• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942012071 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942012071 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi menurut Somantri, G.R. (2005: 57) didefinisikan sebagai “a body of methods and rules followed in science or discipline”. Sedangkan metode adalah “a regular systematic plan for or way of doing something”. Sehingga metode penelitian dapat diartikan sebagai cara sistematik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan fenomena yang sedang ditelisiknya. Sedangkan Sugiyono (2013: 3) berpendapat bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sehingga berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Permasalah penitian agar dapat terjawab sesuai dengan tujuannya maka ditetapkan metode penelitian yang sesuai. Metode penelitian dapat dipetakan menjadi: pertama, jenis penelitian serta pendekatan yang digunakan. Kedua, metode penelitian yang digunakan. Ketiga, subjek serta lokasi penelitian. Keempat, sumber data. Kelima, teknik pengambilan data. Dan Keenam, teknik analisis data.

3.1

Jenis Penelitian dan Pendekatan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan, penelitian ini adalah sebuah pelaksanaan manajemen kepemimpinan kepala sekolah yang salah tugasnya sebagai supervisor. Penelitian difokuskan pada konteks supervisi akademik untuk pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang.

(2)

38

yang dugunakan, siapa yang mensupervisi serta yang disupervisi, dimana supervisi dilakukan, bagaimana supervisi dilakukan, kapan supervisi dilakukan.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan observasi partisipan. Menurut Bungin, B. (2008: 20) metode studi kasus merupakan studi yang bersifat komprehensip, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontenporer, kekinian. Robert Yin (1996) dalam Bungin, B. (2008: 20) menyebutkan bahwa studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana; batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana: multi sumber bukti dimanfaatkan.

Lebih lanjut Bungin, B. (2008: 22) mengatakan bahwa observasi partisipan menuntut keikutsertaan atau peran serta peneliti pada suatu situasi sosial utntuk dapat memahami dengan baik dan “berempati” dalam masyarakat yang sedang diteliti. Pakar metodologi penelitian Robert Yin menyatakan bahwa seorang peneliti bisa saja melakukan studi kasus yang valid dan berkualitas tinggi tanpa meninggalkan kepustakaan, tergantung pada topik yang akan diselidiki.

3.2

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Sugiyono (2013: 13) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik, karena penelitian yang dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting).

(3)

39 tindakan dan lain-lain secara holistik serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan metode alamiah. Sehingga penelitian kualitatif memiliki makna mengungkapkan realitas di lapangan yang akan dijabarkan dengan cara mendiskripsikan melalui suatu metode yang alamiah.

Nasution (2003: 86) menyatakan bahwa data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia (human resources) yaitu melalui observasi dan wawancara. Data dapat juga diperoleh dari sumber bukan manusia (non human resources) yaitu dari dokumen, foto dan bahan statistik.

3.3

Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Sugiyono (2010: 298) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu dan hasil kajiannnya tidak akan diberlakukan ke populasi tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru IPA dan kepala SMP Negeri 41 Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Kepala sekolah sebagai supervisor, sedangkan guru IPA yang akan disupervisi. Guru IPA berjumlah 3 orang, dengan rincian 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Rentang usia guru adalah usia 32 tahun sampai 45 tahun, semua lulusan LPTK dan kepala sekolah berusia 49 tahun. Untuk kepentingan triangulasi data maka subjek penelitian ditambahkan Kepala SMA Bina Nusantara Semarang, Kepala SD Negeri Lamper Tengah I dan Pengawas TK/SD kabupaten Demak.

(4)

40

yaitu tempat bekerja bagi peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti dalam pengambilan data serta peneliti sangat memahami lokasi penelitian. Alasan yang lain, SMP Negeri 41 Semarang merupakan sekolah yang unik, karena berlokasi di Gunungpati tetapi sebagian besar siswa berasal dari luar Gunungpati, berdekatan juga dengan SMP Negeri sehingga merupakan pesaing. Disamping itu siswa yang masuk ke SMP Negeri 41 Semarang memiliki kemampuan akademik yang rendah, dengan asumsi merupakan pilihan kedua pada waktu penerimaan peserta didik.

3.4

Teknik Pengambilan Data

Nasution (2003: 54) menyatakan bahwa penelitian naturalistik pada sebuah penelitian dimana peneliti menjadi instrumen utama yang terjun ke lapangan dan berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui observasi atau wawancara. Penelitian ini mengutamakan manusia sebagai instrumen penelitian karena memiliki adaptibilitas yang tinggi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah dalam penelitian.

Untuk memperkaya data, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Observasi

(5)

41 2. Partisipasi pengamat

Nasution (2003: 60) menyatakan bahwa mengamati sambil berpartisipasi dapat menghasilkan data yang lebih banyak, lebih mendalam dan lebih

terinci. Menuru. Patton “Participant observation is the

most comprehensive off all types of research strategies”. Peneliti sebagai guru IPA dan team supervisi sekolah dapat terlibat langsung pada kegiatan supervisi akademik di SMP negeri 41 Semarang, sehingga secara langsung akan terlibat dalam kegiatan. Data secara riil dan terinci akan didapatkan oleh peneliti selama kegiatan supervisi berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di sekolah tempat mengajar akan menguntungkan, karena selalu berinteraksi dengan semua stakeholder sekolah. Melalui keterlibatan peneliti secara langsung maka data-data dan informasi yang diperlukan akan mudah didapatkan baik dari siswa, guru, kepala sekolah maupun dari tenaga kependidikan.

