RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEKUASAAN KEHAKIMAN
KOMPETENSI : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kekuasaan kehakiman dalam pelbagai masa pemerintahan
(1) Minggu
Ke
(2)
Kompetensi Bahan Kajian(3) Literatur(4) Bentuk(5) Pembelajaran
(6)
Kriteria Penilaian Bobot(7) Penilaian
(%)
1 dan 2 Pendahuluan 1. Pengantar Materi; 2. Cabang Kekuasaan
Yudikatif dalam teori Separation of Power; 3. Pengertian Kekuasaan
Kehakiman;
- Menurut Ahli;
- Menurut konstitusi yang pernah
berlaku;
- Menurut UU Kekuasaan Kehakiman 4. Model-model
Kekuasaan Kehakiman
a. Astim Riyanto, Teori Konstitusi, Penerbit YAPEMDO, Bandung, 2000.
b.Abdul Latif, Fungsi Mahkamah
Konstitusi dalam Upaya Mewujudkan Negara Hukum Demokrasi, Penerbit Kreasi Total Media, Yogjakarta, 2007.
c. Abu Daud Busroh, Intisari Hukum Tatanegara
Perbandingan,
Konstitusi Sembilan Negara, Penerbit P.T. Bina Aksara, Jakarta, 1987.
- Membuat kontrak kuliah dengan
mahasisa
- Brain Stormin
- Ceramah
Kemampuan mahasiswa menjelaskan pengertian Pengertian Kekuasaan Kehakiman secara konsep dan teori
3, 4, dan 5
Sejarah 1. Kekuasaan
Kehakiman menurut para Pendiri Bangsa Indonesia
2. Kekuasaan
Kehakiman berdasarkan UUD 1945 (sebelum perubahan konstitusi); 3. Kekuasaan
Kehakiman berdasarkan Konstitusi RIS;
4. Kekuasaan
Kehakiman berdasarkan UUDS 1950;
5. Kekuasaan
Kehakiman di masa Orde Baru
5.1. UU No. 19/1964 5.2. UU No. 14/1970
6. Kekuasaan Kehakiman pasca perubahan UUD 1945 6.1. UU No. 35/1999 6.2. UU No. 4/2004
a. Bambang Waluyo,
Implementasi Kekuasaan Kehakiman
Republik Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, 1992.
b. A.B. Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
c. A. Muhammad Asrun, Krisis Peradilan
Mahkamah Agung di Bawah Soeharto, Penerbit Elsam, Jakarta, 2004.
- Ceramah
- Diskusi Kemampuan mahasiswamemahami model Kekuasaan Kehakiman di Indonesia
6 Independensi Kekuasaan Kehakiman
Pentingnya Independensi Kekuasaan Kehakiman dan Konsep Negara Hukum:
1. Menurut Banglore Principle;
2. Menurut UU Kekuasaan Kehakiman; 3. Problematika
independensi Kekuasaan
Kehakiman di Era Soekarno, Soeharto, dan Reformasi
a. Saldi Isra, Reformasi Hukum Tata Negara-Pasca Amandemen UUD 1945, Penerbit Andalas University Press, 2006.
b. Nukthoh Arfawie Kurde, Telaah Kritis teori Negara Hukum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.
c. Martiman
Prodjohamidjojo, Kemerdekaan
Hakim, Keputusan Bebas Murni (arti dan makna), Penerbit Simplex, Jakarta, 1984.
- Ceramah;
- Diskusi. Mahasiswa memahami bahwa independensi kekuasaan kehakiman merupakan nilai
penting dalam konsep Negara hukum dan penegakkan keadilan.
12,5
8, 9,
dan 10 Model Kekuasaan Kehakiman Indonesia:
1. Mahkamah Agung
1. Sejarah Mahkamah Agung:
- Era Penjajahan Belanda;
- Era Penjajahan Jepang;
- Era Kemerdekaan (Perdebatan di BPUPKI)
a. A. Muhammad Asrun, Krisis Peradilan
Mahkamah Agung di Bawah Soeharto, Penerbit Elsam, Jakarta, 2004.
b. R. Soegijatno Tjakranegara,
- Ceramah dan Diskusi
- Dibentuk kelompok diskusi dengan berbasis pada tugas
Mahasiswa dapat memahami tugas dan kewenangan
Mahkamah Agung dan Peradilan yang berada di bawahnya
2. Tugas dan Kewenangan
- Dari masa ke masa
- Menurut Konstitusi dan UU Kekuasaan Kehakiman;
- Fungsi Peradilan (judex yurist);
- Fungsi Mengatur;
- Fungsi Pengawasan;
- Fungsi Administratif.
3. Pembentukan dan pengisian jabatan Hakim Agung dari masa ke masa.
4. Lingkungan Peradilan di bawah Mahkamah Agung
- Peradilan Umum;
- Peradilan Agama;
- Peradilan Militer;
- Peradilan tata Usaha Negara.
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Sinar Grafika, 2002.
c. H. Rozali Abdullah, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, PT. RajaGrafindo
Persada, 1994.
d. Indroharto, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku I dan Buku II, Pustaka Sinar Harapan, 2000 dan 2003.
e. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, 2001.
f. Sudikno
Mertokusumo,
2002.
g. Achmad Fauzan,
Perundang-undangan Lengkap tentang Peradilan Umum, Peradilan Khusus, dan Mahkamah
Konstitusi, Prenada Media Group, 2009.
h. Tim MA, Cetak Biru Mahkamah Agung, Penerbit, Mahkamah Agung, 2004.
i. Tim MA, Cetak Biru Pembaruan
Peradilan 2010 – 2035, Penerbit Mahkamah Agung RI, 2010.
11, 12,
dan 13 Model Kekuasaan Kehakiman Indonesia:
2. Mahkamah Konstitusi
1. Sejarah Mahkamah Konstitusi
- Polemik Politik di
Amerika sebelum 1803;
- Pembentukan Konstitusi Austria 1920 oleh Hans Kelsen;
- Penyebaran ide Kelsen di beberapa Negara.
a. Craig R. Ducat, Constitutional
Interpretation,
Wadsworth Cengage Learning, Boston, 2009.
b. Edwin Meese III, Interpreting the
- Ceramah dan Diskusi;
- Dibentuk kelompok kecil yang mengkaji problematika Keberadaan Mahkamah
Mahasiswa dapat memahami sejarah, tugas dan kewenangan Mahkamah Konstitusi
2. Tugas dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi
- Di beberapa Negara;
- Indonesia;
- Perkembangan ide
3. Model pengisian hakim Konstitusi:
- Di Beberapa Negara;
- Indonesia
Constitution, dalam Interpreting the Constitution The Debate Over Original Intent, editor : Jack N. Rakove,
Northeastern
University Press, Boston-USA, 1990.
c. Firmansyah Arifin, Fulthoni, dan Iwan Supriyadi
(Penyusun), Hukum dan Kuasa Konstitusi-Catatan-Catatan untuk Pembahasan
Rancangan Undang-Undang Mahkamah Konstitusi, Penerbit Konsorsium
Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2004.
d.Abdul Latif, Fungsi Mahkamah
Konstitusi dalam Upaya Mewujudkan Negara Hukum Demokrasi, Penerbit
Kreasi Total Media, Yogjakarta, 2007.
e. Jimly Asshiddiqie, Model-Model
Pengujian Konstitusional
Diberbagai Negara, Penerbit Konstitusi Press, Jakarta, 2006.
f. Jimly Asshiddiqie dan Ahmad Syahrizal, Peradilan Konstitusi di Sepuluh Negara, Penerbit Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK-RI, 2006, Jakarta.
g.Jimly Asshiddiqie, Cetak Biru: Membangun
Mahkamah
Konstitusi sebagai Institusi Peradilan Modern dan Terpercaya, Penerbit Mahkamah
Konstitusi, 2004.
Hakim Hakim dan Benturannya dengan Konsep
Independensi
Kekuasaan Kehakiman; 2. Objek Pengawasan; 3. Pengawasan hakim di
beberapa negara 4. Pelaku Pengawasan
Hakim dari masa ke masa
5. Majelis Kehormatan Hakim
6. Komisi Yudisial dan pengkerdilan perannya
Rampai Refleksi Satu Tahun Komisi
Yudisial, Penerbit Komisi Yudisial, 2006;
b.Tim KY, Bunga Rampai Komisi Yudisial dan
reformasi Peradilan, Penerbit Komisi Yudisial, 2007;
c. Komisi Yudisial, Potret Pengakkan Hukum di Indonesia, Penerbit Komisi Yudisial, 2009.
mah
- Disk
usi
memahami bahwa Kekuasaan Kehakiman perlu diawasi.
15 Hubungan Lembaga Kekuasaan Kehakiman dengan Lembaga-lembaga
Negara lainnya
1. Hubungan MA dengan MK, DPR, Presiden, dan KY;
2. Hubungan MK dengan MA, DPR, Presiden, Lembaga-lembaga Negara lainnya dalam sengketa kewenangan Lembaga negara dan KY yang terlibat dalam Majelis Kehormatan Hakim MK.
a. Firmansyah Arifin, Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan antar Lembaga Negara, Konsorsium
Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2004.
b.Abdul Mukhtie Fadjar, Hukum Konstitusi dan Mahkamah
Konstitusi, Konstitusi
Ceramah dan
Diskusi Mahasiswa mampu memahami hubungan Lembaga kekuasaan kehakiman dengan lembaga negara lainnya
Press dan Citra Media, 2006.
c. Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan Negaradan
Pergeseran
Kekuasaan dalam UUD 1945, FH UII Press.
16 Format masa depan
Kekuasaan kehakiman
1. Merancang model kekuasaan kehakiman yang ideal:
- Tugas dan Kewenangan
- Sistem perekrutan hakim
- Konsep Pengawasan
a. Jimly Asshiddiqie, Cetak Biru: Membangun
Mahkamah
Konstitusi sebagai Institusi Peradilan Modern dan Terpercaya, Penerbit Mahkamah
Konstitusi, 2004.
b. Tim MA, Cetak Biru Pembaruan
Peradilan 2010 – 2035, Penerbit Mahkamah Agung RI, 2010.
c. Tim KY, Bunga
Rampai Refleksi Satu Tahun Komisi
Yudisial, Penerbit Komisi Yudisial,
- Pembagian Kelompok
- DIskusi
Mahasiswa mampu mengagas konsep Lembaga kekuasaan kehakiman yang baru bagi masa depan Indonesia
2006;
d.Tim KY, Bunga Rampai Komisi Yudisial dan