• Tidak ada hasil yang ditemukan

P3 MIKROORGANISME PATOGEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "P3 MIKROORGANISME PATOGEN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

MIKROORGANISME PATOGEN

Prepare by Siti Aminah

(2)

Sub Pokok Bahasan

Definisi mikroorganisem pathogen Infeksi dan intoksikasi

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

KEBIJAKAN TENTANG KLB

KERACUNAN

(12)

Foodborne disease

Penyakit apapun yang bersifat infeksius atau toksik disebabkan atau dianggap

disebabkan oleh konsumsi makanan atau air (Adam M. dan Motarjemi, 1999)

Keracunan Pangan adalah: seseorang

Keracunan Pangan adalah: seseorang yang menderita sakit dengan gejala dan tanda keracunan dikarenakan

mengonsumsi makanan yang didiga

(13)

BM berperan sebagai agen dari

penularan/pemindahan penyakit dari mikroorganisme ke manusia.

Jenis bakteri, kapang dan virus:

merupakan patogen yang menular dalam

 

merupakan patogen yang menular dalam bahan makanan.

Khamir tidak berperan dalam dalam

(14)

Penyakit dari makanan

 infeksi : setelah memakan makanan atau minuman yang mengandung bakteri aptogen, timbul gejala-gejala penyakit

 Keracunan: merupakan hasil dari keracunan kimia atau intoksikasi.

 

kimia atau intoksikasi.

 Intokasikasi adalah keracuann yang

disebabkan karena memakan makanan yang mengandung senyawa beracun.

(15)
(16)

Foodborne illness

Keracunan Infeksi

Intoksikasi

Racun Anorganik Enterotoksigenik Invasif

Toksin dan lisis Sporolasi

T. Bakteri Mikotoksin

T. Algae

Mengganggu metabolisme KH Neurotoksin

Enterotoksin

dan lisis

Mukosa dan lisis Tumbuh

(17)

Produksi racun oleh bakteri pathogen

 Endotoksin: terdiri lipopolysakaridakomponen dinding sel bakteri gram negatif

 dikeluarkan jika sel bakteri rusak/mati

 tidak stabil, tahan panas

  

 

 tidak stabil, tahan panas

 Eksotoksin: terdiri protein yang dibuat bakteri,

(18)

Hal-hal yang berperngaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan:

 PENGOLAHAN: < OPTIMAL < MATANG sebabkan:

trikinosis (infeksi parasitik akibat makan daging babi

yang kurang matang) dan botulisme( keracunan karena bakteri).

 

bakteri).

(19)

SUMBER MAKANAN TIDAK BERSIH : contoh: spesies-spesies jamur dan

kerang beracun dengan kandungan racun yang bersifat paralitik (dapat

menyebabkan kelumpuhan ) dan neurotoksik) toksik bagi syaraf.

   

ALAT TERCEMAR

HIGIENE PKERJA

(20)

Sifat Patogenik mikroorganisme

Masuk dalam tubuh

Berkembangbiak

Tahan terhadap sistem pertahanan tubuh

Invasi ke dalam tubuh host

 

 

Invasi ke dalam tubuh host

Ada jalan keluar penyebab penyakit

Patogenitas, virulensi, invasi yang tinggi

(21)

Toksin mikroorganisme

Eksotoksin: disintesis didalm

seldikeluarkan ke substrat sekeliling

Indotoksin: disintesis didlm sel baktri & bersifat toksik bila lisis

 

(22)
(23)

JENIS-JENIS MIKROORGANISME PATOGEN DALAM MAKANAN

 Mikroorganisme pathogen: pertumbuhannya tidak dstimulir oleh makanan tempat mikroba tersebut hidup, dalam hal ini makanan hanya sebagai perantara (pembawa).

Penyebab: tuberculosis, difteri, bruselosis, hepatitis, demam Q, dll.

Penyebab: tuberculosis, difteri, bruselosis, hepatitis, demam Q, dll.

 Mikroba pathogen yang pertumbuhannya distimulir oleh makanan tempat tumbuhnya

sehingga jumlahnya akan bertambah banyak.

