• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Student Facilitator and Explaining\BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skripsi Student Facilitator and Explaining\BAB III"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN

Menurut Arikunto (2006: 219) “Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam pengumpuan data”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 03) “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di pahami bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan masalah.

B. JENIS PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen.Menurut Sugiyono (2010: 13) metode kuantitatif merupakan metode penelitian dimana data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Arikunto (2006:3) “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud melihat akibat dari suatu perlakuan.

(2)

Dari uraian diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif eksperimen adalah penelitian yang menggunakan angka dan bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat yang terjadi antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan khusus dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan khusus.

C. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih baik mana antara hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran student facilitator and explaining pada kelompok eksperimen dengan siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode Ceramah pada kelompok kontrol. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

RANCANGAN PENELITIAN

Kelompok Pretest Perlakuan posttest

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T1 Y T2

Keterangan :

T1 : Tes yang diberikan kepada siswa sebelum kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan (pretest)

T2 : Tes yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan (posttest)

(3)

Y : Perlakuan berupa pembelajaran dengan metode Ceramah D. TEKNIK PENENTUAN SUBJEK PENELITIAN

1. Populasi

Dalam suatu penelitian, kita tidak terlepas dari populasi.Arikunto (2006:130) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Dengan demikian populasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian. Dengan berpijak pada pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sampang tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas. Adapun populasi tersebut terurai sebagai berikut:

Sumber data: Daftar kelas SMAN 3 Sampang

2. Sampel

(4)

yang diambil secara acak yaitu dengan lotre. Dari homogenitas yang telah diperoleh, dipilih dua kelas homogen yang memiliki ciri-ciri pokok populasi dan merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat dalam populasi. Sehingga berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMAN 3 Sampang dan nilai pre-tes matematika kelas XI-IPS serta di ajarkan oleh guru matematika yang sama, terpilih kelas XI-IPS1 sebanyak 29 siswa

sebagai kelas eksperimen yang akan diajar dengan metode pembelajaran student facilitator and explaining, dan kelas XI-IPS2 sebanyak 29 siswa

sebagai kelas kontrol yang akan diajar dengan metode ceramah. E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 308). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data dengan metode tes.

(5)

diinginkan adalah berbentuk uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa setelah di ajar menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining dan metode Ceramah.

Menurut Sudjana (2010:36 ) kelebihan tes uraian antara lain:

a) Dapat mengukur proses mental

yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.

b) Dapat mengembangkan

kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.

c) Dapat melatih kemampuan

berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis.

d) Mengembangkan keterampilan

pemecahan masalah ( problem solving ).

e) Adanya keuntungan teknis

seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa.

(6)

a) Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan.

b) Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya.

c) Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaannya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar.

Cara mengatasi kekurangan tes uraian adalah :

a) Memberikan skor terhadap siswa yang mempunyai jawaban berbeda dengan jawaban guru, dengan ketentuan skor yang diberikan pada tiap langkah pengerjaannya tidak jauh berbeda dengan skor yang sudah ditentukan.

b) Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan soal- soal tersebut.

Memeriksa jawaban soal uraian jangan dipaksakan selesai pada saat itu, tapi lakukan secara bertahap. Hal ini penting untuk mencegah kelelahan sehingga pemeriksaan tidak subjektif lagi.

(7)

1) Menyusun kisi-kisi soal

2) Membuat butir-butir soal yang terdiri dari 5 butir soal subjektif.

3) Membuat kunci jawaban

4) Menentukan skor jawaban

5) Melakukan uji coba instrumen penelitian.

F. UJI COBA INSTRUMEN

Sebelum dilakukan penelitian, diperlukan uji coba terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya tes yang diberikan dengan menggunakan :

1) Validitas tes

Mengenai validitas Arikunto (2006: 168) berpendapat bahwa “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah:

rxy= N

XY

(

X

) (

Y

)

(

N

X2

(

X

)

2

) (

N

Y2

(

Y

)

2

)

(Arikunto, 2006 : 170)

(8)

rxy : Koefisien korelasi product moment

 X: Jumlah skor butir soal

 Y: Jumlah skor total

 XY: Jumlah hasil kali skor butir dengan skor total

N : Jumlah siswa

Setelah memperoleh angka validitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment (taraf signifikan 5%). Jika rxy≥ rtabel , maka soal tersebut valid dan Jika

rxy<rtabel maka soal tersebut tidak valid.

2) Reliabilitas Tes

Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Hal ini berarti bahwa instrumen yang reliabel atau yang dapat dipercaya adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali hasilnya akan tetap sama.

(9)

r11

σ

b2 : Jumlah varians tiap-tiap butir soal

σ

t2 : Varians total

K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Untuk mencari nilai r11 , maka harus dicari terlebih dahulu nilai

varians ( σ2 ) dari masing-masing soal dengan menggunakan rumus:

σ2=

X

X

2 : Jumlah kuadrat skor butir

(10)

N : Jumlah siswa

Setelah nilai r11 diketahui, maka nilai tes tersebut dikonsultasikan

dengan tabel rproduct moment dengan taraf signifikan 5%, dengan ketentuan sebagai berkut:

- Jika r11> r tabel , maka tes tersebut reliabel

- Jika r11< r tabel , maka tes tersebut tidak reliable

3) Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tes subjektif, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

TK=ST

IT

(Priatna, 2003: 77)

Keterangan:

TK : Tingkat kesukaran

ST : Jumlah skor yang diperoleh siswa pada satu butir soal yang diolah.

IT : Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal tersebut.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah: 0 – 15% : sangat sukar

(11)

31% - 70% : sedang 71% - 85% : mudah

86% - 100% : sangat mudah (Priatna, 2003: 77)

Tes dapat dianggap baik apabila memiliki tingkat kesukaran 10% hingga 90% dengan syarat tingkat kesukaran yang diperoleh bersifat keterangan.

4) Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan satu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2003:213)

DP : indeks daya pembeda suatu butir soal tertentu

SA : jumlah skor kelompok atas pada soal yang diolah.

SB : jumlah skor kelompok bawah pada soal yang diolah.

IA : jumlah skor ideal kelompok atas/bawah.

(12)

Dalam penelitian ini, yang dimaksud teknik analisi data adalah cara-cara untuk menganalisis data yang diperoleh. Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data atau analisis data. Selanjutnya, untuk mengolah data hasil tes tersebut menggunakan uji parametik yaitu uji statistik.

Sebelum diadakan penelitian data dokumen dianalisi terlebih dahulu untuk diketahui normalitas dan homogenitas untuk mengetahui tidak adanya perbedaan rata-rata hasil belajar populasi penelitian.

1. Uji Normalitas

Menurut Arikunto (2006:314) langkah - langkah pengujian normalitas sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi;

b. Menentukan batas nyata tiap-tiap kelas interval;

c. Mencari frekuensi kumulatif dan frekuensi kumutatif relative (dalam persen);

d. Dengan skala sumbu mendatar dan sumbu menegak, menggambarkan grafik dengan data yang ada pada kertas probabilitas normal.

(13)

a. Mengenai data itu sendiri

Dikatakan bahwa data itu berdistribusi normal atau hampir normal (dapat didekati oleh distribusi normal).

b. Mengenai populasi dari mana data itu diambil

Dikatakan bahwa mengenai populasi dari mana data itu diambil ternyata berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Jika titik-titik yang diletakkan tidak menunjukkan terletak pada garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa data atau sampel yang diambil tidak berasal dari populasi.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians antara kelompok yang diuji berbeda atau tidak. Tujuan dilakukan homogenitas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah homogen atau tidak homogen (Arikunto, 2002: 289) yang dalam hal ini data diambil berdasarkan uji tes.

Untuk menguji homogenitas varians dapat digunakan uji-F sebagai berikut:

F=Varians Terbesar

Varians Terkecil (Sudjana, 2005: 250) Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel

(14)

dianalisis homogen untuk tingkat kesalahan 5%, jika F hitung lebih kecil dari

F tabel untuk kesalahan 5% (

F

h

<

F

t(5) ) maka sampel tersebut homogen. 3. Uji-t

Uji ini dilakukan pada nilai siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Uji yang digunakan adalah uji kesamaan dua rata-rata: uji dua pihak atau uji-t dengan rumus sebagai berikut:

t= X1−X2

Keterangan: X1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen X2 = Rata-rata nilai kelas kontrol

n1 = Banyak siswa kelas eksperimen n2 = Banyak siswa kelas kontrol

s

12 = Varians nilai kelas eksperimen

s

22 = Varians nilai kelas kontrol

Nilai t yang didapat dinyatakan sebagai thitung yang nantinya

dikonversikan dengan nilai ttabel kritik dengan taraf signifikan 5% atau taraf

kepercayaan 95% dengan derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2. Hal ini

(15)

dalam mengambil keputusan sebesar 95% dengan ketentuan sebagai berikut, jika :

- tkritis < thitung < tkritis Hipotesis nol diterima

Gambar

Tabel 3.1RANCANGAN PENELITIAN
Tabel 3.2Populasi Dalam Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Merawat Dan Memperbaiki Sepeda Motor Sendiri Type SUZUKI Shogun 110cc dan 125cc merupakan sebuah aplikasi media yang berisi informasi mengenai panduan merawat sepeda

Di Jepang, pada masa sekarang ini, untuk sebuah istilah yang merupakan penggolongan dari berbagai macam jenis novel seperti novel hardboiled eggs, novel suspense, novel polisi,

Dari penjelasan istilah- istilah diatas maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan “Perikatan Jasa Layanan Transportasi Online Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi: PT

Hasil pengamatan yang dilakukan di kantor Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan prosedur

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

Secara keseluruhan selama 2 minggu masa terapi yang diukur sebelum terapi sampai akhir minggu kedua penurunan waktu transpor mukosiliar pada kelompok pasien yang diberi

Permasalahan yang menjadi pembahasan pada penelitian ini adalah (a) ketersediaan buku ajar tematik pada kurikulum 2013 di sekolah; (b) kegunaan buku ajar tematik pada

Menuliskan tujuan sesuai dengan yang tertera pada modul 3.. Menuliskan indikator sesuai dengan yang tertera pada