• Tidak ada hasil yang ditemukan

s kor 0807677 chapteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s kor 0807677 chapteri"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Rachmat Ramdani,2013

Pengaruh Latihan Overhead Throw Dengan Pullover Toss Menggunakan Medicine Ball Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk mengisi waktu luang, ada yang bermain tenis untuk bergaul dengan orang lain. Ada pula bermain tenis untuk berolahraga sekaligus berusaha bermain dengan cara sebagaimana mestinya. Selain itu juga ada orang yang bermain tenis untuk bertanding dan merebut sebuah kejuaraan sehingga untuk hal ini cabang olahraga tenis termasuk kedalam olahraga kompetitif atau olahraga yang dipertandingkan.

(2)

meluasnya permainan olahraga ini ke seluruh dunia, sehingga banyak orang mulai belajar tenis dengan serius tanpa memperdulikan usia maupun jenis kelamin.

Sasaran akhir dalam olahraga prestasi adalah pencapaian prestasi semaksimal mungkin melalui perolehan kemenangan dan pencapaian rekor. Tuntutan tersebut merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap atlet. Karena tanpa adanya tujuan maka latihan cenderung tidak mempunyai arah yang jelas. Maka dari itu, atlet dituntut untuk bisa berprestasi dalam bidang olahraga yang digelutinya. Dalam permainan tenis ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh pemain tenis yaitu fisik, teknik, taktik dan mental merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Oleh karena itu pelatih tenis dituntut untuk membina serta melatih para atlet-atletnya yang memiliki potensi untuk dapat berprestasi.

(3)

Menurut Nuriman (1994: 1) menjelaskan, “Tenis merupakan olahraga permainan, karena memiliki ciri-ciri yaitu adanya alat yang digunakan dan benda yang dimainkan. Dengan kata lain adanya media yang digunakan terbagi dalam tiga kategori yaitu 1) Groundstroke yang meliputi : drive, lob, dropshot, dan half volley. 2) Volley strokes yang meliputi : volley, drop volley, drive volley, dan lob volley. 3) Overhead Strokes yang meliputi :

Service dan smash.

Olahraga tenis merupakan suatu permainan yang menggunakan lengan untuk mengayunkan raket. Disini Atlet harus mempunyai Kondisi fisik yang baik terutama power lengan yang dibutuhkan dalam permainan ini, yang dimainkan secara tunggal (single) maupun ganda (double). Olahraga tenis merupakan olahraga yang kompleks, olahraga ini menggunakan hampir seluruh komponen fisik. Selain komponen fisik olahraga ini juga disertai latihan teknik, taktik dan mental. Didalam kondisi fisik power lengan sangat diperlukan dalam permainan tenis karena apabila seorang petenis mempunyai

(4)

Kondisi fisik yang baik tidak dapat dicapai hanya dengan bermain tenis saja tetapi harus dipersiapkan secara khusus. Sehingga kondisi fisik dalam tenis sangat dibutuhkan mana kala terjadi the best of five tie break set ketika pertandingan di lapangan. Harsono (1998: 153) mengatakan bahwa : ”Tanpa persiapan kondisi fisik yang seksama dan serius atlet harus dilarang untuk

mengikuti suatu pertandingan”. Sedangkan tujuan dari permainan ini adalah

mendapatkan point melalui serangkaian pukulan- pukulan eksplosif yang membuat lawan tidak mampu mengembalikan bola dengan baik atau mematikan lawan.

Smash dalam permainan tenis lapang merupakan gerakan yang eksplosive, oleh karena itu gerakan lengan memerlukan tenaga yang relatif besar untuk melakukan gerakan tersebut. Komponen kondisi fisik yang menunjang pada gerakan tersebut yaitu power lengan. Power lengan dibutuhkan bukan hanya untuk smash saja, bahkan untuk gerakan-gerakan lain seperti service juga mengerahkan tenaga yang eksplosive. Pada zaman modern sekarang ini seperti pemain-pemain tenis Profesional pukulan service bukan hanya untuk memulai pertandingan tetapi untuk mendapatkan point dengan mematikan lawan, disini

power lengan sangat berperan sekali dalam gerakan pukulan service.

(5)

Mengenai pentingnya power dalam menunjang olahraga dikatakan oleh Harsono, (1988: 200) bahwa : “Power sangat dibutuhkan untuk olahraga– olahraga yang memerlukan gerakan eksplosif”.

Dari kutipan-kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa power lengan sangat diperlukan oleh pemain tenis lapangan untuk menunjang pukulannya didalam permainan. Menurut Donald A. Chu dalam buku Razi Siregar (1996: 93-98) menyatakan :

Bentuk latihan medicine ball yang termasuk latihan yang digunakan untuk melatih meningkatkan kekuatan dan tenaga badan bagian atas yang diperlukan pemain tenis antara lain adalah bench step-up and press, drop pass,kneeling side throw,overhead throw dan pullover toss.

Dari beberapa bentuk latihan di atas penulis membandingkan 2 bentuk latihan antara Overhead Throw dengan Pullover Tos dengan cara bereksprimen dalam upaya meningkatkan power lengan pemain tenis lapangan.

Bentuk latihan overhead throw adalah bentuk latihan melempar bola di atas kepala. Bentuk latihan ini merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan badan bagian atas. Sedangkan bentuk latihan pullover toss adalah bentuk latihan memantulkan bola di atas kepala. Bentuk latihan ini merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan dan tenaga badan bagian atas.

(6)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa apabila petenis ingin teknik pukulannya cepat dan keras, maka power otot lengan dari pemain petenis tersebut harus baik. Karena apabila petenis memiliki power otot lengan yang baik maka akan mempermudah mendapatkan point dari lawannya dalam pertandingan itu.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mencoba meneliti membandingkan pengaruh latihan Overhead throw dengan pullover toss dalam upaya peningkatan power otot lengan pemain tenis lapangan. Dari bentuk latihan ini diharapkan dapat meningkatkan power otot lengan petenis.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang diungkapkan sebelumnya maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan overhead throw terhadap peningkatan power lengan pemain tenis lapangan ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan pullover toss

pada terhadap peningkatan power lengan pemain tenis lapangan ? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan overhead

throw dengan pullover toss terhadap peningkatan power lengan pemain tenis lapangan ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh jawaban terhadap masalah penelitian yang telah

(7)

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan overhead throw terhadap power lengan Pemain tenis.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan pullover toss terhadap power lengan pemain tenis.

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara bentuk latihan overhead throw dengan latihan pullover toss terhadap power

otot pemain tenis.

D. Manfaat Penelitiaan

Dari penelitian yang dilakukan akan memberikan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

a. Memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu kepelatihan yang telah diperoleh selama perkuliahan.

b. Menjadi bahan informasi bagi para pembina, pelatih, agar dapat menerapkan latihan overhead throw dengan latihan pullover toss untuk meningkatkan power otot lengan atletnya.

c. Menjadi sumbangan pengetahuan bagi atlet tenis dimana untuk meningkatkan power otot lengan dapat dilakukan dengan latihan

(8)

2. Secara praktis

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari terjadinya variabel penelitian yang lebih luas, maka peneliti berusaha membatasi variabel penelitian yang sekiranya dapat dijangkau. Adapun penelitian ini terbatas yaitu metode latihan plyometrik menggunakan medicine ball dengan bentuk latihan overhead throw dan

pullover toss sebagai variabel bebas, dan sebagai variabel terikat terhadap peningkatan power otot lengan pada pemain tenis lapang.

F. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering kali berbeda, juga seseorang akan berbeda pula dalam mengertikan sebuah istilah sehingga menimbulkan kekeliruan dan kesalahan pemahaman pengertian. Oleh karena itu, penulis menafsirkan penjelasan ini menurut beberapa ahli olahraga secara operasional sebagai berikut :

1. Pengaruh, menurut Alwi Hasan (2003: 846) dikatakan bahwa : ”Pengaruh

adalah daya yang ada atau timbul dari suatu benda, orang yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perubahan seseorang”. Maksud pengaruh

dalam penelitian ini adalah pengaruh metode latihan plyometrik menggunakan

(9)

2. Latihan menurut Bompa (1994) adalah aktivitas olahraga yang sistematik

dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

3. Power, menurut Harsono (1988: 200) “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat”.

4. Lengan, menurut Ucup Yusuf (2008: 43) “Lengan sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak, ia dapat mendorong, memindahkan, melempar benda dan sebagainya.

5. Overhead throw, menurut Chu dalam buku Razi Siregar (1996: 96)

“Pegang bola kesehatan dengan kedua tangan,telapak tangan saling

berhadapan. Pasangan anda berdiri sekitar 3 m di depan anda untuk bertindak sebagai penangkap. Angkat bola di atas kepala dan di belakang anda,sedikit tekuk lengan anda dalam posisi siap melempar. Maju satu langkah sambil melempar bola dari atas kepala ke pasangan anda. Ulangi sebanyak yang diperlukan.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan kemajuan riset dan pemanfaatan karotenoid, maka dalam penelitian ini dilakukan indentifikasi karotenoid dan uji antioksidan carotenoid dari ekstrak

Membuat sistem yang dapat menjaga agar tekanan air berada dalam batas. tekanan

Berdasarkan penilaian prioritas dari kedua metode dan hasil DPU, hasil perhitungan dengan Metode Analytical Hierarchy Process.. lebih mendekati hasil prioritas DPU

Efektifitas Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Prestasi Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Metode

Subjek pada penelitian ini sebagian besar memiliki lebih dari satu alergen positif pada pemeriksaan tes cukit kulit hal ini sesuai dengan penelitian Denny (2010) yang

Peraturan Kepala Badan Pertanaan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Hal ini menunjukan bahwa Hotel Grand Royal Panghegar Bandung perlu mengoptimalkan manajemen karir untuk meningkatkan motivasi berprestasi karyawan, karena manajemen karir

Aplikasi ini dapat digunakan sebagai media alternatif bagi pengunjung TMII untuk mendapatkan informasi mengenai sarana rekreasi yang disediakan oleh TMII melalui komputer sebagai