• Tidak ada hasil yang ditemukan

41692896 Format Pengkajian Keluarga. đocx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "41692896 Format Pengkajian Keluarga. đocx"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

PENGKAJIAN KELUARGA DATA UMUM KELUARGA

1. Nama kepala keluarga 2. umur :

8. Komposisi keluarga :

o

No Nama Umur Sex Tgl. Lahir Pendikan Pekerjaan Ket

9. Tipe keluarga : 10. Genogram : 11. Sifat Keluarga

o Pengambilan Keputusan

o KebiasaanHidup Sehari-hari  Kebiasaantidur / istirahat  Kebiasaan rekreasi

 Kebiasaan makan keluarga b. Status Sosial Ekonomi Keluarga

(2)

d. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 3. Riwayat keluarga inti

4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)

LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan) 2. Ventilasi dan penerangan

3. Persediaan air bersih 4. Pembuangan sampah 5. Pembuangan air limbah

6. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air) 7. Denah rumah

8. Lingkungan sekitar rumah

9. Sarana komunikasi dan transportasi 10. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.) 11. Fasilitas pelayanan kesehatan

SOSIAL

1. Karakteristik tetangga dan komunitas 2. Mobilitas geografis keluarga

3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat 4. Sistem pendukung keluarga

STRUKTUR KELUARGA

(3)

2. Struktur Kekuatan Keluarga

3. Struktur Peran (formal dan informal) 4. Nilai dan Norma Keluarga

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif 2. Fungsi sosialisasi

3. Fungsi perawatan kesehatan

o Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan: a. Mengenal masalah kesehatan

b. Memutuskan untuk merawat c. Mampu merawat

d. Modifikasi lingkungan

e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada 4. Fungsi reproduksi

5. Fungsi ekonomi

STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang a. Stresor jangka pendek

b. Stresor jangka panjang

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor 3. Strategi koping yang digunakan

4. Strategi adaptasi disfungsional

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

(4)

b. Ibu c. Anak

2. Keluarga berencana 3. Imunisasi

4. Tumbuh kembang

a. Pemeriksaan tumbuh kembang anak  Anak I :

 Anak II:  dll

b. Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak

PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

1. Pemeriksaan fisik Bapak … a. Keadaan umum : b. Kesadaran

(5)

e. Dada / Thorax : h. Ekstremitas :

2. Pemeriksaan fisik Ibu ……. a. Keadaan umum : b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

(6)

 Telinga : h. Ekstremitas :

3. Pemeriksaan fisik Anak …… (1) a. Keadaan umum :

b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

(7)

 Mata :

4. Pemeriksaan fisik Anak …… (2) a. Keadaan umum :

b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital :

(8)

d. Kepala : 5. HARAPAN KELUARGA

ANALISA DATA

TGL DATA MASALAH

SKALA PRIORITAS MASALAH

(9)

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

 Mudah: 2  Sebagian: 1  Tidak dapat:0

2

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah  Tidak dirasakan:0

1

Skor:

(10)

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

 Mudah: 2  Sebagian: 1  Tidak dapat:0

2

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah  Tidak dirasakan:0

1

Skor:

(11)

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

 Mudah: 2  Sebagian: 1  Tidak dapat:0

2

3. Kemungkinan masalah dapat dicegah  Tidak dirasakan:0

1

Skor:

(12)

Artikel yang mungkin anda baca juga:

CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA

ASKEP KELUARGA (contoh format)

BY : WS

A.

Pengkajian

I.

Data Umum

1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)

2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang

3.Pekerjaan kk : Tani

4.Pendidikan kk : SD

(13)

No Nama Jk Hub dg

Genogram (lihat cara membuat genogram )

Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan

35

(14)

LAKI

PEREMPUAN SERUMAH

MENIKAH

CERAI

ANAK KANDUNG

PISAH

KLIEN

ANAK KEMBAR

KLIEN

ANAK ANGKAT

MENINGGAL

ABORSI

(15)

7.suku : jawa

8. Agama : islam

9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup

10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka

II.

Riwayat Tahap Perkembangan

1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja

2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.

3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik,

Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak

KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok

Juga ,

4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis

Bronkhitis kronik

III.

Keadaan Lingkungan

1.Karakterisitik rumah :

luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla

1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok

Dari lorong,

- type bangunan : lantai dari plester

- ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)

Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga

(16)

- sumber air : dari PAM

- denah rumah

Dapur Ruang

tamu

2.Karakteristik komunitas

Tetangga membantu berobat ke dokter praktik

Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR

3.Interaksi dengan komunitas ]

Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat

4.Sistem pendukung keluarga

Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib

IV.

Struktur Keluarga

1.Pola Komunikasi Keluarga

Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh

2.Struktur Peran

Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari

3.Norma Keluarga

Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.

V.

Fungsi Keluarga

1.Fungsi Afektif

(17)

2.Fungsi Sosial

Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.

3.Fungsi Keperawatan Kesehatan

Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.

4.Fungsi reproduksi

Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.

5.Fungsi Ekonomi

Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.

VI.

Stress Dan Koping Keluarga

1.Stressor yang dimiliki

Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah

2.Kemampuan keluarga Berespon thd stressor

Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga

3.Strategi Koping yang dilakukan

Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan

4.Strategi adaptasi yang disfungsi

Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.

VII.

Pemeriksaan fisik

Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan

(18)

VIII.

Harapan Keluarga

Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.

B.

Diagnosis Keperawatan Keluarga

1.

Analisa Data

Data (sign- symptom) Masalah (P) Penyebab (E)

Data subyek

-pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun

-sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja

Data obyektif

-lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll

Lingk. Yg tidak

adekuat

5 tugas

2.

Rumusan Diagnosis Keperawatan

Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d

ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.

(19)

sign /symptom takperlu ditulislagi

-TIDAK/KURANG SEHAT

-ANCAMAN

-KEADAAN SEJAHTERA KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH :

-MUDAH

-SEBAGIAN

-TIDAK DAPAT

POTENSI MAS. U/ DICEGAH

-TINGGI

-CUKUP

-RENDAH

MENONJOLNYA MASALAH

-BERAT, SEGERA

-ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani

-MASALAH TAK DIRASAKAN

3

PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :

1. KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA

(20)

-PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG

-SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA

-SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)

-SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN

1. KRITERIA KETIGA

-KEPELIKAN MASALAH

-LAMANYA MASALAH

-TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN

-KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH

1. KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA

3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan

keluarga

contoh :

RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr

BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK.

AMAN

No

dx

Kriteria

Skor

Pembenaran

4. prioritas dx keperawatan

Prioritas

Dx kep

Skor

1

RESIKO JATUH LANSIA

DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

(21)

2

2 ½

3 dst

2 , DST

<!--[if !supportLists]–>

C.

Rencana Asuhan Keperawatan

Keluarga

Nama KK : KR

Alamat : kd. Jajang

NO DX TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVE

NSI

keluarga dapat menyebutkan …..

sikap :

klg mampu memutuskan

u/menyediakan sarana yg aman …

psikomotor :

keluarga memodifikasi lingkungan sehat

Rencana tindakan (intervensi):

1.

mendiskusikan ……..

2.

menjelaskan ………

3.

mengajarkan ……

4.

bersama keluarga ………

(22)

D.

Implementasi dan evaluasi

Implementasi

Tanggal dan

waktu

No dx Implementasi

1 januari 2006

1

…………..

Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub

dg penkes memerlukan SAP

Format evaluasi formatif

Tanggal dan

waktu

No

dx

Evaluasi

1 januari 2006 1

S. klg mengatakkan bahwa masihkurang

mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….

P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain….

Format evaluasi sumatif

(23)

1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. masalah belum teratasi

P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan

foto -foto

daftar nama anggota

Blogroll

o WordPress.com

Klik tertinggi

o ppnilumajang.wordpress.co…

(24)

o ppnilumajang.files.wordpr…

o PROGRAM KERJA DIVISI PPNI LUMAJANG

o SEJARAH PERKEMBANGAN PPNI

o VISI MISI KEPERAWATAN

o REDAKSI

o ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI

o SUSUNAN PENGURUS PPNI KABUPATEN LUMAJANG

o DAFTAR ANGGOTA PPNI LUMAJANG

o PPNI LUMAJANG MENDUKUNG HKN KE 43

o SITUS LINK

o ANGGARAN DASAR PPNI

o FORMULIR APLIKASI PENGAKUAN KOMPETENSI TERKINI (PKT)

o DASAR-DASAR STATISTIK KEPERAWATAN

o ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

o CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA

o KOORDINATOR PERAWAT INSTANSI

o PERAWAT – BIDAN Oleh: dr. Koeswandono, M.Kes

o ASPEK LEGAL FORMAL TENAGA PERAWAT-BIDAN

(25)

o DRAFT RUU KEPERAWATAN

o FOTO 2 BCLS PPNI LUMAJANG

o ANALISA STATISTIK

o URAIAN TUGAS PENGURUS

o FILM

o FOTO KEGIATAN DENGAN TRANSMIGRAN

o LOWONGAN KERJA

o SOSIALISASI ASSESOR , PPNI JATIM

o SOSIOLOGI DALAM KEPERAWATAN

(26)

Pengkajian Keluarga Model Friedman

MODEL PENGKAJIAN KELUARGA DARI FRIEDMAN

Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu : A. Mengidentifikasi data

B. Tahap dan riwayat perkembangan C. Data lingkungan

D. Struktur keluarga E. Fungsi keluarga F. Koping keluarga

Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:

A. Identifikasi Data Keluarga.

Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :

1. Nama keluarga

2. Alamat dan Nomor telepon 3. Komposisi Keluarga

Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.

Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman :

No

(27)

Hubungan

Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal ( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga. Berikut adalah petunjuk penulisan genogram keluarga menurut Friedman:

Keterangan :

Laki-laki Perempuan Kasus utama Meninggal

Kawin Pisah Cerai Tidak menikah

Anggota rumah

Anak Angkat Aborsi/keguguran Kembar tangga

4. Tipe Bentuk Keluarga

Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.

5. Latar Belakang Budaya Keluarga

(28)

keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :

a. Identitas suku bangsa

b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )

c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen ) d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan

e. Bahasa yang digunakan sehari-hari f. Kebiasaan diit dan berpakaian

g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )

h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )

i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan. j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.

6. Identifikasi Religius

Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.

7. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )

Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :

a. Status kelas Sosial

Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah. Status Ekonomi

Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.

Mobilitas Kelas Sosial

Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.

8. Aktifitas rekreasi keluarga

Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll )

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Yang pperlu dikaji pada tahap perkembangan adalah : 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3. Riwayat keluarga Inti.

(29)

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )

C. Lingkungan Keluarga

Melliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :

1. Karakteristik rumah

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :

a. Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar), b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).

Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas. Menjelaskan tentang :

b. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ),

c. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.

d. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain

e. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga

f. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada. g. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ).

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.

5. Sistem pendukung keluarga

Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan )

D. Struktur Keluarga

Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah : 1. Pola dan komunikasi keluarga

Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.

2. Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.

3. Struktur Peran

(30)

a. Struktur peran formal

1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut. 2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.

3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten 4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan

b. Struktur peran informal

1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten

2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluarga

c. Analisa Model Peran

1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi. 2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tua d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran

1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.

2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran

3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran. 4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran. 2. Nilai-Nilai Keluarga

Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah : a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga

b. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya c. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga

d. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.

e. Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga

f. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluarga g. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.

E. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi : 1. Fungsi Afektif

Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi : a. Pola kebutuhan keluarga

1) Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.

2) Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluarga b. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga

1) Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung

2) Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.

c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluarga

Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga

2. Fungsi sosialisasi

Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :

a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluarga

b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga

d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak

(31)

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :

a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya. 1) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan 2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.

3) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.

4) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapat b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.

c. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. d. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan

Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

F. Koping Keluarga

Pengkajian koping keluarga meliputi :

1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.

2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.

3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.

4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

APLIKASI MODEL PENGKAJIAN FRIEDMAN DALAM KASUS DIABETES MILITUS

Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :

1. Data Umum

Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur, pendidikan. Pada pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada kemampuan dalam pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40 tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).

2. Genogram

Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)

3. Status Sosial

Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.

4. Riwayat Keluarga Inti

Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai penyakit keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa diabetes melitus juga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itu juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

5. Karakteristik Lingkungan

(32)

biasanya sulit sembuh.

6. Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-tanda gangguankesehatan selanjutnya.

b. Fungsi Keperawatan

1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena diabetes melitus memerlukan perawatan yang khusus yaitu mengenai pengaturan makannya. Jadi disini keluarga perlu tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar pada diabetes melitus.

2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil keputusan apabila anggota keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.

3) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus. 4) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan akan dapat mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.

5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang mana akan mendukung terhadap kesehatan seseorang.

c. Fungsi Sosialisasi

Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti ganggren, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam komunitas sekitas keluarga.

d. Fungsi Reproduksi

Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena diabetes gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional ereksi, kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi ereksi.

e. Fungsi Ekonomi

(33)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

by : WS

ASKEP KELUARGA

KELUARGA

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)

Kesimpulan :

- unit terkecil dari masy

- dua orang / lebih

- ikatan perkawinan dan pertalian darah

- hidup dalam satu rumah tangga

- asuhan kepala rt

- berinteraksi

- punya peran masing2

(34)

CIRI-CIRI KLG :

1. Diikat tali perkawinan

2. Ada hub darah

3. Ada ikatan batin

4. Tanggung jawab masing –masing

5. Ada penagmbil keputusan

6. Kerjasama

7. Interaksi

8. Tinggal dalam suatu rumah

STRUKTUR :

1. Struktur peran klg, formal dan informal

2. Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan

3. Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain

4. Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :

1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain

2. Ada keterbatasan ,

3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :

1. Patrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ayah

(35)

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri

4. Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami

5. Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

PEMEGANG KEKUASAAN

Patriakal, dominan dipihak ayah

Matriakal, dominan di pihak ibu

Equalitarian , ayah dan ibu

PERANAN KELUARGA :

1. Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy

2. Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan, anggota masy

3. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

(36)

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)

(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)

1. Keluarga baru menikah

- membina hub. Intim

- bina hub, dg klg lain: teman dan kelompok sosial

- mendiskusikan rencana punya anak

1. Klg. Dg anak baru lahir

- persiapan mjd ortu

- adaptasi klg baru , interaksi klg, hub. Seksual

1. Klg dg anak usia pra sekolah

- memenuhi kebut. Anggota klg : rumah, rasa aman

- membantu anak u/ bersosialisasi

- mempertahankan hub yg sehat klg intern dan luar

- pembag tanggung jawab

- kegiatan u/ sti,ulasi perkemb. Anak

4. Klg dg anak usia sekolah

- membantu sosialisasi anak dg lingk luar

- mempertahankan keintiman pasangan

- memenuhi kebut. Yg meningkat

5. Klg dg anak remaja

- memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

- mempertahankan hub. Intim dg klg

- komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan

(37)

6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa

- perluas jar. Klg dari klg inti ke extended

- pertahnakan keintiman pasanagan

- mabantu anak u/ mandiri sbg klg baru

- penataan kembali peran ortu

7. Klg usia pertengahan

- pertahankan keseh. Individu dan pasangan usia pertengahan

- hub. Serasi dan memuaskan dg anak- anaknya dan sebaya

- meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua

- pertahankan suasana saling menyenangkan

-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

- pertahankan keakraban pasangan

- melakukan life review masa lalu

8. Keluarga usia tua

- pertahankan suasana saling menyenangkan

-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan

- pertahankan keakraban pasangan

- melakukan life review masa lalu

KELOMPOK KLG. DI INDONESIA

Berdasar sosek dan kebut. Dasar

1. PRASEJATERA,

(38)

pengajaran agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau klg belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator ks tahap i

1. KELUARGA SEJAHTRA (KS I)

telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.

indikator :

- Pakaian baru setahun sekali

- Luas lantai 8 m 2 per orang

- Sehat 3 bulan terakhir

- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap

(39)

- Umur 7-15 th bersekolah

- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi

(40)

- informasi dari mass media

- menggunakan transportasi

5. KS TAHAP III PLUS

- dpt memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pd

KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :

1. Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia

2. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual

(41)

FUNGSI KLG :

1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.

2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah

3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup

4. Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan

5. Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat

6. Pendidikan,

7. Religius

8. Rekreasi

TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)

1. Mengenal masalah keseh. Klg

2. Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg

3. Merawat klg yg mengalami gangg keseh.

4. Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg

5. Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya

KELUARGA SBG SISTEM

klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

Alasan klg sbg sistem :

1. Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya

2. Saling berhub dan ketergantungan

3. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem

(42)

1. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama

2. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg

3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,

4. Feedback, pengontrol perilaku keluarga

KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM

1. Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :

1. Standar praktik profesional

stndar i : pengkajian

standar ii : diagnosis

standar iii : perencanaan

standar iv : pelaks. Tind.

standar v : evaluasi

2. Standar kinerja profesional

Standar i : jaminan mutu

Standar ii : pendidikan

Standar iii : penilaian prestasi

Standar iv : kesejawatan

Standar v : etik

(43)

Standar vii ; riset

Standar ix : pemnafaatan sumber

PENDAHULUAN

tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :

1. Mengenal mas kes klg

2. Memutuskan tindakan

3. Melakukan tindakan

4. Memelihara dan memodifikasi lingk.

5. Memanfaatkan sumber daya yg ada (puskesmas, posyandu)

Tujuan khusus askep keluarga :

1. Mengenal mas. Keseh. Klg

2. Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg

3. Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan

4. Memodifikasi lingk. Klg

5. Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …

ASKEP KELUARGA

1. Pengkajian

2. Diagnosis keperawatan

(44)

4. Implementasi

5. Evaluasi

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :

1. Pemberi askep

1. Menetapkan klg sasaran

2. Buat jadwal kunjungan

3. Siapkan perlengkapan lap.

- family folder

- maslah klien dan klg

- phn kit

- alat bantu penyuluhan

PENGKAJIAN :

Tahap yg perlu dilakukan :

1. Bhsp

- perkenalkan

- jelaskan tujuan kunjungan

(45)

3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)

pengkajian lengkap

PENGKAJIAN :

1. Berkaitan dg keluarga

- demografi,

- lingk

- struktur dan fungsi keluarga

- stress dan koping keluarga

- perkemb. Keluarga

2. Berkaitan dg indiv sbg anggota

- fisik

- mental

- sosial

- spiritual

- emosi

DIAGNOSIS :

Berdasar “ nanda “

1. Gg. Proses klg

2. Gg. Pemeliharaan kesehatan

3. Nutrisi kurang /lebih

4. Gg. Peran

(46)

6. Sanitasi kurang

7. Duka berkepanjangan

8. Konflik pengamb. Keput

9. Koping klg inadekuat

10. Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah

11. Hambatan interaksi

12. Kurang penget.

13. Resiko [perub peran

14. Resiko trauma

15. Resiko pk

16. Ketidak berdayaan

17. Isolasi sosial

18. Dll

SCORING :

Diag. Kep (baylon –maglaya)

Prioritas diranking

Contoh :

“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”

DIAGNOSIS

PERENCANAAN

(47)

EVALUASI (LIHAT DI FORMAT)

DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:

A. Lingkungan

1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)

2. Resiko cedera

2. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)

3. Berduka disfungsional

4. Potensial pening mjd ortu

5. Perub penamp. Peran

6. Gangg. Citra tubuh

D. Afektif

1. Resiko tindakan kekerasan

2. Perub proses keluarga

3. Koping klg tak efektif

E. Sosial

1. Perilaku mencari bant. Kes

2. Konflik peran ortu

3. Perub pertukem

(48)

5. Kurang penget

6. Isolasi sos

7. Ketidak patuhan

8. Gangg identitas pribadi

F. Fungsi perawat klg

1. Perilaku mencari pertol kesh

2. Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg

3. Resiko penyebaran infeksi

G. Strategi koping

1. Potensial peningk koping klg

2. Koping klg tak efektif

(49)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE

1. A. KONSEP DASAR KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Friedman (1998) mendefinisikan keluarga sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pengertian keluarga yang lain sebagaimana dinyatakan oleh Suprajitno (2004) yaitu suatu ikatan/ persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antar orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Sementara itu Effendi (1998:30)

mendefinisikan keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut diambil kesimpulan (Suprajitno, 2004:14) bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang tinggal disuatu tempat atau rumah dan berinteraksi satu sama lain, mempunyai perannya masing-masing-masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.

Maka untuk itu indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah.

1. Tipe – tipe keluarga menurut suprajinto (2004:2) 1. Keluarga inti ( Nuclear family )

Adalah suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. 1. Keluarga besar ( Exstended family )

Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, atau bibi.

1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)

(50)

1. Orang tua tunggal (single parent family) yaitu keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anaknya akibat perceraian atau ditinggal pasangannya, 2. Ibu dengan anak tanpa perkawinan yang sah (the unmarried teenage mother) 3. Orang dewasa laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah

(the single adult living alone)

4. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosecual cohabiting family)

5. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family).

6. Tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan menurut Suprajitno (1004:3) Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluargapun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan masing-masing. Tahap–tahap

perkembangan itu antara lain:

1. Tahap perkembangan keluarga baru menikah

- Tugas ini dimulai dengan membina hubungan intim yang memuaskan pasangannya - Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan keluarga sosial.

- Membina rencana memiliki anak 1. Keluarga dengan anak baru lahir

- Dimulai dengan mempersiapkan menjadi orang tua

- Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan

- Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya 1. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman

- Membantu anak untuk bersosialisasi

- Beradaptasi dengan anak yang beru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain yang lebih tua juga harus terpenuhi,

(51)

- Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

- Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

1. Keluarga dengan anak usia sekolah.

- Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas

- Mempertahankan keintiman pasangan

- Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.

1. Keluarga dengan anak remaja.

- Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat anak remaja adalah sorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi

- Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga

- Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,hindarkan terjadinya perdebatan kecurigaan dan permusuhan

- Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

1. Keluarga mulai melepaskan anak sebagai dewasa

- Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjelaskan keluarga besar - Mempertahankan keintiman pasangan

- Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat - Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah.

1. Keluarga dengan usia pertengahan.

- Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan

- Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya

(52)

- Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangan

- Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga

- Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat - Melakukan life review masa lalu.

1. Struktur Keluarga menurut Suprajino (2004:7)

Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat, antara lain:

1. Struktur peran keluarga

Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan informal

1. Nilai dan norma keluarga

Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan

1. Pola komunikasi keluarga

Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah-ibu, orang tua dengan anak, anak dengan anak dan anggota keluarga lain dengan keluarga inti.

1. Struktur kekuatan keluarga

Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.

1. Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) Secara umum fungsi keluarga (friedman, 1998) adalah:

1. Fungsi afektif

Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain

1. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi

Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah

(53)

Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. 1. Fungsi ekonomi

Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

1. Fungsi pemerliharaan kesehatan

Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi

1. Lima tugas keluarga dibidang kesehatan menurut Suprajitno (2004:4)

keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan antara lain:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu akan tidak berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga akan habis.

1. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadan keluarga, dengan mempertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.

1. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga itu sendiri

1. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga 2. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar keluarga.

1. B. Proses Keperawatan Keluarga

Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah.

Friedman dalam Proses keperawatan keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi rencana

(54)

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga.

Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima langkah dasar meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan

menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga, diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56)

a.1. Pengumpulan data

1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga.

2) Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga 1. Kebiasaan makan

Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh Keluarga. Untuk penderita stroke biasanya mengkonsumsi makanan yang bayak menandung garam, zat pengawet, serta emosi yang tinggi.

1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit stroke fase rehabilitasi terutama ahli fisiotherapi.

1. Pengobatan tradisional

Karena penderita stroke memiliki kecenderungan tensi tinggi, keluarga bisa memanfaatkan pengobatan tradisional dengan minum air ketimun yang dijus sehari dua kali pagi dan sore. 3) Status Sosial Ekonomi

(55)

Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal hipertensi beserta pengelolaannya. berpengaruh pula terhadap pola pikir dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dangan tepat dan benar.

1. Pekerjaan dan Penghasilan

Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena hipertensi. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada pada keluarga.

4) Tingkat perkembangandan riwayat keluarga

Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini. termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan.

5) Aktiftas

Aktifitas fisik yang keras dapat menambah terjadinya peningkatan tekanan darah. Serangan hipertensi dapat timbul sesudah atau waktu melakukan kegiatan fisik, seperti olah raga (Friedman, 1998:9).

6) Data Lingkungan 1. Karakteristik rumah

Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor penyebab terjadinya cedera pada penderita stroke fase rehabilitasi.

1. Karakteristik Lingkungan

Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat kesehatan tidak terkecuali pada hipertensi

7) Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi

Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.

(56)

Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologik yang mempengaruhi dalam tekanan darah pasien stroke.

1. Struktur peran

Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan ketegangan dalam keluarga.

8) Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif

Keluarga yang tidak menghargai anggota keluarganya yang menderita hipertensi, maka akan menimbulkan stressor tersendiri bagi penderita. Hal ini akan menimbulkan suatu keadaan yang dapat menambah seringnya terjadi serangan hipertensi karena kurangnya partisipasi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit (Friedman, 1998).

1. Fungsi sosialisasi .

Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga yang menderita stroke dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil dan mudah stress.

c. Fungsi kesehatan

Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah. 9) Pola istirahat tidur

Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami masalah yang belum terselesaikan.

10) Pemeriksaan fisik anggota keluarga

Sebagaimana prosedur pengkajian yang komprehensif, pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga. Setelah ditemukan masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.

11) Koping keluarga

Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga yang berkepanjangan.

(57)

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat

mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaburasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan.

Dalam diagnosa keperawatan stroke atau cerebro vasculer accident didapatkan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1. Perubahan perfusi jaringan cerebral (Doengoes, 2000) 2. Kerusakan mobilitas fisik ( Doengoes, 2000)

3. Komunikasi, kerusakan verbal dan tertulis (Doengoes, 2000) 4. Perubahan persepsi sensori (Doengoes, 2000)

5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (Lynda Juall, 2001) 6. Ketidakmampuan merawat diri (Lynda Juall, 2001)

7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan (Doengoes, 2000) 8. Intervensi Keperawatan

1. Menyusun prioritas

Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.

1. Menyusun tujuan

Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan.

Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:

1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik 2. tujuan jangka menengah

3. tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan 4. Menentukan kriteria dan standar evaluasi.

(58)

1. Implementasi keperawatan

Dalam memilih tindakan keperawatan tergantung pada sifat masalah dan sumber-sumber yang tersedia.

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah post stroke. Intervensi:

1) Berikan informasi kepada keluarga mengenai: pengertian, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi, cara perawatan, penanganan dan pencegahan stroke

2) Motivasi keluarga untuk mengenal masalah stroke

1. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang dapat mengenai tindakan kesehatan yang tepat terhadap anggota keluarga yang menderita post stroke Intervensi:

1) Memberikan informasi tentang alternatif pencegahan dpat diambil untuk mengatasi pasien stroke, seperti menjaga kesehatan lingkungan, menghindari faktor pencetus, serta minum obat secara teratur

2) Mendiskusikan akibat bila tidak melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi stroke

3) Memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan yang diambil pada anggota keluarga yang terkena stroke

1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit atau perawatan post stroke

Intervensi :

1) Sarankan atau anjurkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan secara teratur, jaga diet penderita stroke.

2) Demonstrasikan teknik latihan tentang gerak dirumah

1. Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan

Intervensi :

1) Memberikan semangat pada penderita terutama yang berasal dasri keluarga itu sendiri atau melalui orang atau sumber-sumber yang dipercaya mempunyai pengaruh terhadap proses penyembuhan

(59)

1. Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal sumber-sumber pelayanan kesehatan terhadap perawatan post stroke

Intervensi :

1) Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan utnuk memperoleh pelayanan kesehatan misalnya rujukan kontrol, perawatan fisiotherapi dan sumber-sumber lain.

2) Memberikan motivasi agar keluarga memanfaatkan sumber-sumber yang ada secara berkesinambungan.

1. Evaluasi

Friedman (1998:71) menjelaskan bahwa evaluasi didasarkan pada seberapa efektifnya intervensi yang dilakukan keluarga, perawat dan yang lainny. Keefektifan dilihat dari respon keluarga bukan intervensi yang diimplementasikan. Modifikasi dlam asuhan keperawatan mengikuti perencanaan evaluasi dan mulai dengan proses siklus kembali ke pengkajian dengan memberikan informasi yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya dan diteruskan dengan revisi setiap fase dalam siklus bila dibutuhkan.

Evaluasi dalam asuhan keperawatan keluarga dengan stroke post rehabilitasi berdasarkan respon keluarga terhadap implementasi yang kita lakukan sesuai dengan kriteria evaluasi yaitu mengetahui pengertian stroke, mengetahui gangguan pada penderita stroke dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan bagi penderita stroke post rehabilitasi.

1. C. KONSEP DASAR STROKE

1. Pengertian Stroke

Stroke atau cidera cerebrovaskuler (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke otak (Suzanne).

Stroke adalah kerusakan sirkulasi dalam satu atau lebih pembuluh darah yang menyediakan darah pada otak. Penyediaan oksigen dan darah ke otak menjadi kurang atau berhenti, yang kemudian merusak atau memusnahkan area – area tertentu dalam jaringan otak (discases penyakit )

Storke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di indonesia, serangan otak ini merupakan kegawat daruratan media yang harus ditangani secara cepat, tepat dan cermat.

Stroke adalah sindrome klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologis fokal dan global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Doengoes, 2000:290).

(60)

keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak (doengoes:290)

Stroke adalah gangguan aliran darah otak yang bersifat mendadak dan disertai dengan defisit neuologik (Dr. H. Soedomo Hadinoto)

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran dareh otak.

1. klasifikasi stroke

1. Transtient Iskemia Attach (TIA)

Yaitu gangguan neurologik setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja, gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam

1. Stroke in evolution ( SIE)

Yaitu stroke yang wujud kelainannya terjadi secara bertahap 1. Completeted stroke iskemic (CSI)

Yaitu stroke yang wujud kelainannya bersifat menetap 1. Reversible iscemic neurological defisit (RIND)

Yaitu stroke yang mirip dengan transient iskemik attack hanya saja kelainan yang ada menghilang sesudah berlangsung lebih dari 24 jam

1. Stroke berdasarkan penyebab

Berdasarkan penyebab stroke dibedakan menjadi 2: 1. Stroke hemorhagic

Merupakan perdarahan cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid. Disebabkan oleh pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu biasanya kejadiannya saat melakukan aktifitas atau saat aktif namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.

1. Stroke non hemorhagic

Dapat berupa ischemia atau emboli dan trombosis cerebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksi dan selanjutnya dapat timbul oedema skunder. Kesadaran

(61)

Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain: 1. Trombosis cerebral

2. Emboli 3. Tumor otak 4. Hemorhagic

5. Tekanan darah tinggi 6. Kelemahan dinding arteri 7. Cidera kepala

8. Faktor resiko

Sedangkan faktor resiko dari stroke adalah kondisi atau penyakit atau kelainan yang memiliki potensi untuk memudahkan seseorang mengalami serangan stroke pada suatu saat.

1. Faktor resiko yang tidak dapat diobati terutama 1) Usia

2) Jenis kelamin 3) Ras

4) Genetik

1. Faktor resiko yang dapat diubah atau dikendalikan diantaranya : 1) Hipertensi

2) Diabetes mellitus 3) Penyakit jantung

4) Riwayat trans iskemik atau stroke sebelumnya 5) Merokok

6) Kolesterol tinggi 7) Obesitas

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu pendapat dari responden mengenai Kualitas Layanan yang diukur dari Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap,

Nonspecific pain of the TMD is very often a symptom of a psychiatric disorder, for example depression with somatic symptoms, hypochondria, psychosis or is classified in the group

Semakin tinggi tingkat keuntungan ( earning per share ) maka laba yang diperoleh perusahaan semakin baik. Perusahaan yang memiliki nilai EPS yang tinggi akan menarik

Setelah dilakukan bioatografi DPPH, fraksi yang positif mengandung antioksidan dilakukan pemisahan senyawa target dengan senyawa yang lain dengan menggunakan

7 Dadi Arja Kusuma, Rodliyah, and Sahnan, “Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti Hak Yang Kuat,” Jurnal IUS: Kajian Hukum Dan Keadilan Volume 5 Nomor 2. 8 Boedi

Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta penafsiran data yang telah penulis lakukan tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam

Hal ini menunjukan bahwa pihak manajemen cenderung menuntut sistem informasi yang terkoordinasi dengan baik dan benar.Jaringan kabel merupakan jaringan yang lebih

Untuk mengakomodir permasalahan dalam lingkup konflik sosial saat pra dan purna operasional BRT Mebidangro, maka dilakukan survei kuesioner dan interview terhadap 500 orang