikutnya)

KKN PBA berikutnya)

 Kita dapat dan harus bekerja sama dengan komponen Kita dapat dan harus bekerja sama dengan komponen

setempat (PKBM, LSM) untuk menjadi tutor dan melanjutkan

setempat (PKBM, LSM) untuk menjadi tutor dan melanjutkan

sampai tuntas

sampai tuntas

 Oleh karena itu, agar tidak terlalu merepotkan diusahakan Oleh karena itu, agar tidak terlalu merepotkan diusahakan peserta WBBA telah menjadi MA ketika dan selama ditangani

(24)

24

24

Selamat Berjuang

Selamat Ber-KKN

Membantu Sdr2 Kita yang

Kurang Beruntung

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pemodelan tata ruang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi dalam bentuk visualisasi 3D yang menampilkan keseluruhan kondisi tata ruang mulai dari

Menentukan kondisi operasi yang optimal (daya microwave , lama waktu ekstraksi, dan rasio antara bahan baku yang akan diekstrak dengan pelarut yang digunakan) dari

Pada saat pesan dikirimkan kepada SMS Receiver maka akan tampil sebuah Alert seperti dibawah ini untuk memberitahukan kepada user bahwa ia juga secara otomatis akan mengirimkan

Thomas 2 untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu dari sudut pandang atau kacamata orang lain tersebut, dimana seseorang juga mampu

Radiografi kedokteran gigi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kelainan yang tidak terlihat secara klinis di rongga mulut, memberikan

Melakukan peneli tian dengan judul “ Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar, Efesiensi dan Profitabilitas Terhadap Car Pada Bank Umum

MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

Diferensiasi fungsi majemuk  diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu macam variabel bebas.