3. Wawancara

Moleong (2011: 186) berpendapat bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh 2 (dua) pihak, yaitu pewawancara (interview) orang yang mengajukan pertanyaan dan diwancarai (interviewer) orang yang memberikan jawaban dari pertanyaan.

(6)

42

bentuk wawancara dimana subjeknya mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui maksud dan tujuan wawancara tersebut. Pada pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan cara mengisi pedoman wawancara yang sudah disusun oleh peneliti agar mendapatkan data kongkrit sehingga memudahkan untuk menganalisis. Hal ini dilakukan karena melalui observasi awal, kepala sekolah dan guru IPA lebih menyukai menuliskan pendapat yang diinginkan daripada dengan wawancara yang menggunakan perangkat audio. Selain wawancara dengan cara tersebut, pelaksanaan wawancara juga dilakukan secara tertutup agar yang diwawancarai lebih leluasa untuk menjawab. Wawancara secara tertutup yang dilakukan kepada siswa difokuskan tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA di kelas.

4. Dokumentasi

Arikunto (2012: 135) menyatakan bahwa teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip. Metode ini dilaksanakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara yang berupa tulisan, rekaman, buku-buku pedoman, laporan resmi catatan harian serta notulen rapat. Dokumen yang daam penelitian ini adalah profil sekolah, nilai ulangan, hasil supervisi akademik dan perangkat pembelajaran.

5. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) menurut Mungin (2008: 131) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

(7)

43 dengan topik yang dibahas. Sehingga teknik ini digunakan dengan tujuan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap masalah yang diteliti. FGD digunakan untuk pemaknaan terhadap makna-makna inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti.

Lebih lanjut Mungin (2008: 131-132) menkanjelaskan bahwa FGD dibangun berdasarkan asumsi; (a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidak tahuan kelemahan pribadi tersebut; (b) masing-masing anggota kelompok saling member pengetahuan satu dengan lainnya dalam pergaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrololeh individu lain, sehinggaia berupaya agar menjadi yang terbaik; (d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang bersangkutan; (e) intersubjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu).

3.5

Teknik Analisis Data

(8)

44

proses mengolah data hasil penelitian melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga menghasilkan kesimpulan yang mudah untuk difahami.

Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode Analisis Isi (Content Analysis). Menurut Mungin (2009: 155) yang dimaksud Analisis Isi (Content Analysis) adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis Isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Hal ini diasumikan bahwa sebenarnya komunikasi itu berisi pesan dalam sinyal komunikasi tersebut, maka isi pesan tersebut harus dimaknai.

Secara prinsip penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan teori dari data atau menguji teori yang sedang berlaku. Data hasil penelitian dianalisis dengan tahapan sebagai berikut:

1) Pengumpulan data

Moleong (2006: 247) menyatakan bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.

2) Reduksi data

(9)

45 lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang diteliti.

3) Penyajian data

Miles dan Huberman (2007: 84) menyatakan bahwa penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan makna dari data-data yang sudah diperoleh kemudian disusun secara sistematis dari bentuk yang kompleks menjadi lebih sederhana namun selektif.

Sugiyono (2008: 349) menyatakan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat atau paragraph, sehingga data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau uraian naratif. Data hasil penelitian disajikan juga dalam bentuk gamba, matrik dan skema.

4) Penarikan kesimpulan

Miles dan Huberman (2007: 18) menyatakan bahwa penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatn konfigurasi yang utuh. Dari reduksi data dan penyajian data apabila verifikasi pada awal telah didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.Kesimpulan diperoleh semenjak menyususn pencatatan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi, arahan sebab akibat dan berbagai proposisi.

(10)

46

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasa nasabah pada bank BRI Cabang Kabupaten

Mesin pendingin pada penelitian ini menggunakan model pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut adalah dengan melilitkan pipa kapiler sepanjang 180 cm di pipa saluran keluar

Berdasarkan temuan pokok tersebut, maka kebijakan yang dapat ditawarkan adalah (1) mengingat kualitas tenaga kerja umumnya relatif rendah, perlu dilakukan pelatihan atau

Hasil penelitian ini adalah (1) berdasarkan pertimbangan kebutuhan oksigen pada manusia, ternak dan kendaraan bermotor, maka kebutuhan luasan Hutan Kota/Ruang Terbuka Hijau

Achasin merupakan suatu peptida antimikroba yang berfungsi dalam penutupan luka yang terkandung dalam lendir bekicot yang diproduksi oleh kelenjar di dinding bekicot, maupun zat

Penelitian ini berusaha untuk menjawab sebagian dari permasalahan pajak lahan di Kecamatan Cibinong dan Cileungsi yaitu: (1) mengetahui konsistensi RDTRK/RUTRK, (2) mengetahui

Suddenly Greel moved away from the Cabinet and went to a gong that hung close to the door. Leela realized her danger

Kami anggota Satuan Tugas perlindungan Masyarakat Inti Provinsi adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang siap membantu pemerintahan dan pemerintahan