• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA

GEMPOLKREP MOJOKERTO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Kharisma Wijaya Sadewo 201010170311351

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan rahmat dan kasihnya sehingga penylisan skripsi yang berjudul ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL

DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO, telah diselesaikan oleh penulis.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan gelar Sarjana

Strata I Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Setu Setyawan, M.M selaku dosen pembimbing I

4. Dra. Sri Wahjuni Latifah, M.M., Ak., selaku dosen pembimbing II.

(5)

v

6. Dra. Eny Suprapti, MM, Ak yang telah membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ir. Budi Adi P selaku General Manager dan Staff Pabrik Gula Gempolokrep Mojokerto yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian.

8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Bambang Sedewo dan Dyah Wilujeng R, selaku orang tua tercinta.

10. Keluarga besar Bpk. Roestamadji, keluarga besar Bpk. Harianto, keluarga

besar Bpk. Deden keluarga besar Bpk. Andy, keluarga besar Bpk. Wiwied, keluarga besar Bpk. Ageng, keluarga besar Bpk. Nanang, dan kelurga besar

Bpk. Efan yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Supriyono (alm), keluarga besar Supriyono, keluarga besar Joke yang telah

memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman akuntansi kelas G yang telah memberikan dorongan dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan Bapak dan Ibu yang telah diberikan balasan oleh Allah SWT. Dalam penyusunan skripsi ini terdapat kelemahan dan kekurangan

(6)

vi

saran dari berbagai pihak guna kesempurnaan skripsi ini, sehingga hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 5 Juni 2014 Penulis

(7)
(8)

viii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... vii

DAFTAR ISI ... viii

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 5

B. Landasan Teori ... 6

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 6

2. Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan ... 6

3. Karakteristik Laporan Keuangan ... 7

4. Konsep – Konsep Dasar Akuntansi ... 8

5. Pengertian Pajak ... 9

6. Penilaian Harta ... 11

7. Pajak Penghasilan ... 12

8. Subjek Pajak Penghasilan ... 13

9. Perhitungan Pajak Penghasilan Tahun Berjalan ... 14

10.Akuntansi Pajak Penghasilan ... 14

11.PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan ... 15

12.Prinsip Dasar Akuntansi Pajak Penghasilan ... 15

(9)

ix

14.Penerapan PSAK No. 46 Tentang Akuntansi Pajak

Penghasilan Pada Perusahaan ... 24

15.Tarif Pajak Penghasilan Badan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

1. Laporan Keuangan Laba Rugi Tahun 2010, 2011, 2012 ... 36

2. Rincian Pendapatan Diluar Usaha Tahun 2010, 2011, 2012 .... 37

3. Rincian Biaya Diluar Usaha Tahun 2010, 2011, 2012 ... 3

4. Koreksi Fiskal Menurut Perusahaan Tahun 2010, 2011, 2012 ... 39

5. Rincian Koreksi Fiskal Sumbangan Menurut Pabrik Tahun 2010, 2011, 2012 ... 39

6. Pajak Kini Menurut Pabrik Tahun 2010, 2011, 2012 ... 40

C. Analisis Data ... 41

1. Menganalisis Akun–Akun Laba/Rugi Yang Menunjukkan Adanya Koreksi Fiskal Pada Penghasilan dan/atau Beban Menurut Peraturan Perpajakan Tahun 2010, 2011, 2012 ... 41

2. Menghitung Pajak Kini Tahun 2010, 2011, 2012 ... 51

3. Menghitung Pajak Tangguhan Tahun 2010, 2011, 2012 ... 52

(10)

x

Tahun 2010, 2011,2012... 56

c.Menjurnal Pajak Penghasilan Tangguhan Tahun 2010,2011,2012... 58

d.Penyajian Laporan Keuangan Setelah Penerapan PSAK 46 Tahun 2010, 2011, 2012... 59

D. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi Tahun 2010, 2011, 2012 ... 36

2. Tabel 4.2 Rincian Pendapatan Diluar Usaha Tahun 2010, 2011, 2012 ... 37

3. Tabel 4.3 Rincian Biaya Diluar Usaha Tahun 2010, 2011, 2012 ... 38

4. Tabel 4.4 Koreksi Fiskal Menurut Pabrik Tahun 2010, 2011, 2012 ... 39

5. Tabel 4.5 Rincian Koreksi Fiskal Sumbangan Menurut Pabrik Tahun 2010, 2011, 2012 ... 39

6. Tabel 4.6 Pajak Kini Menurut Pabrik Tahun 2010,2011, 2012 ... 40

7. Tabel 4.7 Koreksi Fiskal Menurut Peraturan Perpajakan Tahun 2010, 2011, 2012 ... 41

8. Tabel 4.8 Koreksi Fiskal Sumbangan Menurut Peraturan Perpajakan Tahun 2010, 2011, 2012... 42

9. Tabel 4.9 Masa Manfaat dan Tarif Penyusutan Aset Tetap Menurut Pajak ... 46

10.Tabel 4.10 Perhitungan Selisih Beban Penyusutan Tahun 2010 ... 47

11.Tabel 4.11 Perhitungan Selisih Beban Penyusutan Tahun 2011 ... 48

12.Tabel 4.12 Perhitungan Selisih Beban Penyusutan Tahun 2012 ... 49

13.Tabel 4.13 Pajak Kini Menurut Fiskal Tahun 2010, 2011, 2012 ... 51

14.Tabel 4.14 Perhitungan Selisih Akumulasi Penyusutan Tahun 2010 ... 53

15.Tabel 4.15 Perhitungan Selisih Akumulasi Penyusutan Tahun 2011 ... 54

16.Tabel 4.16 Perhitungan Selisih Akumulasi Penyusutan Tahun 2012 ... 55

17.Tabel 4.17 Perbedaan Temporer Tahun 2010 ... 56

18.Tabel 4.18 Beban (Manfaat) Pajak Yang Ditangguhkan Tahun 2010 ... 56

19.Tabel 4.19 Beban Pajak Penghasilan (Total) Untuk Tahun 2010 ... 56

20.Tabel 4.20 Perbedaan Temporer Tahun 2011 ... 56

21.Tabel 4.21 Beban (Manfaat) Pajak Yang Ditangguhkan Tahun 2011 ... 57

22.Tabel 4.22 Beban Pajak Penghasilan (Total) Untuk Tahun 2011 ... 57

23.Tabel 4.23 Perbedaan Temporer Tahun 2012 ... 57

24.Tabel 4.24 Beban (Manfaat) Pajak Yang Ditangguhkan Tahun 2012 ... 57

25.Tabel 4.25 Beban Pajak Penghasilan (Total) Untuk Tahun 2012 ... 58

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Fiskal Tahun 2010 Lampiran 2 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Fiskal Tahun 2011

Lampiran 3 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Fiskal Tahun 2012 Lampiran 4 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Komersial Tahun 2010

Lampiran 5 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Komersial Tahun 2011 Lampiran 6 : Daftar Penyusutan Aset Tetap Menurut Komersial Tahun 2012 Lampiran 7 : Keputusan Menteri Keuangan Nomor :138/KMK.03/2002

(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Buwono, M. A Prang. 2012. Analisis Koreksi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Pada CV. Reviana. Penelitian Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Gunadi. 2002. Ketentuan Perhitungan dan Pelunasan Pajak Penghasilan. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Yunita. 2008. Penerapan PSAK 46 tentang Pengakuan Pajak Tangguhan

pada PT “X”. Penelitian. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Petra

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: IAI

Ikatan Konsiltan Pajak Indonesia. 2013. Modul Pelatihan Perpajakan Brevet A dan B. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang Keiso, D. E., Jerry J. Weygandt & Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi

Intermediate.edisi 12. Jakarta: Erlangga

Mansyur, Windy Nawir. 2012. Analisis Penerapan PSAK 46 pada Laporan Keuangan PT. Prima Karya Manunggal. Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin Makasar.

Mujaddi, Mohammad Jundi. Analisa Penerapan PSAK No. 46 Tentang Akuntansi Pajak Penghasilan Pada Laporan Keuangan PT. Aviva Jaya. Penelitian. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Brawijaya

Muljono, Djoko dan Baruni Wicaksono. 2009. Akuntansi Pajak Lanjutan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Rosita, Sekar Ayu. 2011. Penerapan Rekonsiliasi Fiskal Dan Perhitungan Nilai Beda Temporer Untuk Menyusun Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 46 pada PT. Bumi lingga pertiwi – Gresik. Penelitian. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas

Setyawan, Setu. 2012. Diktat Perpajakan II. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Syam, Dhaniel.2009. Akuntansi Pengantar 1. Malang: UMM PRESS

Wahyudi, Dudi. “Tarif Efektif PPh Badan” (Online).

http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/artikel/opini-kita-pph/1217-tarif-efektif-pph-badan. (diakses 05 Februari 2014)

(14)

xiv

______. 2012. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. 22 Agustus 2000. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 127. Jakarta

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. 23 September 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133. Jakarta.

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan sektor utama pendapatan Indonesia. Sistem pemungutan

pajak yang diterapkan oleh Indonesia adalah self assesment system dan withholding system. menurut IKPI (2013) self assesment system adalah suatu sistem

pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan,tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar, sedangkan withholding system adalah

suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Perlakuan akuntansi dengan perpajakan dapat menimbulkan perbedaan yang dapat berdampak terhadap pajak terutang wajib pajak. Perbedaan ini dapat dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu perbedaan tetap (permanent difference) dan

perbedaan waktu (timing difference). Menurut IKPI (2013) perbedaan permanen adalah perbedaan pengakuan suatu penghasilan dan beban antara ketentuan

perpajakan dengan prinsip akuntansi yang bersifat tetap atau permanen, sedangkan perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dibandingkan dengan dasar pengenaan pajak (DPP) yang dapat mengakibatkan

(16)

2

mendatang, yang terdiri dari : (1) perbedaan temporer kena pajak, (2) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.

