• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 0902115 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 0902115 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalur pendidikan

formal tingkat menengah yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sifat spesialis

kejuruan dan persyaratan dunia usaha dan dunia industri. Pendidikan menengah

kejuruan pada dasarnya bertujuan untuk menghadapi tantangan di era

industri-alisasi dan pasar bebas agar tidak terdesak oleh tenaga ahli dari negara lain,

dibutuhkan tenaga kerja yang produktif, efektif, disiplin, dan bertanggung jawab

sehingga mereka mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan kerja.

Menurut Webster (dalam Kuswana, W.S. 2013, hlm. 157) pendidikan

kejuruan (vokasi) adalah ‘suatu pendidikan dan pelatihan untuk kepentingan

jabatan di lapangan kerja yang spesifik seperti bidang industri, pertanian atau

perdagangan’. dimana pendidikan kejuruan (vokasi) merupakan ‘program

pendidikan yang mempersiapkan orang-orang untuk memasuki dunia kerja, baik

yang bersifat formal maupun non formal’.

Pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan berorientasi dunia

kerja di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu Pendidikan Kejuruan dan

Pendidikan Vokasi. Kedua jenis pendidikan ini memiliki kesamaan dalam

karakteristik pendidikannya, yakni sama-sama membekali peserta didiknya

dengan keterampilan khusus yang beriorientasi kepada dunia kerja.

Pendidikan menengah kejuruan di Indonesia mengacu pada 8 Standar

Nasional Pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP), yang pemberlakuannya disahkan oleh Depdiknas RI melalui

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Standar Nasional Pendidikan

mempunyai kriteria minimum yang semestinya dipenuhi oleh penyelenggara

pendidikan. Standar tersebut meliputi: (1) Standar kompetensi lulusan; (2) Standar

isi; (3) Standar proses; (4) Standar pendidikan dan tenaga pendidikan; (5) Standar

(2)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu an; dan (8) Standar penilaian pendidikan.

Kegiatan pembelajaran praktik di SMK, diperlukan sarana dan prasarana

yang memadai seperti bengkel dan laboratorium. Jadi sudah terlihat sangat jelas

bahwa sarana dan prasarana untuk SMK itu sangat diperlukan demi menunjang

kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk praktik di

SMK salah satunya adalah alat peralatan (alat praktik). Sebagaimana yang

dikemukanan oleh Achir, B., (1995, hlm. 8) berikut ini,

Alat peralatan adalah identitas atau ciri khas dari STM dan sekaligus merupakan sarana pokok dari sebuah STM. Perhitungan yang kurang tepat dan efektivitas yang rendah merupakan suatu kerugian. Sebaliknya bila di waktu-waktu praktek siswa atau beberapa siswa sering tidak kebagian pemakaian alat, berarti target siswa belajar di STM tidak tercapai.

Alat praktik yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya

mengalami kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan alat praktik yang

ada. Adanya kesenjangan tersebut mengakibatkan penggunaan alat praktik yang

tidak efisien. Penggunaan alat praktik yang belum efisien membuat proses

pembelajaran tidak efektif sehingga lulusan SMK yang dihasilkan belum

memenuhi standar lulusan yang diharapkan.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa pada Jurusan Teknik

Mekanik Otomotif adalah chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan.

Berdasarkan hasil observasi awal pada salah satu SMK di Kabupaten Sumedang

menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat pelajaran tersebut sebanyak 74

orang yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas XI-O1 dan XI-O2. Kegiatan

pembelajaran praktik pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan

ringan terbagi menjadi enam jenis pekerjaan, yaitu pemeliharaan transmisi,

pemeliharaan mekanisme kopling, pemeliharaan unit final drive/gardan,

pemeliharaan poros penggerak roda, pemeliharaan sistem rem, dan pemeliharaan

sistem kemudi.

Berdasarkan hasil penelusuran penulis terhadap dokumen pelaksanaan

pembelajaran pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan

tahun ajaran 2015/2016, didapat suatu gambaran umum mengenai prestasi belajar

(3)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahun ajaran 2015/2016. Adapun distribusi nilai prestasi belajar siswa disajikan

dalam bentuk tabel berikut ini..

Tabel 1.1. Distribusi Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Chassis

dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan.

Kelas Kategori Nilai Total

A B C D E

A 0 20 16 1 2 39

B 0 18 12 2 3 35

Total 0 38 28 3 5 74

Persentasi (%) 0 51,4 37,9 4,1 6,8 100

Sumber: Data Guru Mata Pelajaran Chassis dan Pemindah Tenaga Kendaraan

Ringan.

Distribusi nilai prestasi belajar siswa di atas dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapatkan nilai dengan kategori baik (kategori B) pada mata pelajaran

chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan sebanyak 51,4%, siswa yang

mendapat nilai cukup (kategori C) sebanyak 37,9% dan sebanyak 10,9% siswa

yang mendapat nilai yang kurang memuaskan (kategori D dan E). Ironisnya lagi,

belum ada siswa yang hasil belajarnya dalam kategori sangat sangat baik (A).

Fenomena tersebut menggambarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan yang belum optimal. Prestasi

belajar yang belum optimal tersebut diakibatkan hasil pekerjaan siswa yang belum

memenuhi standar yang ditentukan, bahkan ada yang belum selesai dikerjakan.

