• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1106163 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1106163 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas

beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berpisah dari lingkungan yang sudah akrab atau lingkungan asal dapat

menimbulkan reaksi kompleks dengan karakteristik yang ditampilkan melalui

emosional, fisik, perilaku maupun kognisi. Reaksi tersebut dapat dikatakan

sebagai homesickness (Vingerhoets, 1997). Homesickness didefinisikan sebagai

kondisi tertekan yang sering dialami mereka yang telah meninggalkan rumah atau

yang berada pada lingkungan yang baru dan asing (Van Tilburg, Vingerhoets &

Van Heck, 1996).

Antara 50% sampai 75% dari populasi pernah mengalami homesickness,

10% sampai 15% diantaranya mengalami homesickness secara terus-menerus

hingga berat dan ada pula yang semakin berkurang (Fisher, 1989). Dari beberapa

penelitian sebelumnya, homesickness dialami oleh berbagai usia dan dalam

berbagai setting seperti mahasiswa baru, anak yang mengikuti acara perkemahan,

dan juga terjadi pada siswa yang tinggal di boarding school atau asrama (Thurber

& Walton, 2006).

Siswa yang tinggal di asrama memiliki kemungkinan besar untuk

mengalami homesickness (Thurber, 1995). Prevalensi homesickness di kalangan

siswa remaja di asrama diperkirakan berkisar dari 16% sampai 91% (Thurber,

2005). Penelitian lain menemukan bahwa hanya 18% siswa asrama yang

mengalami homesickness. Namun, penyelidikan lebih dalam di sekolah asrama

yang sama mengungkapkan bahwa terdapat kasus homesickness 60% hingga 70%

(Fisher, Frazer & Murray, 1984).

(2)

berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan pengalaman “R”, saat ia baru tinggal di pesantren Darussalam ia merasa tidak betah dan selalu merasa ingin pulang. Menurut “R” perasaan tersebut terjadi pula pada sebagian teman-temannya. Namun setelah memasuki tahun kedua tinggal di pesantren, ia dan

teman-temannya sudah merasa lebih baik dari tahun sebelumnya dan betah tinggal pesantren. “R” mengatakan bahwa dari seluruh santri yang tinggal di asrama, sebagian besar santri baru biasanya sering merasa tidak betah dan ingin kembali

ke rumah. Terutama santri baru kelas VII MTs. Santri baru yang tinggal di asrama

kurang dari setahun masih belum bisa terlepas dari orang tua terutama dalam hal

komunikasi, namun karena pesantren Darussalam melarang setiap santri untuk

membawa handphone. Maka santri hanya boleh menghubungi orang tua melalui

pembimbing asrama (Wawancara, Agustus 2014).

Santri MTs Al-Fadliliyah Darussalam berusia sekitar 12 hingga 15 tahun

yang termasuk ke dalam masa remaja, khususnya masa remaja awal dimana

merupakan masa peralihan dari masa anak-anak. Pada masa remaja terdapat

tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi, salah satunya ialah kemandirian,

yaitu kemampuan remaja untuk mengatur diri sendiri dan mengekspresikan

perilaku yang tidak bergantung pada orang lain, baik secara emosional, tingkah

laku, dan nilai (Steinberg, 2002).

Dalam membentuk kemandirian terdapat beberapa aspek, salah satu aspek

tersebut ialah nondependency, dimana remaja mampu untuk bergantung pada

kemampuan dirinya dan tidak bergantung kepada orang lain (Steinberg, 2002).

Dengan kata lain, remaja yang belum mandiri belum sepenuhnya mampu untuk

tidak tergantung kepada orang tua. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa

tingginya ketergantungan merupakan prediktor kuat terjadinya homesickness

(Brewin et al., 1989).

Selain itu, diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara

kemandirian dan penyesuaian diri (Anggraini, 2013). Sementara,

ketidakmampuan dalam penyesuaian diri, kenyataan terjadinya pemisahan dari

rumah dan tidak adanya sosok terikat seperti orang tua dapat menjadi penyebab

(3)

Homesickness pada remaja awal menjadi penting untuk diteliti mengingat

masa remaja awal merupakan periode yang dikenal sebagai masa transisi biologis,

kognitif dan sosial. Venberg & Randall mengemukakan bahwa perpindahan ke

sebuah komunitas yang baru selama periode masa remaja awal akan menciptakan

tuntutan tambahan untuk remaja dan keluarganya, namun penelitian mengenai

homesickness pada remaja awal masih jarang (Van Tilburg, 2005).

Selanjutnya diketahui bahwa terdapat perbedaan tingkat homesickness

berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pengalaman meninggalkan rumah (Fisher,

dkk., 1990; Randall, 2003; Thurber, 2006). Selain itu, berkaitan dengan

kemandirian diketahui bahwa tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua

dan sistem pendidikan atau keadaan lingkungan merupakan faktor eksternal yang

mempengaruhi kemandirian (Steinberg, 2002; Basri, 1996).

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, peneliti melakukan

eksplorasi dan pemetaan terhadap beberapa penelitian terkait kemandirian dan

homesickness. Peneliti melihat terdapat kemungkinan bahwa kemandirian

memiliki hubungan dengan homesickness. Selain itu, di Indonesia penelitian

mengenai homesickness masih sangat jarang. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk meneliti mengenai kemandirian dan homesickness pada santri remaja awal

yang tinggal di asrama.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya, yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian dengan homesickness pada

santri MTs Al-Fadliliyah Darussalam?

2. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian dengan homesickness pada

santri kelas 7, 8 dan 9 di MTs Al-Fadliliyah Darussalam?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kemandirian santri MTs Al-Fadliliyah

Darussalam ditinjau dari kelas, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan

orang tua?

4. Apakah terdapat perbedaan tingkat homesickness santri MTs Al-Fadliliyah

(4)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

diantaranya, yaitu:

1. Mengidentifikasi hubungan antara kemandirian dengan homesickness pada

santri MTs Al-Fadliliyah Darussalam.

2. Mengidentifikasi hubungan antara kemandirian dengan homesickness pada

santri kelas 7, 8 dan 9 di MTs Al-Fadliliyah Darussalam.

3. Mengetahui perbedaan tingkat kemandirian santri MTs Al-Fadliliyah

Darussalam ditinjau dari kelas, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan

orang tua.

4. Mengetahui perbedaan tingkat homesickness santri MTs Al-Fadliliyah

Darussalam ditinjau dari kelas, usia dan jenis kelamin.

1.4. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini signifikan secara teori dan praktis. Secara teori, penelitian ini

akan menambah kajian serta literatur mengenai kemandirian dan homesickness,

khususnya dalam konteks kemandirian pada remaja awal dan homesickness di

lingkungan pesantren.

Secara praktis, hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi remaja, orang

tua, maupun pengasuh asrama untuk memberi informasi praktis berkaitan dengan

kemandirian dan homesickness. Remaja dapat mengikuti kegiatan yang dapat

meningkatkan kemandirian dan mengurangi homesickness yang dirasakan.

1.5. Struktur Organisasi Skripsi

1) BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan signifikansi penelitian serta struktur organisasi

skirpsi.

2) BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan dari teori-teori yang berfungsi sebagai

(5)

kemandirian, dan homesickness. Selain itu pada bab ini berisi mengenai

kerangka pemikiran peneliti serta hipotesis dalam penelitian ini.

3) BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi mengenai metode-metode atau cara-cara dalam

melaksanakan penelitian ini, seperti desain penelitian yang digunakan, sampel

penelitian, teknik pengambilan data, instrumen penelitian, pengujian dan

pengembangan instrumen penelitian, serta teknik analisis data dalam

penelitian ini.

4) BAB IV PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

temuan penelitian. Hasil penelitian yang dipaparkan berkaitan dengan

kemandirian dan homesickness pada santri MTs Al-Fadliliyah Darussalam

yang merupakan data hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis secara

kuantitatif kemudian disajikan dalam bentuk data statistik kemudian dilakukan

pembahasan terhadap hasil penelitian yang ada. Selain itu pada bab ini dibahas

mengenai keterbatasan pada penelitian ini.

5) BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini memaparkan mengenai kesimpulan yang didapat mengenai

hasil penelitian korelasi antara variabel kemandirian dan homesickness serta

Referensi

Dokumen terkait

Pada kelas eksperimen, diketahui bahwa perkuliahan dengan model pemecahan masalah untuk pokok bahasan aliran informasi genetika memberikan hasil kategori tinggi

Pelanggan umumnya menginginkan produk-produk yang inovatif sesuai dengan keinginan mereka, bagi usaha kecil dan menengah (UKM) keberhasilan dalam pengembangan inovasi

Sub Bidang Infrastruktur & Prasarana Kota pada 19 3 S2 Pasca Sarjana Magister 2001.. Bidang Perencanaan Fisik dan tata ruang

Agama Islam sangat menjunjung tinggi dan mewajibkan kepada setiap orang yang telah membuat perjanjian dengan orang lain untuk menepati perjanjian tersebut. Suatu perjanjian

[r]

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah, ilmu, kesehatan, dan kesempatan yang sangat berharga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Lebih dari itu mereka pada umumnya sama sekali tidak percaya bahwa kasus serupa akan terjadi di kawasan Asia Tenggara, hal tersebut terlihat jelas ketika menanggapi