PSAK 46 disahkan pada tanggal 23 Desember 1997 dan mulai pada tanggal 1 Januari 1999 secara efektif diberlakukan pada perusahaan publik dan mulai tanggal

1 Januari 2001 berlaku pada perusahaan lainnya. PSAK 46 mengatur tentang kewajiban bagi badan usaha untuk mengakui konsekuensi pajak di masa mendatang akibat perbedaan temporer yang terjadi. Perbedaan temporer disebabkan karena

adanya perbedaan nilai buku komersial dengan nilai buku fiskal, yang menimbulkan perbedaan pajak terutang di masa kini dan masa datang.

Perbedaan jumlah pajak yang dibebankan perusahaan dengan jumlah yang terutang menyebabkan adanya selisih. Selisih antara biaya pajak dengan hutang pajak, ini merupakan pajak tangguhan. Jika biaya pajak lebih besar dibandingkan

dengan hutang pajak maka akan timbul hutang pajak tangguhan, sebaliknya, jika biaya pajak lebih kecil dibandingkan dengan hutang pajak maka yang timbul adalah

aktiva pajak tangguhan. Hal-hal mengenai pajak tangguhan diwajibkan oleh Standar Akuntansi keuangan untuk dihitung, dan diakui sesuai dengan PSAK 46.

Penelitian mengenai penerapan PSAK 46 tentang pengakuan pajak tangguhan

pada PT “X” pernah dilakukan oleh hartono (2008), hasil penelitian menunjukkan

bahwa dengan adanya pajak tangguhan, laba perusahaan pada tahun 2004 menjadi

lebih kecil di bandingkan dengan laba sebelum pajak tangguhan.

Penelitian mengenai penerapan PSAK 46 atas pajak penghasilan pada Laporan

(17)

3

pajak pada tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami kenaikan dibandingkan sebelum menerapkan PSAK 46.

Pabrik Gula Gempolkrep belum menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK 46. Dari beberapa uraian diatas, maka akan sangat penting dan bermanfaat

jika dilakukan ulang untuk mengetahui penerapan PSAK 46 terhadap perusahaan

perkebunan dengan judul “ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN

KEUANGAN KOMERSIAL DALAM PENERAPAN PSAK 46 PADA PABRIK

GULA GEMPOLKREP MOJOKERTO “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian, sebagai berikut :

1. Bagaimana koreksi fiskal pada laporan keuangan Pabrik Gula Gempolkrep? 2. Apakah pengakuan pajak tangguhan pada Pabrik Gula Gempolkrep telah

sesuai PSAK 46?

C. Batasan Penelitian

Dalam penelitian, penulis membatasi masalah yang diteliti terbatas pada :

1. Laporan keuangan Pabrik Gula Gempolkrep periode 2010, 2011, 2012 2. Pos – pos yang diteliti hanya pos – pos yang menyebabkan terjadinya

(18)

4

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah: 1. Menghitung dan mendeskripsikan koreksi fiskal atas laporan keuangan Pabrik

Gula Gempolkrep

2. Mendeskripsikan pengakuan pajak tangguhan Pabrik Gula Gempolkrep

dengan PSAK 46.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan, memberikan informasi dampak penerapan PSAK 46 terhadap penyajian laporan keuangan Pabrik Gula Gempolkrep

2. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab,

Menimbang, bahwa dalam pasal 14 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tetntang perlindungan anak dijelaskan bahwa setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika

The info-gap robust satisficing methodology quantifies an irrevocable trade-off between confidence (expressed as robustness to uncertainty) and performance (embodying the

Pada Tabel 1 kelompok kontrol negatif dengan kelompok yang diberi perlakuan (kelompok preventif, kelompok taurin dosis 15,6 mg/BB/hari, dan kelompok yang diberi ekstrak

Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak n -heksana memiliki toksisitas yang tinggi diikuti dengan ekstrak diklorometana, etil asetat, dan metanol dengan nilai LC 50

Aspek ekonomi : Kurangnya legitimasi peran perempuan dalam kelautan dan perikanan (statistik tersembunyi ) dan identifikasi kebutuhannya Keterlibatan dan peran strategis

Untuk mengadvokasi keberadaan anak perempuan di sekolah-sekolah, penyediaan pendidikan lanjutan bagi perempuan yang sudah menikah, dan mengurangi tingkat buta huruf

[r]