- Salmonella sp., E. coli yang bersifat enteropatogenik (EPEC dan vibrio

(24)

Mikroorganisme dalam makanan

 Penyebab infeksi : : C. perfringens, B. cereus, Shigella sp., Yersina enterocolitica.

C.perfringens dan B.cereus

bakteri dapat memproduksi enteroksin

bakteri dapat memproduksi enteroksin (bersifat enterotoksigenik) sehingga

(25)

Salmonella: gram negative, batang bergerak , metabolisme : fakultatif anaerobic.

Penyakit: salmonellosis menyebabkan gastroenteritis akut dan demam enteric (contoh: demam tipus dan paratyphus).

Sumber kontaminasi adalah manusia

dan hewan baik secara langsung maupun

Sumber kontaminasi adalah manusia

(26)

Salmonella: gram negative, batang bergerak , metabolisme : fakultatif anaerobik.

Penyakit: salmonellosis menyebabkan gastroenteritis akut dan demam enteric (contoh: demam tipus dan paratyphus).

 

(contoh: demam tipus dan paratyphus).

Sumber kontaminasi adalah manusia dan hewan baik secara langsung maupun tidak langsung, hewan ternak, unggas dan

(27)

Makanan yang terinfeksi:daging

dan produknya seperti sosis, ham,

sandwich, ikan asap, susu segar, es

krim, coklat susu dan makanan yang

(28)

Bakteri penyebab keracunan bahan

makanan

1. Tempe bongkrek: Pseudomonas cocovenans (gr -, batang, spora-, anaerob.fakultatif)

2. Botulinum: Clostridium botulinum

(membtk toksin pada makanan & benda

2. Botulinum: Clostridium botulinum

(membtk toksin pada makanan & benda mati, gr +, batang, spora, an aerobik)

(29)

Lanjutan…

Bacillus Cereus: B.cereus ( sel lbh besar, anaerob fakultatif, spora): muntah & diare

Stapilokokus : Staphylococcus :

enterotoksin gatroenteritis / inflamsi

(30)

Clean

Clean

Separete

Separete

Cook

Cook

pencegahan4 dasar

Separete

Separete

Chill

Chill

Cook

Cook

pencegahan

(31)

Pemilihan bahan

Kualitas bahan mentah

• Penyimpanan pada suhu sesuai

• Buah matang simpan suhu rendah • Lalapan pencucian

Susu

• Pasteurisasi

Makanan kaleng

• Di buka->segera konsumsi

(32)
(33)

EVALUASI

1.Sebutkan jenis-jenis penyakit yang ditimbulkan oleh makanan!

2. Apakah yang dimaksud dengan infeksi dan intoksikasi?

 

dan intoksikasi?

3. Sebutkan jenis-jenis mikroorganisme

pathogen dalam makanan atau minuman?

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan data-data epidemiologi bahwa manusia yang terinfeksi virus H5N1 berasal dari kontak langsung maupun tidak langsung dengan unggas atau

Agar tidak terjadi kerancuan antara garam untuk konsumsi langsung manusia dan ternak maupun garam sebagai bahan baku penolong industri manusia dan ternak dengan garam untuk bahan

Jenis hama yang sering dikendalikan oleh masyarakat di Wilayah Bogor terutama Daerah Sindang Barang dan Balio adalah kecoa, nyamuk, rayap, dan lalat, meskipun tikus juga

PEMASUKAN HEWAN TERNAK BESAR, KECIL DAN UNGGAS DARI LUAR DAERAH KE DALAM KABUPATEN BIREUEN.

Bakteri yang paling banyak ditemukan pada feses tikus yang ter- tangkap di pasar induk adalah Salmonella paratyphi B sejumlah 4 ekor (20%) dan Salmonella Paratyphi C sejumlah

permukaan sel manusia dari pada sel hewan dan sebaliknya ada yang lebih khusus melekat pada hewan tapi tidak pada manusia....

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mohamad (2014) pada 6 depot air minum isi ulang di Kecamatan Sario Kota Manado didapatkan untuk pengawasan tikus, lalat dan

pada manusia dapat terjadi karena kontak langsung dengan hewan penderita serta melalui konsumsi makanan seperti daging unggas, daging, telur, produk susu dan produk lain yang