• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide PSI 207 Pertemuan XII Eysenck McCrae Costa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide PSI 207 Pertemuan XII Eysenck McCrae Costa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Sifat dan Faktor

(2)

Teori Sifat dan Faktor

Menggunakan

Analisa Faktor

untuk mengukur kepribadian

Memunculkan lima (5) sifat dominan yang kemudian muncul

Dikelompokan oleh

Eysenck

menjadi 3 tipe umum (bipolar) :

1. Ekstraversi / Introversi

(3)

Teori Sifat dan Faktor

Melakukan analisa faktor

Observasi spesifik dari banyak orang

Dikuantifikasikan dalam beberapa cara

Ex : Tinggi dalam CM, berat dalam KG, perfoma kerja dalam skala rating

Menentukan mana dari variabel

tersebut (skor) yang berhubungan

dengan variabel lain dan sampai

pada batas apa menggunakan

koefisien korelasi

(menunjukan derajat

korelasi antara dua kelompok)

Menggunakan metode analisa

faktor : Faktor-faktor yang

merepresentasikan kumpulan

dari variabel yang berhubungan

(4)

Teori Sifat dan Faktor

Kriteria dalam Mengidentifikasi Faktor

Faktor harus

Reliabel

dan dapat di

Replikasi

Mempunyai heritability & harus sesuai dengan model genetis

yang sudah dikenal sebelumnya.

Masuk akal saat dipandang dari segi teoritis. Eysenck

menggunakan metode deduktif dalam melakukan investigasi.

(5)

Hirarki Organisasi Perilaku

Kognisi atau tindakan spesifik

Tindakan atau kognisi yang umum

Respon yang terjadi berulang dalam kondisi yang serupa

Sifat

Perilaku atau pikiran individual, bisa merupakan karakter atauapun tidak. Disposisi kepribadian yang semipermanen

Tipe / Superfaktor

(6)

Tipe / Superfaktor

Bersifat Bipolar

Ekstraversi

Introversi

Neurotisme

Stabilitas

Psikotik

Superego

Menghargai hubungan dengan

orang lain

Bereaksi berlebihan secara emosional. Ex : cemas, OCD, histeria

Egosentris, dingin, tidak mudah menyesuaikan diri, impulsif, antisosial, agresif,

(7)

Ekstraversi

Introversi

Neurotisme

Stabilitas

Mudah cemas Mudah depresi

Cenderung Obsesif Kompulsif Pesimis

Hati-hati dalam bekerja.

Teratur dan rapi dalam bekerja. Berpikir sebelum bertindak.

Terfokus pada keinginannya sendiri Mudah gembira

Optimis

Bersemangat

Kecenderungan membangkang

Tertutup. Penuh perhatian

Pesimis Damai, Tenang

Terkontrol

Tidak emosional

Bangga pada dirinya sendiri Kuat

Realistis

(8)

D.

I

.

S

.

C

.

(9)

personality environment

behavior

D.I.S.C.

Tidak dapat diukur melalui tes D.I.S.C

(10)

The Reason:

Extrovert

Introvert

Thinking

Sensing

D.I.S.C.

Task oriented

People oriented Quick

Pendiam

Out going Open

Memahami Tidak banyak bicara

Systematic feel Logic thinking

Carl G Jung

C

D

I

(11)

I

Apa yang penting: Apa yang ditakutkan: atau mengganggu Apa yang diinginkan: Caranya

berkomunikasi:

Lebih bersemangat:

Dominance Influence Steady Compliance

C

S

D

Power Self Relasi

Sosial Teratur Tell /

instruksi

Sell /

Persuasif Mendengar

Runtun / Formal Mengatur /

memimpin

Menjadi perhatian

Hubungan

harmonis Keteraturan Hilang kesempatan

utk mengarahkan

Tidak

disukai Perubahan Kritik Target

Referensi

Dokumen terkait

Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling disukai2. Bercerita pendek yang berisi

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional Studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian musculoskeletal disorders pada

Terdapat hubungan yang signifikan konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada permainan hoki field, bahwa korelasi antara konsenrasi dengan penalty stroke

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang yang berarti bagi lembaga yang berkompeten mengenai pentingnya kondisi fisik atlet, khususnya atlet

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DINAMIS TERHADAP HASIL DRIBBLE-SHOOT DALAM PERMAINAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang