adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018 yaitu
“MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAK MULIA MELALUI
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DALAM
PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH”
Sesuai tugas, pokok dan fungsinya maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menuangkan amanat RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018 melalui Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 218 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran.
2.1 VISI
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi harus disusun bersama, diwujudkan bersama sehingga visi yang dihasilkan menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen Bappeda Kabupaten Probolinggo. Visi yang tepat bagi masa depan suatu SKPD akan mampu menjadi akselator kinerja bagi SKPD yang bersangkutan.
Sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo sesuai Renstra tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :
B
BAB II
Pernyataan visi tersebut diatas, menggambarkan tekad pimpinan dan staf Bappeda Kabupaten Probolinggo selama 5 (lima) tahun untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif, partisipatif, akuntabel dan transparan dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Probolinggo.
Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1. Perencanaan Pembangunan Daerah : adalah suatu proses untuk
menentukan arah pembangunan daerah di masa depan secara tepat melalui tahapan secara berurutan yaitu penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana dengan memperhitungkan seluruh sumber daya yang tersedia.
2. Inovatif : terkandung makna suatu terobosan atau pengembangan
dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan kondisi ke depan.
3. Partisipatif : terkandung makna pelibatan masyarakat selaku
stakeholders pembangunan dalam proses perencanaan pembangunan di daerah, serta mengakomodasikan kepentingan mereka sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
4. Akuntabel : terkandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari proses perencanaan pembangunan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai stakeholders pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Transparan: terkandung makna bahwa masyarakat mempunyai hak
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif terhadap proses perencanaan pembangunan di daerah
“TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL DAN
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
2.2 MISI
Misi merupakan pernyataan yang menjadi dasar penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sehingga pernyataan misi akan membawa Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada suatu fokus yang menjelaskan eksistensi yang bersangkutan. Visi dan Misi akan mendorong alokasi sumberdaya Bappeda Kabupaten Probolinggo sehingga pernyataan Visi dan Misi tersebut harus selaras dengan amanah yang diembannya.
Dengan adanya misi, maka akan diketahui apa yang harus dilakukan agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat tercapai dengan baik. Misi diharapkan juga akan dapat menunjukkan peran dan program-program Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada seluruh lapisan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus mempunyai misi yang sesuai, yaitu :
Misi menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan untuk mendukung pencapaian misi tersebut.
Penetapan Misi Pertama lebih mengacu kepada peran Bappeda dalam rangka pengembangan sumberdaya yang tersedia di Bappeda Kabupaten Probolinggo. Pada masa mendatang tuntutan akan kualitas SDM aparatur perencana semakin tinggi, seiring dengan semakin berkembangnya perencanaan itu sendiri ditinjau dari sisi keilmuan dan teknologi, perkembangan regulasi, serta tuntutan partisipasi masyarakat
1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencana di Bappeda;
pelaksanaan pembangunan. Adapun yang dimaksud dengan kapasitas adalah suatu sifat dari aparatur yang dalam menjalankan tugasnya, selalu bekerja sesuai prosedur, memiliki kemampuan yang berlandaskan ilmu, berkompeten, selalu mengembangkan diri dan bekerja sesuai standar kode etik.
Penetapan Misi Kedua lebih mengacu kepada peran Bappeda yang bersifat koordinasi dan sinkronisasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan dengan Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota), dunia usaha, serta seluruh masyarakat. Koordinasi dalam pelaksanaan pemerintahan juga mencakup antar pelaksana dalam proses perencana pembangunan. Perencanaan pembangunan juga harus berdasarkan data sehingga diperlukan data yang akurat, cepat dan tepat agar kualitas perencanaan pembangunan semakin baik.
2.3 TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.
Berdasarkan visi dan misi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo menetapkan tujuan, sebagai berikut :
1. Meningkatnya profesionalitas SDM perencana di BAPPEDA.
dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi.
Peningkatan Profesionalitas SDM Perencana Bappeda selalu diupayakan terus menerus dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan tugas yang diembannya.
2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan
pembangunan.
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan merupakan kebutuhan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki. Semakin baik proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian masyarakat ikut berperan dalam melakukan pembangunan daerah.
3. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan, data
dan informasi perencanaan pembangunan serta statistik daerah.
Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda adalah menyusun, merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan teknis perencanaan pembangunan. Produk perencanaan pembangunan adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Ditinjau dari jangka waktunya dokumen perencanaan pembangunan terdiri dari dokumen perencanaan tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang. Disamping itu ditinjau dari kewenangan dan sektor yang menjadi urusan pemerintah daerah, dokumen perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan pembangunan bidang ekonomi, sosial kemasyarakatan, sumberdaya alam dan prasarana daerah.
inovatif, berkualitas, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut.
2.4 SASARAN
Sasaran (objective) yang merupakan penjabaran dari tujuan, adalah kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 1 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :
Tujuan ke-1 : MENINGKATKAN PROFESIONALITAS SDM
PERENCANA DI BAPPEDA
Profesionalitas merupakan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami. Disamping itu aparatur yang profesional adalah aparat yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi. Peningkatan Profesionalitas SDM Perencana Bappeda selalu diupayakan terus menerus dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan tugas yang diembannya.
Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas SDM Perencana
Seperti disampaikan diatas, profesionalitas SDM Perencana Bappeda merupakan tuntutan perkembangan tugas yang akan diupayakan terus menerus pelaksanaannya.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase ketersediaan SDM Bappeda yang mengikuti Diklat bersertifikat ;
Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 2 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :
Tujuan ke-2 : MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF
MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan merupakan kebutuhan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki. Semakin baik proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian masyarakat dalam ikut berperan dalam melakukan pembangunan daerah.
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, peran partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo dikatakan berhasil apabila prosentase usulan pembangunan dari masyarakat semakin banyak diakomodir dalam pelaksanaan pembangunan yang didanai oleh pemerintah baik melalui APBD II, APBD I maupun APBN.
Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran – sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan.
pembangunan yang disusun oleh masing-masing jenjang pemerintahan dengan usulan yang disusun oleh masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Dengan adanya partispasi aktif dari masyarakat, maka dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan adalah produk bersama seluruh pelaku pembangunan.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator :
a. Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dalam Musrenbang ;
b. Persentase usulan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam APBD ;
c. Persentase Kecamatan yang mempunyai Pendamping Perencana Pembangunan.
Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 3 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :
Tujuan ke-3 : MENINGKATKAN KUALITAS DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DATA DAN
INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SERTA STATISTIK DAERAH
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan sesuai dengan periode Renstra tahun 2013 - 2018, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dituntut untuk menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan yang semakin berkualitas, inovatif, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini pada akhir tahun kelima diukur dengan indikator perbandingan dokumen perencanaan yang diaplikasikan dalam penyusunan kebijakan pembangunan dengan jumlah dokumen perencanaan yang disusun
Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran – sasaran tahunan sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan
pembangunan
Data dan informasi merupakan syarat dasar untuk memperoleh bahan dalam penyusunan suatu perencanaan pembangunan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hal ini mengingat perencanaan adalah merupakan rangkain kegiatan yang berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a. Persentase SKPD yang memasukkan data Musrenbang dan usulan SKPD dalam aplikasi SIM Musrenbang;
b. Persentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan.
2. Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan
akurat.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a. Persentase ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah.
3. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan.
Kualitas suatu dokumen perencanaan akan sangat berpengaruh terhadap hasil perencanaan pembangunan tersebut. Semakin baik kualitas suatu dokumen perencanaan akan semakin baik pula hasil yang diperoleh.
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
a. Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan perundang-undangan tepat waktu;
b. Persentase SKPD menyusun Renja sesuai peraturan perundang-undangan tepat waktu;
c. Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda; d. Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda; e. Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada; f. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi; g. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang sosial dan
budaya;
h. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana.
2.5 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
TABEL 2.1.
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO VISI : TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS
DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL, DAN TRANSPARAN
MISI : 1. MENINGKATKAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA PERENCANA DI BAPPEDA
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 Meningkatkan profesionalitas SDM Perencana
Meningkatnya Kualitas SDM Perencana
Melaksanakan Capacity Building SDM Perencana Pembangunan
Melaksanakan dan mengikutsertakan SDM Bappeda pada Diklat Teknis Memperluas wawasan dalam
bidang perencanaan pembangunan
MISI : 2. MENINGKATKAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH, PENGELOLAAN DATA DAN STATISTIK DAERAH
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 Meningkatkan
inovatif, responsif dan partisipatif
Memfasilitasi pelayanan prima
kepada stakeholders, lintas SKPD dan lintas kewilayahan
kerjasama lintas SKPD untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Membangun koordinasi dan kerjasama lintas intansi vertikal untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan daerah
Kab/Kota, Provinsi dan Pusat dalam proses perencanaan pembangunan
2.6 RENCANA KINERJA 2015
TABEL 2.2.
RENCANA KINERJA
TAHUN 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
Ketersediaan SDM Bappeda yang mengikuti Diklat bersertifikat
34,62%
Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang Dilaksanakan
Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dalam Musrenbang
90,00%
Persentase usulan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam APBD
80,00%
Persentase Kecamatan yang mempunyai pendamping perencana
Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan
pembangunan
Persentase unit kerja (SKPD) yang memasukkan data Musrenbang dan Usulan SKPD dalam Aplikasi SIM Musrenbang
100%
Persentase kesesuaian program/kegiatan yg direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan (APBD)
85,00%
4
Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat
% ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan perundang-undangan tepat waktu
0%
Persentase SKPD menyusun Renja sesuai peraturan perundang-undangan tepat waktu
66,67%
Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda
Sdh Ada
Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda
Sdh Ada
Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada
Ada
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi
3
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
3
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana