• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja penerimaan pajak penerbangan jalab PPJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kinerja penerimaan pajak penerbangan jalab PPJ"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

KINERJA PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN (PPJ) DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2001-2007

Oleh :

JOKO SUSANTO

Tujuan utama pemerintah suatu negara pada dasarnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran rakyatnya. Peranan pemerintah dalam pembangunan di negara yang sedang berkembang harus benar aktif dan positif karena peranan pemerintah sebagai pendukung pelaksanaan

pembangunan terutama pembangunan dibidang ekonomi merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi masyarakat.

Perbedaan kebutuhan, potensi dan karakteristik tiap-tiap daerah ini menyebabkan strategi

pembangunan yang sentarlitis dirasakan tidak bisa mendorong pembangunan tiap daerah secara merata dan optimal, bahkan kesenjangan yang terjadi pada beberapa daerah semakin membesar, hal ini tentu saja akan menghambat pembangunan nasional mengingat pembangunan nasional yang mantap dan cepat hanya bisa terjadi apabila didukung sepenuhnya oleh kemajuan pembangunan yang merata pada tiap-tiap daerah.

Salah satu cara yang perlu ditempuh untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang diakibatkan oleh sistem sentralisasi, ialah dengan penerapan otonomi daerah sehingga pemerintah daerah dapat berupaya kerja keras mengembangkan potensi dan karakteristik sumber daya daerah sendiri dengan optimal dan hasil kerja keras daerah dapat langsung dirasakan pembangunannya untuk perkembangan di daerah tersebut.

Pelaksanaan otonomi daerah memerlukan sumber-sumber keuangan untuk membiayai penyelenggaraan disentralisasi di daerah. Sesuai dengan pasal 157 undang-undang nomor 32 tahun 2004 dan pasal 6 undang-undang nomor 33 tahun 2004, sumber pendapatan daerah adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan asli daerah 2. Dana perimbangan

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu daerah otonom yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan daerahnya sendiri dan mendukung pelaksanaan pembangunan secara nasional. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dituntut untuk bisa memanfaatkan potensi dan kemampuan daerah yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mencari dana sesuai dengan

(2)

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah kinerja penerimaan pajak penerangan jalan (PPJ) di Kabupaten Lampung Selatan telah baik ditinjau dari segi Efektifitas, Kontribusi, dan Laju Pertumbuhan di Kabupaten Lampung Selatan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja penerimaan pajak penerangan jalan di

Kabupaten Lampung Selatan dari segi Efektifitas, Kontribusi, Laju Pertumbuhan terhadap pajak daerah Kabupaten Lampung selatan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series) yang berupa data tahunan untuk periode 2001-2007 yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Untuk menunjang penulisan ini digunakan metode kepustakaan guna mencari literatur yang berkaitan dengan tema penulisan.

Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis Kualitatif Yaitu menganalisa masalah dan mencari pemecahannya dengan menggunakan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Analisis Kuantitatif Yaitu

menganalisa tentang efektifitas penerimaan Pajak Penerangan Jalan, laju pertumbuhan dan kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan Daerah.

Kesimpulan yang didapat dari perhitungan yang telah dilakukan adalah Tingkat penyimpangan efektivitas penerimaan pajak penerangan jalan Kabupaten Lampung Selatan selama tahun 2001-2007 rata-rata sebesar 110,94 persen, hal tersebut mengalami penyimpangan realisasi terhadap target sebesar 10,94 persen yang berdasarkan kinerja tingkat efektivitas yang digunakan termasuk katagori Cukup Baik, hal ini berarti penetapan target dan realisasi penerimaan pajak penerangan jalan masih kurang baik karena mengalami penyimpangan antara realisasi terhadap target.

Realisasi Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Lampung Selatan dari tahun 2002 sampai Tahun 2007 jika dibandingan dengan potensi yang dimiliki sangat jauh berbeda, potensi yang dimiliki oleh

Kabupatan Lampung Selatan sangat tinggi tetapi dalam realisasinya masih jauh. Potensi yang paling tinggi mengalami penyimpangan pada tahun 2002 sebesar 202,89 persen. Sedangkan penyimpangan yang terendah pada tahun 2007 yaitu sebesar 18,98 persen lebih tinggi potensi dibandingkan dengan realisasi.

Laju pertumbuhan penerimaan pajak penerangan jalan Kabupaten Lampung Selatan selama tahun 2001-2007 berfluktuasi. Rata-rata laju pertumbuhan sebesar 30,19 persen, menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan terhadap realiasi penerimaan pajak daerah Kabupaten Lampung Selatan rata-rata sebesar 83,59 persen pertahun, sehingga berdasarkan kontribusi yang digunakan maka kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan terhadap pajak daerah Kabupaten Lampung Selatan adalah sangat baik.

Kinerja keuangan pajak penerangan jalan Kabupaten Lampung selatan secara keseluruhan dari tingkat efektivitas sebesar 10,94 persen, laju pertumbuhan 30,19 persen dan kontribusi penerimaan sebesar 83,59 persen dibandingkan dengan kinerja keuangan pajak penerangan jalan Kota Bandar Lampung dengan tingkat efektivitas sebesar 8,36 persen, laju pertumbuhan 14,51 persen dan kontribusi

(3)

Rata-rata persentase kinerja penerimaan pajak penerangan jalan kabupaten Lampung Selatan sebesar 83,33 persen, hasil ini menggambarkan bahwa kinerja penerimaan pajak penerangan jalan Kabupaten Lampung Selatan sudah baik karena dalam penetapan dan pencapaian target antara laju pertumbuhan dan kontribusi penerimaan pajak penerangan jalan sudah sesuai dengan target dan realisasinya namun pada efektifitas masih adanya kekurangan yaitu tidak sesuai dalam penetapan dan pencapaian target yang ditunjukkan dengan pencapaian skor 1 pada kaidah keputusan di tabel 18. Dalam efektifitas antara realisasi terhadap target masih terjadi penyimpangan dan rendahnya pada penetapan target jika

Referensi

Dokumen terkait

PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Two short-term critical levels which incorporate ozone dose and air saturation vapour pressure deficit (VPD) were derived from the 1995 data. In general, the 1996 data supported

Angka yang ditulis adalah dalam angka penuh, yaitu tidak disingkat dalam ribuan atau jutaan..

[r]

[r]

Apakah selulosa mikrokristal hasil pembuatan dari pelepah batang pisang klutuk dapat dibuat menjadi sediaan tablet memenuhi persyaratan dengan Avicel PH 102 sebagai pembandinga.

[r]

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDVIDUALIZATION (TAI) DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan