• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1002055 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1002055 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Yoga Hepta Gumilar, 2014

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN ALAT PERTANIAN DI DESA TARAJU KECAMATAN SINDANGAGUNG KABUPATEN KUNINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab akhir ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan serta

rekomendasi berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

sebelumnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan dan hasil analisis data

yang telah dilakukan , dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendidikan pengerajin alat pertanian dapat dikatakan cukup rendah karena

hanya dapat mencapat tinkat pendidikan SD atau sederajat sebesar 92 % dan

hanya dua orang pengerajin atau sebesar 8 % yang menempuh pendidikan

sampai SMP atau sederajat. Alasan utama pengerajin tidak meneruskan

kepada tingkat pendidikan yang lebih tinggi adalah masalah biaya dalam

memenuhi kebutuhan sekolah atau pendidikan. Namun untuk membuat hidup

lebih baik pengerajin mengaku memberikan pendidikan yang lebih tingi

kepada anak-anaknya semampu penerajin itu membiayainya.

2. Pendapatan pengerajin alat pertanian jika hanya didapat dari hasil melakukan

pekerjaan sebagai penerajin alat pertanian tidak lah cukup, sebanyak 56 %

pengerajin alat pertanian mengatakan tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya jika hanya bersumber dari satu pendapatan sebagai

pengerajin alat pertanian. Untuk menambah pendapatan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya pengerajin juga melakukan pekerjaan tambahan bahkan

ada yang melibatkan anak atau istri pengerajin untuk bekerja.

3. Kesehatan pengerajin alat pertanian jika dilihat dari keamanan dalam bekerja

cukup kurang karena tidak menggunakan alat yang dapat melindungi organ

tubuh dalam bekerja seperti masker untuk melindungi paru-paru dan juga

kaca mata hitam untuk melindungi mata dari radiasi cahaya. Namun untuk

kesehatan keluarga pengerajin sudah cukup baik ditandai dengan keadaan

(2)

81

diatur dengan menggunakan septitank sehinga tidak menimbulkan penyakit

lebih lanjut.

4. Kepemilikan transportasi dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam artian

selain digunakan untuk kendaraan pribadi juga digunakan untuk keperluan

pekerjaan baik itu dalam penyaluran hasil produksi alat pertanian kepasaran

dan juga digunakan untuk pembelian bahan baku sehingga ongkos transport

juga dapat ditekan dan hasilnya harga alat pertanian murah dan dapat bersaing

dipasaran. Namun sebanyak lima pengerajin tidak memiliki kendaraan

pribadi yang dapat menunjang pekerjaannya, untuk mengatasi masalah

tersenut pengerajin yang tidak mempunyai kendaraan pribadi memilih untuk

menggunakan alat tranportasi umum yang sudah tersedia namun terdapat

kendala jika menggunakan angkutan umum yaitu ongkos transport yang

mahal, kendala inilah yang mempersulit pengerajin dalam pemasaran hasil

produksi karena harga hasil produksipun sedikit mahal untuk menutupi biaya

transport tersebut.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan

beberapa rekomendasi diantaranya :

1. Untuk pemerintah daerah diharapkan untuk memberikan bantuan dari segi

modal, pemasaran ataupun alat untuk pengolahan dan pembuatan alat

pertanian karena sekarang ini pengolahan dan pembuatan dilakukan dengan

alat-alat tradisional. Penggunaan alat-alat tradisional ini sangat penyita waktu

pembuatan jika telah diperbaharui dengan alat-alat yang lebih modern

dipercaya akan mempercepat produksi dan juga meningkatkan hasil produksi

alat pertanian.

2. Untuk pemerintah Desa Taraju diharapkan untuk mendirikan koprasi simpan

pinjam untuk pengerajin alat pertanian agar dalam memperoleh modal tidak

terlalu sulit. Karena masalah utama adalah perolehan modal dikala

pemesanan banyak pengerajin alat pertanian tidak bisa menyanggupi

(3)

82

3. Untuk semua pihak yang terkait dengan industri alat pertanian diharapkan

untuk menjaga regenerasi pembuatan alat pertanian karena pembuatan alat

pertanian ini merupakan suatu budaya tersendiri di Desa Taraju. Selain itu

untuk pengerajin alat pertanian diharapkan untuk memperluas jangkauan

pasar agar industri ini tetap berkembang dan dapat dijadikan sebagai

pekerjaan yang menjanjikan dari segi ekonomi.

4. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya meneliti tentang Eksistensi Industri

Alat Pertanian di Desa Taraju Kecamatan Sindangagung Kabupaten

Kuningan, sehingga dapat ditarik kesimpulan serta dapat menjadi bahan

Referensi

Dokumen terkait

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa memperbesar bahaya erosi, alih fungsi lahan hutan menjadi kawasan. pertanian bisa memperbsar run off sekaligus memperkecil

Keberadaan tiga industri pertambangan di Desa Malangnengah dengan omset yang cukup besar setiap harinya dinilai sangat berpengaruh bagi peningkatan kesejahteraan

Daya Dukung Lahan Pertanian Hortikultura Di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

KONTRIBUSI USAHA BUDIDAYA TAMBAK TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PEKERJA TAMBAK DI KECAMATAN GUNUNGJATI KABUPATEN CIREBON1. Universitas Pendidikan Indonesia |

D AMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJAD I PERMUKIMAN TERHAD AP PERUBAHAN NILAI LAHAN D I KECAMATAN BOGOR UTARA KOTA BOGOR. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGARUH KONVERSI LAHAN PERTANIAN PADA PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU TERHADAP PERUBAHAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG1.