• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Serbuk Biji Jambe dan Daun Binahong terhadap Kadar SGPT dan SGOT Ayam Petelur - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Serbuk Biji Jambe dan Daun Binahong terhadap Kadar SGPT dan SGOT Ayam Petelur - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Ayam ras petelur merupakan ayam yang dipelihara atau diternak untuk menghasilkan telur yang banyak dan berkualitas. Ayam ras petelur dihasilkan dari berbagai perkawinan silang, seleksi dan diikuti upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus menerus. Ayam ras petelur memerlukan penanganan khusus supaya ayam tersebut tidak mudah terserang oleh penyakit (Nurcholis, 2009).

Inovasi yang dapat dilakukan untuk kesehatan ayam layer adalah dengan menggunakan pakan imbuhan. Pakan imbuhan merupakan bahan pakan pelengkap yang dipakai sebagai sumber penyedia vitamin, mineral, dan juga antibiotika. Antibiotika yang ditambahkan sebagai pakan imbuhan bertujuan untuk mempertahankan kesehatan tubuh ayam dari penyakit tertentu. Tanaman herbal dapat digunakan sebagai pakan imbuhan. Penelitian ini menggunakan tanaman herbal jambe dan binahong sebagai pakan imbuhan.

Buah jambe (Arecha catechu) merupakan tanaman obat yang sudah dimanfaatkan secara turun temurun. Biji jambemengandung tanin 15% dan 0,2-0,5 % alkaloid, sitosterol, karbohidrat dan karotenoid. Senyawa alkaloid tanaman jambe mampu mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri sehingga dapat menyebabkan kematian pada sel bekteri tersebut.

(2)

2

binahong dapat digunakan sebagai obat luka. Kandungan asam askorbat dalam daun binahong sangat penting dalam pembentukan kolagen untuk proses penyembuhan luka.

Biji jambe dan daun binahong mengandung senyawa bioaktif. Senyawa ini dapat bersifat toksik apabila digunakan dalam jumlah yang banyak. Pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT dalam darah perlu dilakukan untuk mengetahui efek keracunan pada ayam. Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim SGPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim SGOT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal, usus dan otak (Cahyono, 2009).Pemeriksaan enzim SGPT dan SGOT adalah untuk mengetahui kinerja fungsi hati (liver) dan kondisi jaringan organ lain dalam tubuh. Sehingga ketika kadar enzim SGPT dan SGOT mengalami kenaikan maka hal ini diindikasikan kinerja hati (liver) juga mengalami masalah. Peningkatan kadar SGPT dan SGOT akan terjadi jika adanya pelepasan enzim secara intraseluler ke dalam darah yang disebabkan nekrosis sel-sel hati atau adanya kerusakan hati secara akut.

Referensi

Dokumen terkait

Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian Ektrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Pencegahan Peningkatan Kadar Serum Glutamic

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fitrat daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih (Rattus

Konsentrasi 150 gr dengan rata-rata penurunan kadar timbal (Pb) yang terjadi pada air limbah kawasan industri Makassar setelah penambahan serbuk daun jambu biji

Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda cirifolia) dalam Pakan terhadap Performan Ayam Petelur dan penelitian yang terkait dengan karya ilmiah ini adalah hasil

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu penambahan serbuk serai dalam pakan dapat menurunkan jumlah endoparasit dan memperbaiki gambaran diferensial leukosit

Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima yang berarti tidak ada pengaruh antar perlakuan penambahan serbuk serai dalam pakan terhadap jumlah endoparasit

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Penggunaan Daun Mengkudu ( Morinda citrifolia) dalam Pakan terhadap Profil Lemak Darah Ayam Petelur, dan penelitian yang terkait

Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelor 1%, 2%, 3%, dan 4% sebagai imbuhan pakan pada ayam petelur jantan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata P>0,05