• Tidak ada hasil yang ditemukan

145 Maulida Arifiani G2C206011 A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "145 Maulida Arifiani G2C206011 A"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI

DAN FREKUENSI KEHADIRAN BALITA

DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI

BALITA USIA 12-24 BULAN

Artikel Penelitian

disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

disusun oleh :

MAULIDA ARIFIANI

G2C206011

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI DAN FREKUENSI KEHADIRAN BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-24 BULAN

Maulida Arifiani*Agus Sartono**

ABSTRAK

Latar Belakang : Status gizi balita secara langsung dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan infeksi. Konsumsi

makanan dan infeksi pada balita berhubungan dengan pola asuh dan pemberian ASI, yang berhubungan dengan pengetahuan ibu. Pengetahuan tersebut, salah satunya diperoleh dari posyandu, yang tentunya akan berhubungan dengan frekuensi kehadiran ibu dan balita di posyandu. Di Kota Semarang, diketahui bahwa angka menyusui masih rendah dan frekuensi kehadiran di posyandu belum mencapai target (<80%). Sementara itu masih ditemukan balita status gizi kurang dan buruk dalam angka yang cukup tinggi.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lama pemberian ASI dan frekuensi kehadiran balita di posyandu

dengan status gizi balita usia 12-24 bulan.

Metode : Studi cross sectional yang bertempat di Posyandu Sejahtera Kelurahan Gayamsari, yang dipilih secara

random sampling. Jumlah sampel seluruh balita di Posyandu Sejahtera yang berusia 12-24 bulan sebanyak 34 anak. Analisis data menggunakan uji rank Spearman dari program SPSS.

Hasil : Rata-rata lama pemberian ASI kepada balita adalah 7 bulan. Lebih dari separuh (64,7%) balita termasuk

aktif hadir di posyandu. Ditemukan balita berstatus gizi kurang sebesar 20,6%.

Hubungan yang bermakna antara lama pemberian ASI dengan status gizi, nilai p_value 0,001. Hal ini menunjukkan ibu yang memberi ASI secara cukup pada balitanya, akan meningkatkan kemungkinan balita berstatus gizi baik. Ditemukan hubungan bermakna antara frekuensi kehadiran balita di posyandu dengan status gizi, nilai p_value 0,014. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran ibu dan balita di posyandu dapat memungkinkan pengetahuan ibu meningkat, sehingga memperbaiki pola asuh kepada balita.

Analisis multivariat membuktikan bahwa frekuensi kehadiran ibu balita di posyandu mempunyai hubungan yang lebih erat dengan status gizi dibandingkan lama pemberian ASI.

Simpulan : Ada hubungan antara lama pemberian ASI dan frekuensi kehadiran balita di posyandu dengan status

gizi balita usia 12-24 bulan.

Kata kunci : Lama pemberian ASI, frekuensi kehadiran balita di posyandu, status gizi.

* Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

(3)

THE CORRELATION BETWEEN THE PERIOD OF BREAST MILK AND INFANT’S ATTENDANCE FREQUENCY AT POSYANDU WITH INFANT’S NUTRITIONAL STATUS AGED 12-24 MONTH

Maulida Arifiani*Agus Sartono**

ABSTRACT

Background : The infant’s nutritional status is influenced by food consumption and infection. The infant’s consumption and infection is influenced by bring up and breast milk consumption. It is correlated with mother’s

knowledge, which is get from posyandu. It’s influenced by infant’s attendance at posyandu. In Semarang city fact, the breast milk is less and the infant’s attendance at posyandu have not reached the target. Besides, there are some infants who have bad nutrition.

Objective : To find out the correlation between the period of breast milk and infant’s attendance frequency at

posyandu with infant’s nutritional status aged 12-24 month.

Methode : To get the data used cross sectional study. Located at Sejahtera Posyandu Gayamsari Sub District

Semarang District. To get the sampel used random sampling, with the sampel 34 infant who aged 12-24 month. Data were analised out using rank Spearman of the SPSS program.

Result : The means period of breast milk is 7 month. 64,7% infant’s attendence at posyandu is active category. 20,6% infants has bad nutritional status.

There is significant correlation between the period of breast milk with infant’s nutritional status aged 12-24 month, p_value 0,001. It can be shown mothers who give breast milk effectively will reach the nutitional infant status.

There is any significant correlation between infant’s attendance at posyandu with infant’s nutritional status aged 12 -24 month, p_value 0,014. It can be shown having been more active mothers and infants come to posyandu, mother’s knowledge would improve as well as the way of bringing up the infants.

Determinant factors of infant’s nutritional status were infant’s attendance at posyandu better than the period of breast milk.

Conclusion : There are correlation between the period of breast milk and infant’s attendance frequency at posyandu

with infant’s nutritional status aged 12-24 month.

Key Word : the period of breast milk, infant’s attendance frequency at posyandu, nutritional status

* Student of Nutritional Science Study Programme, Medical Faculty Diponegoro University

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan pemenang Pelelangan Umum untuk

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) cara belajar matematika siswa kelas X3 secara keseluruhan cukup baik dengan persentase sebesar 61% (2) terdapat hubungan

− Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham dengan Nilai 15 Juli 2010 Nominal Lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi. − Tanggal Penentuan Rekening Efek yang Berhak

Not to mention the LCD we used in Chapter 4 , Using Specialized Output Devices —without I2C, we have to correctly wire 11 different pins, six of which are separate data pins..

Variabel FBIR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap CAR dan memberikan kontribusi sebesar 3,69 persen terhadap CAR pada Bank

[r]

Irene kemudian sekitar pukul 19.00 Wit Terdakwa datang bersama 3 (tiga) orang temannya dan Saksi tidak tahu identitasnya dalam keadaan mabuk selanjutnya Terdakwa

Elektroforesis hasil ekstraksi DNA total pada perlakuan cara penyimpanan menunjukkan bahwa smear hanya terdapat pada ketiga ulangan perlakuan cara penyimpanan suhu