Faktor penyebab belum terpenuhinya standar dan belum terselesaikannya

job yang dikerjakan siswa, yaitu faktor alat praktik yang memiliki peranan penting

apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran yang bersifat praktik. Hal

tersebut terkait dengan karakteristik dari pembelajaran praktik yang

menitik-beratkan kepada penguasaan keterampilan atau psikomotor. Penguasaan

ke-terampilan hanya dapat diperoleh melalui pengulangan pembelajaran yang

intensif, pendapat tersebut diperkuat oleh Goetz (dalam Depdiknas, 2008, hlm. 3)

yang menjelaskan bahwa ‘latihan yang dilakukan berulang-ulang akan

(4)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

latihan dapat dilakukan secara intensif apabila didukung oleh adanya dukungan

sarana prasarana dalam hal ini alat praktik penunjang pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi awal, pelaksanaan pembelajaran pada mata

pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan adalah seringkali terjadi

antrian pada salah satu stasiun kerja. Hasil observasi tersebut setidaknya

menimbulkan pertanyaan mengenai kelengkapan fasilitas yang terdapat di

workshop otomotif. Apakah sudah atau belum memenuhi kriteria yang ditentukan

oleh Permendikbud No. 49 Tahun 2014 pasal 35 ayat 2 tentang penyediaan sarana

prasarana pembelajaran. Apabila memang terjadi kekurangan jumlah alat praktik

maka berapakah jumlah kekurangan alat praktik yang harus disediakan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran mata pelajaran chassis dan

pemindah tenaga kendaraan ringan.

Berangkat dari pertanyaan tersebut, penulis merasa tertarik untuk

mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah karya tulis ilmiah berupa

skripsi. Mengingat posisi dan urgensi mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga

kendaraan ringan yang merupakan mata pelajaran keahlian dasar keteknikan yang

harus diambil oleh setiap siswa SMK. Adapun judul skripsi yang penulis ambil

adalah “Analisis Kebutuhan Alat untuk Mencapai Tuntutan Kompetensi

pada Mata Pelajaran Chassis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan

Kelas XI di SMK”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan utama yang terdapat pada latar belakang masalah adalah tidak

semua siswa memiliki kompetensi pemeliharaan transmisi, pemeliharaan

mekanisme kopling, pemeliharaan unit final drive/gardan, pemeliharaan poros

penggerak roda, pemeliharaan sistem rem, dan pemeliharaan sistem kemudi yang

diduga disebabkan oleh faktor keterbatasan fasilitas. Berangkat dari permasalahan

tadi, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa jumlah alat praktik yang digunakan pada kegiatan praktik mata

pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di Workshop

(5)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berapa nilai efisiensi penggunaan alat praktik yang digunakan dalam proses

pembelajaran mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di

Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang?

3. Berapa jumlah alat praktik yang dibutuhkan untuk mencapai tuntutan kompe-

tensi pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di

Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan alat

praktik yang digunakan pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga

kendaraan ringan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu mengetahui:

1. Jumlah alat praktik yang digunakan pada kegiatan praktik mata pelajaran

chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di Workshop Otomotif SMKN

1 Sumedang.

2. Nilai efisiensi penggunaan alat praktik yang digunakan dalam proses

pembelajaran mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di

Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang.

3. Jumlah alat praktik yang dibutuhkan untuk mencapai tuntutan kompetensi

pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di

Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, diantaranya adalah :

1. Bagi Guru. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk lebih

mengoptimalkan lagi penggunaan alat praktik yang tersedia agar dapat lebih

memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran chassis dan pemindah tenaga

kendaraan ringan.

2. Bagi Sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

pengadaan fasilitas yang efektif dan efisien dalam menunjang proses

pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga

(6)

Taufik Rahman, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

acuan dalam menganalisis kebutuhan alat praktik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi merupakan suatu pedoman yang menjadikan

pe-nelitian ini menjadi lebih terarah dan hasil pepe-nelitian sesuai dengan yang

diharap-kan dengan tujuan penelitian. Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini membahas mengenai latar belakang pe-

nelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini membahas mengenai landasan teori

yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini membahas tentang penjabaran

metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, diantaranya lokasi dan

subyek penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode

pengumpulan data, metode penyusunan instrumen, instrumen penelitian, dan

metode analisis data.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN, pada bab ini membahas mengenai

temuan dari penelitian yang dilakukan berikut dengan pembahasannya.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI, pada bab ini meyajikan

Gambar

Tabel 1.1. Distribusi Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Chassis

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu hasil pengujian untuk mengetahui besaran pengaruh dengan menggunakan koefisien determinasi kompetensi Dewan Pengawas Syariah terhadap penerapan sharia

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Word of Mouth Communication sebagai variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan

fungsional oleh Menteri Dalam Negeri, para Gubernur/Bupati/ Walikotamadya, Kepala Daerah, Camat dan Kepala Desa yang bersangkutan selaku Kepala Wilayah yang

yang ada di Kota Medan adalah Martabe Sejahtera Golf Club.1. Golf Club adalah padang golf 18 hole yang didesain oleh

prinsip syariah dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah. DPS sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penerapan

Dilihat dari semua faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan pernikahan, dapat dikatakan bahwa pasangan suami istri yang memiliki pendidikan

Hal ini dilakukan karena vitamin C yang telah diencerkan dengan aquades, kadar keasamannya akan menurun, sehingga harus ditambahkan dengan larutan asam agar vitamin