• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KC TANAH DAN KC HIJAU 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KC TANAH DAN KC HIJAU 2016"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Tabel 2. Upaya Peningkatan Produksi Kacang Tanah Dan Kacang
Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Kacang
Tabel 4. Sasaran    Strategis,    Indikator    Kinerja   dan   Target
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ya ng selanju tnya diseb u t FKTP adalah Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah daerah ya ng mela ku ka n peiayanan kesehatan perorangan

penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas dukungan teknis, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan tugas dukungan teknis, serta pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi

1) Tersedianya acuan pelaksanaan pengembangan dan optimalisasi pembinaan kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang untuk mendukung peningkatan produksi tahun

Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai ( Glycine max (L.) Merill) Pada Berbagai Tingkat Pemupukan N dan Pupuk

Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan sukses dengan tingkat kehadiran peserta yang tinggi, tingkat kesukaan yang merata pada

Sebagaimana telah dijelaskan pada lampiran I(satu) Keputusan ini dan agar tidak menimbulkan interpretasi ganda terhadap pelaksanaan PPDB di tingkat Sekolah Menengah

1). Evaluasi Program:Evaluasi program adalah proses sistematis untuk mengukur efektivitas, dampak, dan hasil dari program atau inisiatif tertentu. Ini mencakup pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan tentang sejauh mana program tersebut mencapai tujuannya. Evaluasi program tidak hanya melibatkan pengukuran hasil fisik, tetapi juga dampak sosial, ekonomi, atau psikologis yang mungkin timbul dari program tersebut. 2). Model Evaluasi Kebijakan (Policy Evaluation Model): Evaluasi efektivitas kebijakan sekolah terkait bullying, model evaluasi kebijakan dapat digunakan dan dapat melibatkan penilaian terhadap kebijakan yang ada (Guru diberi ruang untuk mendisplinkan Siswa), apakah cukup efektif dalam mencegah dan menangani bullying atau tidak. 2). Model Evaluasi Dampak (Impact Evaluation Model): Model evaluasi dampak membantu dalam mengukur dampak dampak dari berita atau konten yang berkaitan dengan fenomena bullying di sekolah yang diviralkan di media digital. Metode evaluasi ini mencakup pengukuran interaksi, berapa banyak tindakan melaporkan, atau perubahan perilaku yang terkait dengan kesadaran tentang masalah ini. 4). Model Evaluasi Perilaku Online Model ini didasakan pada data bagaimana mengevaluasi perilaku online, seperti jumlah like, komentar, atau berbagi pada platform media sosial, untuk mengevaluasi sejauh mana fenomena ini menarik perhatian atau reaksi dari pengguna online. Metode ini dapat memberikan wawasan tentang tingkat kesadaran dan perhatian yang diberikan kepada fenomena bullying di sekolah. 5). Model Evaluasi Partisipatif (Participatory Evaluation Model): Model evaluasi partisipatif melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah dalam proses evaluasi. Ini dapat membantu dalam memahami perspektif yang berbeda tentang masalah bullying di sekolah.