• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1100954 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1100954 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Syifa Utami H, 2015

TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI

PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN

KABUPATEN GARUT

oleh:

Syifa Utami H

(1100954)

ABSTRAK

Usaha pemerintah dalam membangun desa berbasis pertanian adalah melalui pengembangan agropolitan. Kesiapan petani merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan agropolitan di Kecamatan Cisurupan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik petani dan kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan agropolitan di Kecamatan Cisurupan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pengolahan data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik petani diantaranya petani berusia produktif dengan pendidikan terakhir SD. Petani memiliki lahan kurang dari 0,5 Ha dan status lahan milik pribadi. Petani menanam komoditas hortikultura unggulan seperti kentang, cabe, kubis, tomat, dan lainnya. Modal yang dikeluarkan <Rp. 5.000.000,- dengan pendapatan >Rp.5.000.000,- per satu kali musim panen. Kesiapan petani menunjukkan petani cukup siap dilihat dari usahanya mencari informasi baru. Berdasarkan pengelolaan budidaya hortikultura serta pemasaran hasil produk menunjukkan petani siap. Dalam pengelolaan budidaya, petani kurang memperhatikan kondisi pH dan suhu yang cocok untuk menanam komoditasnya serta dalam aspek pemasaran petani langsung menjualnya kepada tengkulak dengan harga yang relatif murah. Sedangkan dalam aspek kerjasama, petani dinyatakan belum siap. Hal ini karena kurangnya kerjasama antar petani begitupun dengan penyuluh yang terlihat dari aspek pemasaran serta penyediaan sarana produksi yang dilakukan secara individu serta pertemuan rutin yang jarang dilakukan oleh petani dan penyuluh. Maka, diperlukan usaha untuk meningkatkan kemampuan budidaya pertanian dan kemampuan beragrobisnis melalui penyuluhan yang rutin dilakukan serta pengendalian harga komoditi oleh pihak yang berwenang untuk meningkatkan kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan agropolitan di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.

(2)

Syifa Utami H, 2015

TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE READINESS LEVEL OF FARMERS IN FACE OF DEVELOPMENT

AGROPOLITAN IN CISURUPAN DISTRICT

GARUT REGENCY

by:

Syifa Utami H

(1100954)

Abstract

The effort of government in developing village which have a base agriculture is through development of agropolitan. Readiness of farmers is an important factor in the development of agropolitan in district Cisurupan. The aim of research to identify the characteristics of farmers and farmers' readiness in face of agropolitan development in district Cisurupan. The method used descriptive method with survey approach. The technique of collecting data using interviews, observation and documentation study. Analysing data used percentage analysis. The results showed characteristics of farmer that farmer are productive age with low education. Farmers have land less than 0.5 hectares and all are their own. Farmers plant horticultural commodities such as potatoes, peppers, cabbage, tomatoes, and more. Farmers spent <IDR. 5.000.000 for farming outcome with income >IDR 5.000.000 per one season. Readiness of farmers showed farmers sufficiently ready seen from his searching for new information. Based on management of horticultural cultivation and marketing of the product showed the farmers are ready. In the management of cultivation, farmers have less attention to pH and temperature conditions which suitable for growing commodities and in the marketing aspect of farmers directly sell to middlemen in a relatively cheap price. Meanwhile, in the aspect of cooperation, the farmers is not yet ready. These matters are lack of cooperation among farmers and also with trainer which seen from the aspect of marketing and supply of production media is done individually and the routine meeting which rarely attended by the farmer ang the trainer. Thus, needed some effort to increase agricultural cultivation and ability of agribussines through a routine training and price commodity controlled by the authorities to increase the readiness of farmers in face of agropolitan development in district Cisurupan Garut Regency.

Referensi

Dokumen terkait

84 1215051048 Agus Mas Janurbawa SI FAQ Untuk SIAK Undiksha Puskom Undiksha Buleleng Kampus Tengah

[r]

Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru-guru di SMA Swasta Assisi Siantar, agar menggunakan Model Pembelajaran Problem solving untuk meningkatkan

GAMIT/GLOBK. Pelaksanaan yang dilakukan meliputi pengumpulan data dengan pengamatan survei GPS dan pengolahan data dengan metode post-processing. Setelah melalui pengolahan

Ini terdiri dari tiga prinsip utama: Negara kewajiban untuk melindungi terhadap pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak ketiga, termasuk bisnis; tanggung jawab

Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu peningkatan kapasitas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan instansi terkait seperti Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata,

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Kumon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada kelas VIII-B SMP N 1 Batang Kuis Tahun Pelajaran

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI..