BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam Bab IV (deskripsi, pembahasan, dan temuan) mengenai “Pengembangan Model Pendidikan Nilai-nilai Keberagamaan dalam Membina Kepribadian Sehat” (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa Madrasah Aliyah Darul Arqam Muhammadiyah Garut), dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama, tujuan pendidikan nilai-nilai keberagamaan dalam membina
Kedua, program kegiatan yang dijadikan acuan kebijakan oleh guru
agama dalam membina kepribadian sehat siswa di sekolah dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk membentuk insan yang sehat sebagai perwujudan segala perilaku yang diperhadapkan kepada Allah Swt., melalui : a. Program IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yang membawahi beberapa departemen seperti: KDI, KQR, KIR, KNR, dan lainnya; b. HW (Hizbul
Wathan); dan c. Tapak suci/pencak silat. Sedangkan media pembelajaran di
antaranya : Laboratorium MIPA, Komputer, Bahasa, LCD, LKS, dan Multimedia. Adapun sumber pembelajaran yaitu : Pendidik sekolah, buku mata pelajaran agama dan buku mata pelajaran umum, internet, dan perpustakaan. Sedangkan karakteristik yang biasa digemakan mengacu kepada karakteristik Rasulullah Saw yaitu : Siddiq, amanah, fatonah, dan tabligh. Kemudian lingkungan yang kondusif melalui poros sekolah, poros masjid, poros asrama yang didukung dengan adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Adapun program kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di Madrasah Aliyah Darul Arqam yaitu : Program kegiatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Sedangkan program kegiatan ekstrakurikuler keorganisasiannya sangat terkait dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang digunakan di Madrasah Aliyah Ma’had Darul Arqam Garut merupakan gabungan antara mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum yang bersifat “Berimbang” dan “Terpadu”.
Ketiga, proses pendidikan yang dilakukan oleh guru agama dalam
melalui pembiasaan serta teknik lainnya yang dilakukan oleh guru agama dalam membina kepribadian sehat siswa. Adapun implementasi yang diwujudkan dalam bentuk penampilan yang paling dominan yaitu : Nilai ketaatan; nilai kemandirian; nilai kedewasaan; nilai kekeluargaan, nilai peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan; dan nilai penampilan berpakaian yang rapi. Sedangkan nilai yang harus ditingkatkan yaitu nilai disiplin dan nilai kesadaran. Metode dan teknik tersebut, ada yang langsung memiliki label dan muatan kepribadian sehat secara eksplisit merujuk kepada sumber Al-Quran dan As-Sunnah. Sedangkan ada pula metode secara substansial memiliki keterkaitan dengan aspek-aspek penanaman nilai-nilai keberagamaan terhadap siswa yang diwujudkan dalam pikiran, ucapan, dan tindakan yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode yang sangat menarik akan menyentuh perasaan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan, sehingga menjadi motivasi dalam diri siswa/santri untuk mengikuti pelajaran agama dan pelajaran umum secara benar dan sungguh-sungguh.
Keempat, evaluasi pendidikan nilai-nilai keberagamaan dalam membina
B. Implikasi
Pertama secara teoretis, hasil kesimpulan dalam penelitian ini,
menunjukkan bahwa pengembangan model pendidikan nilai-nilai keberagamaan dalam membina kepribadian sehat memiliki makna yang sangat penting bagi sekolah, stake holder pendidikan, dan juga pengambil kebijakan di tingkat pemerintahan. Karena secara konseptual kegiatan pembinaan kepribadian sehat dan akhlaq alkarimah merupakan salah satu pengembangan dalam bentuk keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., yang diwujudkan dalam nilai- nilai
yaitu : 1. Ketaatan atau kepatuhan; 2. Kemandirian; 3. Kedewasaan; 4. Kekeluargaan; 5. Peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan; 6. Penampilan berpakain yang rapi; 7. Kemandirian; 8. Kedisiplinan ; dan 9. Kesadaran.
Kedua secara praktis, implikasi di lapangan pengembangan model
C. Rekomendasi
Menyimak hasil penelitian tentang pengembangan model pendidikan nilai-nilai keberagamaan dalam membina kepribadian sehat, maka ada beberapa rekomendasi dapat disampaikan sebagai berikut :
Pertama, belum adanya pengembangan model pendidikan nilai
keberagamaan dalam membina kepribadian sehat, maka penting untuk diterapkan di Madrasah Aliyah Darul Arqam Muhammadiyah Garut;
Kedua, untuk lebih mendukung pelaksanaan dan mengefektifkan
Ketiga, sistem pembinaan kepribadian sehat dapat dijadikan masukan bagi
SMA/SMK/MA yang berbasis pesantren dari aspek-aspek keunggulan yang terjadi di lokasi penelitian, bahwa seluruh pihak yang terkait dalam penelitian harus memiliki inisiatif dalam mencari alternatif kegiatan-kegiatan yang dapat dibakukan di Madrasah Aliyah Darul Arqam Muhammadiyah Garut; pengelolaan masjid dan aktivitas keagamaan lebih banyak dipercayakan kepada para siswa; memberikan muatan tambahan dalam kegiatan berbahasa Arab dan Inggris, baca tulis Al-Quran bagi siswa yang kurang mampu atau menguasainya; dalam kegiatan di kelas hendaknya para guru mengintegrasikan/memadukan mata pelajaran umum dengan mata pelajaran agama terutama nilai-nilai keberagamaan dalam membina kepribadian sehat dan menata lebih komprehensif, baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang langsung berkaitan dengan minat, bakat, serta prestasi santri dalam membentuk insan yang sehat.
Keempat, pengembangan model ini, masih merupakan model yang belum